1

Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Pondok Jaya 01 Belajar Siang

 

Kabar6-Akibat kerusakan ruang kelas, jam belajar ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri  (SDN) Pondok Jaya 01, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), terpaksa dirubah menjadi siang hingga sore hari.

Padahal, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany sebelumnya telah menghimbau agar seluruh kegiatan belajar sekolah dasar (SD) dilakukan pada pagi hari.

Kepala SDN Pondok Jaya 01, Kelurahan Pondok Jaya, Abdul Oji mengaku terpaksa merubah jam belajar ratusan siswa di SDN itu dari pagi menjadi siang, karena keterbatasan ruang kelas.

“Kami berharap ruang kelas yang rusak bisa segera diperbaiki, agar tidak ada lagi siswa di SDN ini yang belajar siang hari,” ujar Abdul Oji, Rabu (25/7/2012).

Menurut Oji, untuk menjadikan seluruh siswa di SDN itu bisa belajar pada pagi hari, pihaknya masih membutuhkan sekitar 15 ruang kelas lagi.

“Sekarang baru ada 7 ruang kelas. Jadi, kami masih kekurangan 8 ruangan lagi untuk menjadikan siswa seluruhnya masuk pagi,” ujarnya.

Ya, SDN Pondok Jaya 01 berdiri diatas lahan seluas 4.000 meter, yang lokasinya digabung dengan SDN Pondok Jaya 03.

Saat ini, kondisi seluruh ruang kelas di SDN itu dalam kondisi rusak parah, karena sudah 10 tahun terakhir tidak pernah direnovasi oleh pemerintah.

Sesuai janji Dinas Pendidikan Tangsel, usai lebaran tahun ini akan dilakukan perbaikan terhadap seluruh ruangan kelas yang rusak di dua SDN tersebut.

“Kami sudah dapat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan, bahwa sekolah ini akan segera diperbaiki secepatnya. Semoga, perbaikan bisa benar-benar terealisasi,” ujar Oji sembari berharap sekolah itu juga diberi fasilitas mobil dinas dari pemerintah setempat.(turnya)




Target Zakat Tangsel 2012 Capai Rp 2 Milyar

Kabar6-Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setiap bulannya menerima zakat sebesar Rp 45 juta dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat. Pada tahun 2012 ini target yang ingin dicapai dari perolehan zakat sebesar Rp 2 Milyar.

Demikian hal tersebut disampaikan Ketua Bazda Kota Tangsel, Endang Saefudin, di kantornya, Rabu, (25/7/20012). “Hasil dari zakat fitrah akan kita salurkan kepada yang mendapat berhak,” ungkap Endang.

Dia menjelaskan, target perolehan yang telah ditetapkan pada tahun 2012 ini meningkat dari periode sebelumnya. Tahun 2009, menurut Endang, target zakat sebesar Rp 500 juta dan tahun 2010 target Rp 1,1 Milyar serta tahun 2011 target mencapai Rp 1,7 miliar.

“Setiap tahun target kita tingkatkan, karena potensinya cukup besar,” ujar Endang. Pihaknya juga telah menetapkan untuk zakat fitrah dikenakan Rp 25 ribu atau 3,5 liter beras. Sedangkan, lembaga ini telah menyebarkan 750 ribu ku[pon kepada Muzakki (pemberi zakat-red).

Meski demikian, sambung Endang pengumpulan zakat bukan tanpa hambatan. Bahkan, pengumpulan zakat dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan masyarakat memberikan zakat memakai pola lama, diantaranya zakat diberikan ke guru ngaji dan dukun beranak.

Kemudian, banyaknya lembaga zakat selain BAZDA yang membuka layanan zakat bagi warga. “Meskipun kondisinya seperti itu, kita tetap maksimal dalam mengumpulkan zakat,” katanya.

Bazda Kota Tangsel, kata Endang di tahun 2011 telah menyalurkan zakat yang terkumpul sebesar Rp 1,6 miliar. Penyaluran tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama pada bulan Februari-Maret.

Sedangkan, tahap kedua Mei-Juni. Penyaluran zakat diantaranya untuk bedah rumah, bantuan kesehatan, bantyuan pendidikan (beasiswa-red), bantuan gurungaji dan TPA/TPQ, bantuan muallaf dan dhuafa serta bantuan untuk peningkatan sarana ibadah.

