HUT Tangsel Ke-7, Begini Kata Airin-Benyamin

Kabar6-Banyak catatan yang dapat dijadikan pembelajaran bagi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7. Banyak harapan masyarakat pascapemekaran daerah dari Kabupaten Tangerang.

 

Walikota Airin Rachmi Diany mengingatkan, terbentuknya Kota Tangsel punya tujuan mulia. Selama hampir lima tahun menjabat, merasakan banyak tantangan yang dihadapi. Dia pun tak menampik masih banyak pekerjaan rumah pemerintah kota yang belum usai.

 

“Bagaimana bisa memperpendek jalur birokrasi, guna meningkatkan daya saing daerah untuk tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Airin dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Tangsel dalam rangka HUT Tangsel ke-7 di Puspiptek, Tangsel, Bantem, Kamis (26/11/2015).

 

Pemerintahan yang berjalan tujuh tahun terakhir, kata Airin, banyak catatan yang hendaknya dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman guna terus memperbaiki kota.

 

“Jadikan dinamika itu sebagai refleksi bagi kita semua berbenah diri. Yang terpenting, bagaimana kita tetap terus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan juga ikhlas,” ujar Airin.

 

Terpisah di lokasi sama, Wakil Walikota Benyamin Davnie mengungkapkan telah cukup banyak perubahan yang terjadi di kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini.

 

“Ya misalnya pertumbuhan kota kita di berbagai sektor bisa dibilang pesat dibanding tujuh tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi kita pun sekitar 8,4 persen,” ujarnya.

 

Benyamin juga tak menampik masih ada pekerjaan rumah pemerintah kota di sejumlah sektor. Pemkot Tangsel, kata Benyamin memastikan bakal berusaha semaksimal mungkin. ** Baca juga: Paripurna Istimewa HUT Tangsel Ke-7 Diwarnai Interupsi

 

Ia ingin menjadikan Tangsel sesuai motto kota yang kerap didengungkan. “Cerdas, Modern, Religius. Ini PR kita Bersama,” imbuhnya.(yud)




Paripurna Istimewa HUT Tangsel Ke-7 Diwarnai Interupsi

Kabar6-Rapat Paripurna Istimewa bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diwarnai aksi interupsi oleh anggota Wakil Rakyat.

 

Bahkan, Muhammad Tarmizi, anggota Fraksi Madani Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyebut, bila rapat paripurna istimewa kali ini, berlangsung tidak istimewa.

 

“Hari ini adalah Rapat Paripurna Istimewa yang tidak istimewa,” katanya dalam acara yang digelar di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Kecamatan Setu, Kamis (26/11/2015).

 

Tarmizi beralasan, ia melihat masih banyaknya kursi kosong di kalangan anggota DPRD Kota Tangsel menghadiri acara paripurna.

 

Pantauan kabar6.com, dari 50 orang legislator 14 orang diantaranya absen. Termasuk Wakil Ketua DPRD, Tubagus Bayu Murdani, asal PDI Perjuangan.

 

Menurut anggota Komisi III ini, di daerah lain dalam merayakan hari jadi wilayahnya ada kekhususan tersendiri yang khas. Termasuk soal seragam para pejabat lembaga eksekutif dan anggota legislator di Kota Tangsel.

 

“Lantas di mana gairah kita. Makanya saya protes ke pimpinan, tatib (tata tertib) itu karena saya pansus (panitia khusus), kita mengabaikan tatib kita,” terang legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

 

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Tangsel, Muhamad Ramlie, menyatakan dari undangan yang disebar jumlahnya mencapai seribu orang. ** Baca juga: 50.462 Rumah di Kabupaten Pandeglang Minus Listrik

 

Berkaitan dengan pakaian adat khas Kota Tangsel hingga kini belum ada payung hukum yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) mengatur masalah tersebut.

