1

MUI Pusat: Tak Perlu Melarang Tempat Hiburan dan Restoran Beroperasi

Kabar6-Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Tengku Zulkarnaen, meminta kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan agar tidak melakukan tindakan anarkis. Semua persoalaan keagamaan hendaknya diserahkan pada tokoh dan alim ulama setempat.

“Jangan mengaku sebagai pembela Islam atau pengikut Rasulullah kalau merusak hak-hak orang lain,” kata Zulkarnaen, saat memberikan ceramah dalam acara Nuzulul Qur’an di lapangan upacara Pamulang, kemarin malam.

Dia menyinggung adanya tindakan dari segelintir umat yang berbuat anarkis pada bulan suci ramadhan. Mereka telah merusak tempat usaha berupa cafe dan melakukan sweeping yang dapat menimbulkan ketakutan bagi warga lainnya.

Zulkarnaen juga mengingatkan agar umat muslim tak perlu melarang pelaku usaha restoran beroperasi. Sebab, masih ada umat agama lainnya yang tidak menjalankan ibadah puasa.

Mekanisme dan aturan pelarangan operasional bagi tempat-tempat hiburan dan usaha kuliner, lanjut Zulkarnaen. Telah diatur oleh masing-masing pemerintah daerah sebagai aparat berwenang.

“Ga usah lah melarang-larang restoran buka. Lagi kalau puasa ngapain masuk-masuk ke restoran,” tegasnya. “Kalau pengaduannya tidak didengarkan silahkan ke MUI Provinsi, kalau masih ga puas juga silahkan ke pusat. Ga perlu repot,” paparnya. (yud)




Libur Lebaran, 21 Puskesmas Rawat Inap di Tangsel Beroperasi

Kabar6.com- Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Dadang, memastikan bahwa selama liburan lebaran puskesmas rawat inap tetap beroperasi dalam pelayanan kesehatan.

“Ada 21 puskemas rawat inap yang tetap buka selama 24 jam selama libur lebaran,” kata Dadang, kepada Kabar6.com saat ditemui di Ponpes Ar-Rahmaniyah RT 02/01, Pakulonan, Serpong Utara, Selasa (7/8/2012).

Dadang menjelaskan, puskesmas rawat inap tersebut diantaranya di kelurahan Kampung Sawah, Pondok Aren, Perigi, Pucung, Poktim, Paku Alam, Pondok Jagung, Rawa Buntu, Pamulang, Serpong 1 dan 2, desa Bakti Jaya dan Keranggan.

Menurut dia, surat edaran akan segera disampaikan ke seluruh Kepala Puskesmas di Tangsel. Jam kerjanya seperti hari-hari biasa, yaitu pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Sedangkan untuk Puskesmas kategori Unit Pelaksana Teknis Sistem Perawatan tetap melayani warga selama 24 jam.

“Petugas tersebut terdiri atas dua orang tenaga medis serta satu orang petugas yang menangani obat-obatan. Biasanya yang bertugas saat itu adalah petugas nonmuslim sebagai bentuk toleransi bagi petugas lain yang sedang merayakan Lebaran,” ujarnya.

Dadang mengatakan hal itu sebagai bentuk tanggung jawab aparatur pemerintah setempat, khususnya Dinas Kesehatan, untuk terus memantau perkembangan warga, baik yang tengah bersiap untuk mudik maupun yang tetap tinggal di rumah.

“Jadwal jam kerja jaga, perawat, bidan sudah ada. Nantinya juga akan dirujuk ke RSUD Kota Tangsel kalau ada pasien yang berat penanganannya,” ujarnya.

“Sudah disiapkan sarana tersebut. Jadi masyarakat tidak usah khawatir apabila ada yang sakit di saat merayakan hari lebaran nanti,” kata Dadang. (yud)

 




Baru Melahirkan, Istri Semaput Dicekik Suami

Kabar6-Nasib tragis dialami Rd (36). Wanita paruh baya yang baru saja melahirkan ini, babak belur setelah dianiaya dan dicekik hingga semaput oleh suaminya SH (40).

Peristiwa itu dialami Rd di rumahnya, di Kampung Utan, RT 02/03, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (7/8/2012).

Tak kuat menanggung sikap kasar dari sang suami, Rd akhirnya melaporkan tidak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) itu ke Mapolsek Pondok Aren.

