Pengedar Ganja Tangsel Diringkus Polisi

Kabar6-Seorang pria terduga pengedar narkoba jenis ganja, diringkus petugas di rumahnya di Perumahan Pinang Mas, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (22/11/2015).

 

Dari tangan pria pengangguran berinisial RG (27) itu, petugas berhasil mengamankan ganja kering siap edar seberat delapan gram.

 

“Saat digeledah, pelaku tengah menggenggam bungkusan cokelat berisi ganja kering seberat delapan gram,” kata Kasat Narkoba Polres Kota Tangerang, Kompol Agus Hermanto.

 

Kini, polisi masih menyelidiki pemasok ganja tersebut kepada RG. “Pemasoknya masih diburu anggota,” ujarnya. ** Baca juga: PMII Pandeglang Galang Dana Bantu Keluarga Susanto

 

?Akibat perbuatannya, RG terancam dijerat Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 111 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.(abie)




DKPP Tangsel Coba Sistem Zero Waste Atasi Sampah

Kabar6-Penanganan masalah sampah perkotaan di Tangerang Selatan (Tangsel) tak hanya terus bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, di Kecamatan Setu.

 

 

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat, kini tengah mencoba mengembangkan program zero waste yang bertujuan untuk mengurangi sampah rumah tangga karena lebih didominasi jenis organik.

 

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemusnahan Sampah, Ahmad Rivai, mengatakan dalam menggalakkan program zero waste ini dibagikan perangkat komposter, bio aktivator, spanyer, dan pembuatan lubang biopori. Perangkat itu disebar ke setiap kepala keluarga di RT 04 dan 05, Kelurahan Ciater Barat, Serpong.

 

“Sebelum alat di bagian pastinya warga diberikan bimbingan teknis terlebih dulu. Tujuan dari program zero waste, kami mengharapkan hanya residu yang masuk ke TPA Cipeucang,” katanya kepada kabar6.com, Minggu (22/11/2015).

 

Rivai jelaskan, komposter mampu menampung sampah organik rumah tangga. Setelah sampah dimasukan ke komposter lalu disemprot sprayer yang mengandung isi bio aktifator. Sehingga sampah di dalam komposter membusuk tidak berbau.

 

Maka nantinya dapat menghasilkan pupuk cair. Rivali bilang, di setiap rumah tangga wilayah sekitar sudah ada dua titik lubang biopori. Lubang biopori berfungsi untuk menampung sampah agar komposter tidak cepat penuh.

 

“Ini baru pilot project (program percontohan) bang. Kalo sukses kita akan copy paste di daerah lain, biar sebarannya bisa ke semua wilayah kecamatan di Tangsel,” jelasnya.

 

Di titik lokasi wilayah perumahan itu, lanjut Rivai, juga terdapat bank sampah. Program bank sampah semakin masif dilakukan Pemerintah Kota Tangsel.

 

Lewat program tersebut, selain mampu menekan volume sampah perkotaan yang dibuang ke TPA Cipeucang, juga memberikan nilai ekonomis bagi warga sekitar. ** Baca juga: WN Korsel Ditikam di Lippo Karawaci

 

“Sudah ada bank sampah, jadi sampah non organik yang komersil bisa dimasukkan ke bank sampah,” terang Rivai.(cep/yud)




Nobar El Clasico di Pamulang, Ini Jagoan Bang Ben

Kabar6-Jutaan pasang mata penggemar olahraga sepakbola telah menunggu laga akbar La Liga Spanyol, antara Real Madrid Versus Barcelona atau yang biasa dikenal El Clasico, pada Minggu dinihari nanti.

Termasuk juga Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, yang berencana ikut nonton bareng atau nobar laga penuh gengsi tersebut.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, orang nomor dua di kota termuda Provinsi Banten ini telah mengagendakan nobar El Clasico.

Bang Beng, begitu sapaan akrab Benyamin Davnie akan menyaksikan laga dua tim bebuyutan dari Lapangan RW 011 Kelurahan Benda baru, Jalan Benda Permai Raya/Jalan Benda Timur XV Pamulang Permai II Benda Baru, Kecamatan Pamulang.

“Sulit untuk memprediksi tim yang akan menang,” kata Bang Ben lewat pesat WhatsApp yang diterima kabar6.com, Sabtu (21/11/2015).

Menurutnya, dari data susunan line up ada perkembangan terbaru. Meski dia prediksi bakal ada banyak pemain kunci dari masing-masing tim sedang didera cidera, tapi tak mengurangi atmosfer El Clasico.