 

“Masalah itu nanti akan kita bicarakan dengan Pemerintah Daerah, bagaimana Pemerintah Kota menyetujui masalah itu atau tidak,” ujar politisi asal Partai Golkar ini.(yud)




Begini “Setting” Penghuni Ruang Balaikota Tangsel

Kabar6-Proyek pembangunan Gedung Balaikota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Raya Maruga, Kecamatan Ciputat, telah rampung.

 

 

Kini, penempatan dan kelengkapan meubel ruang gedung yang dibangun dalam kurun waktu dua tahun terakhir itu telah siap dihuni.

 

Kepala DTKBP, Dendi Pryandana, menjelaskan penggunaan lahan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (KP2KTS) tahap awal ini ada sekitar 2,3 hektare, yang terdiri dari enam bangunan gedung.

 

Bangunan pertama selesai dibangun yakni, gedung Balaikota yang terdiri dari lima lantai.

 

“Sementara gedung SKPD 1, menurutnya, pekerjaan interior ditargetkan dapat selesai dikerjakan hingga akhir tahun ini,” katanya di lokasi peresmian Gedung Balaikota, Rabu (25/11/2015).

 

Bangunan Balaikota ini nantinya akan ditempati oleh Walikota, Wakil Walikota, beserta staf ahli di lantai 2. Sedangkan di lantai 3 dan 4 bakal dihuni oleh sekretaris daerah, tiga asisten daerah dan kepala bagian di lingkup sekretariat daerah Kota Tangsel.

 

Sementara lantai dasar, dari sisi kanan pintu masuk khusus diperuntukkan bagi tamu yang ingin mendapatkan pelayanan informasi seputar pelayanan di Kota Tangsel.

 

Sisi kiri gedung khusus untuk memamerkan beragam jenis produk hasil binaan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

 

“Sedangkan lantai lima kita peruntukkan sebagai ruang pertemuan, yang mampu menampung hingga 900 orang,” ujar Dendi.

 

Dendi menerangkan, pada Tahun Anggaran 2016 mendatang program pelaksanaan pembangunan akan dilanjutkan pada lelang tender penyelesaian gedung SKPD 3.

 

“Termasuk proses pembangunan area gedung parkir bertingkat untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat. ** Baca juga: Dua Begal Bersenpi Ditangkap Polsek Teluknaga

 

Sehingga dipenghujung tahun mendatang semua fasilitas gedung yang ada di KP2KTS dapat mulai beroperasi. Pada area depan gedung Balaikota Tangerang Selatan didesain sebagai ruang terbuka hijau (landscape).

 

Konsep ini telah dilirik oleh wilayah lainnya di Tanah Air, setelah pihaknya menerima kedatangan kunjungan kerja apatur dari sejumlah daerah di Indonesia.

 

“Semoga semua fasilitas gedung yang dibangun ini dapat bermanfaat, untuk kita semua dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat umum,” tambah Dendi.(yud)




Batan Latihan Penanggulangan Darurat Nuklir di Puspiptek

Kabar6-Badan Teknologi Atom Nasional (Batan) menggelar pelatihan penanggulangan darurat nuklir di kawasan Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/11/2015).

 

Dalam kegiatan yang merupakan latihan tersebut, Batan juga menyertai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta satu kompi Nuklir, Biologi, Kimia (Nubika) Zeni TNI Angkatan Darat.

 

“Latihan ini setiap tahunnya kita laksanakan yang pertama latihan kedaulatan fasilitas, kemudian latihan kedaulatan lepas kawasan. Latihan ini sebagai penguji standar operasional prosedur di kawasan Puspiptek maupun di Batan apabila reaktor nuklir bocor,” ungkap Kepala Pusat Pendayagunaan Infomatika dan kawasan strategis Nuklir, Heru Umbara.

 

Menurut Heru, selama 30 tahun reaktor nuklir berdiri di Puspiptek sampai saat ini tidak pernah mengalami masalah serius. Latihan ini adalah untuk membiasakan diri dan mengevaluasi kegiatan yang sudah direncanakan Batan.

