Mayoritas Warga Tidak Hafal Lagu Mars Tangsel

Kabar6-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah lebih dari dua tahun terakhir punya lagu kebesaran atau mars. Namun, mirisnya hingga kini masih banyak warga, termasuk kalangan pelajar yang belum hafal lagu tersebut.

Fakta di atas jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah setempat, untuk menyosialisasikan lagu mars Tangsel secara masif.

Terbukti, ketika Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Tangsel, menggelar acara Lomba Menyanyikan Lagu Mars, para pelajar peserta lomba dari 40 sekolah harus menghafal secara dadakan.

“Saya baru tahu dan menghafal lagu mars Tangsel pas sehari jelang lomba,” kata Iqbal Surya Fajar (14), pelajar asal SMK Fadillah, Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Ia mengaku, lirik lagu Mars Tangsel sebenarnya cukup bagus. Tapi sayangnya kurang digaungkan oleh pemerintah daerah setempat. Liriknya memberikan inspirasi kepada warganya untuk mau peduli membangun kota termuda di Provinsi Banten ini.

“Liriknya bagus, namun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui lagu ini,” ungkap Iqbal.

Hal senada disampikan Nadira, siswi SMA Plus Pembangunan Jaya, Kecamatan Pondok Aren. Dia bersama tujuh temannya baru menghafal lagu Mars Tangsel tiga hari yang lalu. “Kita baru tahu, dan belum sempat mendengarnya, didengarkan lagunya lalu kita hafalkan untuk lomba ini,” ujar Nadira.

Masih di lokasi sama, Wakil Kesiswaan SMA Plus Pembangunan Jaya Dessy Larosa mengatakan, undangan untuk mengikuti lomba ini sangat dadakan. “Kita menerima surat hari Selasa, dan Jumat lombanya, jadi anak-anak menghafal hanya tiga hari,”ungkapnya.

 

Dia mengatakan, lagu Mars Tangsel ini sebenarnya bagus. Namun sayangnya belum tersosialisasikan dengan baik. Ia pun berharap, Mars Tangsel ini menjadi lagu wajib yang dinyanyikan di saat upacara sekolah pengibaran bendera Merah Putih setiap Senin atau peringatan hari besar, setelah lagu-lagu nasional.

“Saran kita kepada Kantor Pariwisata, pas upacara lagu ini wajib dinyanyikan disekolah-sekolah, sehingga anak-anak muda mengetahui, kalau Tangsel mempunyai lagu mars,” jelasnya.(yud)




Dishub Tangsel Klaim 24 Jam Atur Lalin Jalan Siliwangi

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengklaim telah menyiagakan personelnya 24 jam untuk mengatur lalu lintas di Jalan Siliwangi, Kecamatan Pamulang.

 

Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Taryono, menyatakan kehadiran personel di koridor Jalan Siliwangi yang tengah dibetonisasi, bertujuan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di ruas jalan utama tersebut.

 

“Untuk di Jalan Siliwangi Pamulang, kami menurunkan 30 personel yang tergabung dalam regu 92 dan mereka bersiaga 24 jam penuh mengatur arus lalin yang melintasi ruas jalan yang sedang perbaiki tersebut,” ucap pria yang juga Sekretaris Forum Lalu Lintas Kota Tangsel ini saat ditemui kabar6.com di ruang kerjanya, Jumat (18/12/2015).

 

Pantauan langsung kabar6.com, titik kemacetan parah terjadi di depan akses menuju Jalan H Rean, Kelurahan Benda Baru. Di persimpangan itu terjadi titik temu kendaraan dari tiga sudut ruas jalan.

 

Kemacetan dipicu karena pengendara sepeda motor dari arah Parakan menuju Bundaran Pamulang tak bisa melintas di sebidang jalan beton. Sebab, dari arah sebaliknya pengendara motor nakal memakai ruas jalan.

 

“Kalau dari sana enggak make ini jalan pasti lancar,” ketus seorang pak ogah yang mengenakan rompi bertuliskan parkir sambil menunjuk ke arah dari Bundaran Pamulang, Selasa (15/12/2015).

