oleh

Dindikbud Tangsel Berhasil Bentuk Karakter Peserta Didik

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya mengevaluasi serta meningkatkan sistem pelayanan pendidikan formal dan non formal.

Terbukti, dari komitmen bersama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat ada sejumlah catatan prestasi signifikan yang telah diraih selama pasotonomi daerah bergulir.

Implikasi keberhasilan tata kelola sistem reformasi birokrasi bidang pendidikan dan kebudayaan di kota termuda Provinsi Banten ini menuai apresiasi dari masyarakat sekitar.

Puncaknya, ribuan orang aparatur daerah beserta warga dari beragam kelompok masyarakat ikut larut dalam suka cita menghadiri rangkaian acara Hari Jadi Ke-9 Kota Tangsel yang diperingati pada 26 November kemarin.

Kepada Dindikbud Tangsel, Taryono.(ist)

“Pelayanan pendidikan gratis jadi indikator awal dalam keberhasilan perbaikan sistem tata kelola pemerintahan. Program pendidikan gratis ini khusus bagi Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas negeri atau yang dikelola oleh pemerintah,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Selasa (10/12/2017).

Menurutnya, pemberlakuan regulasi tentang layanan pendidikan gratis bagi sekolah negeri yang diinisasi olehnya telah bergulir sejak Tahun Ajaran 2011-2012.

Tetapi mulai tahun ini sistem pengelolaan pendidikan tingkat SMA sudah dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Banten sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi.

Airin merinci, Angka Melek Huruf (AMH) pada periode 2011 mencapai 97,95 persen. Rata-rata lama sekolah pada periode 2011 mencapai 11,48 persen, dan selama 2016 meningkat hingga di angka 11,5 persen.

Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono.(ist)

Angka Partisipasi Murni (APM) Tingkat SD (usia 7-12 tahun) pada periode 2016 tembus di level 95,8 persen. Tingkat SMP (usia 13-15 tahun) mencapai 83,69 persen dan Tingkat SMP (13-18 tahun) 72,06 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melansir, angka perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tangsel paling tinggi ketimbang delapan kabupaten/kota lainnya. “Trendnya pun setiap tahun terus mengalami peningkatan,” terangnya.

Pada 2011 mencapai 68,22 dan periode 2016 meningkat jadi 80,11. “Fakta peningkatan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk terwujudnya Kota Tangerang Selatan ‘Cerdas, Berkualitas, dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi’,” tambah Airin.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengungkapkan bahwa pembentukan karakter dan mental peserta didik sangat diperlukan. Belum lama ini pihaknya telah menggelar Seminar Budaya Literasi di Global Islamic School, Kecamatan Setu.

Jajaran Dindikbud Tangsel foto bersama.(ist)

Menurutnya, kegiatan ini berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun Kota Tangsel. Seminar ini juga dalam rangka mewujudkan masyarakat anti narkoba, anti tawuran dan anti radikalisme.

“Kita ingin dengan ini siswa menjadi. anti narkoba, anti radikal dan anti kekerasan. Sehingga nanti anak-anak bisa menjadi generasi yang cerdas, modern dan religius,” ungkapTaryono.

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan karakter di sekolah melalui harmonisasi olah hati, etika olah rasa, estetika olah pikir dan olahraga.

Keluarga dan masyarakat yang merupakan bagian dari gerakan nasional revolusi mental. Berangkat dari kesadaran dalam rangka memyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Dimana Indonesia genap 100 tahun merdeka memimpikan sudah semakin maju.

“Negara yang besar dan maju dipimpin oleh orang-orang yang hebat. Kita semua berharap generasi sekarang kelak jadi pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia lebih maju dan hebat.

Generasi yang demikian tentu generasi yang cerdas dan berkarakter adalah generasi yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan terbebas dari tauran dan radikalisme. Kemudian juga menggelar Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) tingkat SMP Terbuka.

Lomojari ini meliputi perlombaan bidang akademik dan ketrampilan. Untuk bidang akademik dengan lomba cerdas cermat. Bidang keterampilan unjuk kebolehan dalam lifeskill.

Lomba ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat penguasaan materi pelajaran dan perbandingan penguasaan materi pelajaran antar SMP Terbuka. Lomba tersebut berkaitan meningkatkan motivasi, kompetensi dan akademis di kalangan siswa yang ada.

Dilanjutkan untuk menjabarkan hasil pendidikan yang diterima saat belajar selama ini di sekolah. “Prestasi SMP Terbuka Tangsel sebagai Juara Nasional Lomojari pada 2016,” tandasnya.

Walikota Airin juga telah melepas Kontingen Pramuka Jambore Tingkat Asean. Sebanyak 11 peserta dan 1 pendamping akan berangkat ke Piliphina untuk mengikuti jambore yang berlangsung 27 November sampai 2 Desember 2017 lalu.

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Tangsel Ahadi mengatakan, kontingen akan mengikuti jambore pramuka tingkat Asean di Energy Park, Tagum City Davao, Piliphina.

Keikutsertaan Gugus Depan Asean 2017 dilakukan secara mandiri, atas kemauan dari adik-adik anggota pramuka penggalang dari Gugus Depan SMP Anissa Pondok Aren.

“Ini jadi kebanggaan bagi kamu di Kwartir Cabang Kota Tangsel dan Kwartir daerah Banten,” ujarnya didampingi Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email