“Sikap kasar suami saya itu sudah sering terjadi. Dan, hari ini saya bahkan sempat dicekik sampai susah bernafas. Sumpah, saya sudah gak kuat lagi,” ujar Rd kepada kabar6.com usai membuat laporan di Mapolsek Pondok Aren. 

Sementara, Humas Polsek Pondok Aren, Aiptu Lulu Firnalusi membenarkan adanya pengaduan KDRT yang dilaporkan Rd tersebut.

“Mengingat ketiadaan unit perempuan dan anak di Polsek, kami akhirnya melimpahkan kasus ini ke Mapolre Kota Tangerang guna pengusutan lebih lanjut,” ujarnya.(turnya)

 




Apartemen Grand View Serpong Disegel Warga

Kabar6-Puluhan warga di Kelurahan Lengkong Gudang Timur (Leguti), Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyegel pembangunan apartemen Serpong Grand View, Selasa (7/8).

Hal ini dilakukan warga lantaran belum mengantongi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lingkungan.

Berdasarkan pemantauan langsung Kabar6.com di lapangan, puluhan warga yang didominasi oleh para pemuda setempat ini menyegel bangunan apartemen.

Bangunan tersebut juga belum terpasang plang IMB dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T). Sementara upaya mediasi antara warga dengan pihak pengelola apartemen di aula kantor Kelurahan Leguti tidak menemukan titik temu.

Menurut Yanuar, koordinator aksi penyegelan tersebut, para warga merasa sudah muak dengan janji manajemen yang tidak kunjung dapat menunjukan bukti sah IMB. Bahkan pembangunan ini sudah berjalan sejak akhir tahun lalu.

“Kami juga bingung, kenapa sampai saat ini pihak manajemen Serpong Grand View belum ada musyawarah dengan warga, padahal Pak Ahmad, selaku perwakilan dari proyek tersebut sempat berjanji akan melibatkan warga setempat dalam pembangunan itu, tetapi sama sekali tidak ada realisasinya,” ucap pria yang akrab disapa Timen ini.

Timen mengungkapkan, aksi penyegelan itu salah satunya juga disebabkan karena adanya pemberhentian warga yang menjadi petugas keamanan di proyek itu tanpa alasan yang jelas.

“Wajar dong kami protes, masa mau cari makan di kampung kita tapi tidak ada kontribusinya sama sekali kepada warga sekitar.

Bahkan bangunannya ilegal lagi dan yang bikin warga muak lagi, outsourching bisa masuk kerja tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu dengan warga,” ketus Timen.

Sementara itu, Ahmad, perwakilan proyek tersebut menyatakan, untuk permasalahan pemberhentian pegawai yang merupakan warga setempat adalah keputusan pimpinan sedangkan dirinya tidak memiliki kewenangan apa-apa.

“Saya hanya bawahan yang menjalankan perintah pimpinan, nanti keluhan dari para warga akan saya sampaikan kepada pimpinan saya agar dapat ditindaklanjuti,” kata Ahmad.

Sedangkan saat disinggung mengenai tidak adanya IMB, Ahmad hanya bisa mengelak dengan menegaskan, IMB sudah diurus dan tengah diproses di instansi terkait.(yud)




Lebaran 1433 H, Dishubkominfo Bangun 9 Poskotis di Tangsel

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan mendirikan posko-posko layanan di sejumlah titik ruas jalan.Poskotis yang diberlakukan sejak H-7 sampai H+7 ini difungsikan untuk membantu dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri dan mudik.

“Seperti tahun lalu, ada 9 poskotis yang dioperasikan selama 14 hari,” ungkap Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Mursan Sobari, kepada Kabar6.com di Pamulang, Selasa, (8/8/2012).

Mursan memaparkan, 9 poskotis tersebut antara lain berada di titik Pamulang Square, Ciputat Fly Over, perempatan German Centre, Mall Matahari WTC Serpong, Alam Sutera, Pasar Serpong, Muncul dan Bintaro Plaza. Serta satu lagi sebagai poskotis induk ditempatkan di kantor Dishubkominfo.

Bukan hanya pihaknya saja yang nantinya bertugas di setiap poskotis dengan sandi Posko Ketupat Jaya ini. Mursan menjelaskan, poskotis juga melibatkan petugas gabungan, seperti anggota Pramuka, Kelompok Sadar Kamtibmas, PMI, Dinas Kesehatan, Satpol  PP dan aparat TNI/Polri.

“Masing-masing petugas memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang berbeda. Dishub mengatur arus lalu lintas dan pramuka, ada yang menjaga dan memantau keamanan,” jelasnya.

