oleh

Derita Pemudik Gagal Dua Hari Terlunta-lunta di Pelabuhan Merak

image_pdfimage_print

Kabar6-Nasib nahas dialami oleh Sirli, 36 tahun, seorang warga pemudik yang berencana pulang kampung ke Pulau Sumatera. Ia terpaksa harus terlunta-lunta selama dua hari di sekitar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, karena tidak bisa menyebrang akibat larangan mudik lebaran.

Sirli berangkat dari Bandung, Jawa Barat pada Senin, 27 April 2020 malam dan sampai di Merak dua hari kemudian.

“Saya sudah dua hari disini. Perjalanan malam Selasa dari Bandung. Kalau pelarangan (mudik) di Merak saya belum tahu, kalau PSBB saya udah tahu,” katanya ditemui di depan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (01/05/2020).

Sebelumnya dia bekerja sebagai front liner di Lion Air. Sirli akhirnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bermodal Rp 500 ribu di dompetnya, dia nekat pulang kampung ke Krui, Lampung Barat.

Uangnya pun habis selama diperjalanan dan biaya hidup selama dua hari di sekitar Pelabuhan Merak. Tidur pun berpindah-pindah dari setiap halaman toko yang tutup. Bahkan harus terusir saat pagi, ketika toko itu buka.

**Baca juga: 404.934 KK Terdampak Corona Gelisah Tunggu Bansos dari Pemprov Banten.

“Sekarang tersisa Rp 100 ribu, itupun minta bantuan ke keluarga untuk di transfer. Selama disini saya tidur dipinggiran toko, kalau diusir pergi,” terangnya.

Sirli pun berharap pemerintah memberikan kelonggaran bagi dia untuk menyebrang menuju Bakauheni dan berkumpul dengan keluarganya. Sebab istri dan anaknya sudah pulang ke kampung halaman pekan lalu.

“Anak istri saya udah saya suruh pulang duluan. Saya memaksakan pulang kampung, karena bertahan hidup di Bandung sendiri sudah sulit. Apapun resikonya saya harus pulang kampung. Saya mohon ke pemerintah,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email