OTT KPK, Rapat Reses Komisi III DPRD Banten Batal

Kabar6-Anggota DPRD Provinsi Banten, batal melakukan rapat malam ini. Itu karena Ketua Komisi III FL Tri Satria, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Banten, Suryadi Nian, mengaku sangat terkejut dengan dugaan suap yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Banten Global Development (BGD) Ricky Tapinongkol kepada Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Partai Golkar, SM Hartono dan FL Tri Satria dari Fraksi PDIP.

“Semalam itu, seharusnya kami dari Komisi III memang berniat untuk rapat membahas persiapan reses dan berulangkali menghubungi Ketua Komisi III tidak ada jawaban sama sekali,” ucap Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (2/12/2015).

Sony, panggilan akrab Ketua Komisi III, diungkapkan Suryadi, dirinya dan rekan-rekan di Komisi III lainnya sama sekali tidak tahu menahu masalah hukum yang menjerat Sony.

“Sony dan Hartono, selaku koordinator kami di Komisi III memang sama sekali tidak melibatkan kami dan yang anehnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sudah diketok palu, kan tidak mungkin bisa memuluskan keinginan PT Banten Global Development (BGD) itu,” pungkas warga Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini.

Diketahui, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan tiga dari delapan orang yang diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa kemarin, sebagai tersangka.

“Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Ketua sementara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo lewat pesan singkat yang diterima kabar6.com, Rabu (2/12/2015).

Ketiga orang dimaksud adalah, SM Hartono, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Banten asal Fraksi Partai Golkar.

Tersangka kedua, Felix Tri Satria Santosa alias Sonny selaku Wakil Ketua Badan Anggaran (Banang) DPRD Banten asal Fraksi PDI Perjuangan.

Kemudian tersangka lainnya yaitu, Direktur PT Banten Global Development (BGD), Ricky Tampinongkol.

Johan sebukan, kedua legislator dimaksud diduga melanggar Pasal 12 huruf a dan b, atau Pasal 11 Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.

Sementara Ricky selaku pemberi suap diduga melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau Pasal 13 Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.(ard)




Dua Legislator Banten Sering Terlibat Transaksi Suap

Kabar6-Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tiga dari delapan orang yang diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa kemarin, sebagai tersangka.

“Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Ketua sementara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo lewat pesan singkat yang diterima kabar6.com, Rabu (2/12/2015).

Ketiga orang dimaksud adalah, SM Hartono, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Banten asal Fraksi Partai Golkar.

Tersangka kedua, Felix Tri Satria Santosa alias Sonny selaku Wakil Ketua Badan Anggaran (Banang) DPRD Banten asal Fraksi PDI Perjuangan.

Kemudian tersangka lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu, Direktur PT Banten Global Development (BGD), Ricky Tampinongkol.

Johan sebukan, kedua legislator dimaksud diduga melanggar Pasal 12 huruf a dan b, atau Pasal 11 Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.

Sementara Ricky selaku pemberi suap diduga melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau Pasal 13 Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Infonya ini (uang suap) pemberian kesekian kali. Jadi ini bukan yang pertama kali,” terangnya.

Diketahui, KPK meringkus delapan orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Selasa (1/12/2015) kemarin.

Dari total orang yang diringkus, dua di antaranya diduga adalah anggota DPRD Banten. Sedangkan tiga orang lainnya merupakan Direktur Utama pada salah satu perusahaan di Banten berinisial RT, dan dua orang stafnya.

Sementara tiga orang lainnya yang juga turut diamankan merupakan sopir dari masing-masing terduga pelaku.

Dari lokasi OTT tersebut, petugas KPK juga mengamankan uang ratusan juta, dalam bentuk pecahan rupiah dan dollar AS.(yud/din)




Rumah Dua Anggota DPRD Banten yang Terjaring OTT KPK Sepi

Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih belum merinci secara detail identitas dua anggota DPRD Banten yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Serpong, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Selasa (1/12/2015) kemarin.

Pimpinan sementara KPK, Johan Budi dalam konfrensi pers di gedung KPK hanya menyebut, bila kedua anggota DPRD Banten yang terjaring OTT adalah SMH dan TST. Keduanya diamankan terkait dugaan suap terkait perizinan pendirian Bank Banten.

Sumber kabar6.com di Tangerang merinci, SMH sedianya merupakan kader partai Golkar Banten. Sedangkan TST sendiri merupakan kader PDI Perjuangan.

Pascapenangkapan yang dilakukan oleh KPK, hari ini, Rabu (2/12/2015), kediaman kedua anggota DPRD itu tampak sepi.

