1

Wabah Lupa Mendera Warga Sekitar Kediaman AK

Kabar6-Warga sekitar dikediaman anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dari fraksi Partai Golkar melakukan aksi tutup mulut. Setelah sebelumnya sempat tersiar kabar di jejaring sosial twitter bahwa orangtua FR berasal dari kalangan pejabat.

FR (19) siswa SMAN 70 Jakarta telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Nazaruddin Lubis, kuasa hukum tersangka membantah bila  orangtua FR merupakan pejabat Kota Tangsel. Lubis kepada wartawan menyatakan bahwa orangtua FR pengusaha meubel di Bali dan bermukim di Serpong.

Berdasarkan informasi yang diterima  Kabar6.com, alamat yang dimaksud yakni di jalan Raya Jombang, RT 003/013 Nomor 42, kelurahan Jombang, kecamatan Ciputat. Ternyata, rumah tersebut milik AK, Sekretaris Komisi 2 Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel.

Ketika ditanyakan identitas pemilik rumah, warga sekitar menjawab bahwa AK telah lama menempatinya. Namun, berbeda ketika Kabar6.com menanyakan nama anak- anak wakil rakyat tersebut.

“Waduh. Saya lupa nama-namanya,” ujar pria bertubuh kurus yang sebelumnya mengaku sebagai kerabat AK, Jum’at (28/9/2012).

Sementara itu ditempat sama, seorang pembantu rumah tangga ketika ditemui menyatakan bahwa sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah Bandung, Jawa Barat. “Saya lupa nama-namanya (anak AK),” ujar wanita berusia remaja itu seraya pergi meninggalkan wartawan.

Sehari sebelumnya, hal sama juga berlangsung aksi tutup mulut warga sekitar kediaman AK. Namun, ketika dipancing akhirnya lelaki paruh baya yang tinggal di rumah kontrakan tersebut memberikan keterangan.

“Ada, namanya Fitrah kalo sekolahnya dimana saya ga tau dimana. Anaknya baik koq, emang kenapa mas,” tanya pria tersebut.

Sementara itu, AK saat dihubungi membantah bila FR, siswa pelaku pembunuhan terhadap Alawi Yusianto Putra, siswa SMA Negeri 6 Jakarta sebagai anaknya. AK mengaku bahwa anaknya bernama Irdan Qifari Maulana dan kini sekolah di SMA Negeri 90 Jakarta.

“Ga bener kabar itu. Saya nggak kenal sama sekali sama Fitra Ramadan dan sejak semalam sudah banyak yang ngirain masalah ini. Bisa saya liatkan KK (Kartu Keluarga) yang saya punya,” ujar AK. (yud)




Gelapkan Sertifikat Tanah, PNS Tangsel Diringkus

Kabar6-Aparat Polsek Metro Serpong menangkap seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pria berinisial JD ini diringkus karena tersangkut masalah hukum penggelapan sertifikat tanah dan penipuan.

“Ya. Sudah saya tetapkan statusnya sebagai tersangka,” ungkap Kapolsek Metro Serpong, Komisaris Nico A Setiawan, Jum’at (28/9).

Perwira menengah dari Akpol angkatan 2000 ini menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan kerabat tersangka. Pelapor, jelas Nico, sudah kadung geram sertifikat yang diajukannya ke tersangka belum juga selesai.

“Alat bukti yang lainnya terus kita kumpulkan. Tersangka kita tangkap di kantornya,” tegas Nico.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan (BKPP), Firdaus, mengaku belum mengetahui ikhwal penangkapan JD selaku aparatur daerah. Menurut mantan Camat Pamulang ini, sanksi yang dapat ditempuh saat ini pascapenangkapan yakni jabatan JD sebagai PNS di non-aktifkan.

“Masalah ini akan kita serahkan kepada Camat Serut (Serpong Utara) sebagai pimpinan wilayah,” jelas Firdaus.

Sementara itu, Camat Serut, Andi Patabai, mengungkapkan, bila kasus yang membelit JD terjadi ketika tersangka masih menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan Pakujaya. “Ini kasus lama dan kita serahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat kepolisian,” ujar Andi, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Pondok Aren ini.