 

Heru mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengajak masyarakat di luar kawasan puspitek untuk mengikuti kegiatan kedaruratan nuklir

 

“Mudah-mudahan tahun depan kami bisa mengajak masyarakat mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

 

Sementara Kepala bidang dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Tangsel, Bambang Hartoko, mengatakan dalam latihan ini BPBD bertanggung jawab di luar kawasan yang terdampak nuklir.

 

“Apabila sebaran nuklir sudah mencapai luar kawasan Puspiptek, kami yang bertanggung jawab untuk masyarakat tetapi Batan tidak lepas tanggung jawab begitu saja karena yang memahami sepenuhnya nuklir adalah Batan,” ujarnya.

 

Bambang juga mengatakan dalam latihan ini BPBD menjadi koordinator tetapi yang menjadi penangann kondisi kedaruratan yang ada di fasilitas tetap menjadi kewenangan dari Batan, dan juga harus melaporkan kondisi yang terjadi saat darurat nuklir ke BPBD.

 

“Apabila saat kejadian reaktor benar- benar mengalami gangguan, BPBD tidak bisa masuk ke dalam lokasi karena kami bertanggung jawab di luar kawasan, kami bertanggung jawab atas masyarakat luas,” imbuhnya.

 

Sementara pantauan di lokasi, awak media tidak di izinkan meliput langsung kegiatan, melainkan hanya menunggu di gedung yang sudah disediakan oleh Batan, yang jaraknya cukup jauh dari lokasi latihan kedaruratan nuklir.

 

Di luar gedung, tampak satu kompi dari Nubika Zeni TNI Angkatan Darat yang bertugas untuk mensterikan kendaraan maupun anggota TNI yang bertugas masuk kedalam lingkungan reaktor nuklir.

 

Kendaraan dan anggota TNI yang bertugas dalam penanganan nuklir setelah selesai langsung di Dekontaminasi di mobil yang sudah disediakan oleh kompi Nubika Zeni TNI Angkatan Darat. ** Baca juga: Jalan Santai, Warga Pamulang Beri Anggrek ke Airin

 

Para anggota TNI yang terlibat dalam latihan ini menggunakan pakaian khusus tertutup dari kepala hingga kaki, berwarna hijau serta menggunakan masker gas satu wajah.(yud)




Jalan Santai, Warga Pamulang Beri Anggrek ke Airin

Kabar6-Kegiatan jalan santai 1.000 Pamong Praja di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mendapat perhatian dari warga sekitar serta pengendara sepanjang rute yang dilintasi.

 

 

Peserta mulai menyusuri jalan dari lapangan upacara di Kecamatan Pamulang menuju Gedung Balaikota di Serua, Kecamatan Ciputat. ** Baca juga: 1.000 Pamong Praja Tangsel Jalan Santai Menuju Balaikota

 

Saat menelusuri jalan beton, lambaian tangan dari pengendara dan penghuni bangunan di Raya Siliwangi, terus berdatangan ke arah Walikota Airin Rachmi Diany. Pun disambut dengan balasan lambaian tangan orang nomor satu di Kota Tangsel itu.

 

Peserta kemudian melintas masuk ke Jalan H Rean, Benda Baru, Kecamatan Pamulang. Di sepanjang daerah pemukiman padat penduduk itu kerumunan warga banyak dijumpai.

 

Bahkan tanpa diduga, ada seorang wanita paruh baya sudah berdiri sambil memegang rangkaian bunga anggrek jeni vanda douglas.

 

Di wilayah yang banyak terdapat warga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bunga anggrek, wanita paruh baya itu langsung memberikan cinderamata bunga khas Kota Tangsel. Airin pun dengan suka cita menerima sambil cipika-cipiki dengan pemberi bunga dan warga lainnya.

 

“Ibu Airin, jalan santai ya,” teriak seorang wanita muda sambil menggendong anak dan bersalaman dari depan rumahnya, Rabu (25/11/2015).

