1

Keluarga Korban Kebakaran Sebut Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tidak Berempati

Kabar6-Keluarga Oki Dwi Putra, korban kebakaran mempertanyakan sistem operasional prosedur (SOP) Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Kebakaran itu merenggut nyawa tiga orang pekerja.

“Yang saya baca di sosmed ini hotel bermasalah,” kata Desty Rahma, Kaka korban Oki Dwi Putra, Selasa (11/6/2024).

Menurutnya, setiap pengelola gedung mestinya punya SOP. Apalagi masalah pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

**Baca Juga: Cerita Mengerikan Pekerja Selamat saat Kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera

Desty menyesalkan hingga kini tidak ada empati dari pihak manajemen hotel. Keluarga korban belum pernah ditemui.

Sejak menjemput jenazah Oki di rumah sakit hingga kini tidak ada satupun pihak manajemen Hotel All Nite & Day yang mengucapkan duka cita. Sekalipun lewat media sosial Instagram hotel.

“Tidak ada ucapan bela sungkawa yg kami terima,” sesal Desty. Pihak keluarga korban, lanjutnya, ingin melihat rekaman kamera pengintai atau CCTV saat terjadi kebakaran.

“Saya minta kejelasan secara terbuka. CCTV kejadian di lift saat di luar lift,” tegas Desty.

Diketahui, kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera terjadi pada Sabtu, 8 Juni 2024 sekitar pukul 15.40 WIB. Kebakaran terjadi sekitar 15 persen merusakan area lantai 6.

Hingga hari ini pihak Hotel All Nite & Day di Alam Sutera belum bersedia memberikan keterangan soal kebakaran yang menewaskan tiga orang pekerja. Wartawan dilarang masuk area hotel.

Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Kota Tangsel menduga kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.(yud)




Diduga Puntung Rokok Penyebab Kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera

Kabar6- Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan, Polda Metro Jaya, menduga puntung rokok menjadi penyebab insiden kebakaran Hotel All Nite &  Day di Kawasan Alam Sutera yang mengakibatkan tiga pekerjanya meninggal pada Sabtu (8/06/2024).

“Untuk sementara, dugaan awalnya itu karena arus listrik (konsleting). tapi setelah dilihat lagi, di situ ditemukan puntung rokok,” kata Kanit Resmob Polres Tangerang Selatan, Ipda Andira Wigata di Tangerang, dilansir Antara Senin (10/6/2024).

Atas dugaan tersebut, kata Andria, pihaknya akan melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih dalam terkait peristiwa tersebut.

**Baca Juga:Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera Tewas di Tempat

“Meski dugaan awal mengarah pada konsleting listrik, polisi menemukan fakta baru di lokasi kebakaran,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, saat ini tim penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian pada saat kebakaran terjadi. Mereka diantaranya satpam (security), manajemen hotel ataupun pengunjung yang melihat langsung.

“Makanya kami tengah dalami. Apakah ini kelalaian yang disebabkan oleh pengunjung atau pengelola,” kata dia.

Diketahui, sebanyak tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran hotel All Nite & Day di Kawasan Alam Sutra, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 15.40 WIB.

Danton Bravo Damkar Kota Tangerang Selatan, Nurudin menyampaikan bahwa ketiga korban tersebut adalah para pegawai hotel yakni dari security, maintenance dan office boy.

Namun, dalam hal ini pihaknya tidak merincikan seluruh identitas dari korban baik nama maupun asal tinggal korban.

“Yang jelas korban itu adalah pekerja/karyawan hotel,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penyebab meninggalnya ketiga kurban itu diduga karena menghirup asap tebal dari kebakaran yang terjadi dan sempat terjebak di lift lantai lima.

“Lokasi kebakaran ada di lantai enam dan korban sempat terjebak di lantai lima. Yang terjebak di lift itu semuanya ada enam orang, tiga selamat dan tiga diantaranya meninggal,” katanya.

Dia mengungkapkan, seluruh korban saat ini telah dilarikan ke rumah sakit umum (RSU), Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

“Untuk korban meninggal sudah ditangani pihak kepolisian,” ucapnya.(red)

 

 




Polres dan Kejari Tangsel Digandeng Kawal PPDB Online 2024

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menandatangani komitmen bersama. Hal tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024.

“Yuk pendidikan ini mari kita urusi dengan benar. Anak-anak yang mau sekolah itu kita urusi dengan benar,” kata Wali Kota Benyamin Davnie di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Senin (10/6/2024).

