1

Kebal Peluru, Begal Kulon Takut Batang Kelor

Kabar6-Percaya atau tidak, ada pengalaman unik yang dialami petugas Polsek Serpong saat meringkus dua begal sadis hingga ke tengah hutan di Pandeglang Banten.

Dua begal terkenal sadis yang komplotan “kulon” itu diringkus petugas Polsek Serpong dimaksud masing-masing adalah Dede Suhendi (23) dan Entis Sutrisna (25).

“Saat kami sergap, keduanya kabur sampai ke dalam hutan. Bahkan, saat kami tembak kakinya untuk menghentikan pelarian, tapi tidak mempan,” ujar Kanit Reskrim, AKP Toto Daniyanto, Kamis (5/3/2015).

Setelah sempat terlibat kejar-kejaran, polisi akhirnya berhasil meringkus keduanya, setelah melakukan aksi pengepungan. **Baca juga: Dua Maling Spesialis Gembos Ban Nyaris Dibakar di Citra Raya.

“Setelah tertangkap, saya kemudian mengambil batang pohon kelor, ternyata keduanya langsung histeris dan minta ampun. Ternyata, itu orang sama peluru tidak takut, tapi sama batang kelor nangis,” ujar Toto lagi.

Dari tangan keduanya, polisi menyita sejumlah barang bukti, berupa tiga unit sepeda motor berbagai jenis, tiga bilah golok, lima buah pisau kecil, lima buah HP, tiga alat pancing berikut tas pancing. **Baca juga: Lari ke Hutan, Dua Begal Ini Ditangkap Polsek Serpong.

“Kami juga amankan alat-alap sepeda motor yang telah dipreteli pelaku. Kita amankan juga sebagai barang bukti,” kata Kapolsek menambahkan pihaknya terus berupaya mengejar komplotan lainnya.(abie)

 




Lari ke Hutan, Dua Begal Ini Ditangkap Polsek Serpong

Kabar6-Lagi, komplotan begal yang kerap beraksi di Tangerang, diringkus petugas kepolisian setempat.

Kali ini, dua begal terkenal sadis, masing-masing Dede Suhendi (23) dan Entis Sutrisna (25), diringkusTim Buser Polsek Serpong pimpinan Kanit Reskrim, AKP Toto Daniyanto.

Penangkapan kedua pelaku begal ini kiranya cukup sengeit. Pasalnya, saat penyergapan berlangsung, kedua pelaku sempat kabur ke dalam hutan di Pandeglang, Banten.

“Saat diringkus, mereka berontak. Hingga kami kejar sampai ke tengah hutan,” ujar Kanit Reskrim, AKP Toto Daniyanto, Kamis (5/3/2015). **Baca juga: Penjambret Nyaris Dibakar Warga di Kota Tangerang.

Dari tangan keduanya, polisi menyita sejumlah barang bukti, berupa tiga unit sepeda motor berbagai jenis, tiga bilah golok, lima buah pisau kecil, lima buah HP, tiga alat pancing berikut tas pancing.

“Kami juga amankan alat-alap sepeda motor yang telah dipreteli pelaku. Kita amankan juga sebagai barang bukti,” kata Kapolsek menambahkan pihaknya terus berupaya mengejar komplotan lainnya.(abie)

 




Satpol PP Tangsel Akui Belum Pasang Portal di Urugan Villa Pamulang

Kabar6-Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku belum bisa menjalankan instruksi Walikota Airin Rachmi Diany, untuk memasang portal di pintu masuk lokasi urugan Situ Ciledug atau Situ Tujuh Muara, di Kecamatan Pamulang.

Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Azhar Syamun menyatakan, langkah pemasangan portal harus dibicarakan terlebih dulu dengan Camat dan tokoh masyarakat setempat.

“Kami sudah menghentikan pengurugan yang dilakukan pengembang Villa Pamulang. Kalau pasang portal, yah kami harus membahasnya lebih lanjut dengan Camat dan tokoh masyarakat setempat,” kilah Azhar kepada Kabar6.com melalui pesan singkat telepon selularnya, Rabu (4/3/2015).