Kedua tim raksasa di Spanyol itu, terang Bang Ben, punya skuad pemain berkelas. Real Madrid yang berlaga dihadapan pendukungnya di Stadion Santiago Bernabeu, tentunya ingin meraih poin penuh demi memuncaki klasemen karena unggul selisih gol.

Begitu pun dengan rival bebuyutannya, Barcelona. Tim yang dilatih oleh Luis Enrique itu tak ingin posisi di puncak klasemen goyah atau malahan digeser pesaingnya yang berambisi menghibur fans Los Blancos, julukan bagi Real Madrid.

“Karena keduanya merupakan tim solid, tapi saya unggulkan Real Madrid menang 2 : 1,” terang Bang Ben. Ketika ditanya analisa pemain bintang yang bakal membawa tim ?memenangi duel El Clasico. **Baca juga: Warga Tangsel Antusias, Ada Akta Kelahiran Gratis.

“Dan Cristiano Ronaldo akan menjadi pemain terbaik, karena mampu menembus pertahanan kuat Barca,” ulasnya.(yud)

 




Warga Tangsel Antusias, Ada Akta Kelahiran Gratis

Kabar6-Konsep program pelayanan prima yang telah dicetuskan oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, tentang sistem jemput bola dalam pembuatan akta kelahiran tak pernah sepi peminat dari kalangan warga sekitar.

Bahkan seringkali diantara warga, ada yang sampai rela berjejalan antre menunggu giliran dipanggil petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.

Warga begitu sabar demi bisa menfasilitasi dokumen legal untuk para buah hati dari pernikahan resminya.

Sebab, dokumen administrasi kependudukan resmi berupa surat akta kelahiran menjadi syarat wajib yang mesti dimiliki oleh setiap warga negara di Indonesia.

Apalagi ditambah adanya layanan pembuatan yang berlaku di Kota Tangsel tak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

“Layanan jemput bola pembuatan akta kelahiran sudah terjadwal, muter ke semua wilayah di kecamatan setiap harinya,” terang Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian, Indana Dalianti ditemui di Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, kemarin.

Di lokasi ini saja, terang Indana, pihaknya telah melayani sebanyak 150 orang warga pemohon bikin akta kelahiran untuk anak-anaknya. Petugas pun banyak memberikan penjelasan secara rinci serta lugas ke setiap warga yang sudah antre.

Petugas kerap memberikan rekomendasi serupa ke banyak warga pemohon. Biasanya mereka diminta agar segera melengkapi dokumen persyaratan yang masih kurang.

Warga pemohon pembuatan akta kelahiran juga tampak begitu semangat. Mereka rela menuruti arahan meski harus mondar-mandir dari rumahnya ke lokasi layanan.

“Pas mengetahui ada program pembuatan akta kelahiran gratis, tentunya warga enggak mau melewatkan kesempatan emas ini. Istilahnya, biar cape antre tapi kan sekali buat seumur hidup,” terangnya.

Sementara itu di lokasi sama, gayung pun langsung bersambut dari adanya pelayanan jemput? bola seperti ini. Nurul, warga pemohon akta kelahiran yang berdomisili di RT 06 RW 01, Kelurahan Pondok Ranji, mengakui dirinya merasa sangat terbantu.

“Kan yang saya denger ada ginian setiap tahun yah?. Semoga bisa lebih baik lagi harapan saya ?mah,” ujarnya. **Baca juga: KSOP Banten Pastikan Kapal yang Meledak Bukan Milik Pertamina.

Ia juga mengaku puas atas terselenggara pembuatan akta kelahiran gratis khusus bagi warga di Kota Tangsel. “Ya banyak warga yang ngarep-ngarep sejak lama, pengen bisa bikinin akta kelahiran bocah. Kan pikiran semua orangtua bikinnya mahal,” tambah Nurul.(yud)

 




Busyet, Tunggakan Premi BPJS Kesehatan di Tangsel Rp33,8 Miliar

Kabar6-Komitmen ribuan warga peserta program Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menunjukan sikap tak tertib dan indisipliner.

Faktanya mereka telah tercatat menunggak bayar iuran premi bulanan. Bahkan sampai ada yang alpa hingga 22 bulan.

Kepala BPJS Kesehatan Kota Tangsel, Risman mengungkapkan, ribuan warga lalai ini tergolong sebagai klasifikasi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Lamanya masa waktu tunggakan mereka bayar iuran wajib berkisar mulai dari satu hingga 22 bulan.

