oleh

Dengan Alasan Bosan, Seorang Pria di Thailand Kunci Alat Kelaminnya Gunakan Gembok

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria di Bangkok, Thailand, berusia 38 tahun yang tak disebutkan namanya punya cara aneh untuk mengusir rasa bosan. Namun karena ini juga, ia harus berurusan dengan tenaga medis.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Rupanya, melansir Dailystar, karena didera rasa bosan, pria ini berusaha memasukkan alat kelaminnya ke gembok. Nahas, ternyata kunci gembok tersebut hilang sehingga pria itu pun tidak bisa melepaskan alat kelaminnya dari gembok. Lantaran malu, ia tidak menceritakan kejadian ini kepada sang ibu. Namun setelah dua minggu menderita sakit yang luar biasa, pria itu akhirnya meminta bantuan sang ibu.

Setelah berbagai upaya dilakukan untuk melepas gembok, mereka pun menyerah dan akhirnya membawa pria itu ke rumah sakit terdekat. Sumber dari rumah sakit mengungkapkan, mereka harus menggunakan pemotong listrik untuk melepaskan kunci dari alat kelamin pria itu.

Selama operasi yang berlangsung sekira setengah jam, petugas medis harus menyelipkan lembaran logam tipis di antara batang dan kulit untuk mencegah cedera lain yang tidak diinginkan. Air juga dituangkan ke bagian pribadinya sebagai bentuk pelumasan untuk memudahkan proses.

Pria itu dikatakan berteriak sepanjang operasi. “Jika gembok itu dibiarkan lebih lama lagi, infeksinya bisa sangat parah sehingga penisnya akan mulai membusuk dan menjadi gangren,” demikian laporan dari sebuah media. ** Baca juga: Ilmuwan Temukan ‘Bayi Matahari’ Berusia Sekira 600 Juta Tahun

Krim antibiotik dan penisilin diberikan setelah operasi untuk mengobati infeksi. Menurut sang ibu, anaknya adalah pribadi yang tertutup dan masih lajang. Dia banyak tinggal di rumah selama pandemi ini karena khawatir dengan situasi di luar.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia melakukan ini karena dia bosan dan dia suka memasukkan ‘barangnya’ melalui lubang-lubang kecil. Saya marah padanya karena mempermalukan saya seperti ini dan saya sudah mengatakan kepadanya untuk tidak melakukannya lagi,” ujar sang ibu.

Iseng yang merugikan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email