1

Bakorkomwil Koramil 19 Pondok Aren Galang Silarahmi

 

Kabar6-Badan Kordinasi dan Komunikasi Wilayah (Bakorkomwil) Koramil 19 Pondok Aren, menggelar silahturahmi dengan jajaran Koramil 19 Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) Rabu (18/7/2012).

Ketua Bakorkomwil 19 Koramil Pondok Aren, Harun, mengatakan maksud kegiatan itu untuk memantapkan dan meningkatkan pemahaman seluruh anggota Bakorkomwil dan Babinsa diseluruh jajaran Komando Rayon Militer (Koramil) 19 Pondok Aren.

Pihaknya juga terus melakukan Pembinaan Teritorial (Binter) dan jalinan komunikasi sosial (Komsos) antaran seluruh jajarannya dengan masyarakat.

“Kami berharap, melalui silahturahmi ini akan tumbuh jalinan komunikasi aktif antara seluruh anggota dan Babinsa dalam menjalankan Tupoksi Bakorkomwil di lapangan,” ungkap Harun.

Sementara, Danramil Kapten Impantri Abdul Hamid diwakili oleh Peltu M.Sidik, dalam sambutannya mengatakan, komunikasi sosial yang bersifat Silahturahmi dilakukan bertujuan untuk melakukan pendekatan antara Koramil dan anggota Bakorkomwil.

Komsos ini dipandang sangat penting, untuk meningkatkan rasa nasionalisme kepada bangsa dan Negara khususnya masyarakat yang berada di wilayah teritorial Koramil 19 Pondok Aren.

“Kami berharap dengan terselenggarannya kegiatan ini akan semakin tumbuh jalinan komunikasi yang baik antara personel TNI dan masyarakat, yang diwakili anggota Bakorkomwil,” ucapnya.(tur)




DPP Gerindra Kaji Ulang Dukungan Untuk Ahmed Zaki Iskandar

Kabar6-Sikap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Tangerang yang mengusung Ahmad Zaki Iskandar sebagai Calon Bupati pada Pemilukada Kabupaten Tangerang 9 Desember 2012, mengagetkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.

Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi meminta DPC Gerindra Kabupaten Tangerang, untuk mengkaji ulang koalisi yang telah dijalin dengan Partai Golkar tersebut.

“Bagi Gerindra, sebuah koalisi pilkada berarti calon yang diusung siap memenangkan Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden dalam Pilpres 2014 mendatang. Namun, jika yang diusung adalah Ketua Partai Golkar, apakah itu bisa?,” ujar Suhardi saat dihubungi Rabu (18/7/2012).

Selain itu, lanjutnya, aturan Partai Gerindra dalam mengusung seorang calon kepala daerah, tetap mengacu pada elektabilitas dan popularitas serta peluang menang dalam perhelatan Pemilukada.

“Tapi, tetap harus dikembalikan kepada tujuan akhir partai, yakni memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden dalam Pilpres mendatang,” ujar Suhardi lagi.

Terkait pernyataan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tangerang Ali Zamroni, yang mengklaim bahwa keputusan Gerindra mengusung Ahmad Zaki Iskandar mengacu pada rekomendasi DPP Gerindra yang dikeluarkan Pada pertengahan Juni lalu, Suhardi mengaku tidak tahu.

“Saya belum tahu persis soal itu. Namun, setelah mendengar ini saya akan lihat lagi soal Pemilukada Kabupaten Tangerang,” katanya.

Suhardi menyarankan, bahwa dalam koalisi di Pemilukada Kabupaten Tangerang ini agar kader Gerindra dapat menjadi Calon Bupati (Cabup) atau Calon Wakil Bupati (Cawabup). Ini demi majunya Partai Gerindra dalam menghadapi perhelatan politik di Pemilu 2014.

“Kader Gerindra di daerah harus menduduki posisi Cabup atau Cawabup dalam Pemilukada dari koalisi yang dibangun,” tandas Suhardi.

