oleh

Curam dan Kumuh, Alasan Warga Ogah Gunakan JPO

image_pdfimage_print

Kabar6-Pentingnya faktor keselamatan ketika menyeberangi jalan padat kendaraan kerap diabaikan oleh masyarakat pengguna jalan.

Meski telah tersedia sarana Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) yang berfungsi memberikan keamanan tapi tetap saja warga enggan mempergunakan fasilitas tersebut.

“Lihat aja miringnya (tangga) kayak begitu. Kasihan kalau orang yang sudah tua pas lewat,” kilah Muchlis (43), salah satu warga ditemui di depan Rumah Sakit As-Shobirin, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel, Jum’at (3/4/2015).

Muchlis mengakui sering memotong badan jalan lewat kolong JPO. Sambil menunjuk ke arah anak tangga, ia justru kembali bertanya apakah kondisi tangga JPO tidak menyulitkan pejalan kaki?.

“Harusnya diberesin lagi dan dibuat supaya enggak kelihatan kumuh,” ketusnya.

Ternyata tidak cuma Muchlis saja yang nekat menerobos jalan meski volume kendaraan sangat tinggi. Prilaku serupa juga dilakukan oleh Agus (37), warga pejalan kaki lainnya yang juga melintas.

Ia beralasan malas menggunakan JPO karena lebih praktis lewat bawah meski membahayakan keselamatan jiwanya. “Ah yang penting nggak ditangkap menyeberang di bawah. Lagian juga resikonya kita tanggung sendiri,” celetuk Agus.

Pantauan di lapangan, pada bagian bawah JPO di ruas jalan yang statusnya milik Provinsi Banten itu tidak terdapat pagar pembatas. **Baca juga: Sepelekan JPO, Warga Tantang Maut di Jalan Raya Serpong.

Sementara konstruksi JPO tingkat kemiringan anak tangga jembatan sedikit curam sekitar 45 derajat. Lebar jembatan tidak sampai 1,5 meter dan terbalut cat warna biru yang sudah agak lusuh.

Atap JPO yang diteduhi bahan fiber kian mengundang keprihatinan, sudah terlihat ada beberapa yang bolong. Dipastikan, badan jembatan tidak mungkin luput dari becekan air saat diguyur hujan.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email