Pengamatan langsung di Polsek Serpong, JD diangkut oleh petugas mengendarai mobil Toyota Kijang. Tersangka duduk di kursi bagian tengah dengan diapit dua orang petugas.

Ketika turun, JD sempat terlihat panik karena banyak wartawan yang tengah meliput gelar perkara penangkapan seorang tersangka penggelapan mobil. JD berpura-pura menelpon seseorang ketika akan masuk ke kantor Polsek Serpong untuk menghilangkan perhatian wartawan. (yud)

 




Polda Metro Jaya Rekontruksi Ulang Pembunuhan Joleng

Kabar6-Tim Kejahatan kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunuhan Ade Setyawan alias Joleng, di jalan Tegal Rotan, RT 01/05, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Jum’at (28/9/2012).

Dalam rekonstruksi yang berlangsung kurang lebih selama satu jam tersebut, terdapat 18 adegan rekonstuksi yang berlangsung di dua tempat yang berbeda.

Untuk rekonstruksi yang berlangsung di Tegal rotan, tim Jatanras yang terdiri dari 12 orang tersebut memulai rekonstrukasi. Diketahui sebelum di bunuh pelaku sempat berbincang dengan korban. Sedangkan dua pelaku lainnya hanya mengawasi lokasi dari kejauhan.

“Pelaku merencanakan pembunuhan di Puri Beta selanjutnya mengarah Tegal Rotan untuk mengekskusi korban. Untuk pelaku dijerat dengan pasal 340 dengan hukuman seumur hidup,” ujar Kanit V Jatanras Polda Metro jaya, Kompol Antonius Agus.(Turnya)

 




Tawuran di JPO Serpong, 11 Siswa Bipori Serpong Diamankan

Kabar6-Sebanyak 11 orang siswa SMK Bipuri Serpong, Kecamatan Cilenggang, diamankan aparat Polsek Serpong, Jumat (28/9/2012). Siswa SMK ini kedapatan terlibat tawuran dengan siswa SMK Setia Budi, Rangkasbitung, di Jempatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Kereta Api Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat itu para siswa SMK Bipori Serpong baru saja pulang dari sekolahnya, dan akan pulang menggunakan kereta api tujuan Parung Panjang.

Saat itulah sejumlah siswa SMK Setia Budi yang juga akan pulang ke Rangkasbitung tiba-tiba menyerang mereka dan melemparinya dengan batu.

Aksi balasan dari siswa SMK Bipori pun tak terhindarkan. Saling lempar dan serang berlanjut cukup lama. Sampai akhirnya, sejumlah petugas kemanan kereta api mengamankan aksi tawuran tersebut. Lantas, para siswa yang ditangkap ini digiring ke Mapolsek Serpong untuk dimintai keterangan.

“Kami juga bingung, yang menyerang SMK Setia Budi, malah kami yang ditangkap. Padahal kami mau pulang ke Parung,” ujar Wawan, siswa kelas 3 SMK Bipori yang ikut diamankan di Mapolsek Serpong.

Kapolsek Serpong Kompol Niko Setiawan mengatakan, siswa ini akan diamankan 1×24 jam sebelum dibebaskan. Mereka boleh kembali setelah dijemput orangtuanya langsung dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulang perbuatannya.

“Ini peringatan juga bagi pelaku tawuran. Kegiatan negatif tersebut sangat merugikan, bagi siswa, orang tua, dan masyarakat luas. Kami akan panggil orangtua mereka untuk membuat pernyataan,”  imbuhnya.

Niko juga menegaskan, jika para siswa merasa jadi korban atas peristiwa tawuran ini, polisi memberikan ruang pengaduan.

Niko juga berharap siswa yang tertangkap tidak lagi mengulangi perbuatannya, tidak dendam, dan mau menyampaikan kepada teman-tamannya untuk tidak mengulang kelakuan tawuran lagi. “Ingat, jangan lakukan tawuran lagi, kalau tidak kami akan tegas,” imbaunya.

Kepala Sekolah SMK Bipori Serpong Sutrisno mengatakan, tindakan para siswanya ini akan jadi catatan baginya. Mereka yang terbukti melakukan tawuran dengan terencana akan disanksi berat, sampai dikeluarkan dari sekolah.

