Dirazia, 12 Penghuni Karaoke di Tangerang Positif Narkoba

Kabar6-Puluhan aparat gabungan dari tujuh instansi, menggerebek lima lokasi hiburan karaoke yang ada di kawasan Tangerang Raya.

 

 

Dalam razia tersebut, petugas bahkan mewajibkan pengunjung karaoke yang dicurigai mengonsumsi narkoba, untuk menjalani tes urine.

 

“Razia itu kita gelar Sabtu (28/11/2015). Pemeriksaan dilakukan kepada semua penghuni, tanpa kecuali,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar (Pol) Heri Istu, kepada wartawan, Minggu (29/11/2015).

 

Selain BNN Tangsel, razia juga melibatkan pihak Kodim 0506 Tangerang, Polres Metro Tangerang, Polres Kota Tangerang, Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya 1 Tangerang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel.

 

“Dari hasil pemeriksaan urine, total ada 12 orang karyawan dan pengunjung karaoke yang positif narkoba,” terang Heri. ** Baca juga: RPM Desak Pemkot Cilegon Bongkar Seluruh Warem

 

“Kegiatan ini digelar untuk menekan tindak kriminalitas peredaran narkoba dan menjaga kondusifitas wilayah,” tambah Heri.(yud)




Ini Alasan RSU 2 Tangsel di Pondok Betung

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) telah berencana membangun Rumah Sakit Umum (RSU) 2 pada 2018 mendatang. Alasannya, lokasi gedung yang kini ada di Jalan Padjajaran, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, masih dirasakan sulit dijangkau oleh masyarakat yang bermukim di kecamatan lainnya.

 

 

Kepala Dinas Kesehatan, Suharno, mengataka, tentunya ada alasan mendasar sampai  Puskesmas Pondok Betung dipilih sebagai opsi pilihan lokasi RSU 2 Kota Tangsel. Alasannya karena luas lahan yang tersedia sudah memenuhi syarat.

 

Di antaranya, diameter lahan lebih luas ketimbang unit puskesmas-puskesmas yang ada di kecamatan lainnya. Ditambah lagi aksesnya berada di daerah perbatasan dengan wilayah Jakarta Selatan.

 

“Sehingga, warga yang berdomisili Pondok Aren dan Ciputat Timur tidak perlu jauh-jauh ke Pamulang,” katanya saat menghadiri acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 Tahun 2015 di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, kemarin

 

Alasan lainnya, terang Suharno, Puskesmas Pondok Betung sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Metode teranyar hasil karya dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) ini baru pertama kalinya diterapkan di kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia.

 

“Dengan sistem ini Pemkot Tangsel jadi semakin berikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di RSU yang baru,” terangnya. ** Baca juga: Minimnya Komputer Hambat UKG di Tangsel

 

Suharno menambahkan, untuk mewujudkan pembangunan RSU 2 Kota Tangsel, saat ini pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED). Rancangan desain bangunan gedung dialokasikan lewat kucuran dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.

 

Kemudian selang tahun berikutnya program kegiatan proyek pembangunan fisik gedung RSU 2 Kota Tangsel dapat mulai berjalan. “Kita berkoordinasi dengan Dinas Tata Kota Bangunan dan untuk pembangunannya. Kemungkinan proyek multi years (tahun jamak),” tambahnya.(yud)




Minimnya Komputer Hambat UKG di Tangsel

Kabar6-Kegiatan Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diikuti oleh 9.745 orang, tidak sepenuhnya berlangsung lancar.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten, Sri Rahmawati mengatakan,masih ada sejumlah kendala teknis yang terjadi selama proses UKG digelar.

Sedianya, pihak panitia menentukan untuk setiap sesi yang diikuti oleh 25 orang peserta dalam mengerjakan soal, diberikan waktu selama dua jam.

“Kendalanya seperti kekurangan komputer untuk peserta tes,” katanya kepada wartawan ditemui di Serpong, kemarin.

Namun, terang Sri, kendala itu masih bisa dihadapi panitia penyelenggara UKG. Karena setiap peserta dapat mengerjakan soal tes menggunakan komputer jinjing atau laptop.

“Tidak begitu berarti kendalanya, karena ada solusi dari kami. Agar penyelenggaran ujian bisa berjalan sesuai dengan harapan semua pihak,” terangnya.

