oleh

Dalam Kondisi Apa Masker Harus Lebih Sering Diganti?

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat ini memakai masker menjadi sebuah keharusan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Namun yang perlu diperhatikan adalah mengganti masker secara berkala, terlebih ketika masker mulai terasa lembap.

Menurut ilmuwan dari berbagai negara, melansir Femina, masker dapat lebih cepat rusak ketika cuaca berubah lembap atau basah seperti hujan. Hal ini karena masker dalam kondisi basah akan mengurangi keefektivitasannya dalam menghalau virus atau droplet.

“Di beberapa daerah curah hujan makin sering terjadi. Perlu diketahui bahwa masker perlu diganti secara teratur dan lebih sering, terutama ketika hujan, karena masker tidak akan efektif dalam cuaca lembap dan basah,” jelas Tim Spector, profesor epidemologi genetik di King’s College London.

Terlebih lagi untuk jenis masker bedah sekali pakai yang sangat rentan rusak saat cuaca memburuk. Dikatakan pakar penyakit menular dan profesor Kedokteran di University of East Anglia bernama Paul Hunter, masker bedah sekali pakai pada dasarnya terbuat dari kertas sehingga sangat mudah rusak.

Penting untuk diingat bahwa ketika kita bernapas saat mengenakan masker, secara perlahan dapat membuat masker menjadi lebih lembap. Maka dalam kondisi cuaca hujan kerentanan itu semakin meningkat.

“Aturan umumnya masker harus diganti setelah tiga jam,” terang Hunter. ** Baca juga: Apa itu Karbohidrat Sederhana dan Kompleks?

World Health Organization (WHO) menganjurkan, penting untuk mengganti masker secara berkala, terutama menggantinya dengan masker baru yang bersih dan masih kering. Jangan membawa masker cadangan yang sebelumnya sudah pernah digunakan.

Adapun langkah yang terbaik adalah segera cuci masker kain setelah digunakan. Sedangkan untuk masker bedah sekali pakai, segera rusak masker setelah pakai dan buang, agar tidak disalahgunakan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email