oleh

Cerita Korban Banjir Bandang Melahirkan di Huntara Kabupaten Lebak

image_pdfimage_print

Kabar6-Siti Nuriyah (22) melahirkan anak keduanya dilokasi pengungsian ditemani sang suami bernama Wahyudin (25). Keduanya merupakan korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, awal tahun lalu.

Kisah berawal saat sang istri mengeluhkan rasa mulas dan kontraksi di kehamilannya. Kemudian sang suami menghubungi Pokja Relawan Banten yang sudah 48 hari berada dilokasi bencana untuk meminta bantuan melahirkan istrinya.

Lantaran menuju lokasi yang sulit dan cukup jauh, bayi yang kemudian diberi nama Wulan itu melahirkan di pengungsian dengan bantuan taraji atau dukun beranak di kampung.

“Sebelumnya tim medis Pokja Relawan Banten, sudah memawarkan pada Kang Wahyudin untuk membawa istrinya ketempat yang lebih layak, tapi ada sedikit miss Komunikasi, sehingga ya seperti ini jadinya, terpaksa melahirkan anak keduanya di pengungsian,” kata anggota Pokja Relawan Banten, Eggi Ramadhan (38), saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (18/02/2020).

Kini, kondisi Siti dan Wulan dikabarkan dalam kondisi sehat dan stabil. Siti dan Wahyudin bersama kedua anaknya masih tinggal di Huntara, meski telah melahirkan.

**Baca juga: Bupati Lebak Ngamuk, Marahi Sopir Truk Fuso Tanah.

Eggi menceritakan Siti dan Wulan membutuhkan susu, pakaian, dan makanan tambahan untuk ibu baru melahirkan. Lantaran dilokasi pengungsian, segala sesuatunya masih terbatas. Pokja Relawan Banten mengharapkan pemerintah dan para donatur untuk membantu Siti dan Wulan.

“Lahir di tolong Paraji, karena Tim medis dari Dinkes Kabupaten Lebak kan enggak stanby sampai malam. Ibu bayi membutuhkan susu atau nutrisi untuk kebutuhan ibu melahirkan dan peralatan bayi,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email