Sementara itu, Memet, salah satu peserta UKG berharap, dirinya bisa memperoleh nilai akhir yang memuaskan. Guru di SMA Negeri 12 Kota Tangsel inipun mengaku, bisa menjawab semua pertanyaan dari setiap soal yang diberikan oleh panitia UKG.

“Alhamdulillah, pas ikut ujian semua pertanyaan bisa saya jawab. Jadi sekarang tinggal nunggu hasil nilainya aja,” ujarnya sumringah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Didi Sutisna menegaskan, bahwa profesi tenaga guru pengajar termasuk jenis kategori pekerja profesional. **Baca juga: 9.745 Tenaga Guru di Tangsel Ikut Uji Kompetensi.

Ketentuan kedudukannya telah tertuang dan diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tenaga Guru dan Dosen.(yud)




Omzet Parkir On Street di Tangsel Diklaim Tembus 126 Persen

Kabar6-Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir pada badan jalan atau on street di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk tahun 2015 ini, diklaim telah melampaui atau over target. Hingga 20 November lalu, tercatat pemasukan mencapai Rp571.363.500.

Diketahui, parkir on street yang dikelola Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel pada 2015 ini ditarget Rp450 juta. Artinya, raihan pendapatan hingga 20 November sudah mencapai 126 persen dari target yang ditetapkan.

“Tahun ini retribusi parkir on street melonjak signifikan dan melebihi target,” kata Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Taryono ditemui di Serpong, kemarin.

Ia menambahkan, pada 2014 lalu pendapatan retribusi hanya tercapai Rp127.650.000 dari target yang ditetapkan Rp450.000.000.

“Jauh dari target. Ini kali pertama retribusi parkir on street melebihi target,” tambah Taryono. Menurutnya, saat ini ada 146 titik parkir on street yang terdata berdasarkan inventarisasi tahun  2014 lalu. **Baca juga: PT Reska Ungkap Pihak Ketiga Penunggak Pajak Parkir di Tangsel.

Sementara yang sudah bekerjasama dengan Dishubkominfo Kota Tangsel, baru ada 35 titik parkir.(yud)




Tahun 2018, Pemkot Tangsel Bakal Bangun RSU Lagi

Kabar6-Tuntutan masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) agar semakin mudah menjangkau lokasi pelayanan kesehatan terus disuarakan.

Ketersediaan fasilitas gedung Rumah Sakit Umum (RSU) di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan Pamulang, dianggap masih belum terjangkau bagi warga kecamatan lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suharno mengatakan, Pemkot Tangsel berencana menambah unit fasilitas pelayanan medis skala besar, demi meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat.

“Masyarakat banyak yang mengeluhkan jauhnya RSU yang sekarang,” ungkapnya ditemui saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, kemarin.

Menurutnya, warga yang berdomisili di wilayah Pondok Aren dan Ciputat Timur meminta agar Pemkot menyediakan RSU di dekat dua wilayah tersebut. Akhirnya diputuskan Puskesmas Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren dijadikan lokasi gedung RSU Kota Tangsel.

“Bu Wali (Airin Rachmi Diany-red) sangat merespon rencana ini,” terangnya.

Suharno jelaskan, untuk mewujudkan pembangunan RSU, saat ini pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED). Alokasinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016. **Baca juga: 9.745 Tenaga Guru di Tangsel Ikut Uji Kompetensi.

Kemudian, tambahnya, di tahun berikutnya mulai pembangunan fisik. “Kita berkoordinasi dengan Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman untuk pembangunannya. Kemungkinan proyek multi years (tahun jamak),” jelasnya.(yud)




9.745 Tenaga Guru di Tangsel Ikut Uji Kompetensi

Kabar6-Peranan guru kiranya sangat penting dalam mencerdaskan bangsa. Guru termasuk kategori pekerjaan profesional, karena memerlukan keahlian khusus.

Untuk itu, keberadaan guru mendapat perhatian lebih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel). Guru didorong untuk terus meningkatkan kualitas, lewat uji kompetensi.

Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Pendidikan pada Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Didi Sutisna mengatakan, untuk meningkatkan kemampuan guru pada saat mengajar, maka perlu diadakan uji kompetensi guru (UKG).

Ujian bertujuan mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content Guru.

“Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,” ungkapnya, kemarin.