Ia memaparkan kuota masing-masingnya jalur, zonasi 55 persen. Peserta didik dari keluarga tidak mampu dan disabilitas 15 persen. Perpindahan tugas orang tua 5 persen. Jalur prestasi akademik nilai rapot dan hasil lomba 25 persen.

**Baca Juga:30 Orang Ikuti Kamp Pelatihan Ilmu Data yang Digelar Diskominfo Tangsel

“PPDB kayak gini tekanannya 10 kali lipat. Betul. Bagi beberapa pihak ini bisa menimbulkan pungutan liar,” paparnya.

Benyamin minta kepada masyarakat untuk tidak memaksakan masuk ke SMP negeri. Sebab kuota per kelas dibatasi tidak boleh lebih dari 32 siswa-siswi.

“Makanya dari segala aspek kita benahi. Saya yakin semuanya berjalan dengan baik. Enggak usah deh maksa-maksa,” terangnya.

Pemerintah Kota Tangsel menggandeng instansi kepolisian serta kejaksaan selama PPDB 2024 online bergulir. Tujuannya mencegah terjadinya gratifikasi dan atau tindak pelanggaran hukum lainnya.

“Di sini perlu penegakan aturan secara baik, tegas. Yuks kita lihat bagaimana proses PPDB ini bisa berjalan dengan baik. Tegakan aturan aja,” tegas Benyamin.

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni mengungkapkan, masyarakat yang hendak daftar bisa mengakses lewat situs resmi ppdbsmpnegeritangerangselatankota.gio.id.

Kini tahapannya sudah masuk pra PPDB. Makasih pendaftar sudah dapat menginput data ke aplikasi.

“Pas waktunya PPDB tidak bertemu secara langsung atau fisik. Semua sudah by online. Termasuk dalam hal pencegahan menghindari gratifikasi,” ungkapnya.

Penandatanganan komitmen bersama PPDB Online Tahun 2024 di Kota Tangsel juga dihadiri perwakilan kelompok masyarakat, Majelis Ulama Indonesia setempat dan para pemangku kepentingan lainnya.(yud)

 




Kapolri Buka Kemala Run 2024 di Ice BSD Diikuti 10 Ribu Pelari Lokal-Mancanegara

Kabar6-Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo membuka gelaran Kemala Run 2024 yang diikuti sekitar 10.000 pelari dari dalam negeri hingga mancanegara di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Minggu (9/6/2024).

Kemala Run 2024 merupakan gelaran yang ketiga dari Tour of Kemala, setelah sebelumnya diselenggarakan di Belitung dan Banyuwangi pada 2022 dan 2023. Peserta tahun ini terdiri dari atlet nasional dan internasional, pencinta dan komunitas lari, serta keluarga besar Polri seluruh Indonesia.

**Baca Juga:Menteri Pertanian Angkat Topi untuk Arie Triyono dan Peternakan Terpadu di Balaraja

“Kemala Run 2024 di ICE BSD dibuka oleh Bapak Kapolri,” kata Ketua Panitia Kemala Run 2024 Winta Wahyu Widada Dilansir Antara.

Dijelaskan ketua panitia, Kemala Run 2024 terdiri dari empat kategori, yakni half marathon sejauh 21 kilometer, 10 kilometer, dan 5 kilometer; kids dash yang melombakan jarak 100, 200, dan 300 meter; serta satu kategori non-lomba disabilitas.

Kapolri didampingi Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Pol. Agus Andrianto, Wakil Ketua Pembina YKB Evi Agus Andrianto, Irwasum Komjen Pol Ahmad Dofiri, dan Pengurus Ketua Pusat YKB Diana Ahmad Dofiri.

Dari garis start, orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengibarkan bendera untuk pelari kategori half marathon pada pukul 05.45 WIB.

Lebih lanjut, Winta Wahyu Widada menjelaskan bahwa jalur yang dilalui oleh peserta Kemala Run 2024 sudah terverifikasi secara internasional oleh Association of International Marathons and Distance Races (AIMS).

“Jadi sertifikat yang diberikan kepada peserta lari half marathons 21K, 10K dan 5K itu juga sudah terstandarisasi secara internasional,” ujar istri dari Kabareskrim Komjen Wahyu Widada itu.

Dia berharap dengan digelarnya Kemala Run 2024, animo masyarakat terhadap olahraga lari semakin besar.