“Total peserta mandiri yang nunggak bayar iuran premi bulanan ada 155.903 orang, dengan jumlah dana mencapai Rp33,8 Miliar,” ungkapnya ketika dihubungi wartawan, Sabtu (21/11/2015).

Menurut Risman, sikap peserta mandiri yang tidak tertib telah mengancam kelanjutan bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mulai gencar era Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Padahal dalam regulasi Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS sudah jelas mengatur, bahwa iuran premi bulanan paling lambat wajib dibayar setiap 10 hari penanggalan kalender.

Risman paparkan, jika terlambat bayar iuran premi dari waktu yang sudah ditentukan di atas. Maka peserta BPJS Kesehatan dapat dikenai sanksi denda sebanyak dua persen dari nilai total tunggakan dana iuran premi bulanan.

Warga peserta mandiri cenderung lebih melihat skala keperluan atas jasa layanan kesehatan tersebut. Mereka seringkali terdeteksi patuh hanya ketika mulai saat proses pendaftaran pertama kalinya saja. **Baca juga: Wow, Aksi Acung Golok di Proyek Jalan Raya Ciater Dicuekin.

“Banyak peserta mandiri yang bayar iuran premi pas pertama kalinya daftar. Dan program BPJS Kesehatan ini dipakai ketika perlunya saja, makanya banyak peserta nunggak premi bulanan,” terang Risman.(yud)

 




Wow, Aksi Acung Golok di Proyek Jalan Raya Ciater Dicuekin

Kabar6-Memanasnya proses pembebasan lahan untuk proyek revitalisasi Jalan Raya Ciater, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang posisinya persis di bagian paling ujung, kiranya tidak sampai menghentikan proyek.

Faktanya, aktivitas pekerjaan pelebaran dan betonisasi ruas jalan tetap dilanjutkan, mengingat adanya target proyek wajib rampung, sebelum tutup tahun anggaran kegiatan.

Ya, memanasnya proses pembebasan lahan tersebut, ditandai dengan adanya penolakan eksekusi lahan dari salah seorang warga yang mengaku sebagai ahli waris.

Bahkan, H Ma’ruf yang menolak kegiatan eksekusi pembebasan tanah itu, sempat mengacungkan golok serta mengancam bakal membakar alat berat beko.

“Atas perintah PN (Pengadilan Negeri) Tangerang, kami sudah bisa menggunakan lahan itu,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati, Jum’at (20/11/2015).

Menurutnya, Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah setempat telah membayarkan total nilai ganti untung lahan atas nama milik Ma’ruf. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah lama menyediakan uang kompensasi pengganti lahan milik warga.

Maka, jelas Retno, bagi warga yang bersengketa dan mengaku sebagai ahli waris bisa segera mengambil semua uang miliknya. Pihaknya pun tetap melanjutkan pekerjaan pelebaran dan betonisasi ruas jalan tersebut.

“Karena sekarang lahan ini telah sah milik Pemkot. Silahkan ambil uang ganti untung lahan ke sana, sudah setahun lebih dititipkan ke PN Tangerang,” terang Retno.

Ulah Mar’ruf sempat bikin sekelompok aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel ngibrit alias lari. Tapi nyalinya mendadak ciut pas melihat ada polisi datang menghampiri. Padahal petugas hanya ingin menjaga kondusivitas wilayah sekaligus meredam amarah dari oknum warga.

“Tuh pak uangnya sudah ada di pengadilan,” ujar Kapolsek Serpong, Komisaris Silverter Simamora kepada Ma’ruf di lokasi perkara yang langsung menyembunyikan goloknya. **Baca juga: Kapolsek Imbau Pengelola Kafe di Panongan Taat Aturan.

Bahkan secara gamblang polisi siap menyuguhkan bantuan pelayanan. Tujuannya, Silverter bilang, agar tersumbatnya kesepakatan antarkedua pihak moncer lantaran proses ganti untung lahan bisa cepat selesai?. **Baca juga: Pembebasan Lahan Ciater Memanas, Warga Acungkan Golok ke Satpol PP.

“Kapan bisa segera diurus kelengkapan surat-suratnya. Kalau bapak mau saya bisa antarkan, menggunakan mobil patroli,”? tambah perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 2013 itu lagi.(yud)

**Baca juga: KPU Tangsel Ingatkan Paslon Taat Aturan Kampanye Terbuka.




Pembebasan Lahan Ciater Memanas, Warga Acungkan Golok ke Satpol PP

Kabar6-Polemik dalam proses pembebasan lahan untuk pelebaran di ujung Jalan Raya Ciater, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tak kunjung rampung.

