1

Bawa Clurit, Tossy Nizarwan di Tangkap di Parkiran Mc Donald

Kabar6-Dicurigai hendak melakukan kejahatan, seorang pria yang kedapatan membawa clurit dibekuk petugas keamanan di area parkir Mc Donald Alam Sutra, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (4/8/2012) dini hari.

Tersangka Tossy Nizarwan (31), warga Kelurahan Paninggalan, Kota Tangerang, diserahkan berikut sebilah clurit bergagang warnah coklat ke Polsek Serpong.

Menurut keterangan, saat itu Tossy  bersama beberapa temannya berkumpul di area parkit Mc Donald. Dua saksi , Jaya Budiyanto (20), dan Agus Pambudi (22), anggota  Yon Kav 9 Serpong, curiga lalu menghampirinya. Mengetahui kedatangan, Tossy dan teman-temannya kabur.

Namun, dua saksi tersebut berhasil menangkap Tossy. Saat digeledah, ditemukan sebilah clurit dari balik baju Tossy. Selanjutnyam Tossy digelandang ke Polsek Serpong berikut banrang buktinya. Belum diketahui untuk apa pelaku membawa clurit karena belum ada keterangan dari petugas Polsek Serpong.(HP/sak)

 




Ribuan Buruh Pabrik Nike Ancam Bakal Lanjutkan Aksi

Kabar6-Polsek Serpong memastikan aksi demo yang digelar ribuan buruh perusahaan sepatu PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (3/8/2012) berlangsung tanpa pemberitahuan.

“Aksi ini terjadi secara spontan. Dan, untungnya karyawan ngerti hingga demo ini tidak berlangsung lama,” ujar Kapolsek Serpong Kompol Nico Andreano Setiawan, Jumat (3/8/2012).

Kapolsek berharap, pihak perusahaan bisa menanggapi aspirasi buruh hingga aksi demo tidak berkepanjangan. “Mudah-mudahan demo tidak berlanjut. Karena rencananya, buruh dan menejemen perusahaan akan bertemu Senin depan,” ujar Nico lagi.

Sementara, usai menggelar aksi protes tersebut, ribuan buruh kemudian langsung meninggalkan pabrik dan pulang ke rumahnya masing-masing.

Namun, buruh mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar bila hingga Senin (6/8/2012) mendatang pihak perusahaan tidak merespon aspirasi mereka.

Sementara, hinga berita ini disusun belum ada klarifikasi langsung dari pihak menejemen PT PAI. Sejumlah awak media yang hendak masuk menemui menejemen dihadang oleh petugas security pabrik.(turnya)




Buruh Protes THR, Operasional Pabrik Sepatu Nike Lumpuh

Kabar6-Operasional PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (3/8/2012) malam lumpuh.

Ribuan buruh perusahaan yang memproduksi sepatu Nike itu menggelar aksi mogok kerja guna memprotes besaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan menejemen perusahaan tersebut.

“Kami tidak terima. Kebijakan yang dikeluarkan menejemen perusahaan ini sudah ngawur. Kok THR karyawan yang sudah bekerja selama 12 tahun sama dengan THR karyawan yang belum genap dua tahun bekerja,” ujar Eneng, salah seorang karyawan bagian Sewing di PT PAI.

Menurut Eneng, kebijakan THR yang dikeluarkan menejemen perusahaan sama halnya dengan melukai perasaan karyawan yang telah mengabdi belasan tahun di PT PAI.

“Karyawan yang sudah 12 tahun bekerja diberi THR sebesar Rp. 1.7 juta. Sedangkan karyawan yang baru bekerja 1,5 tahun diberi THR sebesar Rp. 1,6 juta. Lalu, dimana bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawan yang sudah lama mengabdi,” ujar Eneng lagi.

Hal senada diungkapkan Asep, karyawan lainnya. Menurutnya, meski telah 7 tahun bekerja di PT PAI, THR yang diterima setelah dipotong pajak cuma berbeda 10 ribu dengan karyawan yang baru setahun bekerja.