Sebelumnya, DPC Partai Gerindra Kabupaten Tangerang menyatakan bulat mengusung Ahmad Zaki Iskandar, sebagai Cabup pada Pemilukada Kabupaten Tangerang dan mengklaim telah mendapat restu dari DPP.(dre/*)




Kasus Ledakan Balon Gas Dilimpahkan ke Polresta Tangerang

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Pondok Aren secara resmi melimpahkan penanganan kasus ledakan balon gas misterius yang melukai 4 supir bus Big Bird di Jakarta Japanese School (JJS) kepada Polres Kota Tangerang.

Pelimpahan kasus tersebut bertujuan untuk mempermudah proses penyelidikan terkait penyebab  ledakan balon gas dimaksud. “Kasusnya sudah kami limpahkan ke Polres. Sekarang, kelanjutan penanganan menjadi kewenangan Polres,” ujar Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono, Rabu (18/7/2012).

Sementara, pihak JJS yang menjadi lokasi terjadinya ledakan menyerahkan penanganan kasus ledakan balon gas tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Semuanya kami serahkan kepada polisi,” ujar Muhammad Amin, juru bicara JJS.

Ditanya soal kemungkinaan adanya sabotase dalam kasus ledakan balon gas tersebut, Muhammad Amin membantahnya. “Kami kira ini bukan sabotase. Tapi, semuanya kami serahkan kepada polisi,” ujarnya.

Sedangkan pihak RS IMC Bintaro Jombang, Ciputat, yang menangani keempat korban memastikan bahwa luka bakar yang diderita korban tidak parah. “Luka bakar yang dialami keempat korban tidak parah,” ujar dokter jaga di RS IMC Jombang, dr. Silas Surya Wijaya.

Diketahui, ledakan sekumpulan balon gas terjadi persis di dalam kawasan Jakarta Japanese School (JJS), Jalan Titian Raya, Bintaro Jaya, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/7/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, ledakan balon gas tersebut mengakibatkan 4 orang supir bus Bigbird menderita luka bakar ringan.

Keempat korban luka tersebut masing-masing adalah Hani Goro Gotomo (27), luka bakar pada lengan kanan, Warsa (52) luka bakar pada lengan kiri, Susalip (46), luka bakar pada bagian wajah lengan kanan dan kiri serta Supri (30), luka bakar pada lengan kiri.(tur/abie/ari/rani/tom migran)

 




Usut Ledakan Balon Gas, Polisi Periksa 3 Saksi

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Pondok Aren terus menyelidiki kasus meledaknya balon gas misterius yang menyebabkan 4 supir bus Big Bird terluka di Jakarta Japanese School (JJS), Jalan Titian Raya, Bintaro Jaya, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/7/2012).

“Sampai saat ini, kami sudah memintai keterangan 3 saksi terkait kasus ledakan balon itu. Dua diantaranya saksi korban dan satu lainnya supir Big Bird yang melihat kejadian dilokasi,” ujar Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono, saat dikonfirmasi kabar6.com.

Ditanya soal adanya tulisan SMP Athalia pada balon gas yang meledak, Kapolsek membenarkan hal itu. Namun demikian, Kapolsek belum berani memastikan apakah balon tersebut berasal dari SMP Athalia atau bukan.

“Kami masih belum bisa memastikan dari mana asal balon gas tersebut. Karena, sampaia saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Kalau soal tulisan SMP Athalia, tentunya tidak bisa dijadikan dasar karena belum ada pihak yang menyaksikan dari mana asal balon tersebut,” ujar Kapolsek.

Diketahui, ledakan sekumpulan balon gas terjadi persis di dalam kawasan Jakarta Japanese School (JJS), Jalan Titian Raya, Bintaro Jaya, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/7/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, ledakan balon gas tersebut mengakibatkan 4 orang supir bus Bigbird menderita luka bakar ringan.