 

Aksi penolakan warga yang mengklaim diri sebagai ahli waris lahan, sudah semakin memanas dan berani. Bahkan, petugas Satpol PP yang datang kelokasi, memilih mundur setelah diacungi golok tajam.

“Perintah sapa ini. Mana orang yang perintah bongkar tanah gue?,” teriak H Ma’ruf, warga sekitar sambil mendekati kerumunan aparatur Pamong Praja di lokasi perkara, Jum’at (20/11/2015).

Akibat ulah warga itu, rencana eksekusi bidang lahan yang terletak di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, itupun akhirnya batal.

Tak hanya itu, Ma’ruf juga memerintahkan operator alat berat beko segera pindah dari posisi yang diklaim berada di atas lahan miliknya. “Pindahin ini beko sekarang juga, kalau enggak nanti gue bakar sekalian,” katanya bernada ketus.

Ma’ruf mengaku, dirinya bukan bermaksud ingin menghalangi kerja para petugas yang akan mengeksekusi lahan miliknya. Tapi, sikap tak bersahabat yang dilakukannya, lantaran hingga kini dia belum juga menerima uang sepeser pun dari pembebasan lahan.

Cecep, anak dari warga yang mengaku sebagai ahli waris itu juga turun tangan. Ia meminta petugas eksekutor agar bisa diperlihatkan bukti dokumen resmi, tanda pembayaran ganti untung atas lahan milik keluarganya. **Baca juga: Kapal Pertamina Meledak di Cilegon, Dua ABK “Terpanggang”

“Mana suratnya, mau main bongkar aja. Tanah baba saya 300 meter lebih, sampe sekarang belum dibayar,” hardiknya. **Baca juga: Warga Panongan Keluhkan Aktivitas Kafe.

Cecep bilang, selama ini keluarganya tak menolak ihwal adanya kesepakatan nominal uang pembebasan lahan. Ia mengaku, dari bidang tanah sengketa itu dihargai sebesar Rp3,25 juta per meter.

Namun, tambahnya, hingga kini Camat Serpong belum mau menandatangani surat bukti pembayaran untuk bebaskan lahan. Hal inilah yang dianggap keluarganya menjadi penyebab proses ganti untung berlarut-larut.

“Sekarang tanya aja ke Bu Camat (Mursinah), kenapa sampe sekarang enggak mau tandatangan,” tambah Cecep.(yud)

**Baca juga: KPU Tangsel Ingatkan Paslon Taat Aturan Kampanye Terbuka.




Ini Kelebihan Lelang Pakai SIKAP dan SPSE4

Kabar6-Para penyedia barang dan jasa semakin mendapatkan kemudahan untuk bisa mengikuti proses lelang tender melalui aplikasi SIKAP serta SPSE4.

 

Teknologi terbaru itu secara resmi akan diluncurkan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada akhir bulan ini.

 

“Namun kita maksimalkan persiapannya agar nantinya Tangsel siap untuk mengaplikasikan sistem ini,” kata Kepala Bagian Pengelolaan Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah Kota Tangsel, Aplahunnajat, kepada kabar6.com, Jumat (20/11/2015).

 

Dijelaskannya, aplikasi SIKAP dan SPSE versi 4 merupakan konsekuensi dari Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

 

Perpres terbaru tersebut diatur ketentuan tentang percepatan pelelangan atau lebih dikenal dengan lelang cepat yang memungkinkan kegiatan dilakukan dalam waktu tiga hari dari yang sebelumnya 36-42 hari.

 

Aplah paparkan, ada beberapa kemudahan pada lelang cepat. Selain waktu yang lebih singkat, dalam lelang cepat boleh mencantumkan merk dari yang sebelumnya dilarang.

 

Tidak ada lagi pembuktian kualifikasi yang mengharuskan bertemu secara fisik antara peserta pemenang lelang dengan Panitia Pengadaan.

 

“Dalam ketentuan sebelumnya, ketika panitia telah menyatakan tiga calon pemenang, maka ketiga peserta tersebut harus bertemu dengan panitia dalam tahapan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa dokumen-dokumen yang ditentukan,” papar Aplah.