“Anak-anak kami korban saja. Mereka hendak pulang diserang, namanya anak-anak lalu membalasanya. Saya pribadi sudah membuat aturan tegas bagi mereka yang terlibat kekerasan,” elaknya, dia pun memastikan akan melakukan pembinaan kepada anak-anak siswanya yang tertangkap saat tawuran.(Iqmar)




Sepeninggal Istri Tak Halangi Yudi Sudarsono Pergi Haji

Kabar6-Dua korban kecelakaan kapal KM Mahuga Jaya yang terjadi perairan Selat Sunda dimakamkan. Puluhan warga turut mengantarkan jenazah menuju peristirahatan terakhir di TPU Pocis, kelurahan Buaran, Serpong.

Keduanya jenazah ini yakni, Sri Nuraeni (34) dibawa menggunakan mobil ambulan B 8919 CQ milik Puspiptek. Sedangkan jenazah  Nazwa Nurchasana Az-Zahra (9) diangkut menggunakan mobil ambulan milik Dinas Kesehatan B 1009 WHX yang kesehariannya menjadi armada pelayanan Puskesmas Bakti Jaya.

Pengamatan Kabar6.com dilapangan,  prosesi pemakaman dilakukan mulai pukul 09.40 WIB. Jarak antara rumah duka dengan pemakaman TPU Pocis hanya radius sekitar 1 kilometer.
Saat kedua jenazah di masukan ke dalam kubur, seluruh keluarga dan tentangg korban yang mengantarkan tampak tegar dan ikhlas.

“Ini sudah menjadi garis hidup. Saya ikhlaskan saja kepergian anak dan istri saya,” kata Yudi Sudarsono (35), korban yang ikut selamat bersama dua anaknya Sulton Gozi Saputra (12) dan Michele Balqis (1) dan kakak kandungnya yang menjadi korban selamat dari peristiwa tersebut ketika menjawab pertanyaan Kabar6.com.

Yudi menjelaskan, tujuannya ke Trenggamus, Lampung, tak lain untuk bersilaturahmi dan memohon doa restu kepada orangtuanya. Pria yang dikenal sebagai pribadi pendiam ini bersama istrinya berencana menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah pada 17 Oktober mendatang.

“Mengenai pergi haji saya akan tetap berangkat dan anak saya sudah bersedia menggantikan ibunya,” ujar Yudi.

Perlu diketahui,kapal Bahuga Jaya Tenggelam Setelah ditabrak Kapal Tanker MT Norgas Chatinka pada pukul 04.50 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Pulau Rimau Balak dengan posisi Kapal 05’52, 07 “, Bujur 105’51,11 BT kurang lebih 5,5 miles menjelang Pelabuhan Bakauheni.

Kapal Bahuga Jaya milik PT Atosim Lampung Pelayaran berangkat dari dermaga II Pelabuhan Merak pada Rabu 26 September 2012 sekitar pukul 03.05 WIB. Dalam kapal tersebut, terdapat penumpang pejalan kaki sebanyak 12 orang dan 78 unit kendaraan.

Berdasarkan data dari pihak ASDP Merak, jumlah korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal tersebut sebanyak delapan orang, tujuh diantaranya dibawa ke Bakauheni Lampung dan satu orang dievakuasi ke Pelabuhan Merak. (yud)

 




Penyakit Campak Berkembang di Tangsel

Kabar6-Tangerang-Musim kemarau berkepanjangan mulai berdampak pada meluasnya beragam wabah penyakit. Di Tangserang Selatan (Tangsel), salah satu jenis penyakit yang kini terus berkembang adalah campak.

Data yang dilansir Dinas Kesehatan Tangsel menyebutkan, hingga memasuki pekan ke 37 pada 2012 ini, tercatat ada sebanyak 334 kasus penyakit campak yang terjadi diwilayah tersebut.

Angka itu dipresikdi masih akan bertambah hingga pekan ke 48 tahun 2012. “Sekarang memang campak sedang berkembang. Tapi, bila dilihat secara umum, campak cenderung menurun,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Dadang S Epid, Kamis (27/9).

Menurut Dadang, pada tahun 2011
angka serangan campak 654 kasus. “Penurunan penyakit campak ini menjadi bukti sudah mulai berjalannya program kesehatan di Tangsel,” katanya.