“Kita harapkan tahun-tahun mendatang akan melaksanakan program-program untuk olahraga selanjutnya, apakah itu Kemala Run atau bisa juga dengan cabang olahraga lain misal tenis, bola voli, kita bisa adakan di bawah wadah Tour of Kemala,” ucapnya.(red)

 




Cerita Mengerikan Pekerja Selamat saat Kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera

Kabar6-Nafasnya tersengal. Matanya masih sedikit memerah. Endang Darmawan tergolek lemah di ranjang pasien Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Tatapan pria paruh baya itu tampak masih terngiang dengan peristiwa mengerikan di Hotel All Nite & Day di kawasan Alam Sutera pada kemarin sore. Hotel tempatnya bekerja untuk mencari nafkah dilanda kebakaran.

**Baca Juga:Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera Tewas di Tempat

Meski kebakaran tidak skala besar, tapi nyawa tiga rekan sejawatnya melayang. “Jadi kejebak di lift,” ungkap Endang bernada lirih, Sabtu (8/6/2024) malam.

Ia ceritakan, berawal dari terdengarnya teriakan minta tolong. Sejumlah pekerja hotel yang lain langsung bergegas menuju sumber suara kebakaran.

“Kebakarannya di atas,” ujarnya. Endang naik lift menuju lokasi kebakaran di lantai 6. Di dalam ruangan sempit itu terisi enam orang pekerja Hotel All Nite & Day.

Dari situlah mulai terjadi tragedi maut. Aliran listrik lift mendadak mati. Enam orang pekerja hotel terjebak di dalam lift. Mereka semua panik.

“Udah gitu lift nya mati ga bisa kebuka,” ceritanya. Kepulan asap pekat semakin menyesaki ruangan dalam lift.

Endang mengaku sempat lama terjebak di dalam lift. “Gak tau berapa lama, saya ga liat jamnya cuma agak lama gitu,” terang Endang.

Kobaran api yang membakar 15 persen area Hotel All Nite & Day pun dapat dijinakkan oleh petugas dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Kota Tangsel. “Udah mati apinya baru ada yang buka dari luar,” ucapnya.

Keenam orang yang terjebak di dalam lift lunglai. Kepulan asap pekat terasa menyesakan dada. Pekerja kekurangan oksigen. Endang pun tidak ingat lagi kondisi kelima rekan kerjanya yang lain.

Endang hanya sedikit ingat mereka semua dalam kondisi terkapar lemas.
Dipastikan kelima rekannya itu merasa nafasnya sesak. Bahkan ia sempat berpikir sore itu hidupnya akan selesai.

Pria itu pun enggan melanjutkan ceritanya. Endang langsung memejamkan mata untuk beristirahat dalam penanganan tim medis RSU Serpong Utara.

“Ketiga korban meninggal di tempat kejadian,” jelas Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono kepada kabar6.com. Ia memastikan seluruh korban sudah di bawah ke rumah duka masing-masing.

Tulus bilang, ketiga pekerja yang selamat masih harus menjalani penanganan intensif di ruang rawat inap RSU Serpong Utara. Pihaknya terus memantau perkembangan kondisi kesehatan ketiga korban selamat.

“Artinya mungkin kalau diperlukan alat bantu napas ataupun diperlukan yang lainnya mungkin akan di rujuk ketempat yang fasilitasnya lebih lengkap lagi,” papar Tulus.

Berbeda dengan keterangan Kanit Resmob Satreskrim Polres Tangsel, Ipda Andira Wigata di sekitar lokasi perkara. Meski diakui ketiga korban tewas merupakan pekerja di Hotel All Nite & Day.

“Tiga orang meninggal dunia saat perjalanan menuju RSU,” utaranya di Jalan Alam Utama Town Centre, Alam Sutera.

Satu dari tiga orang yang tewas atas nama Oki Dwi Putra, 27 tahun. Pria lajang itu saat hari kejadian sebenarnya dapat jadwal libur bertugas.

Korban pun juga sudah tidak ingin masuk kerja. “Tapi ada temennya enggak masuk jadi posisinya dia gantiin,” sebut Eko, tetangga Oki Dwi Putra.

Tapi takdir berkata lain. Nyawa warga rumah duka di komplek Pepabri RT 04 RW 04 Blok A5, Jalan Perintis 3, Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, itu melayang.(yud)




Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera Tewas di Tempat

Kabar6-Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kebakaran sekitar pukul 15.40 WIB tadi. Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono memastikan ketiga orang korban tewas sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.

