Kabar6- Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendatangi Monumen Palagan Lengkong tepat di Hari Kemerdekaan RI ke-75, Senin (17/8/2020). Kedatangan bakal calon pasangan Wali Kota dan Wakilnya yang bakal bertarung dalam Pilkada serentak Kota Tangerang Selatan ini bertujuan menghormati dan menghargai pengorbanan para leluhur. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang juga bakal calon Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie juga mengunjungi monumen yang terletak di Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Saraswati menerangkan, para pahlawan haruslah dihormati karena kenikmatan kemerdekaan ini adalah hasil dari tumpah darah para pahlawan.
“Terutama karena juga ada ikatan batin bagi saya, bagaimana saya menyadari bahwa saya sekarang terpanggil untuk ke Tangsel itu rupanya memang ada panggilan dari leluhur,” ujarnya kepada wartawan di Monumen Palagan Lengkong di Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Senin (17/8/2020).
Bakal calon Wakil Walikota Tangsel itu memang memiliki hubungan darah dengan Letnan Soebianto dan Soedjono. Kedua pahlawan ini merupakan saudara kakek kandungnya.
Kakek kandung Saraswati sendiri adalah Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonomi Indonesia, salah satu peletak dasar arah pembangunan ekonomi Indonesia.
Monumen Palagan Lengkong sendiri merupakan monumen bersejarah tentang peristiwa berdarah pada tanggal 25 Januari 1946. Dalam pertempuran itu, 3 perwira yang berjuang dan puluhan taruna gugur. Ketiga perwira itu adalah Mayor Daan Mogot, Letnan Soebianto Djojohadikusumo, dan Letnan Soedjono.
Bangunan Palagan Lengkong sendiri menjadi bukti sejarah dimana para pahlawan disergap pasukan Jepang. “Dan itu merupakan satu hal yang tentunya mau kita sampaikan ke masyarakat, untuk anak-anak muda Tangsel agar tidak melupakan sejarah dan pengorbanan para leluhur kita,” terangnya.
**Baca juga: Begini Prosesi Upacara Peringatan HUT RI-75 di Kota Tangerang Selatan.
Kemudian, para pahlawan Monumen Palagan Lengkong sendiri merupakan yang menginspirasi adanya film kemerdekaan Merah-Putih 1, 2, dan 3.
“Dan juga sossok-sosok mereka ini, Eyang Soebianto dan Eyang Soeyono kebetulan yang betul-betul menjadi inspirasi bagi pak Prabowo juga untuk akhirnya masuk ke Akmil,” jelasnya.(eka)