Kondisi itu setidaknya terlihat di kediaman SMH di Komplek Villa Permata Hijau Cilegon, Lingkungn Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.

Tak tampak adanya aktivitas berarti di rumah tersebut. Tiga unit mobil tampak terparkir di halaman rumah tersebut.

Yudi, Kepala Pos Security komplek setempat mengaku, sejak semalam rumah SMH memang sudah terlihat sepi, tidak seperti biasanya.

“Kita gak tahu kalau bapak ditangkap. Cuma sejak kemarin sih sepi yah rumahnya. Padahal biasanya mobil selalu keluar masuk,” kata Yudi kepada kabar6.com.

Kondisi serupa juga terlihat di kediaman TST di Pamulang Permai 2, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.

Herman (30), salah seorang satpam perumahan tersebut mengatakan, bila pada Selasa kemarin sekitar pukul 18.00 WIB, petugas diduga KPK datang ke rumah tersebut.

Bersamaan dengan itu, ada dua orang yang diduga merupakan kolega TSS  datang menggunakan  mobil Toyota Innova. Namun, setelah mengetahui ada KPK, dua pengemudi Innova itupun batal ke rumah TST dan memilih meninggalkan lokasi.

 

Herman mengaku sempat menegur kedua orang tersebut. Namun, kedua orang yang tidak diketahui identitasnya itu mengaku batal ke rumah TST karena ada KPK.

“Saya takut ada KPK dirumah TST,” ujar Herman menirukan ucapan kedua orang dimaksud. Setelah itu, kediaman TST pun hingga kini sepi dari aktivitas.(sus/cep)




Wow, OTT KPK di Serpong Sita Uang Dollar

Kabar6-Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan uang tunai dalam pecahan dollar AS senilai ratusan juta, dari lokasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di sebuah restoran di bilangan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

 

Demikian dikatakan ketua sementara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, lewat surat elektronik kepada wartawan, Selasa (1/12/2015).

 

“Berapa uang yang disita, ada sekitar ratusan juta dari TKP (Tempat Kejadian Perkara). Ada dalam bentuk uang dollar AS pecahan 100,” katanya.

 

Johan terangkan, selain menyita barang bukti mata uang asing, petugas lembaga antirasuah juga menemukan uang rupiah.

 

Dari lokasi itu, petugas mengamankan tiga orang yang diduga hendak melakukan tindak korupsi, terkait Peraturan Daerah (Perda) untuk pembentukan Bank Daerah Banten.

 

Dua orang diduga sebagai anggota DPRD Provinsi Banten, berinisial SMH dan TST. Sedangkan seorang lagi selaku direktur utama pada salahsatu perusahaan di Banten berinisial RT.

 

Berkaitan dengan posisi kedua terduga wakil rakyat di lembaga legislator Banten itu, hingga kini masih didalami oleh penyidik KPK. ** Baca juga: Delapan Orang Terjaring OTT KPK di Serpong

 

Sebelumnya mantan wartawan itu mengatakan, jumlah yang diamankan ada delapan orang. Terduga pelaku tindak pidana korupsi ada lima orang. Dua orang diduga sebagai wakil rakyat dan tiga lainnya merupakan pihak swasta.

 

Sedangkan tiga orang lainnya yang diciduk merupakan sopir pribadi dari masing-masing terduga.(yud)




Delapan Orang Terjaring OTT KPK di Serpong

Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap delapan orang lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

 

 

Informasi awal, seluruh terduga pelaku tindak pidana korupsi terlibat konspirasi pelanggaran hukum untuk memuluskan program kerja di daerah yang dipimpin oleh Gubernur Banten, Rano Karno.

 

Ketua sementara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, membenarkan telah dilakukan OTT sekitar pukul 14.42. Sejumlah terduga yang diamankan setelah bertransaksi di sebuah restoran dikawasan Kecamatan Serpong.

 

“Saya belum tahu nama restorannya, tapi ancer-ancernya di dekat Tol arah ke Merak, daerah Serpong,” katanya kepada wartawan yang diterima kabar6.com lewat surat elektronik, Selasa (1/12/2015) sore.

 

Johan menerangkan, diketahui ada tiga orang yang diduga hendak melakukan tindak korupsi. Ketiga orang ini di lokasi penangkapan, dipergoki terlibat serah terima uang.

 

Hasil pemeriksaan awal kepada tiga orang terduga pelaku, dua di antaranya adalah anggota DPRD Provinsi Banten, dan seorang lainnya pimpinan suatu perusahaan.