Keempat korban luka tersebut masing-masing adalah Hani Goro Gotomo (27), luka bakar pada lengan kanan, Warsa (52) luka bakar pada lengan kiri, Susalip (46), luka bakar pada bagian wajah lengan kanan dan kiri serta Supri (30), luka bakar pada lengan kiri.(tur/abie/ari/tom migran)

 




Balon Gas Meledak di JJS, 4 Supir Big Bird Terbakar

Kabar6-Sekumpulan balon gas meledak di Jakarta Japanese School (JJS), Jalan Titian Raya, Bintaro Jaya, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/7/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, ledakan balon gas tersebut mengakibatkan 4 orang supir bus Bigbird menderita luka bakar ringan.

Keempat korban luka tersebut masing-masing adalah Hani Goro Gotomo (27), luka bakar pada lengan kanan, Warsa (52) luka bakar pada lengan kiri, Susalip (46), luka bakar pada bagian wajah lengan kanan dan kiri serta Supri (30), luka bakar pada lengan kiri.

Bristiono, salah seorang supir JJS mengatakan, ledakan terjadi secara tiba-tiba. Saat itu, keempat korban sedang menunggu jam pulang anak sekolah.

Pada saat bersamaan, sekumpulan balon gas mendarat disekitar lokasi. Iseng, para supir Bigbird itupun langsung mendekati kumpulan balon yang diduga sudah kehabisan gas tersebut.

Namun, siapa sangka, begitu keempatnya mendekat, tiba-tiba saja balon meledak hingga melukai keempat supir tersebut.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu, kemudian langsung merikan keempat supir tersebut ke RS IMC Bintaro Jombang, guna mendapatkan penanganan medis.(tur)




Ratusan Merk Produk Illegal di Gerai Buah Total Disita

Kabar6-Belasan petugas dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) dengan menggeruduk gerai Total Buah Segar di Sektor IX Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (18/7/2012).

Ribuan paket makanan disita petugas untuk dilakukan pemeriksaan uji laboratorium. “Semua barang yang disita ini pastinya tidak akan dikembalikan,” ungkap Kepala Badan POM Provinsi Banten, I Nyoman Sumasadana, kepada Kabar6.com di lokasi.

Ia menjelaskan, produk-produk makanan yang di sita ini antara lain terindikasi pada kemasannya tidak terdapat registrasi BPOM, masa berlaku sudah habis (explayed), persyaratan label harus menyertakan dengan bahasa Indonesia.

Setelah dilakukan pemeriksaan melalui uji laboratorium, ribuan kemasan produk makanan dengan ratusan merk ini akan langsung dimusnahkan. Sementara pihak produsen akan diajukan gugatan ke Pengadilan Negeri setempat karena telah menjual produk illegal.

Mayoritas produk makanan yang disita berasal dari luar negeri atau import.

“Ga hanya yang import. Yang lokal kalau memang ditemukan melanggar ketentuan juga kita sita,” terangnya.

Sementara itu, kegiatan Sidak oleh BPOM ini sempat membuat gusar pihak pengelola Total Buah Segar sempat gusar.

Pengelola selain mengaku akan menderita kerugian dalam jumlah besar, juga terganggu oleh kedatangan petugas. Para pengunjung atau konsumen yang datang kenyamanannya terganggu dengan hadirnya petugas.

“Harga satu bungkus ini saja sampai Rp 100 ribu mas. Saya ga tau kalau jumlahnya segini,” jelas seorang wanita yang mengaku sebagai Accounting Total Buah Segar, kepada Kabar6.com sambil menunjukan sebuah produk permen cokelat asal import.

“Pak, tolong dong pemeriksaannya dipercepat. Kalau begini bisa rugi besar nih kita. Banyak pelanggan yang merasa tidak nyaman,” timpal Puguh, Marketing Buah Segar. “Terus nanti nama tempat kita (gerai) juga ditulis mas. Aduh,” sesalnya sambil memegangi kening.(ymw)

Petugas dari BPOM menyita ribuan kemasan produk makanan berbagai jenis dari gerai Total Buah Segar, Bintaro.(ymw)

 




Sekda Tangsel Instruksikan Jajarannya Telusuri Data BPS

Kabar6-Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa 20 ribu keluarga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam golongan miskin.

Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah setempat gusar karena kontras dengan laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,6 persen dari pencapaian tingkat nasional yang hanya 6,4 persen.

