1

Hari Ini Kasus Rahma Fauziah Subekti Dilaporkan ke Polres

Kabar6-Hari ini, Lili Fauziah (30) yang tak lain adalah ibunda dari Rahma Fauziah Subekti (9), bocah perempuan bisu yang sempat hilang dan diduga menjadi korban pemerkosaan bakal melapor secara resmi ke Polres Kota Tangerang.

Lili akan bertolak ke Polres Kota Tangerang didampingi oleh petugas Polsek Pondok Aren dan Kepala Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel, Titi Suhartini.

“Besok (Selasa 28/8/2012) kami akan membuat laporan ke Polres Kota Tangerang. Katanya sih, selain didampingi Polsek saya juga akan didampingi oleh pihak dari P2TP2A Tangsel,” ujar Lili Fauziah, Senin (27/8/2012).

Menurut Lili, bila benar putrinya telah menjadi korban pemerkosaan, dia berharap polisi bisa segera menangkap pelakunya. Karena jika tidak, maka sewaktu-waktu pelaku itu datang kembaali ke sekitar lingkungan tempat tinggaalnya, maka akan langsung dihakimi warga.

“Saya kenal wajah lelaki itu. Karena dia memang sering datang ke kontrakan Poniem. Kalau dia nanti datang lagi, saya tidak akan panggil polisi. Tapi langsung minta warga disini agar menghakiminya,” ujar Lili sambil menangis membayangkan penderitaan putrinya.

Ya, Lili yang sehari-hari adalah pekerja serabutan itu mengaku sangat sedih setelah mendengar kabar bila putrinya telah menjadi korban kejahatan seksual. “Saya ini orang susah. Kok tega-teganya sih memperkosa anak saya,” ujar wanita paruh baya itu lagi.

Ya, Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Rahma Hilang Dibawa Pria Langganan Jablay

Kabar6-Hilangnya Rahma Fauziah Subekti (9) kiranya bukan tanpa cerita. Bocah perempuan bisu itu diduga dibawa oleh pria hidung belang yang merupakan langganan dari seorang wanita malam (jablay) yang tinggal disebelah rumah kontrakan korban.

Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Lili Fauziah saat ditemui kabar6.com di rumah kontrakannya dibilangan Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (27/8/2012).

Menurut Lili, putri kesayangannya itu diperkirakan hilang sejak Sabtu (25/8/2012) sekira pukul 02.30 WIB. Saat itu, Rahma sedang bermain di depan rumah kontrakan yang dihuni Poniem (25), Jablay asal Boyolali, Jawa Tengah, yang kebetulan berada persis disamping rumah kontrakan korban.

“Soalnya jam 02.30 WIB saya sedang mencuci pakaian dibelakang rumah. Tiba-tiba datang pria langganan Poniem. Bahkan, saya sempat menganjurkan pria itu agar langsung mengetuk pintu kamar Poniem,” ujar Lili.

Namun, setelah Lili selesai mengambil dua ember air dibelakang rumahnya, pria hidung belang langganan Poniem itu sudah tidak kelihatan. Rahma juga tidak ada.

“Saya sempat menanyakan keberadaan Rahma pada Poniem, tapi dijawab tidak tahu. Saya curiga, karena Poniem tidak mau melayani langganannya, pria itupun kemudian membawa Rahma,” ujar Lili lagi.

Alhasil, sepanjang dini hari itu jadilah Lili belingsatan sendirian mencari Rahma sendirian. Namun, meski sudah mencari kemana-mana, tetap saja Rahma tidak diketahui keberadaannya. Keberadaan Rahma baru terkuak setelah Lili berinisiatif melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Aren.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Rahma Fauziah Subekti Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Kabar6-Rahma Fauziah Subekti (9), bocah perempuan bisu tuli yang sebelumnya dikabarkan hilang dan terlantar dibilangan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (25/8) lalu, diduga menjadi korban pemerkosaan.

Dugaan itu diperkuat setelah korban mengeluhkan sakit pada bagian kemaluannya, beberapa saat setelaha ditampung oleh LSM Marcilea Foundation.

“Saat di antarkan ke rumah kami, korban sudah terlihat kumuh dan sesekali mengerang kesakitan sambil tangannya menunjuk ke perut bagian bawah,” ujar Ketua LSM Marcelia Foundation, Marsilea ST. Krenata, Senin (27/8/2012).

Bahkan, lanjut Marcelia, saat tas korban diperiksa ternyata didalamnya detemukan betadine vagina. Dasar itulah yang kemudian membuat kami curiga dan melapor ke Polsek Pondok Aren, sebelum membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati untuk divisum.