Asep dan ribuan buruh lainnya mengancam akan terus melakukana aksi mogok kerja bila pihak menejemen perusahaan tidak segera merubah kebijakan tersebut. “Kami minta, pihak perusahaan segera merubah kebijakannya dan menaikkan besaran THR bagi karyawan lama,” ujarnya lagi.(turnya).




Ruas Jalan Ampera – Buaran Mendesak Diperlebar

Kabar6-Akses ruas jalan Ampera di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kian mendesak untuk diperlebar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintas di jalur tersebut.

Pengamatan dilapangan setiap harinya saat jam sibuk, akses ruas jalan didekat Kodiklat TNI menuju Viktor ini kerap terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan lebar jalan tersebut hanya berdiameter 2 meter.

Sementara arus lalu lintas yang menggunakan akses jalan ini padat, tak jarang kendaraan roda empat dari dua arah berlawanan harus terhenti untuk menghindari serempetan.

“Udah biasa seperti ini. Sekitar dua tahunan terakhir,” ujar Makmun, warga sekitar yang ditemui Kabar6.com, Kamis (2/8/2012).

Pria beranak empat ini menyatakan, jalur jalan Ampera sebelumnya merupakan akses lingkungan khusus bagi warga sekitar. Namun, kondisinya saat ini telah berubah dan jalan tersebut telah menjadi jalur alternatif bagi pengendara kendaraan bermotor.

Para pengendara yang melintas dari arah Pamulang menuju kawasan BSD Serpong dan begitu sebaliknya, lanjut Makmun.

Memilih jalan sempit itu sebagai jalur alternatif untuk menghindari perempatan Viktor. Sebab, di jalan itu kemacetan arus lalu lintas semakin parah ditambah lagi kondisi jalan rusak.

“Jadi orang pada milih lewat sini. Mau dilarang sama warga sini ya ga mungkin. Namanya juga jalan umum,” keluhnya. Warga sekitar, terang Makmun, sudah mengajukan permohonan kepada perangkat wilayah setempat untuk mengatasi masalah ini tapi belum ada titik terang.

Hal senada disampaikan Saiful, warga Pamulang II yang mengendarai sepeda motor B 3696 SAH. Dirinya terpaksa harus turun dari tunggangannya untuk membantu mengatur dua unit mobil dari arah yang berlawanan untuk melintas.

“Ini jalan cuma dua meter cukup buat satu mobil doang. Harusnya diperlebar karena kedepannya akan semakin parah,” gerutu pemuda berjaket hitam ini usai mobil sedan dinas milik TNI bisa melintas dari jebakan kemacetan.(yud)




Beroperasi Saat Ramadhan, 6 Wanita Penghibur Tangsel Ditangkap

Kabar6-Lagi, enam wanita penghibur yang sedang mangkal di sejumlah tempat hiburan dibilangan Kecamatana Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjaring dalam operasi patuh yang digelar petugas Polsek Pondok Aren, Kamis (2/8/2012).

Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono mengatakan, razia Penyakit Masyarakat (Pekat) terus digiatkan pihaknya selama bulan Ramadhan, guna memberikan rasa aman, nyaman bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, razia juga digelar guna menindaklanjuti surat edaran yang telah dikeluarkan Wali Kota dan MUI Kota Tangsel mengenai jam operasional tempat hiburan malam dan rumah makan di Kota Tangsel.

“Kami selaku penegak hukum, akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan yang mengganggu ketertiban umum, seperti tempat hiburan karaoke yang masih tetap beroperasi di bulan Ramadhan ini,” ujar Kapolsek.

Sedangkan enam wanita penghibur yang terjaring, sempat digelandang ke Mapolsek Pondok Aren untuk di data. Setelah diberi pengarahan singkat, para wanita penghibur itupun akhirnya diperbolehkan pulang kembaali ke rumahnya masing-masing.(turnya)




Kasus DBD Meningkat di Tangsel, 1 Warga Tewas

Kabar6-Penderita penyakit demam berdarah dangue (DBD) di Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menunjukkan peningkatan angka pada bulan Juli tahun ini.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan, hingga Juli 2012, telah ditemukan 117 kasus DBD yang tersebar di tujuh kecamatan dan 1 kasus diantaranya meninggal dunia.