 

Suara bising klakson dan umpatan pengendara memekikan telinga. Pasalnya, tepat di depan sebuah toko furniture itu arus kendaraan tak bergerak. Penumpukan kendaraan roda dua dan empat sulit terurai.

 

Petugas dari Pengendalian Operasional (Dalops) Dishubkominfo Kota Tangsel tak ada satu pun yang menampakkan batang hidungnya. ** Baca juga: Pencuri Mobil Nyaris Dibakar Warga Pondok Aren

 

Kondisi kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan tersebut selalu jadi pemandangan keseharian. Para pengguna jalan seringkali terlihat kurang sabar, indisipliner dan tidak tertib berkendara semakin membuat jarak tempuh menjadi lama.(ard)




Pencuri Mobil Nyaris Dibakar Warga Pondok Aren

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Pondok Aren meringkus satu dari dua pelaku pencurian mobil Pick Up Grand Max B 9520 VAE di Jalan H. Sarmili, Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku, RS (27), warga Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel) itu nyaris dibakar warga, sebelum akhirnya diamankan polisi. 

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Kamis (17/12/2015) malam. Berawal ketika pelaku membawa kabur mobil milik Hamdani, yang tengah dimodivikasi di bengkel las Jalan H. Sarmili.

Pemilik mobil yang melihat itu, kemudian mengejar sambil berteriak minta tolong. Hingga warga berdatangan dan ikut membantu mengejar pelaku.

Pengejaran berlangsung tak begitu lama, karena pelaku yang kabur ke arah Pondok Betung akhirnya terjebak kemacetan. Karena panik, pelaku akhirnya nekat memutar balik, hingga menyerempet tiga sepeda motor yang mengejarnya.

Tak berhenti sampai disitu, pelaku tetap memacu mobil curiannya hingga ke Komplek Pondok Safari. Disitulah pelarian berakhir, setelah mobil pelaku terjebak di jalan buntu dan menabrak tembok.

Meski sudah terjebak ditengah kepungan warga, pelaku masih belum menyerah. Dia keluar dari mobil setelah memecah kaca belakang menggunakan potongan besi, kemudian menakut-nakuti warga.

Sikap itu lah yang kemudian memicu emosi warga yang kemudian menghajarnya beramai-ramai hingga babak belur. Warga bahkan menyeret dan nyaris membakar pelaku. Beruntung tindakan itu berhasil dicegah ketua lingkungan setempat, sebelum kemudian pelaku diamankan polisi.

“Kami masih berupaya mengembangkan kasus tersebut lewat keterangan pelaku. Tidak tertutup kemungkinan pelaku ini merupakan sindikat pencurian mobil,” ujar kapolres, sabtu (19/12/2015).(cep)




Begini Kebahagiaan Pasangan Isbat Nikah di Serpong

Kabar6-Bahagia terpancar pada raut wajah Ading Alex (53) dan Munah (42). Betapa tidak, selama 26 tahun membina hubungan rumah tangga, kini status pernikahan keduanya pun resmi alias terdaftar pada negara.

Ya, pasangan suami istri (pasutri) yang menetap di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang selatan (Tangsel), menjadi salah satu dari sekian banyak pasutri yang mengikuti 
isbat nikah yang digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel, di kantor Kelurahan Muncul, Kecamatan Serpong, Jumat (18/12/2015).

“Jaman dulu nikah yah nikah. Gak ada ke Pengadilan Agama. Pakai amil. Kita mah orang kampung, jadi gak ngurusin surat nikah,” ungkap Alex polos.

Bapak lima orang anak ini pun kini mengaku sangat senang, karena akhirnya dia dan istrinya bisa memiliki buku nikah. “Dapat kabar didaftarkan di isbat nikah. Senang banget, akhirnya saya punya buku nikah,” katanya.

Tidak hanya Ading yang senang mempunyai buku nikah, pasangan Sarikuding (48) dan Rohaya (41) pun sangat senang. “Saya sudah 24 tahun nikah, namun tidak punya buku nikah, sekarang disyahkan perasaannya senang banget,” kata Rohaya.