 

Sistem aplikasi terbaru ini terjadi pula perubahan dalam hal pengumuman. Sebelumnya panitia mengumumkan pelelangan, sekarang polanya tidak mengumumkan tapi mengundang.

 

“Bagaimana cara ngundangnya, ya  menggunakan aplikasi sikap. Makanya para penyedia wajib menguasai aplikasi Sikap apabila ingin mengikuti Pelelangan di sistem lelang cepat,” lanjut Aplah.

 

Perubahan lainnya yang digariskan oleh Perpres 4 Tahun 2015 adalah apabila Pelelangan dengan peserta yang menyajukan penawaran harga kurang dari tiga, maka pelelangan dinyatakan gagal dan harus diulang. ** Baca juga: RSU Pantura Tangerang Ditarget Rampung Tahun Depan

 

“Ketentuan tersebut telah diakoodir dalam SPSE versi 3.6.” tambah mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Tangsel ini.(yud)




BPTI Tangsel Latih SIKAP dan SPSE4 Pelaku Usaha

Kabar6-Para penyedia barang dan jasa, kiranya wajib menguasai teknologi terbaru Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKAP) dan SPSE4.

Kepala Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Aplahunnajat mengatakan, meski program ini belum diresmikan, tapi penyedia barang dan jasa wajib mengetahui adanya sistem di atas. Sistem ini sangat penting karena berpengaruh terhadap aktivitas para pelaku usaha.

“Di dalam SPSE4 ini terdapat perubahan cukup signifikan,” katanya ditemui kabar6.com di salah satu hotel kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jum’at (20/11/2015).

Aplah jelaskan, perubahan sistem ini membolehkan peserta lelang hanya satu pemohon saja. Padahal, sebelumnya dalam kegiatan lelang pengadaan barang dan jasa minimal ada tiga peserta.

Aplikasi SIKAP berbasis SPSE4 dibuat bertujuan untuk menekan angka sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) kas daerah. Bisa juga lantaran keterlambatan penyelenggaraan program, lantaran kas daerah sangat tergantung oleh pengesahan di tingkat legislatif.

“Sekarang sifatnya kita mengundang, bukan mengumumkan. Di mana nantinya data kualifikasi penyedia akan selalu ada karena telah tersimpan di dalam aplikasi SIKAP,” jelasnya.

Aplah tambahkan, dokumen yang telah tersimpan dalam aplikasi tersebut tentunya valid. Sehingga ketika digelar lelang pengadaan barang dan jasa tak perlu lagi dilakukan pengecekan data kualifikasi milik pelaku usaha.

Makanya semua penyedia barang dan jasa harus menguasai pengoperasian sistem aplikasi SIKAP dan SPSE4. Jika tidak, maka akan sulit ketika ingin mengikuti lelang tender di Satuan Kerja Perangkat Daerah. **Baca juga: Rumah di Simprug Poris Dilalap Si Jago Merah.

“Kita turut menggandeng LKPP (Lembaga Kebijakan Penyediaan Barang dan Jasa Pemerintah) selaku lembaga berkompeten,” tambah mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Tangsel ini.(yud)




Dispora Tangsel: Kejurkot Jangan Cuma Seremoni

Kabar6-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengharapkan Kejuaraan Kota (Kejurkot) yang digelar di wilayah itu bukan menjadi kegiatan seremoni belaka.

 

Kepala Dispora Kota Tangsel, Chaerudin, mengatakan pihaknya mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan prestasi para atlet, terutama atlet muda lewat Kejurkot.

 

Tapi, Chaerdin juga berharap bila dari tujuan Kejurkot itu haruslah menjadi faktor utama, bukan seremoni saja.

 

“Di Tangsel ini banyak atlet muda berprestasi. Sangat disayangkan bila pembinaan dan pengembangan talentanya tidak dioptimal,” kata mantan Camat Serpong ini saat dihubungi kabar6.com Kamis (19/11/2015).

 

Mantan Camat Pondok Aren juga mengakui, dirinya kerap didatangi para cabor dan mendengarkan keluh kesah dari Cabang Olahraga (Cabor). Meski demikian, dirinya selalu memberikan saran serta solusi yang sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sebagai Dispora. ** Baca juga: Kejurkot Lima Cabor Digelar di Tangsel

 

“Pintu kantor kami selalu terbuka untuk para Cabor. Dan, kami yakin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dapat mengoptimalkan pembinaan prestasi atlet-atletnya,” tukas mantan Camat Balaraja ini.(ard)