Dari data tersebut juga  diungkapkan, kasus penyakit DBD di Serpong Utara sebanyak 8 kasus, di wilayah Kecamatan Ciputat Timur 8 kasus, Kecamatan Pamulang 7 kasus, Kecamatan Serpong 3 kasus, Kecamatan Setu 3 kasus, Kecamatan Ciputat 4 kasus dan Kecamatan Pondok Aren 4 kasus.

“Bulan Juli 2012 ini, penderita DBD yang tercatat ada sebanyak 117 orang. Satu penderita meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid, usai sidang paripurna DPRD Tangsel, Kamis (2/8/2012).

Kata Dadang, pihaknya sudah melakukan upaya serius dalam menanggulangi bahaya DBD. Bahkan sudah menginstruksikan seluruh petugas puskesmas dan puskeskel untuk berupaya melakukan pemantauan jentik nyamuk sekaligus pemberian bubuk abate ke masyarakat.

Diharapkan, dengan penyebaran abate secara merata di tempat-tempat penampungan air di rumah tinggal warga, siklus perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti bisa diberantas.

“Jika dilihat antara perbandingan jumlah kasus temuan dan jumlah pasien yang meninggal bisa diartikan upaya Dinas Kesehatan dalam meminimalisir kematian warga akibat virus dengue cukup berhasil,” katanya.

Kendati demikian, upaya Dinas Kesehatan juga perlu didukung peran aktif masyarakat Tangerang Selatan dalam menekan laju penambahan pasien DBD.

Untuk itu, Dadang meminta warga agar selalu memperhatikan gerakan 3 M dilingkungan tempat tinggalnya yaitu dengan menguras, mengubur dan menutup rapat-rapat.

Apalagi kata dia, nyamuk Aedes Aegypti, penyebab penyakit DBD sangat mudah berkembangbiak ditampungan air yang bersih dan tidak mengalir.

Dadang menjelaskan, perkembangbiakan penyakit DBD melalui tampungan air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah.

“Bagi warga yang memerlukan bubuk abate, bisa mendapatkannya di puskesmas terdekat secara gratis tanpa dipungut biaya,” ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada warga Tangsel agar berperan aktif untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, supaya penyebaran penyakit DBD bisa ditekan dan diminimalisir.(Evan).

 




Kelompok Massa Bentrok di Pamulang, 2 Orang Koma

Kabar6-Bentrokan antar dua kelompok massa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali pecah. Kali ini antara warga dengan sekelompok orang dari etnis tertentu di jalan Kunir, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kamis, (2/7/2012) dini hari.

Menurut keterangan yang diperoleh Kabar6.com, bentrokan antar dua kelompok tersebut menimbulkan dua korban luka-luka. Kedua kelompok massa ini saling melengkapi dengan senjata tajam jenis samurai, klewang, badik, golok.

“Ada dua orang koma karena luka bacokan. Dari masing-masing kelompok korbannya,” kata Ardi, saksi yang mengetahui pecahnya peristiwa bentrok saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Ia menjelaskan, bentrokan yang pemicunya belum diketahui ini berlangsung cukup lama. Kelompok pria berkulit hitam melakukan penyerangan dan mendapatkan perlawanan dari warga. Kejadian itu membuat kawasan sekitar lokasi mencekam.

Masih menurut Ardi, bentrokan akhirnya dapat dibubarkan setelah aparat dari pasukan Brimob turun tangan. Polisi mengamankan tujuh orang pelaku bentrokan ke Polsek Metro Pamulang.
Sementara dari kelompok pria berkulit hitam melakukan sweeping untuk mencari warga yang menjadi lawan bersiterunya.