Menurutnya, kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi atau khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik. Kemudian sesuai dengan kualifikasi akademik guru, khusus bagi guru yang belum bersertifikat pendidik.

“Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas,” jelas Didi. **Baca juga: Kapuspen Kemendagri Pertanyakan Lelang Jabatan di Pemprov Banten.

Menurutnya, untuk Kota Tangsel yang mengikuti ujian 9.745 guru seluruh tingkatan. Sedangkan, lokasi penyelengaraan uji di 9 sekolah. Di antaranya, SMKN 1 , SMKN 2, SMK Pustek, SMAN 10 , SMAN 4, SMAN 3, SMAN 6 dan SMA Negeri 2.

“Tes UKG dibagi tiga sesi, dari Senin-Jumat,” tambah Didi.(yud)




Melly Goeslaw Harapkan Tangsel Miliki Studio Alam

Kabar6-Penyanyi kondang Melly Goeslaw mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) membangun kawasan studio alam untuk mengembangkan produksi perfilman Indonesia.

 

“Saya adalah warga Tangsel, saya tinggal di Bintaro dan banyak teman-teman musisi dan seniman lain yang bertempat tinggal di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini,” ucap istri dari Anto Hoed ini saat ditemui kabar6.com di kawasan Serpong, Jumat (27/11/2015).

 

Penyanyi berhijab ini mengungkapkan, di kawasan Kota Tangsel dihuni para sineas, director film dan sutradara, seperti Riri Riza dan lainnya sedangkan untuk musisi sudah bukan rahasia umum lagi, Tangsel menjadi tempat hunian favorit para musisi ternama.

 

“Maka dari itu, saya sebagai warga Kota Tangsel berharap Pemkot Tangsel mau membangun kawasan studio alam agar masyarakat yang memiliki bakat terpendam di bidang perfilman dapat menyalurkan bakatnya tersebut,” harap wanita berdarah Ambon ini lagi. ** Baca juga: Alfamart Bakal Dilengkapi Panic Button

 

Kendati demikian, lanjut Melly, Pemkot Tangsel dapat menggandeng sponsor atau pun para sineas dan produser untuk membantu dan bersama-sama membangun studio alam.(ard)




Malam Inagurasi, Melly Goeslaw Ajak Airin-Ben Nyanyi Bareng

Kabar6-Penampilan apik Melly Goeslaw, vokalis Potret Band, memukau sekitar 3.500 warga dan tamu undangan yang memadati Lapangan Smartfren BSD City, Kecamatan Serpong.

Musisi yang selalu tampil nyentrik itu, tampak begitu piawai membawakan sederet tembang anyar dan lawas. Sebut saja seperti “Musim Putus, Gimana Caranya, Posesif, Mak Comblang, Asmara, Salah”

Dipertengahan penampilannya, Melly mengajak Walikota Airin Rachmi Diany untuk duet bareng di atas panggung. Airin pun akhirnya mendisposisikan Wakil Walikota Benyamin Davnie untuk ikut bernyanyi.

“Kalau urusan nyanyi Pak Wakil jagonya,” kata Airin di acara Malam Inagurasi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Kota Tangsel, Kamis (26/11/2015).

Ketiganya pun menyanyikan tembang lawas populer berjudul “Bunda”. Lagu dengan beat santai diiringi alat musik keyboard, Melly bersama Airin-Benyamin sempat bikin penonton merinding.

“Beruntung sekali warga Kota Tangsel bisa punya “Bunda” seperti Ibu Airin yang geulis (cantik), cerdas, solehah pisan (banget),” ujar musisi yang bermukim di Jombang, Kecamatan Ciputat, itu dengan logat bahasa sunda. **Baca juga: Bupati Zaki: Dana Desa Jangan Dipakai Macam-macam.

“Bahagialah kita bahwa hari ini masih bisa menjadi ibu bagi anak-anak kita. Dan kita bisa mencontoh ibu kita bagi anak-anak untuk bisa menjadi bunda yang baik,” sahut Airin. **Baca juga: HUT Tangsel Ke-7, Kemenkes Anugerahi Kota Sehat.