“Ketiga korban meninggal di tempat kejadian,” ungkap Tulus kepada kabar6.com, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Ia memberikan catatan identitas ketiga korban yang meninggal dunia antara lain:

1. Dimas Hariyadi, warga Bojong RT 001 RW 010, Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang.

2. Oky Dwi Putra, warga komplek Pepabri, Jalan Perintis 3 Blok A5, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

3. Hendy Ruspandi, warga Kampung Priyang RT 011 RW 08, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

Nurudin, Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel menerangkan, ada enam orang terjebak di dalam lift hotel. Tiga orang tersebut diduga kuat banyak menghirup asap pekat.Satu Korban Tewas Kebakaran Hotel All Nite Day di Tangsel Sebenarnya Libur Bekerja

“Mungkin aja,” singkat Tulis. Hingga tengah malam berita ini diturunkan aparat kepolisian dari Mapolsek Serpong dan Polres Tangsel masih melakukan olah tempat kejadian perkara.(yud)

 




Satu Korban Tewas Kebakaran Hotel All Nite Day di Tangsel Sebenarnya Libur Bekerja

Kabar6-Satu dari tiga korban tewas dalam peristiwa kebakaran di Hotel All Nite & Day di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) adalah Oki Dwi Putra, 27 tahun. Ia terjebak di dalam lift saat lantai 6 hotel di Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, itu kebakaran

Eko, tetangga korban menceritakan, Dwi sebenarnya hari ini mendapat jadwal libur bekerja. Korban juga sudah tidak ingin masuk kerja tapi takdir berkata lain.

“Tapi ada temennya enggak masuk jadi posisinya dia gantiin,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Korban yang masih berstatus lajang, terang Eko, dikenal sebagai pribadi yang baik. Dwi sosok yang humoris di lingkungan rumah maupun pekerjaan.

Sebelum jenazah tiba dari RSU Serpong Utara, lanjutnya, rumah duka di komplek Pepabri RT 04 RW 04 Blok A5, Jalan Perintis 3, Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, sudah diramaikan oleh kedatangan sekuriti teman sejawatnya.

“Dia terjebak di lift. Baik. Tukang canda. Temennya rame nih, jenazah belum datang juga udh rame di sini,” terang Eko.

Menurut keterangan sepupu korban Dwi saat dievakuasi dari lift hotel masih dalam kondisi hidup. “tapi kenapa dibawanya pake mobil patroli,” ujarnya. Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Di lokasi terpisah, Bintang Fernandes, rekan Dwi membenarkan karakter rekannya itu sosok humoris. Namun pagi tadi saat dirinya bertemu ada sikap yang beda dan tidak seperti biasanya.

“Sebelum kejadian hari ini dia diam saja, biasanya ceria suka ngobrol,” terangnya.

Dilaporkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.40 WIB tadi. Kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Percikan api dalam panel listrik cepat merembet. Enam orang terjebak di dalam lift dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.(yud)




Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Kabar6-Tiga orang tewas akibat kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seluruh korban merupakan pegawai hotel yang terjebak di dalam lift.

“Semua korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing,” ungkap Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Identitas ketiga korban yang meninggal dunia antara lain:

1. Dimas Hariyadi, warga Bojong RT 001 RW 010, Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang.

2.Oky Dwi Putra, warga komplek Pepabri, Jalan Perintis 3 Blok A5, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

3. Hendy Ruspandi, warga Kampung Priyang RT 011 RW 08, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Nurudin mengungkapkan, pihaknya terima laporan kasus pukul 15.40 WIB. Berselang 10 menit mobil branweer tiba di lokasi.

“Asap pekat,” ungkapnya. Korban diduga kuat tewas akibat menghirup asap karena terjebak di dalam lift.

Nurudin sebutkan, ketiga korban bekerja sebagai sekuriti, teknisi dan office boy Hotel All Nite & Day. Hingga berita ini diturunkan aparat Polsek Serpong dan Polres Tangsel masih melakukan olah tempat kejadian perkara.(yud)

 




Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Kabar6-Hotel All Nite & Day di kawasan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kebakaran sore tadi. Enam orang terjebak di dalam lift, dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

“Korban meninggal sepertinya karena radiasi asap,” kata Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Nurudin, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Empat Pelajar Banten Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

Ketiga orang yang meninggal dunia, terangnya, bertugas sebagai sekuriti, teknisi dan office boy. Titik api kebakaran bermula dari lantai 6 hotel.

Nurudin menyebutkan, pemicu kebakaran diduga kuat akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Seluruh korban saat kejadian hendak melihat lokasi kebakaran di lantai 6.

“Jadi karena terjebak di dalam lift terus menghirup asap,” jelasnya. Nurudin bilang panel listrik kebakaran hingga cepat merembet ke lift.

Titik api sudah dapat dipadamkan. Lokasi yang terbakar mencapai 15 persen dari luas area hotel.

