Sambutan positif itu karena pengoperasiab APTB yang dioperasikan oleh Pemprov DKI Jakarta sejalan dengan program Pemkot Tangsel, yang menginginkan adanya moda transportasi massal efektif dan efisien, demi mengurai kemacetan di wilayah Tangsel.
Untuk itu, guna mendukung sarana dan prasarana APTB bagi masyarakat, Pemkot Tangsel membangun shelter diwilayah Kecamatan Ciputat. “Kita akan bangun shelter APTB di Ciputat,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Senin (22/10/202).
Namun, kata AIrin, sebelum pembangunan dimulai pihaknya terlebih ahulu akan melakukan kajian terkait fungsi an efektifitas shelter tersebut.
“Ya, harus dikaji terlebih dahulu, agar tidak ada dampak negatif terhadap moda transportasi lainya. Agar merangsang pengguna transportasi dan menjadikan APTB sebagai kendaraan umum,” ujar Airin disela pertemuan dengan Kepala Dinas Perhubuangan Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono, di kantor Wali Kota Tangsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Mursan Sobari mengatakan, sesuai dengan petunjuk Wali Kota Tangsel pihaknya akan mempersiapkan kajian setelah pra feasibility study APTB selesai. Soal siapa yang akan membangun shelter, menurut Mursan tim perencanaan terpadu akan membahasnya kembali.
“Apakah nanti pihak dari pengusaha armadanya atau oleh swasta lainnya. Namun, yang jelas pihak swasta yang akan membangunnya,” ujarnya.
Diketahui, pengoperasian moda transportasi massal APTB oleh Pemda DKI Jakarta di wilayah Kota Tangsel mendapatkan reaksi keras dari pemerintah daerah setempat. Faktor komunikasi dan belum layaknya kondisi ruas jalan menjadi alasan penolakan.
“Kita (Pemkot Tangsel) baru mengetahui jalur APTB pada saat mendekati acara peluncuran, itu juga tidak ada undangan dari Pemprov DKI,” cetus Kabid Angkutan Umum Dishubkominfo, Wijaya Kusuma, sebelumnya.(Evan)