 

Rombongan peserta dari aparatur Pamong Praja kemudian kembali melanjutkan perjalanan melintasi Jalan Inpres, Pamulang. Sambutan lambaian tangan pun datang dari warga dan pengendara motor di sekitar sepanjang jalan. Termasuk sejumlah murid yang sedang berolahraga berebut bersalaman dengan Airin.

 

Airin meresmikan gedung Balaikota Tangsel yang telah rampung dibangun dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Ia berharap dapat memacu Perangkat Pemerintahan bekerja optimal bagi masyarakat Tangsel.

 

“Semoga fungsi pelayanan publik masyarakat tangsel bisa lebih maksimal berjalan,” ungkap Airin.

 

Lepas diresmikan, mulai hari ini, Walikota dan Wakil Walikota pun resmi pindah kantor. Jajaran staf ahli, dan staf sekretariatan daerah juga ikut pindah menempati kantor baru. ** Baca juga: Soal Wilayah Hukum, Warga Tangerang Datangi Gubernur Banten

 

“Kita sudah sepakat memutuskan hari ini pindah kantor. Ini lebih kepada hal agar bisa termotivasi menyelesaikan program dan bangunan lainnya yang belum selesai,” jelas Airin.(yud)




Toko Bangunan yang Terbakar di Pamulang Masih Diberi Garis Polisi

Kabar6-Dua hari pascakebakaran, lokasi Toko Bangunan “Budi Utama” di Jalan Surya Kencana, persis di depan Kampung Unpam, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tampak lengang.

 

 

Tak ada yang tersisa di lokasi. Hanya ada beberapa tiang penyangga yang masih tampak berdiri. Sedangkan bangunan toko sudah rata dengan tanah. ** Baca juga: Toko Bangunan di Pamulang Terbakar, Kijang Kapsul Ikut Gosong

 

Tumpukan puing bangunan gosong sisa kebakaran yang dipasangi garis polisi, seolah menjadi bukti betapa dahsyatnya amuk si jago merah pada peristiwa yang terjadi Senin (23/11/2015) kemarin.

 

Selain merugikan pemilik toko, kebakaran yang terjadi sedianya juga memicu kegalauan dari sejumlah pedagang kecil, yang sebelumnya memanfaatkan area depan toko sebagai lapak dagangan.

 

Salah satunya adalah Aryo, pedagang gorengan yang biasa mangkal di depan toko bangunan tersebut. Bahkan, hingga dua hari pascakebakaran, Aryo belum kembali berdagang.

 

Selain kebingungan modal untuk memulai usahanya kembali, Aryo juga mengaku masih harus menunggu hingga proses penyelidikan polisi terkait kebakaran itu rampung.

 

“Semuanya habis mas, lapak saya juga ikut terbakar. Sekarang selain kebingungan modal, saya dan pedagang lain disini juga masih menunggu rampungnya penyelidikan polisi, untuk bisa kembali membuka lapak,” ujar Aryo, Rabu (25/11/2015).

 

Ya, selain Aryo, sejumlah pedagang kecil lainnya juga menggantungkan hidup di lokasi. Seperti  pedagang jus buah dan warung nasi.

 

Diketahui, kebakaran yang melanda toko bangunan “Budi Utama” di Jalan Surya Kencana, berlangsung cukupa lama. Lidah api yang mulai muncul sekitar pukul 15.00 WIB itu, baru berhasil dipadamkan hingga pukul 18.00 WIB, dengan melibatkan belasan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat. ** Baca juga: Montir Bengkel di Tangerang Cabuli Siswi SMP

 

Selain membakar barang-barang di toko bangunan, lidah api juga menghanguskan sebuah mobil  Toyota Kijang kapsul B 8561 VU dan sepeda motor bebek BE 6739 YC, yang ada dilokasi.(cep)




Dewan Pers Ajak Jurnalis Profesional Dalam Tugas

Kabar6-Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Jimmy Silalahi, mengajak para jurnalis profesional dalam melaksanakan tugasnya.