“Bahkan, saat ini semua dinas dilingkup Pemkot Tangsel setiap bulannya memberikan zakat sebesar Rp 45 juta,” ujarnya. Menurutnya sejauh ini kesadaran masyarakat Tangsel untuk berzakat memang sudah bagus, walaupun masih banyak yang berzakat dengan masing-masing.(ymw)




Sampah Pasar Ciputat Berserakan Memenuhi Jalan

Kabar6-Pemandangan dan bau tak sedap kembali terjadi di pasar tradisional Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Selain dipenuhi pedagang kaki lima di badan trotoar, kini separator pemisah jalan sudah dipenuhi sampah.

Pengamatan langsung Kabar6.com di lapangan, arus lalu lintas dari jalan Arya Putera menuju Raya Ciputat dan sebaliknya tersendat. Kendaraan roda empat dan dua yang melintas harus memperlambat laju mesin karena kondisi ruas jalan padat merayap.

“Sampahnya sudah bukan menumpuk lagi bang. Tapi udah berserakan, seminggu lebih kondisinya seperti ini,” kata Arul, penjaga toko mas Sinar Berlian yang ditemui Kabar6.com, Rabu, 25 Juli 2012.

Kondisi tersebut, kata Arul, menimbulkan aroma tak sedap dari bau sampah yang berserakan. Menurutnya, sampah tersebut selain berasal dari pedagang di sekitarnya juga bawaan dari buruh pengangkut sampah.

Meski pun setiap harinya sudah diangkut, tapi hanya sebagian kecil dan sisanya berserakan dibadan jalan. “Tau sendiri lah bau sampah seperti gimana. Orang naik motor juga sering jatuh, kan sampah sayuran licin,” ujar warga yang bermukim di Bhakti Ujung, kelurahan Kedaung, Pamulang. (ymw)




Awas, Makanan Mengandung Pewarna Tekstil Beredar Dipasaran

Kabar6-Inspeksi mendadak (Sidak) petugas gabungan di pasar Delapan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan berhasil menemukan makanan yang mengandung zat pewarna pakaian. Masyarakat diimbau agar waspada dan selektif didalam memilih makanan yang beredar bebas di pasaran.

“Hasil pengujian ditemukan makanan jenis permata dan pacar cina mengandung zat pewarna pakaian,” ungkap Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman, Dinas Kesehatan, Anton Wibawa, kepada Kabar6.com, Rabu (25/7/2012).

Anton menjelaskan, kedua makanan tersebut setelah diuji klini mengandung pewarna tekstil Rhodamin B. Menurutnya, bila makanan yang dikonsumsi mengandung zat kimia tersebut, maka dapat menjadi pemicu untuk terjadinya kanker (karsinogenik).

Sementara untuk jenis makanan yang lainnya, lanjut Anton, seperti kolang-kaling, daging ayam potong masih aman dikonsumsi. Dia menyarankan, sebelum membeli produk makanan kemasan agar memperhatikan label dari Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM).

“Bukan hanya di pasar Delapan saja, tapi juga di pasar-pasar lainnya juga ada karena dari satu produsen yang sama. Tidak etis saja bahan untuk mewarnakan pakaian digunakan di makanan. Bisa kena penyakit kanker,” jelas Anton.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ferry Payacun, mengungkapkan, setelah menemukan peredaran makanan mengandung zat kimia berbahaya. Pihaknya langsung melakuikan koordinasi kepada pengelola pasar tersebut.

Masih menurut Ferry, ketentuan larangan mengedarkan panganan tercemar telah diatur pada Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

“Kami sudah bilang stop suplai dari distributor makanan yang terbukti. Kalau imbauan kami tidak dihiraukan ya terserah. Aparat berwajib nantinya yang akan bertindak,” ungkap Ferry.