Salah satu program yang kini digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel adalah, imunisasi campak lewat seluruh siswa sekolah dasar yang ada.

“Pada bulan September hingga November mendatang, kami akan gelar imunisasi pada ribuan murid yang tersebar di 356 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Tangsel,” ujar Dadang lagi.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Mathoda mengatakan mendukung program imunisasi yang akan dilakukan Dinas Kesehatan pada ribuan siswa SD yang ada di Tangsel.

Menurutnya, imunisasi merupakan langkah antisipasi awal terhadap berkembangnya virus polio dan campak. Selain itu,imunisasi juga bertujuan guna membentuk kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.

“Sesuai program untuk campak diberikan kepada seorang bayi empat kali sejak usia 9 bulan. Sedangkan, untuk imunisasi polio diberikan kepada anak dua kali sejak usia 9 bulan serta saat masuk kelas 1 SD,” ujarnya.

Selain itu, tambah Dadang, imunisasi juga untuk mengantisipasi adanya anak yang belum mendapatkan imunisasi secara rutin. Agar semua anak peroleh imunisasi maka program suntik kekebalan tubuh ini akan dilakukan seluruh SD dan MI.(Parluhutan Gultom)




Ibu dan Anak Korban Tabrakan Kapal Dikubur Satu Liang Lahat

Kabar6- Ibu dan anak warga  Perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, setu Kota Tangerang Selatan korban tabrakan KMP Bahuga Jaya yang ditunmpanginya dengan kapal chargo dikubur dalam satu liang lahat di Gadingrejo, Pringsewu,Lampung, Kamis (27/9).

Pemakaman Sri Nurani,33, dan putrinya Najwa,10, disaksikan haru  Yudi Sudarsono ,35, suaminya. Yudi saat pemakaman menggendong putri bungsunya Misel ,1,5 yang diselamatkan Setio, petugas cleaning service KMP. Bahuga Jaya, yang  sempat terombang ambing 1 jam di lautan.

Menurut Purwati ,55, orang tua Sri, putri dan menantunya itu akan melaksanakan ibadah haji pada 17 Oktober. Keluarga ini datang ke Lampung mau berpamitan sekaligus menitipkan kedua anak mereka di Lampung. “Saya kaget saat dapat telepon dari Sri bahwa kapalnya tabrakan lalu telepon terputus. Dia sempat menitipkan kedua anaknya agar dijaga dengan baik dan minta didoakan selamat,” ujar Purwati.

Yudi yang terlihat masih shock belum mau menceritakan apa yang dialaminya. Saat kejadian, dirinya harus berpisah dengan istri dan anaknya  karena ratusan manusia berhimpitan berlomba-lomba terjun ke laut setelah kapal mulai karam.

Sementara itu,  tim penyelam gabungan dari Denjaka Marinir dan Basarnas akan melakukan penyelaman di lokasi tenggelamnya KMP Bahuga Jaya yang bertabrakan dengan kapal tanker Norgas Cathinka di perairan Selat Sunda karena dimungkinkan masih banyak korban yang terjebak saat kapal mulai karam.

Penyelaman terhadap kapal yang karam yang diperkirakan pada kedalaman sekitar 60 meter untuk mencari penumpang KMP Bahuga Jaya karena keluarga korban mempertanyakan anggota keluarganya yang masih belum ditemukan.

Tercatat sampai Kamis (27/9) korban meninggal dalam peristiwa tenggelamnya KMP Bahuga Jaya masih berjumlah tujuh orang. Sementara korban selamat yang berhasil dievakuasi di Pelabuhan Bakauheni berjumlah 128 orang dan di Pelabuhan Merak 82 orang.(pk/sak)

 




Mukjizat Tuhan Selamatkan Balita Ini Dari Tragedi KM Bahuga Jaya

Kabar6-Michelle (1,5) kontan langsung menjadi pusat perhatian seluruh sanak keluarga dan kerabat terdekat. Peluk dan cium tak hentinya berdatangan saat balita mungil ini tiba dikediamannya pada Kamis (26/9/20012) dinihari.

Setiba di perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), buliran air mata tangisan Michelle belum mengering. Raut wajahnya memperlihatkan keheranan karena kerumunan orang begitu ramai mengerubungi dirinya.