Dari keterangan dokter rumah sakit yang memeriksanya, diketahui bahwa vagina Rahma Fauziah mengalami robek serta terdapat adanya bercak sperma.

“Merujuk keterangan dokter yang memeriksa Rahma itulah yang membuat indikasi kami semakin kuat, bahwa bocaah itu telah menjadi korban kejahatan seksual,” ujar Marceila lagi. 

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Bocah Perempuan Bisu Itu Bernama Rahma Fauziah Subekti

Kabar6-Identitas bocah perempuan bisu tuli yang dikabarkan terlantar dan ditemukan warga di Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (25/8) lalu akhirnya terkuak.

Bocah yang belakangan diketahui bernama Rahma Fauziah Subekti (9) itu adalah putri dari pasangan suami istri, Lili Fauziah (30) dan Roni Subekti (40), warga Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel.

Identitas Rahma sendiri terkuak setelah Lili Fauziah, ibunda Rahma mendatangi Polsek Pondok Aren guna melaporkan perihal hilangnya Rahma, pada Senin (27/8/2012). 

Laporan Lili Fauziah langsung direspon oleh petugas Polsek Pondok Aren, dengan mempertemukannya kepada pihak LSM Marcilea Foundation, yang sebelumnya mengambil Rahma untuk dirawat.

“Saya akhirnya berkumpul kembali dengan Rahma, setelah melapor ke Polsek Pondok Aren. Kebetulan, pada Sabtu (25/8/2012), Rahma sudah berada di Polsek sebelum kemudian dibawa untuk dirawat oleh pihak LSM Marceila Foundation,” ujar Lili.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Kemarau Hingga November, Ini Tips Mencegah Kebakaran

Kabar6-KepalaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah II Ciputat, Kota Tangsel, Subarjo, memprediksi bahwa musim kemarau akan berlangsung relatif lama.

Masyarakat diingatkan agar mewaspadai musibah kebakaran karena hingga kini sedikitnya telah terjadi 35 kasus.

“Tahun ini kemarau cukup lama yakni dari Juni lalu dan hampir tidak ada hujan. Jika tahun lalu masih ada hujan, tahun ini diprediksi intensitas hujan sangat sedikit,” ungkap Subarjo, Senin (27/8/2012).

Subarjo menerangkan, musim kemarau tahun ini terjadi karena suhu permukaan air laut masih rendah. Hal ini mengakibatkan tidak terjadi penguapan air laut yang menjadi turunnya hujan.

“Untuk Tangsel sendiri merata suhunya berkisar 32-34 derajat celcius,” paparnya. Menurut Subarjo, musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga November mendatang diberbagai wilayah di Indonesia.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Uci Sanusi, mayoritas kasus kebakaran yang telah diakibatkan hubungan arus pendek listrik. Namun, dia pun membenarkan bila musim kemarau turut menjadi salah satu pemicu meluasnya kebakaran.

“Suhu matahari yang panas membuat bahan material bangunan jadi mudah terbakar,” jelas Uci, kepada Kabar6.com melalui sambungan selularnya.

Guna menghindari terjadinya kebakaran, Uci memaparkan sejumlah tips yang patut dipahami dan diingat masyarakat. Tips tersebut diantaranya, hindari penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik.

Kedua, pemasangan instalasi listrik di rumah jangan terlalu banyak sambungan isolasi karena bila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas.

Ketiga, pada saat listrik padam jangan meletakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar. “Keempat, hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak,” paparnya.

Kelima yang tak kalah penting, lanjut Uci, adalah memeriksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang baru. Keenam, memeriksa kondisi tungku masak dan segera ganti jika ada yang bocor.

Ketujuh, menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus, bercampur dengan dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran. Sementara kedelapan adalah menyiapkan alat pemadam kebakaran, air, pasir, karung goni yang dibasahi di lingkungan sekitar.

“Makanya pihak kami ga bosan ingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan tahu cara mencegah kebakaran,” pesannya. (yud)




Pascalebaran PKL Bertambah, Ada Oknum “Bermain”

Kabar6-Usai lebaran bukan hanya para pencari kerja asal daerah saja yang akan mencoba mengadu nasib di ibukota dan seluruh wilayah penyangga, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Namun, juga jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat dipastikan akan bertambah.

“Sekarang aja PKL di pasar Serpong dan Ciputat ada 500-an. Biasanya setiap tahun meningkat antara 5-10 persen,” kata Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Sukanta, kepada wartawan, Senin (27/8/2012).