 

“Kemudian ketiganya dibawa ke KPK bersama tiga orang yang tak lain adalah sopir dari masing-masing terduga pelaku tindak pidana korupsi,” terang Johan.

 

Ditambahkan, selang satu setengah jam kemudian, KPK kembali menggelandang dua orang terduga tersangka lainnya. ** Baca juga: Terungkap, Juragan Pulsa Tangerang Dibantai Anak Kandung Pakai Kain Sarung

 

Kedua orang ini digelandang ke kantor di Jalan Raya HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, dan merupakan anak buah dari bos perusahaan yang ditangkap lebih awal.

 

“Dugaan sementara itu berkaitan dengan proses Perda (Peraturan Daerah) di Banten, untuk pembentukan Bank Banten,” tambah Johan.

 

Johan bilang, hingga kini proses pemeriksaan terhadap delapan orang terduga pelaku tindak pidana korupsi tersebut ?untuk mengetahui peranan masing-masing masih terus berlangsung.(yud)




Pemkab Tangerang Dorong Program Gemari Lewat Lomba Masak

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus mendorong program Gemar Makan Ikan (Gemari) kepada warganya.

 

Salah satu cara yang ditempuh adalah, dengan menggelar lomba memasak kreatif, dengan menggunakan menu utama ikan.

 

Lomba yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) tersebut sedianya digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang, dengan menggandeng ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita setempat, Selasa (1/12/2015).

 

“Tujuan utama lomba ini adalah untuk mendorong masyarakat agar Gemari. Selain itu, lomba ini juga dalam rangka memperingati Harkanas (Hari Ikan Nasional),” ungkap Sekretaris Dinas (Sekdis) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang, Tamimah, kepada kabar6.com.

 

Sementara, Ketua PKK Kabupaten Tangerang, Yuli Zaki Iskandar, berharap lomba itu bisa benar-benar merangsang warga untuk Gemari. ** Baca juga: 30 Anak di Banten Terjangkit HIV/AIDS

 

Sedianya, lomba yang diikuti oleh 40 peserta yang merupakan kalangan ibu-ibu se-Kabupaten Tangerang, menghasilkan beragam inovasi dalam menu makanan berbahan dasar ikan. Seperti nugget, sop, hingga sate.(shy)




Di Tangsel, Kapolri Minta Polairud Evaluasi Kinerja

Kabar6-Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti, meminta Polisi Air dan Udara (Polairud) mengevaluasi kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

 

Hal tersebut disampaikan Kapolri saat menjadi inspektur upacara pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Polairud di Markas Korps Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (1/12/2015).

 

Dalam peringatan HUT ke-65 ini, Polairud Polri mengambil tema melalui revolusi mental Polairud siap memantapkan solidaritas dan profesionalisme guna mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia.

 

“Memasuki usia ke 65 sudah seharusnya kita memanfaatkan momentum ini untuk melakukan evaluasi dan instrospeksi untuk seluruh kinerja yang sudah dilaksanakan Polairud selama ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara,” kata Badrodin.

 

Dikatakan Badrodin , selama 65 tahun Polairud sudah dihadapkan pada tantangan ancaman dan tugas yang tidak ringan. Badrodin  menganggap bahwa tantangan, ancaman, dan tugas yang berat tersebut harus mampu memperkaya dan memperkuat nilai-nilai perjuangan satuan. ** Baca juga: Bupati Zaki Dampingi Puan Maharani Resmian Paviliun B RSU Siloam

 

“Perlu disadari bahwa dinamika itu merupakan bagian dari proses perjalanan Polairud yang justru akan menempa, memperkaya dan memperkuat nilai-nilai perjuangan satuan dalam rangka memajukan organisasi Polri secara keseluruhan,” ungkapnya.(cep)




Sayembara Desain Arsitektur Berhadiah Rp45 Juta

Kabar6-Bagi Anda yang menggemari dunia desainer bangunan, kiranya bisa mencoba peruntungan sambil mengasah kemampuan, sekaligus dapat hadiah. Pasalnya, kini Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang menggelar sayembara terbuka untuk umum.

 

 

Demikian dikatakan Kepala Bidang Teknik, Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, Fuad, saat dihubungi kabar6.com, Senin (30/11/2015).

 

“Kegiatan sayembara ini berhadiah uang tunai dengan total mencapai Rp45 juta, dan pajak ditanggung pemenang,” katanya.