“Dua korban yang koma dibawa ke Rumah Sakit Gaplek (RS Bhineka Bhakti Husada). Katanya yang orang hitam-hitam itu adik-adikannya pentolan kelompok yang sudah meninggal,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Polsek Metro Pamulang, Komisaris Muhammad Nasir, belum dapat dihubungi. Menurut sumber tersebut, pascabentrokan aparat kepolisian masih berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya aksi serupa susulan. (yud)




Buset…! Lebih dari 200 Sekolah Inpres di Tangsel Rusak

Kabar6-Ratusan sekolah inpres di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini kondisinya rusak berat dan memerlukan perbaikan. Hal ini diketahui setelah Dinas Pendidikan setempat melakukan inventarisir terhadap sekolah yang rusak.

Demikian disampaikan Wali Kota Airin Rachmi Diany, saat buka puasa bersama Pokja Wartawan Harian Tangsel Tangsel di Bintaro, Rabu (1/7/2012). “Ada sekitar 200 lebih sekolah inpres kondisinya rusak,” ungkap Airin.

Kondisi sekolah-sekolah yang rusak ini, kata Airin, sudah terjadi sejak lama. Ketika daerah pemekaran ini masih menginduk kepada Kabupaten Tangerang.

Pascaotonomi daerah berjalan, Kota Tangsel harus menanggung dan baginya tentu tidak adil bila sepenuhnya harus ditanggung Pemkot Tangsel. Meski pun hal ini sudah menjadi konsekuensi sebagai daerah pemekaran.

Masih menurut Airin, dirinya telah menyampaikan masalah tersebut kepada pemerintah pusat. Gayung bersambut, pemerintah pusat akan segera mengucurkan dana segar untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang kondisinya rusak. Terutama pada bagian ruang-ruang kelas.

“Saya sudah sampaikan kepada pak Dirjen (Pendidikan Dasar Kemendiknas) agar tolong diperhatikan. Alhamdulillah, pemerintah pusat akan memberikan bantuan perbaikan Rp 10 Milliar lebih,” kata Airin.

Perbaikan ratusan sekolah inpres yang rusak, menurut Airin, membutuhkan dana ratusan milliar. Sehingga dana sebesar itu tentunya tidak mungkin bisa ditanggung oleh Pemkot Tangsel sendiri. Sebab, alokasi dana APBD yang ada juga harus dikucurkan untuk perbaikan infrastruktur bidang lainnya.

Setelah alokasi dana tersebut dikucurkan untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak secara bertahap. Airin menegaskan akan mengawal proses perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Agar hasil yang diperoleh dapat maksimal dan kucuran dana menjadi tepat sasaran.

“Saya minta tolong teman-teman media untuk terus mengawal di komite-komite sekolah. Jangan sampai anggarannya sudah besar tapi kualitasnya (perbaikan gedung) tidak maksimal. Sayang kan,” tegasnya.(yud)




Penyuplai Sabu Untuk Jablay Serpong Dibekuk

Kabar6-Aparat kepolisian telah menangkap seorang pria yang kedapatan tangan mengantongi dua paket narkoba jenis sabu. HF bin Riadi diduga menjadi penyuplai kristal bening itu untuk digunakan para wanita penghibur dikawasan Alang-alang di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Kapolsek Polsek Metro Serpong , Komisaris Nico A Setiawan, mengatakan, penangkapan HF berawal dari informasi masyarakat.

Berbekal informasi yang masuk, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan hasilnya benar. Ketika tersangka tengah berada dipinggir jalan tepatnya di Kampung Buaran RT 01/03, petugas menangkapnya.

“Dari sakunya ditemukan 2 bungkus plastik bening berisi sabu. Menurut pengakuannya sabu dibeli dari Toni temannya di Cikandang Rumpin Bogor seharga Rp 300 ribu,” kata Nico, kepada wartawan dalam gelar perkara, Selasa (31/7/2012).

Berdasarkan pengakuan tersangka, terang Nico, barang haram tersebut akan digunakan dirumahnya sendiri di dibilangan Cikoleang Rumpin.

Setelah menikmati sabu, HF berniat berkunjung ke rumah temannya di Buaran. Naas, dirinya tertangkap oleh petugas yang menyamar dengan pakaian preman dan NF pasrah.

Atas temuan ini, lanjut Nico, pihaknya terus melakukan pengembangan untuk mencari bandar besar sabu tersebut.