Sebelumnya di lokasi sama, para pejabat dan tamu undangan ikut memainkan alat musik bareng grup Saung Angklung Mang Ujo asal Bandung, Jawa Barat. Mereka turut memainkan dua tembang lagu tradisional yang modern yakni, Jali-jali dan Bengawan Solo.(yud)




HUT Tangsel Ke-7, Kemenkes Anugerahi Kota Sehat

Kabar6-Ada kado istimewa diperoleh Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7, pascapemekaran dari Kabupaten Tangerang.

 

Ya, penghargaan sebagai Kota Sehat itu diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada sejumlah daerah perkotaan di Indonesia, termasuk Kota Tangsel.

Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan, dedikasi ini pantas disematkan kepada Forum Kota Sehat dan masyarakat sekitar yang secara sukarela ingin membuat daerahnya bersih, asri dan nyaman.

“Kita dapat kado terindah, penghargaan nasional Swasti Saba sebagai Kota Sehat dari Kemenkes,” katanya di acara Malam Inagurasi di Lapangan Smartfren BSD City, Kecamatan Serpong, Kamis (26/11/2015).

Menurutnya, anugerah Swasti Saba merupakan keberhasilan bersama. Sebagaimana tujuan Kota Tangsel menjadi kota madani, cerdas, modern dan religius.

Airin menyatakan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat setempat. Perayaan ini, menurutnya, sebagai rasa syukur bahwa Kota Tangsel sebagai daerah otonom baru namun tapi bisa bersaing dengan kota maju lainya.

“Daerah termuda tapi banyak capaian dan prestasi berkat kerjasama pemangku kebijakan sama-sama memajukan Kota Tangsel,” terang Airin. **Baca juga: HUT Tangsel Ke-7, Begini Kata Airin-Benyamin.

Memasuki waktu lima tahun era kepemimpinannya, disadari relatif singkat. Kinerja selama ini, diakuinya belum dapat memuaskan semua pihak. Meski begitu, upaya peningkatan kuantitas dan kualitas tetap dipacu. **Baca juga: Anugerah Adikarya Wisata Tangsel 2015.

“Saya menginjak lima tahun, banyak kekurangan tapi kami terus berupaya memajukan. Karena sejatinya tujuan pemekaran adalah untuk mendekatkan pelayanan dan daya saing,” paparnya.(yud)

**Baca juga: Andika Hazrumy Siap Maju di Pilgub Banten.




HUT Tangsel Ke-7, Begini Kata Airin-Benyamin

Kabar6-Banyak catatan yang dapat dijadikan pembelajaran bagi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7. Banyak harapan masyarakat pascapemekaran daerah dari Kabupaten Tangerang.

 

Walikota Airin Rachmi Diany mengingatkan, terbentuknya Kota Tangsel punya tujuan mulia. Selama hampir lima tahun menjabat, merasakan banyak tantangan yang dihadapi. Dia pun tak menampik masih banyak pekerjaan rumah pemerintah kota yang belum usai.

 

“Bagaimana bisa memperpendek jalur birokrasi, guna meningkatkan daya saing daerah untuk tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Airin dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Tangsel dalam rangka HUT Tangsel ke-7 di Puspiptek, Tangsel, Bantem, Kamis (26/11/2015).

 

Pemerintahan yang berjalan tujuh tahun terakhir, kata Airin, banyak catatan yang hendaknya dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman guna terus memperbaiki kota.

 

“Jadikan dinamika itu sebagai refleksi bagi kita semua berbenah diri. Yang terpenting, bagaimana kita tetap terus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan juga ikhlas,” ujar Airin.

 

Terpisah di lokasi sama, Wakil Walikota Benyamin Davnie mengungkapkan telah cukup banyak perubahan yang terjadi di kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini.

 

“Ya misalnya pertumbuhan kota kita di berbagai sektor bisa dibilang pesat dibanding tujuh tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi kita pun sekitar 8,4 persen,” ujarnya.

 

Benyamin juga tak menampik masih ada pekerjaan rumah pemerintah kota di sejumlah sektor. Pemkot Tangsel, kata Benyamin memastikan bakal berusaha semaksimal mungkin. ** Baca juga: Paripurna Istimewa HUT Tangsel Ke-7 Diwarnai Interupsi

 

Ia ingin menjadikan Tangsel sesuai motto kota yang kerap didengungkan. “Cerdas, Modern, Religius. Ini PR kita Bersama,” imbuhnya.(yud)