 

Mantan Kepala Bidang Aset ini menerangkan, ada tiga kategori jenis desain rencana pembangunan yang disayembarakan. Antara lain, desain arsitektur Bundaran Maruga, Landmark Kawasan Pertanian Terpadu, dan Gapura Kantor Pusat Pemerintahan.

 

Fuad jelaskan, kegiatan sayembara ini telah dipublikasikan secara terbuka lewat Portal Resmi Pemkot Tangsel di tangerangselatankota.go.id.

 

Materi hasil desain arsitektur dapat diserahkan langsung ke kantor Sekretariat Sayembara di DTKBP, depan Taman Kota 2, Kecamatan Ciputat. ** Baca juga: Ahli Waris Duduki Lahan Kantor Kelurahan Karang Tengah

 

Bagi peserta sayembara yang berminat ikut partisipasi bisa menyerahkan materi desain paling lambat Senin (7/12/2015) mendatang. Objek penilaian materi desain berupa orisinalitas, estetika, dan keterbangunan model rancangan karya arsitektur.

 

“Karya harus original, tidak plagiat karya yang sudah ada dan belum pernah diperlombakan. Pakem seni harus melambangkan ciri khas Tangsel,” jelas Fuad seraya menerangkan hadiah total uang masing-masing kategori sayembara senila Rp15 juta.(yud)




PKL Pamulang Sebut Satpol PP Tangsel Arogan

Kabar6-Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluhkan sikap arogansi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika membongkar bangunan mereka.

 

Uka, salah seorang PKL yang memiliki kios tepat di seberang Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, merasa sangat terkejut dengan sikap Satpol PP yang terlalu arogan dengan meminta bangunan kiosnya dibongkar.

 

“Satpol PP arogan. Kami bingung, karena ditawarkan untuk tempat relokasi di Pasar Kita tetapi harus membayarkan sejumlah uang. Memangnya itu petugas Satpol PP marketingnya Pasar Kita, kok mau relokasi kami tetapi wajib bayar, aneh,” ucap bapak dua anak ini saat ditemui kabar6.com di kawasan Pamulang, Senin (30/11/2015).

 

Kendati demikian, sambung pria berkepala plontos ini, dirinya diberikan tenggat waktu 1×24 jam untuk membongkar sendiri kiosnya dan dirinya akan memindahkan kiosnya ke depan Perumahan Pamulang Permai. ** Baca juga: Sopir Laporkan Oknum Petugas Tiket Pelabuhan Merak ke Polisi

 

“Yah, saya sudah diberi tenggat waktu 1×24 jam untuk membongkar sendiri kios, kalau petugas Satpol PP tidak arogan sih, saya sudah pasti ikutin kebijakan Pemerintah,” pungkas Uka lagi.(ard)




Ini Lima Lokasi Karaoke di Tangerang yang Dirazia BNN

Kabar6-Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang selatan (Tangsel), kini masih memeriksa 12 orang pengunjung dan karyawan karaoke yang diketahui urinenya positif mengandung narkoba.

 

 

Belasan orang tersebut, terdiri dari lima orang pria dan tujuh wanita. Masing-masing berinisial W, S, RR, SD, P, SM, HN, JA, AH, JA, WS dan AIR.

 

“Pengunjung dan karyawan karaoke yang terjaring dan positif menggunakan narkoba, masih diperiksa lebih lanjut di kantor BNN Tangsel,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Heri Istu, Minggu (29/11/2015).

 

Sedangkan karaoke yang dirazia petugas di antaranya adalah, Karaoke Istana Nelayan di Jalan Gatot Subroto, Jatiuwung, Kota Tangerang. Di lokasi itu terdapat empat orang LC karaoke hasil urine positif narkoba.

 

“Kedua, Karaoke Great Western di Kebon Nanas hasilnya nihil,” kata Heri.

 

Selanjutnya, Karaoke FM3 di Cikokol, Kota Tangerang. Di lokasi itu petugas gabungan mendeteksi tiga orang pengunjung dari kalangan warga sipil positif memakai narkoba.

 

Keempat Karaoke Inul Vista Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Petugas memeriksa dan terdeteksi ada seorang pengunjung warga sipil yang hasil tes urine dinyatakan positif gunakan narkoba.

 

“Sementara Karaoke D’Amour di Alam Sutera, juga ada dua orang pengunjung yang positif menggunakan narkoba,” terang Heri. ** Baca juga: Dirazia, 12 Penghuni Karaoke di Tangerang Positif Narkoba

 

Terakhir, lanjut Heri, di area Lounge Venesia BSD City, diketahui dari hasil pemeriksaan tes urine dua orang pengunjung warga sipil positif pakai narkoba.(yud)