Sementara Kabid Pemberdayaan Perempuan pada BPMPPKB Tangsel, Listya mengatakan, sedianya ada 40 pasang suami istri yang disyahkan pernikahanya dalam pelaksanaan isbat nikah yang diselenggarakan BPMPPKB bekerjasama dengan pengadilan Tigaraksa.

Listya menjelaskan, bahwa dengan adanya Isbat nikah, pernikahan pasangan yang dulu belum sempat dicatatkan di KUA, kini memiliki legalitas resmi sesuai hukum ketetanegaraan.

“Legalitas nikah ini kan sangat diperlukan bagi masyarakat yang akan membuat akte kelahiran anak-anaknya, kemudian juga pengurusan administrasi lain-lainnya yang berhubungan dengan pembuatan kelengkapan identitas kependudukan,” ujarnya.(yud)




Warga Tolak Pengoperasian Bandara Pondok Cabe

Kabar6-Rencana pengembangan bisnis angkutan transportasi udara yang oleh digarap oleh PT Pertamina (Persero) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali dapat ganjalan.

Sejumlah perwakilan warga sekitar lahan kawasan Bandara Pondok Cabe secara tegas menolak komersialisasi bandara private berjadwal.

Hairul Anwar, Ketua RW 11 Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, bersama sejumlah warga lainnya mendatangi kantor pengelola lahan bandara privat tersebut.

Warga mengaku cemas bila nantinya akan timbul dampak kebisingan dari suara mesin pesawat terbang.

“Ini kan kawasan pemukiman padat penduduk. Jadi enggak tepat kalo operasional Bandara Pondok Cabe ini semakin besar,” katanya ditemui wartawan usai menemui pimpinan PT Pelita Air Service di Pamulang, Rabu (16/12/2015).

Menurut Hairul, komersialisasi lahan Bandara Pondok Cabe tak akan memberikan kontribusi positif bagi warga sekitar.

Bahkan malahan sebaliknya. Sementara sekarang jadwal penerbangan masih sedikit sehingga tidak mengganggu kenyamanan bagi warga sekitar.

“Jika sudah komersil, artinya operasional bandara akan full (penuh). Tentu aktivitas itu mengganggu warga yang telah lebih dahulu tinggal disini. Kalau sekarangkan hanya sesekali saja,” ujarnya.

Diinformasikan, Bandara Pondok Cabe berdiri di atas lahan seluas 116 hektar. Posisinya berbatasan langsung dengan dua wilayah yakni Kelurahan  Pondok Cabe Udik pada sisi Timur dan Pondok Cabe Ilir di sisi Barat bandara.

 

Sejumlah warga yang menyampaikan aspirasinya, kemudian diterima oleh Ika, Wakil Kepala Bandara, secara tertutup. Sayangnya, hingga pertemuan selesai, Ika tidak mau ditemui sejumlah wartawan yang meminta konfirmasi.

“Nanti katanya mau disampaikan dulu ke atasanya,” ujar Mansur, warga Pondok Cabe Ilir menirukan ucapan bos anak perusahaan plat merah itu.(yud)




Kelola APBD, Pemkot Tangsel Pakai e-Budgeting

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) berkomitmen terus menerapkan transparansi dan akutabilitas dalam penyusunan serta penggunaan anggaran kas daerah.

 

 

Melalui sistem aplikasi e-budgeting sangatlah sulit melakukan kongkalikong untuk bermufakat tindak kecurangan lantaran mudah terlacak secara kasat mata.

 

“Peranan masyarakat untuk mengawasi penggunaan kas daerah sangatlah penting,” ungkapnya ditemui kabar6.com di kawasan Serpong, Rabu (16/12/2015).

 

Menurut Airin, Pemerintah Kota Tangsel sejak awal Tahun Anggaran 2015 telah menerapkan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terpadu (SIMRAL).

 

Aplikasi hasil rancangan Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) digunakan untuk mencatat, dan mengolah data anggaran pembangunan serta penatausahaan keuangan.

