oleh

Demo Warga di Jalan Raya Legok-Parung, Begini Kata Camat Legok

image_pdfimage_print

Kabar6-Resah karena jalan rusak akibat truk tanah yang melintas, puluhan masyarakat di dua kecamatan, yakni Pagedangan dan Legok, Kabupaten Tangerang, menggelar unjuk rasa di Jalan Raya Legok-Parung, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Selasa (27/11/2018). Mereka menuntut pembuatan jalan khusus truk.

Aksi tersebut mendapat dukungan dari Camat Legok, Nurhalim. Ia mengatakan, apa yang dilakukan warga ini merupakan aksi murni dari warga yang ingin adanya batas jam operasional truk-truk besar.

“Ini merupakan aksi murni dari masyarakat yang ingin jalannya bebas dari truk, yang sering menyebabkan banyaknya kecelakaan,” ungkapnya di lokasi aksi unjuk rasa.

Ia meminta pemerintah pusat untuk segera menjembatani antara Pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Barat. Menurutnya, jalur alternatif Rumpin, Bogor untuk kembali dibuka agar truk-truk besar melintasi jalur tersebut.

“Saya mendukung jalur alternatif Rumpin untuk dibuka kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Korlap Aksi Dudun Abdulsallam mengatakan, dirinya menuntut aparat berwenang untuk melakukan pengawasan ketat terhadap volume muatan truk angkutan tambang yang berlebihan dan keberadaan sopir di bawah umur.

“Di antaranya larangan truk tronton bermuatan hasil tambang melintasi jalan yang sedang dalam perbaikan. Saat ini, peraturan itu banyak dilanggar. Akibatnya banyak jalan baru mulai retak dan patah, jadi dana perbaikan jalan sebesar Rp 155 miliar bisa menjadi sia-sia,” katanya.**Baca juga: Tolak Truk Tanah Melintas, Warga Tangerang Bakar Ban.

Unjuk rasa seperti ini sudah kerap dilakukan masyarakat sekitar karena jalan rusak dilalui truk tanah. Seperti di Jalan Raya Legok-Parungpanjang yang berulang kali hancur. Masyarakat sudah lebih dari tiga kali melakukan unjuk rasa.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email