Pada setiap poskotis, lanjut Mursan, juga akan di siagakan satu unit mobil ambulan dan petugas medis. Keberadaan armada tersebut dapat berfungsi jika di lokasi terdekat poskotis terjadi kecelakaan. Sebab, arus lalu lintas setiap tahun di hari raya Idul Fitri terus mengalami peningkatan.

“Intinya poskotis ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang rayakan lebaran dan mudik ke kampung halaman. Tangsel ini juga kan jalur perlintasan menuju pulau Sumatera,” jelas Mursan. (yud)

 




Proyek Disegel, Puluhan Buruh Terancam Gagal Lebaran

Kabar6-Petugas gabungan Satpol PP dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyegel sebuah proyek pembangunan.

Langkah tegas ini ditempuh karena lahan yang rencananya akan didirikan bengkel body repair mobil ini perizinannya masih bodong.

“Kami sudah melakukan peringatan sebelumnya, namun tidak pernah digubris, karenanya hari ini kami segel” ungkap Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kota Tangsel, M Haeroni, di lokasi perkara, Senin, (6/8/2012).

Haeroni menjelaskan, proyek bangunan yang berdiri diatas lahan sekitar satu haktare di jalan KH Dewantara, Sawah Lama, Ciputat, ini telah melanggar peraturan daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2011 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Padahal, proyek ini sudah berjalan empat bulan silam dan petugas memberikan tenggat waktu kepada pemilik untuk melengkapi administrasi persyaratan, tapi tak dipenuhi.

Akhirnya, lanjut Haeroni, pemerintah daerah harus mengambil langkah tegas. Yakni, menyegel dan menyitas sejumlah peralatan kerja dan akan dikembalikan bila empunya bangunan telah melengkapi administrasi IMB.

“Kami melakukan tindakan tegas, karena ini sudah pelecehan terhadap pemerintah daerah,” ujarnya. Sementara peralatan yang disita antara lain seperti cat kaleng besi dan kayu, gas elpiji ukuran besar dan kecil sebanyak satu buah, alat las, kable dan selang mesin las hingga seng panjang.

Ditempat sama, Soesno, mandor proyek mengatakan lahan ini merupakan milik
PT. Motoreko Mobilindo. Menurut keterangan pemiliknya, segala surat kelengkapan administrasi sedang di proses dan dirinya mengaku tak tahu akan kebenarannya.

“Saya kan hanya kerja melaksanakan pembangunan secara borongan sesuai dengan kontrak perjanjian kerja,” terang Soesno.

Namun, satu hal yang disesali Soesno dengan adanya penyegelan proyek pembangunan bengkel body repair ini. Seluruh buruh yang jumlahnya mencapai puluhan orang ini terancam menganggur, apalagi dalam dua pekan kedepan harus merayakan hari raya Idul Fitri.

Sehingga buruh bangunan yang mayoritas berasal dari Pemalang, Tegal dan daerah pesisir Jawa Tengah itu terancam absen mudik lebaran.

“Yang jelas kalau proyek ga jalan kita semua nganggur. Gimana nih lebaran besok, bingung kita mau mudik,” keluhnya. (yud)




Demo Buruh Pabrik Sepatu Nike Ricuh, 3 Orang Luka-luka

Kabar6-Demo susulan yang dilakukan karyawan PT Pratama Abadi Industry (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), berakhir ricuh, Sabtu (4/8/2012).

Bahkan, kantor SPSI yang berada di dalam lingkungan pabrik sempat menjadi sasaran amuk buruh pendemo, hingga bagian kaca dan ruangan berantakan.

Informasi yang didapat kabar6.com, selain merusak kantor SPSI, buruh juga sempat memukuli 3 orang dari pihak managemen pabrik, yaitu Lutfi, Popon dan Jonatan.

Ketiganya yang menderita luka-luka itu juga sempat dilarikan ke klinik yang berada tak jauh dari pabrik yang memproduksi sepatu merek Nike tersebut.

Salah seorang karyawan PT PAI yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa luka yang paling parah dialami Jonatan dengan kondisi hidung patah.

Sementara, Humas Polsek Serpong, Aiptu Wahyu saat dihubungi kabar6.com membenarkan adanya kericuhan dalam demo susulan di PT PAI tersebut.