Mantan Camat Serpong Utara ini menjelaskan, setiap tahun pascalebaran jumlah PKL di pasar tradisional selalu bertambah. Sama halnya dengan pertambahan penduduk yang ingin mencari pekerjaan diberbagai industri dan perusahaan.

Arus urbanisasi ini yang dipastikan dapat menambah masalah sosial bagi setiap pemerintah daerah, terang Sukanta, tidak dapat dihindari.

Meski pun seringkali telah dilakukan upaya penertiban terhadap para PKL oleh petugas gabungan. Sukanta tak menampik bila hal tersebut selama ini hanya sia-sia karena PKL kembali menggelar lapak dagangan di sepanjang bahu jalan.

Sehingga kemacetan arus lalu lintas kendaraan yang melewati pasar-pasar tradisional menjadi semrawut. Sukanta pun juga tak menampik bila ada oknum aparatur daerah yang “bermain” dengan meminta upeti kepada para PKL.

Selain  dalih sebagai sewa lahan, oknum juga akan memberikan informasi setiap akan digelar kegiatan penertiban.

“Mungkin ada oknum kami tapi harus dilandasi dengan bukti” tegasnya. Sukanta menambahkan, praktek pungutan liar terhadap PKL tidak dibenarkan karena menyalahi aturan.

Sukanta berkelit, penanganan masalah PKL tak bisa sepenuhnya hanya diserahkan ke aparat penegak peraturan daerah saja. Namun, juga perlu melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), stake holder terkait serta institusi lainnya.

“Saya selalu pesan ke anggota saya. Nangani PKL ini jangan bosan, anggap aja dijadikan hobi,” jelasnya. “Upaya ini harus dikoordinasikan dengan dinas lain seperti perdagangan, agar mereka memiliki tempat yang tidak melanggar untuk berdagang” tutupnya.(yud)




Ibu Korban Pembunuhan di Pamulang Masih Shock

Kabar6-Bagai disambar petir tengah hari bolong. Perasaan itulah yang dirasakan keluarga Nurdin Salam (36) alias Udin, tukang ojek sepeda motor yang menjadi korban pembunuhan, pagi akhir pekan kemarin.

Saat Kabar6.com menyambangi rumah korban di jalan Arjuna Kampung Parakan RT 02/08 Nomor 7, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, tenda duka cita masih berdiri kokoh. Saudara dan kerabat korban masih berdatangan untuk memberikan rasa empati terhadap keluarga korban.

“Masih tahlilan sampe seminggu,” ujar Nuryani, istri korban yang ditemui di rumah duka.

Keluarga korban merasa sangat kehilangan sosok Udin, bapak bagi dua anak dikenal sebagai baik dan rajin mencari nafkah.

Termasuk Sami (90), ibu korban yang hingga kini masih shock sepeninggal anaknya. Perempuan lanjut usia yang paling dekat dengan korban diantara ketiga bersaudara lainnya.

Menurut Nawi Salam, kakak pertama korban, menceritakan keluarga mulai panik saat Udin diketahui belum pulang ke rumah. Rutinitas yang kerap dilakoninya selain mengojek sepeda motor, juga melayani jasa antar jemput anak-anak sekolah menggunakan mobil rental.

“Nyai (ibu) sampe sekarang aja lihat kayak begitu (terbaring di bale bambu depan rumah-red). Pagi-pagi ada kabar ditemuin korban pembunuhan, taunya tukang sayur yang kasih tau,” jelas Nawi.

Dia tak habis pikir bila adik bungsunya ini harus meregang nyawa dengan cara tragis. Menurut Nawi, Udin dikenal sangat dekat dengan lingkungan sekitar dan tak mempunyai musuh.

“Keluarga berharap pelaku dapat cepat ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,” harapnya dengan tatapan nanar.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di kampung Parakan RT 02/09 Kelurahan Pondok Benda, Sabtu (25/08/2012) pagi digegerkan penemuan mayat.

Pria malang yang diketahui bernama Udin terindikasi kuat menjadi korban pembunuhan. Sebab, korban tewas dengan luka bacokan dibagian kepala atas dan belakang.

Pelaku pembunuh Udin diduga menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam. “Korban meninggal luka bacok. Barang yang diambil 1 unit sepeda motor Honda Supra X warna Hitam Nopol B 6995 NAX,” ujar sumber Kabar6.com dari Kesatuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah aparat gabungan dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pamulang masih berada di rumah duka.