 

 

Hal itu disampaikan Jimmy saat Bimbingan Tekhnis Jurnalisitik yang difasilitasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK), Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Selasa (24/11/2015).

 

“Setiap jurnalis dalam bekerja harus menjunjung tinggi Kode etik jurnalistik, karena jurnalis militan dan loyal kepada publik. Dan, itu akan menjadi kekuatan baru dalam memberikan berita yang sehat,” ujarnya.

 

Jimmy berpesan kepada para jurnalis jangan pernah sekalipun menjadi wartawan abal-abal alias wartawan yang keluar dari kode etik jurnalistik. ** Baca juga: Kemenkes RI Akhirnya Jamin Biaya Pengobatan Adrian

 

“Seorang wartawan profesional dilarang mengarahkan pembicaraan kepada narasumber ke arah negoisasi,” jelasnya.(cep)




Laporkan..! Jika UMK 2016 di Tangsel Kurang Rp3,1 Juta

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menetapkan angka Upah Minimum Kota (UMK) 2016 mendatang senilai Rp3 juta lebih per bulan.

 

 

Nominal tersebut, mengalami kenaikan lumayan signifikan dibanding 2015, yang besarannya Rp2.710.000 per bulan.

 

“Kalau ada perusahaan di Tangsel yang menurunkan UMK 2016 laporkan. Saya jaminannya,” ujar Kepala Dinas Sosial Ketenagakerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya, saat menerima perwakilan buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992, yang menggelar aksi demo di Kantor Walikota Tangsel di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang.

 

Dalam kesempatan itu, Pernama yang mewakili Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, menerima lima poin tuntutan, di antaranya menolak terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

 

Regulasi itu dituding telah melanggar konstitusi, karena hak setiap warga negara memperoleh kesejahteraan.

 

“Semua aspirasi dari temen-temen akan kami sampaikan ke Gubernur. Teman-teman agar bersabar, karena kewenangan (pengupahan) ada di Pusat. Bukannya dari Walikota,” terangnya, Selasa (24/11/2015).

 

Diketahui, Gubernur Rano Karno, telah menolak rekomendasi penetapan UMK yang disampaikan oleh kepala daerah di enam kabupaten/kota. ** Baca juga: Walikota Tangerang Janjikan Kenaikan Honor Petugas Kebersihan

 

Keenam daerah tersebut antara lain, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang. Sementara pengajuan UMK dari Kota Tangsel tak bertepuk sebelah tangan.

 

“Sekarang sudah di SK-kan Gubernur soal besaran UMK 2016. Dan, kenapa kita dari Tangsel enggak ditolak, karena sesuai dengan PP 78/2015 tentang Pengupahan,” terang Purnama menjawab pertanyaan kabar6.com.(yud/cep)




Aksi Buruh Lumpuhkan Jalan Raya Siliwangi

Kabar6-Kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah kembali terjadi di sejumlah ruas jalan di sekitar Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Jika Senin (23/11/2015) kemarin kemacetan dipicu oleh insiden kebakaran di depan Universitas Pamulang, Selasa (24/11/2015) hari ini kemacetan akibat aksi unjuk rasa ribuan massa dari kalangan buruh.

Pantauan kabar6.com, kemacetan arus lalu lintas terjadi mulai dari depan pertigaan Parakan menuju arah Bundaran Pamulang.

Satu ruas jalan yang biasanya dilalui untuk dua arah tak bisa dilewati kendaraan karena ditutup ada kerumunan ribuan buruh. Sedangkan ruas jalan satunya lagi sedang dibeton.

“Buruh demo jadi malah bikin semakin macet,” keluh Cilay, juru parkir di depan Bank Mandiri komplek ruko Pamulang Permai kepada kabar6.com, Selasa (24/11/2015).

