oleh

Dampak Covid 19, UKM di Lebak Terancam Gulung Tikar

image_pdfimage_print

Kabar6-Kendati belum ditemukan kasus positif virus Corona di Kabupaten Lebak, namun sektor ekonomi di daerah yang berbatasan langsung dan terkoneksi dengan wilayah zona merah Covid-19 ini sudah mulai terkena dampaknya.

Sudah hampir 2 pekan, penjualan produk karya para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sepi pembeli. Lesunya transaksi penjualan semakin terasa sejak adanya larangan berkerumun dan atur jarak atau physical distancing.

“Berpengaruh sekali, seminggu ini bisa dibilang tidak ada produk yang terjual. Enggak ada yang beli,” kata Ketua UKM Lebak, Ade Purna, di Gerai UKM, Dinas Koperasi dan UKM Lebak, Jum’at (3/4/2020).

Tidak hanya pembeli dari dalam daerah. Pembeli dari luar seperti Jakarta dan Tangerang pun tak lagi memesan. Padahal jika dalam keadaan normal, dalam seminggu bisa 3 sampai 4 kali memesan melalui online.

“Ini udah enggak sama sekali, biasanya ada resseler yang memesan. Satu kali transaksi lumayan lah 300 sampai 400 ribu,” tutur Ade.

Para pelaku UKM pun kini sudah tidak lagi memasok produknya ke gerai tersebut lantaran dilema menghadapi lesunya penjualan. Ditambah lagi, beberapa bahan baku yang sulit didapat dan mengalami mengalami lonjakan harga yang signifikan.

“Contohnya jahe merah, itu kan sudah Rp100 ribu per kg di pasar. Udah enggak ngirim mereka ke sini, udah kesulitan mereka produksi. Produk yang digerai, yang memang stok kemarin-kemarin saja,” ucapnya.

Ade memprediksi, jika kondisi seperti ini masih berlangsung hingga pertengahan April, bukan tidak mungkin akan banyak UKM yang harus gulung tikar.

“Karena mereka kan juga harus membayar pinjaman kredit bank (KUR). Mudah-mudahan sih segera berakhir agar tidak ada yang sampai bangkrut. karena dapat info dari teman di Bandung, beberapa UKM sudah gulung tikar,” katanya.**Baca juga: Cegah Corona, Lebak Siapkan 9 Posko Kesehatan di Perbatasan.

Ade berharap, pemerintah bisa segera mencari solusi dan mengambil upaya konkrit dalam mengatasi persoalan yang dihadapi UKM. Bukan hanya soal modal, melainkan bagaimana mendorong agar penjualan kembali normal.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email