“Benar ada 3 orang dari pihak menejemen yang menjadi korban pemukulan. Tapi, mereka juga tidak menuntut,” kata Wahyu saat dihubungi, Minggu (5/8/2012).(turnya)

 




Bawa Clurit, Tossy Nizarwan di Tangkap di Parkiran Mc Donald

Kabar6-Dicurigai hendak melakukan kejahatan, seorang pria yang kedapatan membawa clurit dibekuk petugas keamanan di area parkir Mc Donald Alam Sutra, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (4/8/2012) dini hari.

Tersangka Tossy Nizarwan (31), warga Kelurahan Paninggalan, Kota Tangerang, diserahkan berikut sebilah clurit bergagang warnah coklat ke Polsek Serpong.

Menurut keterangan, saat itu Tossy  bersama beberapa temannya berkumpul di area parkit Mc Donald. Dua saksi , Jaya Budiyanto (20), dan Agus Pambudi (22), anggota  Yon Kav 9 Serpong, curiga lalu menghampirinya. Mengetahui kedatangan, Tossy dan teman-temannya kabur.

Namun, dua saksi tersebut berhasil menangkap Tossy. Saat digeledah, ditemukan sebilah clurit dari balik baju Tossy. Selanjutnyam Tossy digelandang ke Polsek Serpong berikut banrang buktinya. Belum diketahui untuk apa pelaku membawa clurit karena belum ada keterangan dari petugas Polsek Serpong.(HP/sak)

 




Ribuan Buruh Pabrik Nike Ancam Bakal Lanjutkan Aksi

Kabar6-Polsek Serpong memastikan aksi demo yang digelar ribuan buruh perusahaan sepatu PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (3/8/2012) berlangsung tanpa pemberitahuan.

“Aksi ini terjadi secara spontan. Dan, untungnya karyawan ngerti hingga demo ini tidak berlangsung lama,” ujar Kapolsek Serpong Kompol Nico Andreano Setiawan, Jumat (3/8/2012).

Kapolsek berharap, pihak perusahaan bisa menanggapi aspirasi buruh hingga aksi demo tidak berkepanjangan. “Mudah-mudahan demo tidak berlanjut. Karena rencananya, buruh dan menejemen perusahaan akan bertemu Senin depan,” ujar Nico lagi.

Sementara, usai menggelar aksi protes tersebut, ribuan buruh kemudian langsung meninggalkan pabrik dan pulang ke rumahnya masing-masing.

Namun, buruh mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar bila hingga Senin (6/8/2012) mendatang pihak perusahaan tidak merespon aspirasi mereka.

Sementara, hinga berita ini disusun belum ada klarifikasi langsung dari pihak menejemen PT PAI. Sejumlah awak media yang hendak masuk menemui menejemen dihadang oleh petugas security pabrik.(turnya)




Buruh Protes THR, Operasional Pabrik Sepatu Nike Lumpuh

Kabar6-Operasional PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (3/8/2012) malam lumpuh.

Ribuan buruh perusahaan yang memproduksi sepatu Nike itu menggelar aksi mogok kerja guna memprotes besaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan menejemen perusahaan tersebut.

“Kami tidak terima. Kebijakan yang dikeluarkan menejemen perusahaan ini sudah ngawur. Kok THR karyawan yang sudah bekerja selama 12 tahun sama dengan THR karyawan yang belum genap dua tahun bekerja,” ujar Eneng, salah seorang karyawan bagian Sewing di PT PAI.

Menurut Eneng, kebijakan THR yang dikeluarkan menejemen perusahaan sama halnya dengan melukai perasaan karyawan yang telah mengabdi belasan tahun di PT PAI.

“Karyawan yang sudah 12 tahun bekerja diberi THR sebesar Rp. 1.7 juta. Sedangkan karyawan yang baru bekerja 1,5 tahun diberi THR sebesar Rp. 1,6 juta. Lalu, dimana bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawan yang sudah lama mengabdi,” ujar Eneng lagi.

Hal senada diungkapkan Asep, karyawan lainnya. Menurutnya, meski telah 7 tahun bekerja di PT PAI, THR yang diterima setelah dipotong pajak cuma berbeda 10 ribu dengan karyawan yang baru setahun bekerja.

Asep dan ribuan buruh lainnya mengancam akan terus melakukana aksi mogok kerja bila pihak menejemen perusahaan tidak segera merubah kebijakan tersebut. “Kami minta, pihak perusahaan segera merubah kebijakannya dan menaikkan besaran THR bagi karyawan lama,” ujarnya lagi.(turnya).