oleh

Dibutuhkan, Investor yang Bisa Kelola PLTSa di TPA Cipeucang

image_pdfimage_print

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany bingung belum mendapatkan investor yang mampu mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Rencananya titik lokasi PLTSa di TPA Cipeucang, Kelurahan/Kecamatan Serpong.

Airin menyatakan telah menghadiri rapat pemaparan PLTSa Tangsel bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Pada pertemuan itu ia mendapatkan angin segar akan dibantu untuk mencarikan investor untuk mengelola PLTSa di Tangsel.

“Alhamdulillah ternyata sudah sangat direspon luar biasa oleh PT PII yang insya allah mau membantu mencari investasi. Mudah-mudahan shedule yang kita buat bahwa akhir Februari Outline Business Case (OBC) akan selesai dari Korea yang telah bekejasama dengan Kementerian Kemaritiman. Jika sudah ada OBC-nya maka kita langsung serahkan dokumen OBC ke Menkeu untuk dimasukan kedalam konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” katanya, kemarin.

Pada saat masa menunggu OBC yang datang dari Korea, Airin akan mengadakan Market Sounding seperti halnya pada saat pembangunan Pasar Ciputat.

“Sambil menunggu, kita akan mengadakan Market Sounding sama halnya dengan Pasar Ciputat. Kami akan minta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk market sounding, sehingga kita bisa mengumpan kepada siapa saja untuk berinvestasi terhadap pembangunan PLTSa,” ungkapnya.

Airin pun, tak menampik bagi para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk bisa mengelola PLTSa yang ada di Tangsel.**Baca Juga: Ketua DPRD Tangsel Sebut “Uang Materai” PTSL Wajar.

“Yang mengelola (PLTSa) nanti investor. Kami sangat terbuka bagi para investor. Kalau pun, BUMD Tangsel mau ikut tender silahkan, pihak swasta dalam negeri maupun luar negeri silahkan, nanti itu semua difasilitasi konsep KPBU yang isinya gabungan dari Bapenas, Menkeu, BKPM dan PT. PII,” tuturnya.

Airin juga sempat menanyakan kepada PT. PII perihal kapan proses lelang maupun kapan pembangunan infrastruktur. Namun, pihak PT. PII masih menunggu OBC datang dari Korea.

“Mudah-mudahan tidak waktu lama OBC sudah bisa diterima, karena mereka tidak bisa memastikan kapan proses lelang, kapan pembangunan dan kapan bisa digunakan, mereka belum bisa memastikan karena harus melihat OBC nya terlebih dahulu,” jelasnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email