Hasil tes urine yang dilakukan terhadap warga kampung Cikoleang RT 03/04, kelurahan Sukamulya, Rumpin, ini menunjukan positif dan NF sedang dalam pengaruh zat amphetamine.

“Tersangka mengaku sudah menggunakan sabu sekitar setahun yang lalu dan suka pakai dengan cewek-cewek Buaran,” terang Nico. “Kita terus kembangkan lagi, dari mana tersangka dapat sabu ini,” lanjutnya.

Berdasarkan perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 112 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. (yud)




Pengusaha Kuliner dan Hiburan Tak Terima Surat Edaran Wali Kota Tangsel

Kabar6-Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Abdul Rozak, menyesali bila pengawasan terhadap pembatasan waktu operasional rumah makan dan tempat hiburan cenderung lemah.

Surat edaran yang telah dibuat oleh Wali Kota Airin Rachmi Diany banyak tak diterima  para pengusaha kuliner dan hiburan.

“Banyak laporan warga kepada MUI di tingkat kecamatan maupun pusat bila rumah makan dan tempat hiburan tetap beroperasi seperti biasa selama bulan puasa,” kata Rozak, Selasa (31/07/2012).

Laporan tersebut, terang Rozak, diterima MUI secara langsung dari warga saat kegiatan tarawih keliling dan buka puasa bersama. Berbekal informasi itu, MUI pun menindak lanjutinya dengan menghubungi sejumlah pengusaha rumah makan dan tempat hiburan.

Hasilnya, sejumlah rumah makan dan tempat hiburan mengaku belum menerima surat edaran yang dikeluarkan Wali Kota dan MUI Kota Tangsel mengenai pembatasan jam operasional.

“Tiga hari lalu, kami menghubungi pemilik Telaga Sea Food. Hasilnya, mereka belum menerima surat edaran tersebut. Lalu, tempat hiburan malam di Pondok Aren. Surat edaran pun belum diterima,” kata Rozak.

Tak hanya itu saja, Camat Ciputat dan Lurah Buaran pun pada hari ini menghubungi MUI menanyakan mengenai belum diterimanya surat edaran yang semestinya disebarkan oleh Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Tangsel.

“Puasa sudah berjalan sepuluh hari, tetapi surat edaran itu belum tersebar semua. Maka, perlu dipertanyakan sistem penyebaran surat edaran itu,” katanya.

Rozak juga menegaskan bila hingga saat ini belum ada sosialisasi antara MUI dan Pemkot Tangsel untuk menyebarkan surat edaran ke sejumlah pengusaha. Padahal, pada tahun lalu kegiatan itu dilaksanakan dua hari sebelum puasa dan melakukan sidak secara intensif.

“MUI hingga saat ini belum menerima ajakan atau undangan untuk melakukan sosialisasi mengenai surat edaran pembatasan jam operasional maupun sidak rumah makan dan tempat hiburan,” katanya.

Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Tangsel, Edi Wahyu, sebelumnya mengatakan akan memperketat pengawasan terhadap operasional 300 rumah makan dan 20 tempat hiburan selama bulan puasa.

Dalam surat yang dikeluarkan Wali Kota dan MUI Tangsel mengenai jam operasional tempat hiburan malam dan rumah makan di Tangsel Nomor 450/227-Budpar/2012 dan Nomor 09/SM/MUI-Tangsel/VII/2012, tentang pengaturan kegiatan usaha kepariwisataan di Tangsel dan imbauan amaliyah ummat menjelang dan selama bulan ramadhan serta hari raya idul fitri.

Dinyatakan bila jenis usaha hiburan seperti klab malam, diskotik, pub, live musik, karaoke, kafe atau warung remang-remang, bar, rumah bilyard, panti pijat, SPA, permainan ketangkasan dilarang beroperasi atau tutup secara total selama puasa hingga tujuh hari setelah lebaran.

Adapun untuk jam operasional rumah makan yakni, diperbolehkan buka mulai pukul 12.00 WIB hingga 04.00 WIB.(yud)