“Coba dicermati lagi angka tersebut,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja, di Saung Serpong Selasa, (17/7/2012), dalam Workshop Program PNPM Mandiri Perdesaan.

Dudung menjelaskan, BPS telah menyebutkan jika 20 ribu keluarga di Kota Tangsel masuk ke kategori miskin. Sementara jumlah keseluruhan keluarga di daerah hasil pemekaran dari kabupaten Tangerang ini mencapai 34 ribu. “Ini sama saja setengahnya lebih keluarga di Tangsel miskin,” ujarnya.

Airin Rachmi Diany, lanjut Dudung, pada anggaran 2012 perubahan ini telah mempunyai program pengentasan kemiskinan. Melalui program padat karya pemberian bantuan, diantaranya lewat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Seluruh keluarga yang telah termasuk dalam golongan miskin melalui pemetaan akan diberikan bantuan usaha untuk mengangkat kesejahteraan ekonominya.

Tak tanggung-tanggung, sambung Dudung, dana yang akan digelontorkan pemerintah daerah melalui APBD Perubahan 2012 untuk program pengentasan kemiskinan mencapai Rp 3 milyar.

Dana tersebut Rp 2 Milyar berasal dari pemerintah pusat dan sisanya hasil konsering atau bagi hasil dengan pemerintah daerah.

“Orang miskin jangan dijadikan obyek. Obyek yang dijadikan pembenaran, tapi pembenaran itu sendiri idealnya melalui program padat karya,” ujarnya kepada Kabar6, usai menghadiri acara tersebut.

“Setiap kelompok pengentasan kemiskinan tentunya mempunyai program yang berbeda. Oleh karena itu, setiap kelompok mempunyai ciri dan karakter program yang berbeda-beda. Sehingga dari hari ke hari angka kemiskinan terus berkurang,” terangnya.(ymw)

 




KNPI Tangsel Minim Kreativitas, Pimpinan Terlalu Sibuk

Kabar6-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus mampu menjadi wadah koalisi kepemudaan. Namun, kondisi yang terjadi saat ini KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak memiliki program strategis karena pucuk pimpinan terlalu sibuk dengan tugas lainnya.

Ketua KNPI Kota Tangsel periode 2009-2012, Lukman Hakim, menyetujui bila sosok kepemimpinan bagi lembaga yang menjadi induk organisasi OKP dan ormas kedepan lebih baik dari yang telah dijalani saat ini.

“Iya, saya setuju kedepannya harus lebih baik,” kata Lukman, saat dihubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, kemarin malam.

Saat disinggung peran serta kepemudaan, khususnya KNPI dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah seperti Upacara Sumpah Pemuda 2011 absen. Lukman menampik dan enggan menjelaskan alasan ketidakhadiran KNPI Kota Tangsel.

“Saya rasa masalah itu sudah selesai. Ibu Walikota (Airin Rachmi Diany) juga sudah mengerti koq. Pokoknya sudah selesai,” elak Lukman.

“Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja dalam menjaga ketertiban, tapi semua pihak harus ikut terlibat biar tidak ada lagi gesekan antar OKP atau ormas,” tambahnya lagi.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua KNPI Kota Tangsel, Ade Wahyu Hidayat, juga setuju bila KNPI lebih aktif dalam mendorong dan berperan didalam setiap program-program yang ditelurkan pemerintah daerah.

“KNPI kedepannya harus mampu sumbang pemikiran ke pemerintah daerah. Tentunya dengan menawarkan program yang sejalan dengan arah pembangunan di Tangsel,” ungkapnya.

Dia melihat, gesekan-gesekan yang kerap terjadi antar ormas-ormas di Kota Tangerang Selatan akibat urusan perut. Mereka menjadi semakin liar akibat minimnya wadah, dalam hal ini lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota ormas.

“Harus ada yang menjadi penengah dalam konflik horizontal. Ketua yang sekarang ini terlalu sibuk. Memang ini agak bias karena kesibukan utamanya di KPU Provinsi Banten,” jelasnya.(ymw)