“Sempat terapung di laut itu,” ungkap Purwati, nenek Michelle dengan nada lirih.

Wanita paruh baya yang menjemput Michelle ke Bakauheni bercerita, bila balita ini diselamatkan oleh petugas penjaga kapal. Ketika terombang-ambing ditengah ganasnya laut, kondisi Michelle sudah banyak menelan air.

Petugas langsung mengevakuasi Michelle ke pinggiran dermaga kapal. Setelah itu, balita berambut ikal ini dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Michelle sempat muntah-muntah akibat terlalu banyak menelan air laut.

“Dirumah sakit diberikan pharacetamol dan dikeramasin karena badannya penuh oli. Sempat banyak sempat mau ngambil (adopsi), makanya jenazah (Nazwa) saya tinggal dulu takut Michelle dibawa orang,” lirih Purwati.

Michelle harus menerima kenyataan pahit atas musibah kecelakaan KM Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. Lokasi kejadian sekitar 5,5 mil menjelang Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sang ibu Sri Nuraeni (34) dan kakaknya Nazwa (9), turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa memilukan itu.

Meski keluarga lainnya membujuk dengan memberikan makanan biskuit. Michelle menolak dan tetap mendekap dalam gendongan seorang wanita yang masih ada hubungan keluarga.

“Fisik anak ini memang sejak lahir kuat. Pas ngapung pelampungnya terus saya kencengin,” ujar Yudi Sudarsono, ayah Michelle yang juga ikut selama sambil terus menatapi anaknya dengan raut sedih.

Pengamatan Kabar.com, Michelle tiba pukul 02.00 WIB bersama rombongan dengan dua unit mobil. Balita yang mengenakan pakaian warna merah ini tiba dengan menumpang mobil Toyota Avanza silver.

Sementara pada saat bersamaan, jenazah Nazwa, kakaknya diangkut menggunakan mobil ambulan forensik BE 2416 AZ milik RSAM Provinsi Lampung. Jazad Nazwa langsung dimandikan di Masjid Al Mubarok, yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka untuk dimandikan.(yud)

Kabar6-Michelle (1,5) kontan langsung menjadi pusat perhatian seluruh sanak keluarga dan kerabat terdekat. Peluk dan cium tak hentinya berdatangan saat balita mungil ini tiba dikediamannya pada Kamis (26/9/20012) dinihari.

Setiba di perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), buliran air mata tangisan Michelle belum mengering. Raut wajahnya memperlihatkan keheranan karena kerumunan orang begitu ramai mengerubungi dirinya.

“Sempat terapung di laut itu,” ungkap Purwati, nenek Michelle dengan nada lirih.

Wanita paruh baya yang menjemput Michelle ke Bakauheni bercerita, bila balita ini diselamatkan oleh petugas penjaga kapal. Ketika terombang-ambing ditengah ganasnya laut, kondisi Michelle sudah banyak menelan air.

Petugas langsung mengevakuasi Michelle ke pinggiran dermaga kapal. Setelah itu, balita berambut ikal ini dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Michelle sempat muntah-muntah akibat terlalu banyak menelan air laut.

“Dirumah sakit diberikan pharacetamol dan dikeramasin karena badannya penuh oli. Sempat banyak sempat mau ngambil (adopsi), makanya jenazah (Nazwa) saya tinggal dulu takut Michelle dibawa orang,” lirih Purwati.

Michelle harus menerima kenyataan pahit atas musibah kecelakaan KM Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. Lokasi kejadian sekitar 5,5 mil menjelang Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sang ibu Sri Nuraeni (34) dan kakaknya Nazwa (9), turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa memilukan itu.

Meski keluarga lainnya membujuk dengan memberikan makanan biskuit. Michelle menolak dan tetap mendekap dalam gendongan seorang wanita yang masih ada hubungan keluarga.

“Fisik anak ini memang sejak lahir kuat. Pas ngapung pelampungnya terus saya kencengin,” ujar Yudi Sudarsono, ayah Michelle yang juga ikut selama sambil terus menatapi anaknya dengan raut sedih.

Pengamatan Kabar.com, Michelle tiba pukul 02.00 WIB bersama rombongan dengan dua unit mobil. Balita yang mengenakan pakaian warna merah ini tiba dengan menumpang mobil Toyota Avanza silver.