Sedangkan saat disinggung terkait instruksi Walikota Airin untuk memasang portal menggunakan dana non budgeter, Kasatpol PP tidak bisa menjawab.

Sebelumnya Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyatakan, Satpol PP dapat menggunakan anggaran non budgeter untuk membuat portal di pintu masuk lokasi urugan Situ Ciledug.

Tujuannya, agar pengembang perumahan itu tidak kucing-kucingan lagi saat melakukan kegiatan illegal di kawasan resapan air itu.

“Kita sudah tahu kalau aktivitas yang dilakukan pengembang di Situ Ciledug akan terus dilakukan bila situasi aman. Dan, akan berhenti saat situasi kisruh. Begitu yang ditulis media,” ungkap Airin kepada Kabar6.com, Selasa (03/03/2015). **Baca juga: Warga Tuding Damkar Lamban Padamkan Kebakaran di Serpong.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel, Dadang Sofyan menjelaskan, aktivitas urugan yang dilakukan oleh pengembang Villa Pamulang itu belum menjadi kewenangan pihaknya karena belum ada bentuk fisik bangunan.(ard)

 




Warga Tuding Damkar Lamban Padamkan Kebakaran di Serpong

Kabar6-Kinerja petugas pemadam kebakaran yang mencoba menjinakan api di Komplek Pergudangan Multi Guna, Jalan Bhayangkara, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai sindiran.

 

Terlebih, dalam kebakaran itu, ada tiga orang penghuni gedung tewas terpanggang hingga gosong, akibat terperangkap dalam kobaran api.

 

“Huh, pegang selang air saja gak bisa. Gimana mau madamin api,” ketus Deni, seorang warga yang tampak emosi di lokasi kejadian, Rabu (4/3/2015)

 

Menurutnya, tiba-tiba terdengar dua kali ledakan. Kerumunan warga yang menonton kebakaran dari jarak sekitar 20 meter, langsung lari berhamburan menjauhi lokasi kebakaran. ** Baca juga: 14 Unit Mobil Damkar Diterjunkan ke Pergudangan Serpong

 

Sekitar setengah jam kemudiam, empat unit armada pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun, empat unit kendaraan pemadam kebakaran tak mampu menjinakan tidak tidak bisa mengendalikan si jago merah.

 

Lambannya penanganan petugas pemadam kebakaran memancing emosi warga dan karyawan pergudangan. Mereka terus melontarkan cacian amarah karena menilai petugas tak sigap mengatasi kobaran api.

 

“Pake ember aja mendingan,” teriak kerumunan warga menyoraki petugas pemadam kebakaran yang berjibaku menjinakan api.

 

Dalam musibah kebakaran itu tiga orang tewas terpanggang dan dievakuasi ke Omni Hospital Alam Sutera. Petugas gabungan mencoba menjinakan api dengan mengerahkan 14 unit armada pemadam kebakaran. ** Baca juga: PDAM Tangerang Didesak Tinjau Ulang MoU dengan Swasta

 

“Kerugian belum kita hitung. Kami masih berusaha memadamkan api,” terang Widada, koordinator lapangan Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel.(yud)




14 Unit Mobil Damkar Diterjunkan ke Pergudangan Serpong

Kabar6-Amuk si jago merah yang melumat 3 gudang di kawasan Pergudangan Multiguna, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya benar-benar dahsyat.

Bahkan, hingga tiga jam berlalu dan 14 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah diterjunkan ke lokasi, tepatnya sekitar pukul 17.30 WIB, kebakaran belum berhasil dipadamkan.

“Sudah 14 mobil diterjunkan. Empat diantaranya bantuan dari Kota Tangerang,” ujar Widada, Koordinator Lapangan Damkar Kota Tangsel, Rabu (4/3/2015).

