oleh

Covid-19 Hantam Pariwisata, Visi Bupati Lebak Terancam Gagal?

image_pdfimage_print

Kabar6-Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun membuat ambruk sektor pariwisata di tanah air. Kabupaten Lebak sebagai daerah di Provinsi Banten yang punya banyak objek daya tarik wisata merasakan bagaimana kerasnya hantaman pandemi.

Data Dinas Pariwisata Lebak, sepanjang tahun 2020 hanya 200 ribu orang wisatawan yang berkunjung. Jumlah tersebut anjlok 85 persen dari jumlah kunjungan pada tahun 2019 yakni sebanyak 1.312.827 orang.

Padahal sektor ini menjadi fokus Iti Octavia Jayabaya di periode kedua kepemimpinannya (2019-2024) bersama Ade Sumardi. Membuktikan keseriusannya, Iti menjadikan pariwisata sebagai visinya, yakni menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan Nasional berbasis potensi lokal.

Namun setahun pandemi memukul pariwisata, muncul pertanyaan apakah visi tersebut akan tetap mampu diwujudkan oleh Kabupaten Lebak?

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak Imam Rismahayadin optimis, visi tersebut dapat terwujud. Hal itu dikatakan Imam saat Ngariung Ide yang digelar Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak dengan mengangkat tema ‘Visi Pariwisata Terancam Gagal’, Jum’at (5/3/201).

“Saya optimis visi bpati, Lebak menjadi destinasi wisata unggulan Nasional berbasis potensi lokal dapat terwujud sekalipun memang dihantam pandemi Covid – 19,” kata Imam.

Imam bukan tanpa alasan memiliki rasa optimis visi itu dapat terwujud meski pandemi belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Menurutnya, waktu dua tahun yakni tahun 2022 dan 2023 untuk melakukan promosi dan capaian destinasi wisata Nasional.

“Salah satunya Badui dan juga Geopark Bayah Dome,” katanya.

Keoptimisan Imam juga karena tahun ini para pelaku industri pariwisata didorong untuk memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE). Sertifikat ini menjadi jaminan wisatawan bahwa produk dan pelayanan pariwisata memenuhi protokol kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

“Mudah – mudahan dengan sertifikasi CHSE dapat mendatangkan banyak wisatawan. Karena memberikan jaminan wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” jelas Imam.

**Baca juga: Iti Octavia Jayabaya Tunjuk Kepala Bapelitbang Jadi Pj Sekda

Pada tahun ini pula, Disbudpar Lebak melakukan penataan dan pemeliharaan obyek wisata serta pemulihan ekonomi dan vaksinasi secara massal.

“Kami akui tahun 2020 tahun terberat bagi sektor pariwisata. Menjadikan tahapan visi pariwisata terganggu, tapi kami optimis pada tahun 2023 bisa tercapai,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email