oleh

Data Tidak Sinkron, Disnaker Banten Pertanyakan Pelaksanaan Survei BPS

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Alhamidi mempertanyakan sistem pelaksanaan survei yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), mengenai tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten.

Menurutnya, jumlah pengguran sesungguhnya di Provinsi Banten belum sinkron dengan data milik Disnakertrans Banten. Selain responden uji petik oleh petugas BPS juga dikhawatirkan bukan penduduk asli Provinsi Banten.

Selain banyak juga warga Banten yang bekerja di luar daerah, termasuk hingga ke luar negeri, semua itu, kata Alhamidi, seharusnya bisa menjadi responden survei BPS jika ingin memperoleh data sebenarnya mengenai jumlah pengangguran asli Provinsi Banten, sebelum nantinya bisa rilis oleh pihak BPS dan dikeluarkan kepada publik.

“Saya tidak yakin itu semua responnya memang betul warga asli Provinsi Banten. Selain itu, apakah betul petugas survei BPS juga sampai keluar daerah dan keluar negeri untuk mencari tahu apakah penduduk Banten disana menganggur atau tidak,” kata Alhamidi, di ruang kerjanya, Selasa (7/5/2019).

Pada sisi.lain, lanjut Alhamidi, melihat APBD Provinsi Banten yang terus naik setiap tahunnya, hal itu tentunya akan berdampak pada penyenyerapan jumlah pengangguran yang ada.

Selain banyak pula program-program lainnya dari pemerintah daerah dan pusat, dalam menanggulangi TPT di Provinsi Banten yang tidak sedikit jumlahnya.

Alhamidi mencontohkan, untuk di SKPD DPUPR Banten dan Perkim misalnya, trilunan anggaran ada di dua SKPD tersebut, dan itu tentunya akan berdampak pada serapan jumlah pengangguran di Provinsi Banten.

Belum lagi terdapat pula program dan pembanguan di SKPD lainnya, semua itu diyakini memiliki dampak pada jumlah pengangguran di Provinsi Banten yang seharusnya sudah jauh menyusut.

“APBD kita ini triliunan. Ketika program dan pembanguanan berjalan, semua itu akan menyerap pengangguran, apakah semuanya itu sudah dihitu oleh BPS?,” katanya.

Sebelumnya BPS merilis tingkat pengangguran di Provinsi Banten Tahun 2019 turun menjadi 7,58 persen atau sebanyak 465,8 ribu orang masih menganggur.

Presentasi tersebut berdasarkan hasil BPS Provinsi Banten pada bulan Ferbruari 2019 kemarin, dari jumlah angkatan kerja sebesar 6,14 juta orang dengan jumlah yang bekerja sebanyak 5,68 juta orang.

Lanjut Alhamidi, padahal berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah TPT di Banten hanya berjumlah sekitar 80 ribu, jauh berbeda seperti data milik BPS, pengangguran di Banten mencapai 465,8 ribu orang.

**Baca juga: Besaran Zakat Fitrah di Banten Berbeda.

“Berdasarkan pendataan kartu kuning (kartu pencari kerja, red), jumlahnya hanya 80 ribu orang, tidak mencapai 400 ribu lebih seperti yang dirilis BPS. Pertanyaannya apakah semua itu betul warga banten?,” terang Alhamidi.

Kabid Statistik Sosial pada BPS Banten, Tuti Amalia menjelaskan TPT Banten per Februari 2019 sebesar 7,58 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,19 persen dari pada bulan yang sama di tahun 2018 yakni sebesar 7,77 persen. (Den)

Print Friendly, PDF & Email