oleh

Dewan Banten Curigai Ada Ruang Fiktif di SMA/SMK

image_pdfimage_print

Kabar6-Anggota Komisi V DPRD Banten, Furtasan Ali Yusuf mencurigai adanya ruang kelas fiktif SMA/SMK negeri di Provinsi Banten.

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan pihak sekolah untuk mendapatkan dana BOS dan BOSda agar bisa lebih besar, sementara jumlah ruang kelas tidak mencukupi.

Caranya dengan mensiasati rombongan belajar (rombel) siswa yang dipadatkan.

“Infonya ada ruang kelas fiktif. Jumlah rombel dipadatkan, sementara ruang kelasnya tidak cukup,” kata Furtasan, Minggu (24/11/2019).

Menurutnya, dengan jumlah ruang kelas dan rombel yang banyak, kata Furtasan, secara otomatis kucuran dana BOS dan BOSda disekolah yang dimaksud akan mendapatkan kucuran dana lebih sesuai jumlah yang dimasukan kedalam data dapodik milik Dinas.

Oleh karena itu, kedepan pihaknya mengaku akan turun kelapangan untuk memastikan hal tersebut.**Baca juga: Rencana Pemangkasan Eselon, Anggaran Gaji Pegawai Masih Tersedia di APBD 2020.

Pihaknya mewarning kepada pihak sekolah agar hati-hati jika terbukti, akan ada sanksi bila hal tersebut ditemukan.

“Hati-hati Kepsek yang laporannya tidak sesuai Dapodik, dewan akan turun,” katanya.

Menurut Furtasan, jumlah rombel untuk setiap kelasnya telah ditentukan antara 32-36 siswa. Namun, infonya banyak yang mencapai 50 siswa, sehingga dikhawatirkan kegiatan belajar-mengajar menjadi terganggu.(Den)

Print Friendly, PDF & Email