Ditempat yang sama, seorang pedagang di pasar Delapan Alam Sutera yang enggan menyebutkan namanya mengaku tidak mengetahui bila makanan yang dijajakannya itu mengandung zat pewarna tekstil. “Pemasok dari Cikokol, (Kota Tangerang) untuk pacar cina dan permata,” sahutnya. (ymw)

 




Polisi Gadungan Rampok Wanita Pengendara Motor di Serpong

Kabar6-Perampok yang mengaku sebagai anggota Polisi kembali terjadi. Kali ini, peristiwa berlangsung di Jalan Graha Raya, persisnya di depan Perumahan Calesta, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (23/7/2012) malam. Korbannya seorang wanita ditodong dengan senjata api, kemudian sepeda motornya dirampas pelaku.

Korban, Romayati, warga Kampung Ceger, Pondok Kacang Barat, Pondok Aren, ketika melintas di lokasi diberhentikan oleh 2 orang pelaku yang mengaku anggota Polisi. Ketika korban berhenti, pelaku langsung menodongkan senjata api ke arah korban selanjutnya merampas sepeda motor korban.

Pelaku kabur dengan membawa sepeda motor korban  Honda Beat Nopol B-6809-WGK.Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Serpong untuk penanganan selanjutnya.(HP/sak)

 




Perusahaan di Tangsel Wajib Bayar THR & Kordinir Zakat

Kabar6-Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tangerang Selatan (Tangsel) menghimbau agar seluruh perusahaan yang beroperasi diwilayah itu memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.

Sedangkan besaran THR yang ditetapkan minimal 1 bulan gaji dan harus diserahkan kepada yang berhak, sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam sosialisasi ini, setidaknya kami sudah mendatangi sepuluh perusahaan yang ada di Tangsel. Dan, semuanya perusahaan dimaksud menyatakan bersedia membayarkan THR pada karyawannya, paling lambat seminggu sebelum lebaran Idul Fitri,” ujar Kepala Dinsosnakertrans, Purnama Wijaya, Selasa (24/7/2012).

MEnurut Purnama, pemberian THR sepekan sebelum lebaran sesuai dengan anjuran Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Adapun jumlah nominal yang diberikan kepada setiap tenaga kerja harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

“Bagi karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun, THR satu bulan gaji. Dan, prorate bagi karyawan yang belum genap satu tahun bekerja. Bagi perusahaan yang tidak melaksanakannya, akan diberi sanksi teguran oleh Pemda setempat,” imbuhnya.

Selain memastikan pembayaran THR kepada pegawainya, Dinsosnakertrans juga menginstruksikan kepada perusahaan agar mengkoordinasikan mengenai pembayaran zakat di setiap perusahaan. “Hal ini agar pekerja tidak lagi memikirkan zakat setelah mudik,” ujar Purnama.

Dalam kesempatan tersebut, Dinsosnakertrans yang hadir bersama dengan Apindo sekaligus juga memantau hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan lainnya. Seperti pemberlakuan jam malam bagi pekerja wanita serta larangan mempekerjakan karyawan di bawah umur.

“Harus ada perbedaan perlakuan bagi wanita yang kena shift malam atau yang sedang hamil. Termasuk larangan mempekerjakan karyawan dibawah umur” terangnya.(ymw)

 




Pelatihan Pembuatan Tahu Gagal, Puluhan Peserta Gigit Jari

Kabar6-Kegiatan pelatihan pembuatan tahu yang rencananya akan digelar oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) terpaksa dibatalkan.

Hal itu disebabkan karena seluruh pengrajin tahu dan tempe se-Jabodetabek melancarkan aksi mogok produksi secara massal.

Pengamatan langsung Kabar6.com disebuah pabrik tahu di jalan H Toran, kelurahan Rengas, kecamatan Ciputat Timur, Selasa, (24/7/2012), acara pelatihan sedianya berlangsung pukul 14.00 WIB.

Puluhan warga yang merupakan peserta kegiatan pelatihan tampak gigit jari. Mereka terpaksa pulang karena pabrik tahu yang akan menjadi tempat pelatihan ikut mogok produksi.

“Ga jadi mas. Katanya Sabtu besok ada pelatihan lagi,” ujar Zulfikar, dengan raut kecewa saat ditemui Kabar6.com di lokasi pabrik.

Pria yang terlihat sedang menenteng sebuah map warna kuning dan berisikan kertas makalah proses pembuatan tahu ini menjelaskan, pelatihan bila dipaksakan tidak akan efektif.

