oleh

Dimakamkan Sekira 300 Potongan Kecil Jaringan Tubuh Tahanan Eksekusi Era Nazi

image_pdfimage_print

Kabar6-Jaringan tubuh manusia yang ditemukan dalam slide mikroskopis di rumah Hermann Stieve, seorang profesor anatomi di rumah sakit Universitas Charite, telah dimakamkan. Jaringan tubuh itu terdiri atas lebih dari 300 potongan kecil para tahanan yang dieksekusi di Kota Berlin pada era Nazi.

Ahli waris Stieve yang meninggal pada 1952, menemukan koleksi tersebut pada 2016. Melansir viva.co.id, para peneliti mengatakan bahwa Stieve secara sistematis bekerjasama dengan Nazi untuk menerima jasad 184 orang, kebanyakan wanita yang dieksekusi karena melakukan perlawanan politik. Potongan kecil jaringan manusia, paling panjang kurang dari satu milimeter, ditemukan di rumah Stieve, disimpan dalam kotak kecil warna hitam, yang di antaranya mencantumkan beberapa nama korban.

Setelah ditemukan, potongan-potongan kecil jaringan tubuh itu diserahkan kepada rumah sakit Universitas Charite di Berlin, yang kemudian menugaskan staf di GRMC untuk meneliti sejarah mereka. Hasil penelitian yang dipimpin direktur GRMC, Prof Johannes Tuchel, mengungkapkan bahwa jasad-jasad mereka dibawa dalam truk dan diberikan kepada Stieve. Terkadang jenazah mereka dibawa beberapa menit setelah mereka dibunuh di Penjara PlÃtzensee, Berlin.

Dokter anatomi itu kemudian membedah mayat-mayat tadi demi kepentingan penelitian, sebelum akhirnya mengkremasi secara diam-diam dan menguburkannya secara anonim.
Hampir 3.000 orang dieksekusi di penjara PlÃtzensee dengan cara dipenggal kepalanya atau digantung ketika Hitler berkuasa.

“Kami telah menemukan bahwa (Stieve) secara sistematis membantu Kementerian Kehakiman (Nazi) dalam menghapus jejak-jejak tindakan kriminal ini,” kata Prof Tuchel.

Dr Sabine Hildebrandt, ahli anatomi kelahiran Jerman, menerbitkan buku tentang pelanggaran etika dan ilmu anatomi pada periode Nazi. Pada 2013, dia menjelaskan bahwa Stieve mengeksploitasi kebijakan saat itu, termasuk mendorong peningkatan penggunaan hukuman mati sebagai hukuman.

“Sebelum 1933, dia bisa mendapatkan mayat pria yang dieksekusi, tetapi tidak ada jasad perempuan, Jerman tidak mengeksekusi perempuan,” katanya. “Lalu, tiba-tiba, selama Nazi berkuasa, perempuan juga dieksekusi.” ** Baca juga: Trevor, ‘Bebek Paling Kesepian di Dunia’ Mati Diserang Kawanan Anjing

Karena dia bukan anggota partai Nazi, Stieve tidak dituntut setelah Perang Dunia Dua berakhir. Contoh potongan jaringan kecil tubuh manusia itu dimakamkan di Pemakaman Dorotheenstadt di Berlin beberapa waktu lalu, yang diawali upacara khusus.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email