Menurut Widada, pihaknya masih belum bisa masuk untuk mencari sumber utama api di dalam gudang, karena kobaran api masih terlalu besar.

“Kita enggak bisa masuk untuk mengevakuasi seorang korban yang katanya terjebak di dalam, karena api masih terlalu besar,” ujarnya. **Baca juga: Korban Kebakaran Pergudangan Serpong Dievakuasi ke Omni Hospital.

Seperti diketahui, kebakaran di pergudangan multiguna tersebut merenggut tiga nyawa. Dua diantaranya adalah Chen-Chen (52), pemilik pabrik cat dan winda (33) karyawan. Jenazah keduanya kini dievakuasi ke Omni Hospital Alam Sutera. **Baca juga: Kebakaran di Serpong, Tiga Tewas Terpanggang.

Sementara seorang korban lainnya disebut-sebut masih belum diketahui identitasnya, karena masih terjebak di dalam gudang dan belum berhasil dievakuasi.(yud)




Korban Kebakaran Pergudangan Serpong Dievakuasi ke Omni Hospital

Kabar6-Kobaran api yang membakar tiga unit bangunan pergudangan di Komplek Multi Guna, Jalan Bhayangkara, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sulit dijinakan.

Dalam kebakaran hebat itu tiga orang penghuni bangunan diketahui tewas terpanggang.

“Satu korban lagi belum ketahuan identitasnya,” ungkap Widada, koordinator lapangan petugas dari Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel di lokasi perkara, Rabu (4/3/2015).

Dua korban tewas terpanggang yang sudah diketahui identitasnya yakni Chen-Chen (52), pemilik pabrik cat dan winda (33) karyawan. Keduanya, ditemukan pada bangunan gudang yang berada di blok E 19.

Widada mengatakan, kedua korban tewas telah dievakuasi dan di bawa ke Omni Hospital Alam Sutera. Kondisi kedua memprihatinkan karena gosong. **Baca juga: Kebakaran di Serpong, Tiga Tewas Terpanggang.

Sementara satu korban lainnya masih berada di dalam gedung. Petugas kesulitan mengevakuasi karena kobaran api terus membesar. Akibatnya asap hitam pekat menjulang tinggi hingga begitu kentara dari kejauhan.(yud)




Kebakaran di Serpong, Tiga Tewas Terpanggang

Kabar6-Kebakaran dahsyat melanda tiga unit gudang di Komplek Pergudangan Multi Guna di Jalan Bhayangkara, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/3/2015).

Informasi yang diperoleh kabar6.com, pada musibah itu dikabarkan tiga orang telah tewas terpanggang.

Dua korban sudah diketahui identitasnya, yakni Chen-Chen (52), pemilik pabrik cat dan Winda (33) karyawan. Keduanya, ditemukan di gudang yang berada diblok E 19.

Sementara seorang korban lainnya belum diketahui identitasnya.

“Api langsung langsung membesar. Warga disini mau membantu, tapi api malah membesar,” kata salah seorang saksi mata, Fendi ditemui di lokasi kejadian, Rabu (4/3/2015).

Kobaran api yang terjadi sekitar pukul 13.50 WIB berasal dari gudang di blok E-19. Pemicu kebakaran diduga api berasal dari korsleting listrik di lantai dua gudang bercat putih itu. **Baca juga: Korban Maling di Citra Raya Nasabah BCA.

Kemudian api langsung menyambar ke gedung lain yang ada disebelahnya. Diantaranya di gudang kabel blok E-17 dan gudang bumbu dapur di E-17. **Baca juga: Pelo Disebut Otak Komplotan Begal di Pondok Aren.