Sementara pada saat bersamaan, jenazah Nazwa, kakaknya diangkut menggunakan mobil ambulan forensik BE 2416 AZ milik RSAM Provinsi Lampung. Jazad Nazwa langsung dimandikan di Masjid Al Mubarok, yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka untuk dimandikan.(yud)




Wabah Campak Serang 334 Warga Tangsel

Kabar6-Musim kemarau berkepanjangan berdampak pada meluasnya beragam wabah penyakit. Termasuk jenis penyakit campak yang telah menyerang ratusan warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Pada 2011sebanyak 654 kasus, sedangkan pada 2012 hingga minggu ke 37 tercatat sudah ada 334 kasus,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Dadang, kemarin.

Dadang mengklaim, setiap tahunnya penyebaran wabah campak di Kota Tangsel cenderung menurun. Kondisi tersebut menurutnya setelah program imunisasi campak digalakkan di seluruh sekolah dasar.

Pada bulan September hingga November mendatang, ujar Dadang. Dinas Kesehatan akan melakukan imunisasi kepada ribuan murid di 356 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Imunisasi dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya anak yang terkena virus polio dan campak. Keberhasilan imunisasi yang membentuk kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.

“Sesuai program untuk campak diberikan kepada seorang bayi empat kali sejak usia 9 bulan. Sedangkan, untuk imunisasi polio diberikan kepada anak dua kali sejak usia 9 bulan serta saat masuk kelas 1 SD,” ujarnya.

Selain itu, tambah Dadang, imunisasi juga untuk mengantisipasi adanya anak yang belum mendapatkan imunisasi secara rutin. Agar semua anak peroleh imunisasi maka program suntik kekebalan tubuh ini akan dilakukan seluruh SD dan MI.

“Untuk imunisasi di Puskesmas maupun di Posyandu juga bisa.  Kita harapkan program ini didukung semua pihak. Selain aparat desa juga warga yang memiliki anak,” terangnya.

Berdasarkan total keseluruhan murid kelas 1 di Kota Tangsel, imunisasi campak diberikan kepada 26.602 orang, kelas 2 dan 3 SD sebanyak 54.604 siswa sekota Tangsel selama tiga bulan kedepan.(yud)




Ringkus Pemilik Sabu, Aparat Polsek Ciputat Umbar Tembakan

Kabar6-Seorang pria yang diketahui sebagai wartawan mingguan diringkus aparat Polsek Metro Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aparat saat meringkus tersangka berinisial R yang kedapatan tangan mengantongi narkoba jenis sabu sempat mengeluarkan tembakan.

“Tersangka kita tangkap di Kampung Gunung, Jombang, Selasa kemarin jam 00.30 WIB,” ungkap Kanit Reskrim, Ajun Komisaris (AKP) Syamsudin, kepada wartawan dikantornya, Rabu (26/9/2012).

Syamsudin menjelaskan, pihaknya telah membuntuti tersangka sejak keluar keluar dari rumah temannya di daerah Ciputat. Ketika diringkus dekat pasar Jombang, tersangka mencoba melarikan diri menggunakan motor Yamaha Mio warna biru.

Tak ingin buruannya kabur, petugas melepaskan dua kali tembakan peringatan agar R menyerahkan diri. Meski sempat mengelak, terang Syamsudin, petugas dapat menemukan barang bukti dua paket sabu seharga Rp 400 ribu dari saku celana tersangka.

“Ternyata ada BB (barang bukti) yang ditelan oleh tersangka untuk menghilangkan jejak,” terangnya.

Petugas kemudian membawa warga Pondok pucung, kecamatan Pondok Aren ini ke rumah sakit untuk mengeluarkan sabu yang ditelan tersangka. Meski telah disuntik tapi kristal bening yang dikemas dalam plastik kecil didalam tubuh tersangka tak juga berhasil dikeluarkan.

Syamsudin menambahkan, rencanya petugas akan melakukan deteksi melalui sinar ultrasonografi. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa BB yang ditelan masih ada didalam tubuh R.

“Kita akan melakukan USG, sebelumnya kita sudah memberikan larutan untuk mengeluarkan shabu yang ada di dalam perutnya,” ungkapnya.(yud)