Oleh karena itu, dinas terkait terpaksa memundurkan jadwal kegiatan pada akhir pekan mendatang.

“Gimana mau tau. Liat aja pabrik ga ada aktivitas produksi. Yang punya ikut-ikutan mogok, katanya gara-gara harga kacang kedelai naik,” terang warga Ciputat ini.

Batalnya program pelatihan pembuatan tahu yang akan diikuti oleh warga dibenarkan Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya.

Kegiatan pelatihan pembuatan tahu ini masuk ke dalam program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2012.

“Besok saja ya datang lagi. Saya sudah dikantor,” ungkap Purnama, saat dihubungi melalui sambungan selularnya.

Seperti diketahui, ribuan pengrajin tahu dan tempe yang tergabung didalam PUSKOPTI se-Jabodetabek melakukan demo mogok produksi terhitung 25-27 Juli 2012.

Kenaikan harga beli kacang kedelai yang merupakan bahan dasar tahu dan tempe dikeluhkan pengrajin. Mereka mengeluhkan beban biaya produksi yang harus ditanggung begitu tinggi, sedangkan untuk menaikan harga jual ke pasaran atau pelanggan dirasakan tidak mungkin. (ymw)

 




Pengrajin Tahu dan Tempe se Tangsel Juga Mogok Produksi

Kabar6-Seluruh pengrajin tahu dan tempe yang tergabung dalam PUSKOPTI se-Jabodetabek, termasuk yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel),  melakukan aksi demo mogok produksi sementara terhitung mulai 25-27 Juli 2012 besok.

Mogok produksi itu dilakukan menyusul kenaikan bea masuk sebesar 5 persen dan harga bagi bahan dasar kacang kedelai beberapa waktu terakhir ini.

Aksi mogok massal pengrajin tahu-tempe ini diketahui dari sebuah selembaran pemberitahuan nomor 29/org/VII/12 yang bersifat segera.

Berdasarkan hasil rapat pengurus dalam menyikapi kenaikan harga kedelai, maka untuk wilayah Jabodetabek para pengrajin diharuskan berhenti produksi sementara.

“Selama waktu yang ditentukan agar memantau dan mengawasi para pengrajin tahu tempe di masing-masing wilayah,” terang Ketua PUSKOPTI DKI Jakarta, Suharto, melalui keterangan resmi yang diterima Kabar6.com, siang tadi.

Pihaknya, lanjut Suharto, meminta kepada pemerintah untuk menghapus beas masuk kacang kedelai menjadi 0 persen, meski pun tak akan mampu menurunkan harga bahan dasar tersebut. Menurutnya, perdagangan kedelai merupakan jalur bebas yang dikendalikan oleh pasar internasional.

Masih menurut Suharto, setelah pelaksanaan demo mogok produksi, untuk harga jual tempe dari sebelumnya Rp 3 ribu naik menjadi Rp 4 ribu. Sedangkan harga jual tempe dari sebelumnya Rp 6 ribu, naik menjadi Rp 8 ribu. Perubahan harga jual tahu akan dilampirkan surat secara khusus oleh pengurus Hipertindo.

“Ini untuk menjalin kebersamaan para pengrajin tempe dan tahu yang senasib sepenanggungan dalam menghadapi kenaikan harga kedelai setiap harinya,” terangnya.

Pemberitahuan surat edaran tersebut dipatuhi oleh para pengrajin tahu dan tempe. Salah satunya Tommy, pengrajin tahu di jalan H Toran, Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pria ini telah menghentikan produksi dan mengeluhkan kenaikan harga kedelai dari sebelumnya Rp 5,800 per kilogram, kini naik menjadi Rp 10.000 per kilogram.

“Kedelai naiknya hampir 100 persen. Ga mungkin saya terus maksain produksi. Sebab, kalau naiknya bisa diatas Rp 7 ribu pabrik ga ada yang berani dagang,” jelas Tommy, saat ditemui Kabar6.com dilokasi pabrik tahu miliknya.

Akibat naiknya harga kedelai, kata Tommy, membuat ongkos yang dikeluarkan tidak mampu menutupi biaya produksi. Jika harga normal dirinya menjual per papan berisi 81 potong Rp 27 ribu, maka bila kedelain naik tahu dijual mencapai Rp 30 ribu lebih per papan.