Petugas terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan warga sekitar untuk mengungkap aksi pembunuhan sadis ini.(yud)




Pulang Nonton di BSD, 2 Remaja Putri Dirampok Dalam Taksi

Kabar6-Oknum sopir taksi berkomplot dengan penjahat merampok 2 remaja putri  yang menjadi penumpangnya. Korban  naik dari  depan BSD Plaza, Serpong, Tangerang, dibuang di kawasan Pomdok Indah, Jakarta Selatan, setelah perhiasannya digasak pelaku.

Kejadian yang dialami  Nathania dan Regina, terjadi pada malam takbiran Sabtu (18/8) . Namun, baru dilaporkannya ke Polsek Serpong, Jumat (24/8) siang. Kedua remaja putri tersebut shock dan trauma sehingga tidak langsung membuat laporan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes.Pol Rikwanto, mengatakan saat kejadian keduanya baru pulang nonton di bioskop Mal Teraskota BSD. Tiba di bioskop korban menggunakan mobil Honda Jazz hitam milik rekannya. Selesai menonton, Nathania dan Regina ingin cepat pulang ke rumah keduanmya memilih naik taksi.Sementara itu, mobil rekannya tetap diparkir di mall.

Namun baru sekitar 3 kilometer taksi yang ditumpangi kedua remaja putri itu melaju, taksi tiba-tiba berhenti. Bersamaan itu,  tiga pelaku yang diduga telah berkompolt dengan sopir  membuka pintu mobil secara paksa dan masuk ke taksi. “Satu orang duduk di samping sopir, dua lagi  duduk mengapit korban sambil memiting leher korbannya,” papar Rikwanto.

Dalam perjalanan, pelaku meguras barang korban berupa 3 Hp, iPod, anting emas sebesar 5 gram, serta kunci mobil Honda Jazz dan karcis parkir yang ada di dalam tas. Mendapatkan apa yang diinginkannya, salah seorang pelaku turun lalu  membawa kabur mobil rekan korban yang terparkir di Mal.

“Pelaku membuang dan meninggalkan korbannya di kawasan Pondok Indah,” jelas Rikwanto. Hingga saat ini, sambungnya, petugas masih melakukan pengejaran terhadap pelakunya berdasarkan keterangan dari kedua korban. (pk/sak)

 




Diduga Dendam, Mayat Tukang Ojek di Buang di Pamulang

Kabar6-Sesosok mayat pria menggegerkan warga di kampung Parakan RT 02/09 Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (25/08/2012). Pria malang atas nama Nurdin Salam (36) alias Udin terindikasi kuat menjadi korban pembunuhan.

“Ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga sekitar TKP (tempat penemuan mayat,” ungkap sumber Kabar6.com dari Polres Metro Jakarta Selatan dihubungi melalui Blackberry Messenger.

Dia menjelaskan, dari identitas milik korban diketahui tinggal tak jauh dari TKP, yakni di jalan Arjuna Kampung Parakan Kelurahan Pondok Benda RT 02/08 Kecamatan Pamulang. Pria malang yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mengalami luka sobek dibagian kepala belakang dan atas.

Pelaku pembunuh Udin diduga menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam. “Korban meninggal luka bacok. Barang yang diambil 1 unit sepeda motor Honda Supra X warna Hitam Nopol B 6995 NAX,” ujar sumber dari Kesatuan Reskrim ini,”.

Hingga kini petugas masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan orang terdekat korban. Ketika ditanyakan apakah Udin telah menjadi korban kejahatan perampasan sepeda motor.

“Ga. Indikasi kenal dendam,” tegasnya. “Diduga kejadian jam 23.00 sampai dengan jam 01.30 WIB,” jelas sumber terpercaya ini. (yud/tur)

 




Bocah Perempuan Bisu Tuli Terlantar di Pondok Aren

Kabar6-Seorang bocah bisu tuli berusia sekitar 4 tahun ditemukan warga di Kompleks Taman Mangu, Pondok aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (25/8/2012).

Saat ditemukan, bocah perempuan ini masih mengenakan pampers, dengan kaos berwarna merah, rambut ikal dan dikuncir keatas.

Hingga kini, belum diketahui pasti siapa orang tua dari bocah malang itu. Pihak kepolisian Sektor Pondok Aren kesulitan melacak keberadaan alamat orang tua si bocah, mengingat bocah itu tidak dapat bicara.

“Awalnya bocah itu kami bawa ke Polsek Pondok Aren. Namun, kemudian bocah malang itu ditampung oleh Ibu Marseila dari LSM anak terlantar dan orang tua jompo,” ujar Humas Polsek Pondok Aren, Aiptu Lulu.

Dan, bagi orang tua yang merasa telah kehilangan anak perempuan dengan ciri-ciri dimaksud, bisa datang ke Polsek Pondok Aren.(turnya)