oleh

Demi Tarik Pengunjung, Taman Bermain di Chongqing Paksa Seekor Babi Lakukan Bungee Jumping

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah taman bermain di Chongqing, Tiongkok, dikecam setelah menggunakan seekor babi untuk melakukan bungee jumping dari ketinggian 70 meter. Aksi ini terekam video yang lantas viral di media sosial.

Dalam video tersebut, melansir Dailystar, terlihat dua orang pria menggotong hewan tersebut dengan kaki terikat ke tempat tinggi. Babi seberat 75 kg itu kemudian dipasangi tali dan dilempar dari ketinggian. Terdengar suara teriakan babi ketika menggantung di udara, sementara para pengunjung berteriak dan tertawa melihat atraksi tersebut.

Dikatakan pemilik taman bermain, hal itu dilakukan sebagai perayaan turunnya harga daging babi. Meskipun tidak dilarang, aksi tersebut mendapatkan kritikan tajam. Warganet dan para pecinta hewan kemudian beramai-ramai mengecam aksi dari pengelola taman bermain ini.

Mereka mengatakan, aksi ini telah menyiksa hewan dengan kejam. Pengelola juga seakan membuat rasa trauma babi menjadi bentuk hiburan bagi pengunjung.

“Kalian tentu tidak bisa menyiksa seekor babi hanya karena Tahun Babi sudah lewat,” tulis seorang warganet. Sementara netizen lain menuliskan, “Ini jelas kekejaman terhadap binatang. Saya menyarankan pemiliknya juga diikat dan didorong bungee jumping.”

Menanggapi kritikan dan kecaman yang datang, pengelola taman bermain akhirnya meminta maaf. “Kami akan meningkatkan pelayanan di situs pariwisata kami, sehingga bisa memberikan pengunjung layanan terbaik. Kami sengaja melakukannya di hari pembukaan karena tahun kemarin, harga daging babi sangat tinggi. Baru-baru ini saja menurun,” jelas pengelola.

Aksi babi bungee jumping ini juga dilakukan untuk memperingati pergantian Tahun Baru Imlek dari tahun Babi ke Tikus. Babi malang itu juga akan dibawa langsung ke rumah jagal setelah beraksi. Warganet mengatakan, aksi babi ini merupakan trik marketing yang jahat.

“Membunuh hewan untuk dikonsumsi dan diperlakukan kejam hanya untuk hiburan adalah dua hal yang berbeda. Tidak perlu ada penyiksaan seperti ini,” ungkap warganet.

Menanggapi hal ini, salah satu organisasi perlindungan hewan bernama PETA mengatakan bahwa ini adalah “penyiksaan hewan terburuk”. ** Baca juga: Didukung Sang Anak, Nenek 83 Tahun Ini Jadi Bintang Film Porno

“Babi juga mengalami rasa sakit dan takut yang sama dengan manusia. Trik marketing menjijikkan ini seharusnya ilegal. Kemarahan warga Tiongkok terhadap hal ini merupakan sebuah sinyal bagi pemerintah untuk segera membuat hukum perlindungan hewan,” kata Jason Baker, senior Vice President of Internatonal Campaigns PETA.

Atraksi yang sungguh kejam.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email