oleh

Depresi & Cemas Bisa Menular?

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin Anda sering terbawa perasaan saat seorang teman curhat tentang masalah kehidupannya yang menyedihkan. Bahkan, seringkali tanda disadari Anda ikut mencucurkan air mata.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Seorang psikolog klinis dari California bernama Judy Ho, melansir Dreamers, menjelaskan bahwa penularan emosi adalah perasaan atau ekspresi emosi yang sama dengan orang-orang sekitar kita. Hal ini merupakan cara manusia sebagai mahluk sosial, merespon lingkungan sekitar kita. “Kita melihat orang lain bagaimana merespon dan penularan emosi adalah bentuk ekstrem dari itu,” jelas Ho.

Namun emosi yang keluar dalam rangka merespon lingkungan kita tidak bisa disamakan dikatakan masalah mental itu menular sehingga kita juga mengalami mental yang sama.

Menurut Gail Saltz, professor psikiatri dari New York-Presbyterian/Weill Cornell School of medicine, disfungsi kejiwaan dan psikologis bukan disebabkan oleh agen infeksi. Beberapa penelitian juga pernah mengungkapkan bahwa masalah mental bisa dipengaruhi oleh faktor biologis, termasuk genetik, lingkungan traumatis, pelecehan hingga paparan hal negatif.

“Gagasan bahwa interaksi sosial bisa meningkatkan risiko terdiagnosis dengan penyakit mental mungkin berasal dari kenyataan bahwa emosi dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang, namun emosi bersifat sementara dan tidak mewakili penyakit mental yang signifikan serta memerlukan perawatan,” urai Ho. ** Baca juga: Mengapa Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk Dibanding Orang Lain?

Ditambahkan Saltz, jika ada orang lain di sekitar kita sedang mengalami masalah mental, jangan pernah untuk memutuskan hubungan dengan mereka. Keberadaan kita di samping orang yang sedang depresi akan membantu meringankan beban orang tersebut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email