“Saya dengar kenceng sekali ada dua kali ledakan,” ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, satu orang warga korban tewas yang terpanggang identitasnya belum diketahui.(yud)




Pelo Disebut Otak Komplotan Begal di Pondok Aren

Kabar6-Hanya butuh waktu sepekan, aparat kepolisian telah berhasil membongkar komplotan pelaku begal kendaraan bermotor di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Polisi berhasil menangkap pelaku, PD alias Puguh dan dan NP Unyil di dua tempat terpisah. Kepala Polsek Pondok Aren, Komisaris (Pol) Bachtiar Alponso mengungkapkan, tim penyidik telah mengorek keterangan dari dua pelaku.

 

Keduanya merupakan rekan Hendriansyah alias Pelo (22), pelaku yang tewas dibakar massa di Jalan Masjid Baiturahman, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren. ** Baca juga: Dua Begal Pondok Aren Berasal dari Keluarga Broken Home

 

“Berdasarkan pengakuan keduanya, H pelaku yang kemarin dihakimi warga merupakan otak dari tindak kejahatan ini,” ungkap Alponso kepada wartawan, Rabu (4/3/2015).

 

Ia menjelaskan, dalam menjalankan kejahatannya Pelo telah berperan sebagai pengatur dan eksekutor merampas motor Honda Beat B 6878 WHO yang ditunggangi Wahyu Hidayat (21) dan Sri Astriani (19).

 

Kepada penyidik, lanjut Aponso, Puguh dan Unyil  bertugas mengawal otak komplotan begal motor. Meski begitu petugas masih mendalami pengakuan kedua pelaku yang telah tertangkap.

 

Para pelaku juga menyebutkan dalam menjalankan aksinya jumlah komplotan begal yang ikut terlibat sebanyak enam orang. Alponso tegaskan, kini pihaknya masih mengejar dua tersangka lainnya yang melarikan diri. ** Baca juga: Mayat Bayi Perempuan Dibuang ke Tempat Sampah Ciledug

 

“Ngakunya mereka baru sekali main (beraksi). Pelaku lainnya berinisial N dan C masih terus kita kejar,” tegasnya.(yud/shy)




Dua Begal Pondok Aren Berasal dari Keluarga Broken Home

Kabar6-Dua tersangka perampasan motor (begal), PD (18) yang ditangkap di Subang dan NP (18) yang ditangkap di Purwokerto ternyata berasal dari keluarga broken home. Disinyalir akibat faktor inilah kedua tersangka terjun ke dunia hitam dengan melakukan aksi begal dengan tindak kekerasan pada korban.

“Kedua tersangka tersebut merupakan anak putus sekolah, pengangguran dan berasal dari keluarga broken home. Mereka merupakan anak-anak yang bisa dikatakan kurang mendapat perhatian,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Irfing Jaya, Rabu (4/3/2015).

Kedua pelaku adalah anggota sindikat begal motor yang melakukan aksi perampasan motor Honda Beat B 6878 WHO yang dikemudikan pasangan Wahyu Hidayat (21) dan Sri Astriani (19) di Pondok Aren. Akibat perbuatan mereka, kedua tersangka dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun. (Agm/Shy)




Begal Pondok Aren Ditangkap di Rumah Neneknya

Kabar6 – Seorang lagi anggota sindikat begal motor Pondok Aren berhasil ditangkap polisi. Pelaku itu berinisial NP dan dia ditangkap ketika sedang berada di rumah neneknya di Purwokerto, Jawa Tengah.

“Satu pelaku lagi, NP berhasil kami amankan di rumah neneknya yang ada di Purwokerto,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul, Selasa (3/3/2015).

Dikatakan bahwa dalam aksinya, komplotan begal di Pondok Aren yang melakukan aksinya pada Senin 23 Februari 2015 itu ternyata berjumlah enam orang. Mereka adalah H alias Pelo yang tewas di bakar massa, P alias Puguh, NP alias Unyil, B alias Beler, N alias Noval, C alias Celeng.

“Dari penyelidikan polisi, ada enam pelaku pencurian dengan kekerasan di Pondok Aren itu. Satu meninggal, dua sudah kami amankan, sementara tiga masih buron,” tuturnya. (HP/W-2/SHY)