oleh

Dahsyat, Skotlandia Pernah Mengalami Tsunami Setinggi 25 Meter

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa Bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.

Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Selain di Indonesia, tahukan Anda jika 8.000 tahun yang lalu, sebuah tsunami dengan ketinggian hingga 25 meter pernah menyapu Skotlandia, di garis pantai di 80 mph? Kala itu, dikutip dari ragam.analisadaily.com, di Kepulauan Shetland, Skotlandia, memasuki musim gugur.

Tsunami menyapu seluruh bagian pulau dengan kecepatan 35 meter per detik (80 mph). Kejadian tersebut tentu saja tidak terekam seperti saat tsunami terjadi di Aceh.

Karena itulah, para ahli geologi, ahli paleontologi dan arkeolog sedang bekerjasama untuk mengumpulkan data dan informasi tentang bagaimana atau apa yang terjadi sebenarnya pada 8.000 tahun lalu.

Bencana tsunami di Laut Utara sekitar 6.200 BC, steamrolling garis pantai dari Norwegia diketahui mengubah pergeseran garis pantai karena gelombang yang dihasilkan mencapai Greenland.Bahkan ada sebuah kapal selam terbesar ketiga di dunia yang tersapu.

“Ini adalah periode ketika dunia benar-benar berubah. Setelah tsunami ini, awal pembentukan dunia modern terjadi secara fisik dan budaya,” kata arkeolog dari University of Bradford, Vincent Gaffney, seperti dilansir dari BBC.

Kemudian, periode pemanasan sekitar 20.000 tahun yang lalu datang. Alasan untuk ini masih diperdebatkan, tetapi bukti yang berkembang menyatakan pemanasan dari perubahan musiman dalam energi surya telah diperburuk kenaikan gas rumah kaca di atmosfer yang terjadi secara alami.

Es yang mencair memiliki konsekuensi lainnya. Di Amerika Utara, air lelehan menciptakan danau besar kira-kira seukuran Laut Hitam. ** Baca juga: Hebat, Empat Pria Ini Keliling Dunia Dengan Modal Nekat

Sayangnya, es yang terus mencair akan menyebabkan danau semakin meninggi dan banjir ke Atlantik Utara. Selama 100 tahun ke depan, permukaan air laut naik 6,6-13,1 kaki (2-4m).

Naiknya permukaan laut pada akhirnya akan membuat Doggerland tenggelam dan Inggris hanya sebuah pulau kecil. Pada saat tsunami, kenaikan permukaan laut sudah membuat Doggerland dan Inggris semakin kecil. Dampak tsunami mungkin saja lebih buruk karena kemungkinan terjadi di musim gugur.

“Pemanasan samudera dapat mengakibatkan mencairnya gas hidrat pada es yang mengandung metana. Kemudian, pada akhirnya dapat mengganggu kestabilan sedimen. Lapisan es yang mencair dapat menyebabkan frekuensi gempa bumi besar. Ketika kita bergerak ke abad 21 dan sebagai Anda mendapatkan kombinasi dari semua perubahan ini, perubahan iklim bisa menyebabkan tanah longsor di bawah laut. Inilah sebabnya mengapa tsunami berpotensi terjadi,” jelas Gaffney.

“Itu sebabnya kami melakukan penelitian. Kami mencoba untuk menentukan frekuensi dan waktu terjadinya tsunami. Satu pelajaran yang dapat kita pelajari dari nenek moyang kita adalah, mereka tidak beradaptasi. Ide untuk beradaptasi dengan perubahan iklim adalah pesan yang benar-benar penting.”(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email