Kondisi tersebut menurutnya menjadi dilematis bagi para pengrajin tahu dan tempe. Sebab, pengrajin kesulitan untuk menaikan harga ke tingkat konsumen.

Bahkan bila harga kedelai akan melebihi kisaran Rp 10 ribu per kilogram, maka para pengrajin mengancam melanjutkan aksi demo produksi tahap kedua.

“Seandainya harga beli kacang kedelai tetap naik, pemerintah harus melindungi para pengrajin tahu dan tempe juga konsumen. Tahu dan tempe kan alternatif terkahir untuk lauk pauk yang paling murah,” sungut Tommy.(ymw)




SDN 01 dan 03 Pondok Jaya Diperbaiki Pascalebaran

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki gedung sekolah di SD Negeri 01 dan 03 Pondok Jaya, kecamatan Pondok Aren. Menyusul kondisi kedua gedung yang kini memprihatinkan dan membahayakan para peserta didik.

“Kedua gedung sekolah itu rehab dapat. Hanya saja sekarang kita sedang nunggu dananya turun,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah, saat menghubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa, (24/7/ 2012).

Mathodah menjelaskan, SD 01 Pondok Jaya sudah masuk ke dalam rencana program perbaikan dan alokasi dana sudah terdapat di Draft Pengguna Anggaran (APBD) 2012 Perubahan. Jauh sebelum berita diberbagai media massa terkait rusaknya kedua bangunan gedung sekolah tersebut mencuat.

Pemerintah daerah telah memasukan perbaikan kedua gedung sekolah ini dalam kategori rehab berat. Bagian gedung yang akan diperbaiki meliputi atap, kusen-kusen dan keramik. Mathodah memperkirakan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bangunan sekolah berlangsung pascabulan suci Ramadhan.

“Kalau yang SDN 01 sekitar Rp 500 juta dana perbaikannya. Beda dengan SDN 03 dari DAK (Dana Alokasi Khusus), saya lupa besarannya dan Anda bisa hubungi ke pak Yahya ya. Agustusan atau habis lebaran diperbaikinya mas,” terang Mathodah.

Seperti diberikan Kabar6.com sebelumnya, ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya. 

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(ymw)

Caption Foto: Ratusan siswa SDN Pondok Jaya 01 dan 03 terpaksa belajar ditengah kondisi bangunan sekolah yang rusak (tur)




Hindari Kelangkaan, Tangerang Dipasok Jutaan Tabung Gas

Kabar6-PT Pertamina memastikan jika selama bulan puasa ini jumlah pasokan tabung gas untuk tiga wilayah di Tangerang, akan ditambah. Kebijakan tersebut ditempuh mengingat daya beli masyarakat pada kebutuhan gas cenderung meningkat.

Service Relation PT Pertamina wilayah Tangerang, A Dini, mengatakan selama bulan puasa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 4.560.000 tabung gas.

“Jumlah pasokan tabung gas tersebut meningkat 10 persen persen dibandingkan sebelum bulan puasa,” kata Dini, Senin, (23/7/2012.

Adanya tambahan pasokan tabung gas mencapai 4 juta tabung lebih ini, terang Dini, diharapkan mampu mencegah kelangkaan tabung gas.

Bahkan, Pertamina pun sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tiga wilayah Tangerang. Yakni, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Ketiga instansi ini, lanjut Dini, untuk membantu dalam melakukan pengawasan. Bila terjadi kenaikan harga atau kelangkaan, maka diharapkan dapat menghubungi PT Pertamina guna dilakukan pengecekan.

“Kami sudah siapkan stok tabung gas di pusat namun hal itu baru di distribusikan bila adanya kekurangan,” terangnya.

Bahkan, PT Pertamina pun sudah menyiapkan tambahan lainnya untuk kebutuhan tiga hari jelang hari raya Idul Fitri. Saat itu permintaan masyarakat terhadap tabung gas mengalami peningkatan.

“Jumlah tambahannya masih melihat kebutuhan pasar tetapi Pertamina sudah melakukan antisipasi akan hal itu,” ujar Dini.(ymw)