Akibat aksi buruh yang mengatasnamakan dari Serikat Buruh Sejahtera (SBSI) 1992 tersebut, lahan parkir tempatnya sehari-hari mengais rejeki menjadi hilang. Sebab, kendaraan bermotor yang melintas dialihkan ke depan pertokoan.

Aksi  buruh yang berkonvoi menggunakan sepeda motor tak ayal melumpuhkan Jalan Raya Siliwangi di Pamulang dan sekitarnya. **Baca juga: 1.000 Buruh Geruduk Kantor Pemkot Tangsel.

Suara bising knalpot semakin memekik telinga lantaran para pengendara terus membunyikan klakson setelah tak sabar menghadapi kemacetan. **Baca juga: Hujan Angin, Mobil Kapolsek Mauk Ringsek Tertimpa Pohon.

Aksi unjuk rasa buruh mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan sejumlah polsek dan Polres serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel. **Baca juga: Buruh Juga Minta Airin Sampaikan Aspirasi ke Presiden Jokowi.

“Rekan-rekan kami yang di BKO (siagakan) ada sekitar 100 orang. Alhamdulillah kegiatan aspirasi teman-teman buruh kondusif,” terang Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Manshuri.(yud/cep)

 




Buruh Juga Minta Airin Sampaikan Aspirasi ke Presiden Jokowi

Kabar6-Sekitar 1.000 orang buruh menggeruduk Kantor Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Selasa (24/11/2015).

 

 

Massa pengunjuk rasa yang tergabung Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 itu menyatakan penolakan atas terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. ** Baca juga: 1.000 Buruh Geruduk Kantor Pemkot Tangsel

 

Koordinator SBSI, Bahrul Lubis, mengatakan kalangan buruh meminta kepada Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, menyampaikan aspirasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tuntutan pengupahan.

 

Tak hanya ke Kepala Negara, aspirasi juga ditujukan pesan kepada Gubernur Banten, Rano Karno.

 

“Kami mendesak Upah Minimum Kota (UMK) Tangsel sebesar 25 persen dari UMK 2015,” katanya menggunakan alat pengeras suara di lokasi unjuk rasa, Selasa (24/11/2015).

 

Bahrul mengaku, payung hukum terbitan anyar di atas telah melanggar konstitusi Undang-undang Dasar1945. Pada dasar negara dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera. Tapi instrumen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) tidak lagi dipakai pada PP terbaru.

 

Menurutnya ada lima poin aspirasi yang perlu disampaikan kepada Pemerintah. Pertama, PP Nomor 78 tahun 2015 juga telah melanggar Pasal 88 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, yang menyatakan kenaikan upah minimum ditetapkan oleh Gubernur dengan rekomendasi dewan pengupahan

 

Kedua, PP tersebut juga menghilangkan hak berunding serikat buruh sehingga melanggar Konvensi ILO Nomor 87 dan 98 tentang hak berunding.

 

Di Indonesia upah minimum adalah upah standar, ini terbukti dengan data buruh yang menerima upah di atas Rp2 juta berjumlah 15 juta orang dan yang di bawah Rp2 juta berjumlah 42 juta orang. Sehingga struktur skala upah hanya retorika dan janji surga saja.

 

“Kami menolak PP 78 Tahun 2015 dan meminta kepada Walikota untuk menandatangani rekomendasi dari kami,” terang Bahrul.

 

Bahrul melanjutkan, poin keempat jika Pemerintah tetap menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015, Pemerintah harus terlebih dahulu menaikkan upah menjadi layak. ** Baca juga: Hujan Angin, Mobil Kapolsek Mauk Ringsek Tertimpa Pohon

 

“Semua paket kebijakan ekonomi Jokowi-JK pro bisnis yang memproteksi pemilik modal. Sejujurnya, buruh setuju saja, sayangnya tidak ada satu pun paket kebijakan ekonomi yang berpihak pada buruh,” teriaknya.(cep/yud)