oleh

Dilantik Dirjen Hubdat, Ketum IKAALL Fokuskan 8 Program Kerja

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah dilantik oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas (IKAALL) periode 2018-2022 fokus pada tiga program pokok dan delapan pilar program kerja.

Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) IKAALL Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD, MM, IPM. Kepada kabar6.com di Mal @ Alam Sutera Tangerang.

Haris menjelaskan, terbentuknya IKAALL untuk menyumbang tenaga dan fikiran bagi perkembangan dan perwujudan system transportasi Nasional dan fokus kepada tiga program pokok.

Pertama, lanjut Haris, sinergi untuk menciptakan zero accident bus pada 2022 mendatang. Kedua, sinergi online multi public transport dan yang ketiga adalah sinergi untuk penanganan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL).

Fokus pada program pokok pertama, tim IKAALL bersama Ketua Umum IKAALL Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD, MM, IPM melakukan roadshow guna mewujudkan transportasi zero accident di kawasan Jawa Barat belum lama ini.

Haris mengakui, sangat sulit menuju transportasi zero accident, namun hal itu lebih mudah dilakukan kepada angkutan umum bus.

Dengan alasan, management pengelolaan bus umum masih bisa dikendalikan dan pengemudinya dapat lebih mudah diberikan pembelajaran tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.

“Sangat sulit menuju transportasi zero accident. Namun dapat lebih mudah jikalau kita memulai dari angkutan bus umum,” terang pakar transportasi Nasional ini.

Untuk online multi public transport, Haris menjelaskan, sudah saatnya masyarakat memprioritaskan penggunaan angkutan umum.

“Dan bagaimana kita dapat bersinergi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk kedepannya,” papar pria yang tinggal di kawasan Tanah Tinggi, Kota Tangerang ini.

Disamping itu, Haris juga menjelaskan, ada delapan pilar program kerja menuju IKAALL-STTD lebih bermartabat, diantaranya:

1. Pengadaan Sekretariat Nasional IKAALL-STTD.
2. Optimalisasi database keanggotaan melalui KTA dengan konsep Smart Card bekerjasama dengan perbankan.
3. Aliansi strategis dengan organisasi profesi lainnya, seperti PII, Inkindo, Intakindo, AP21 dan lainnya.
4. Pembentukan unit usaha IKAALL-STTD.
5. Perluasan jejaring organisasi.
6. Pemberdayaan anggota.
7. Penguatan peran IKAALL-STTD dalam kebijakan transportasi nasional.
8. Smart and good publication.

**Baca juga: Advokat Muda di Banten Soroti Minimnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Hukum.

“Untuk program 100 hari, IKAALL sedang merencanakan membangun secretariat Nasional di kawasan Kota Tangerang,” pungkas Haris. (fit)
— —

Print Friendly, PDF & Email