Seluruh korban tewas, lanjutnya, telah dibawa ke Rumah Sakit Umum di Serpong Utara.(yud)




Jelang Idul Kurban, 130 Warga di Tangsel Ikuti Pelatihan Juleha

Kabar6-Pelatihan tata cara penyembelihan hewan ternak kembali digelar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan membangun profil dalam tata cara penyembelihan hewan kurban halal dari hasil sembelihan terutama secara syar’i Islam.

Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Bambang Noertjahyo mengapresiasi kegiatan ini menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Ia menekankan pentingnya pemahaman juru sembelih halal (Juleha) yang baik dan benar tentang prinsip-prinsip syariat dalam penyembelihan hewan.

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar bimbingan teknis, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyembelihan yang sesuai syariat Islam serta kehalalan daripada hewan yang disembelih,” katanya dikutip Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga: 2.326 Hewan Kurban di Lebak Diperiksa Disnakeswan Jelang Idul Adha

Ia juga berharap adanya kegiatan Bimtek Juleha yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel dapat menunjang dan mendorong suksesnya program sertifikasi halal untuk makanan, minuman dan penyembelihan hewan.

Ketua panitia, KH Bahrudin melaporkan kegiatan Bimtek Juleha angkatan VIII Tahun Anggaran 2024 ini diikuti oleh 130 peserta. Peserta terdiri dari para petugas pemotong hewan.

“Khusunya hewan kurban pada DKM di wilayah Tangsel, komunitas Juru Sembelih Halal, RPH, RPU, dan perorangan,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Umum MUI Tangsel, Abdul Rojak, menyampaikan fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 tentang Standar Penyembelihan Halal. Pertama, hewan yang disembelih adalah hewan yang boleh dimakan.

Kedua, hewan harus dalam keadaan hidup saat akan disembelih. Ketiga, kondisi hewan harus memenuhi standar kesehatan hewan yang ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan.

“Fatwa tersebut juga menetapkan standar penyembelih. Terdapat tiga standar penyembelih yang dipersyaratkan. Pertama, beragama Islam dan telah akil baligh. Kedua, memahami tata cara penyembelihan secara syar’i. Ketiga, memiliki keahlian dalam penyembelihan,” terangnya.

Kemudian, lanjutnya, fatwa tersebut juga menetapkan standar alat penyembelihan. “Ada dua standar alat penyembelihan. Pertama, alat penyembelihan harus tajam. Kedua, alat penyembelihan bukan kuku, gigi atau taring, dan tulang,” ungkap Abdul Rojak.

KH Hasan Mustofi, narasumber pertama memaparkan yaitu terkait standar proses penyembelihan yang diatur dalam Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 bagian C. Terdapat lima ketentuan yang ditetapkan oleh MUI.

“Pertama, penyembelihan dilaksanakan dengan niat menyembelih dan menyebut asma Allah. Kedua, penyembelihan dilakukan dengan mengalirkan darah melalui saluran makanan, saluran pernafasan atau tenggorokan, serta dua saluran pembuluh darah,” paparnya.

“Ketiga, penyembelihan dilaksanakan dengan sekali sembelih secara cepat. Keempat, memastikan adanya aliran darah dan/atau gerakan hewan sebagai tanda hidupnya hewan,” sambungnya.

KH Hasan Mustofi mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” Sebutnya.

“Maka, MUI Tangsel memandang pentingnya diadakan Bimbingan Teknis Juleha agar banyak masyarakat yang paham teknik penyembelihan hewan kurban yang sesuai syariat,” tambah KH Hasan Mustofi.

Ia berharap ilmu yang didapat dari Bimtek ini dapat disebarluaskan kepada orang lain.

“Agar ilmu menjadi bermanfaat, maka harus dishare dan diamalkan, jangan pelit dengan ilmu, dengan begitu kita menjadi khoirunnaas anfa’uhum linnaas, sebaik-baik manusia yang paling banyak nilai manfaatnya bagi orang lain,” pesannya.

Para peserta juga diperkenalkan pisau sembelih fan pisau jagal kurban oleh Narasumber kedua dari Juleha Tangsel, Vijjai Ramadhan. Mulai dari bahan pembuatan pisau, jenis dan fungsi, hingga cara merawat pisau sembelih dan jagal.

Peserta juga mendapatkan materi praktek tata cara menyimpul tali untuk merebahkan hewan kurban. Satu ekor sapi disiapkan untuk praktek merebahkan, penyembelihan, penyesetan, dan penanganan daging.(Adv)