Kabar6-Perbuatan yang dilakukan Sherri Papini (40) ini sungguh tak pantas ditiru. Wanita asal California Utara, Amerika Serikat (AS), ini memalsukan penculikannya agar dapat kembali ke pelukan mantan kekasihnya.
Tindakan Papini ini, melansir Sacbee, memicu pencarian yang melibatkan berbagai petugas di sejumlah negara bagian selama tiga minggu, sebelum ia muncul kembali pada Hari Thanksgiving. Papini mengaku bersalah pada musim semi lalu berdasarkan tawar menawar pembelaan yang mengharuskannya membayar ganti rugi lebih dari Rp4,5 miliar.
Petugas yang mengurusi masa percobaannya dan kuasa hukum Papini merekomendasikan agar wanita itu menghabiskan satu bulan di tahanan dan tujuh bulan dalam tahanan rumah yang diawasi.
Namun Hakim Distrik Senior Amerika Serikat (AS), William Shubb, mengatakan ia memilih untuk memvonis wanita itu 18 bulan penjara agar tindakannya tidak diikuti orang lain.
Hakim menjelaskan, Papini sedianya mempertimbangkan keseriusan pelanggaran hukum yang dilakukannya, dan ‘banyaknya orang yang terdampak’ atas tindakannya tersebut. ** Baca juga: Salah Kirim, Google Tak Sengaja Transfer Uang Sekira Rp2,6 Miliar ke Seorang Blogger
Sementara itu pengacara Papini, William Portanova, mengungkapkan bahwa meskipun menyakitkan, kliennya menerima hukuman tersebut sebagai bagian dari pemulihannya.
Setelah ditangkap, Papini mendapat perawatan dari psikiater senilai lebih dari Rp450 juta untuk mengatasi kecemasan, depresi dan gangguan stress pasca trauma. Ia menagih dana kompensasi itu pada pemerintahan negara bagian dan kini harus membayarnya kembali sebagai bagian dari restitusinya.
Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, Papini setuju untuk membayar ganti rugi kepada sejumlah lembaga penegak hukum lebih dari Rp2,2 miliar untuk biaya pencariannya ketika dia menghilang dan penculik yang ternyata tidak pernah ada.
Lalu, untuk membayar kembali tunjangan disabilitas sebesar Rp1,9 miliar yang diterima sejak ia kembali.(ilj/bbs)