 

Pengolahan data anggatan program kegiatan pembangunan atau Rencana Kerja Anggaran (RkA) seringkali dikenal dengan sebutan e-Budgeting.

 

Sistem tersebut saling terintegrasi antara data rencana pembangunan yang terdiri dari pencatatan dan pengolahan data Musrenbang kelurahan/desa hingga tingkat kota, serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah dan rencana kerja perangkat daerah, sampai laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan kas daerah.

 

“Penggunaan e- Budgeting dapat meminimalisir penyimpangan maupun kebocoran terhadap uang rakyat, karena mulai dari perencanaan, proses lelang, maupun pelaksanaan pembangunan, akan dikontrol secara ketat,” terang Airin.

 

Ditambahkannya, 70 persen kalkulasi atas keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang serta terukur. Ketika perencanaannya baik dan benar, maka hasilnya dapat  dipastikan akan baik pula. ** Baca juga: Desak UMK Jadi Rp3,3 Juta, Buruh Geruduk Kantor Gubernur Banten

 

“Jadi, segala sesuatunya berada pada sektor perencanaan,” tandasnya.(din/yud)




80 Persen Pasien RSU Tangsel Pakai SMS Gateway

Kabar6-Model layanan pendaftaran melalui aplikasi SMS Gateway yang diterapkan oleh manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) laris manis.

Sistem pesan singkat tersebut dirancang untuk memangkas alur birokrasi serta mempersingkat waktu pelayanan iniberlaku bagi pasien lama yang biodata dan riwayat medisnya telah terdaftar.

Kepala Seksi Pelayanan Non Medis RSU Kota Tangsel, Yosi Utami mengatakan, sistem aplikasi SMS Gateway rancangannya mulai digulirkan pada Agustus 2015 lalu.

Saat ini jumlah pengguna layanan berobat lewat pesan singkat sudah mencapai 80 persen dari total pasien yang mendaftar ke poli rawat jalan.

“Setiap harinya pasien pengguna SMS Gateway membludak. Kami berharap seluruh pasien akan menggunakan layanan ini, terkecuali pasien baru,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (16/212/2015).

Yosi merasa bersyukur lantaran antusiasme pasien RSU Kota Tangsel yang menggunakan layanan SMS Gateway sangat signifikan. Masyarakat selaku pasien poli merasa senang menggunakannya karena lebih efektif menghindari antrean di loket pendaftaran. Pun termasuk mengefisiensi waktu.

“Pasien jadi tidak perlu antre di loket pendaftaran dari pagi, dan tidak perlu menunggu lama di poli,” terangnya.

Kini manajemen pengelola RSU Kota Tangsel terus berupaya membuat terobosan agar pelayanan kesehatan tak kalah bersaing dengan pihak swasta. Sehingga adanya keterbatasan tenaga medis serta fasilitas sarana dan prasarana bukan menjadi dalil pelayanan medis terhambat.

“Insya Allah tahun 2016 akan ada penambahan jumlah tenaga medis dan peningkatan sarana prasarana, sehingga RSU Tangsel dapat melayani masyarakat lebih optimal,” papar Yosi.

Kedepannya jenis pelayanan rawat jalan akan bertambah, dan model pendaftaran berobat ke poli tidak hanya melalui SMS Gateway.

Tapi juga dengan sistem online ataupun aplikasi registrasi yang saat ini sedang dibangun oleh tim Informasi Teknologi (IT) RSU Kota Tangsel.

Yosi pun mengkoreksi mekanisme penggunaan layanan SMS Gateway dari pemuatan informasi berita sebelumnya. Pendaftaran berobat ke poli RSU Kota Tangsel berlaku pada Senin-Jum’at, pukul 11.00 sampai dengan 14.00 WIB.

Bagi masyarakat yang ingin dapatkan ke layanan poli RSU Kota Tangsel bisa kirim pesan singkat sehari sebelum? berobat ke nomor 0822-1000-7613. Formatnya;

REG#nama lengkap#nomor rekam medik#tanggal lahir#poli yang dituju#jenis pembayaran (BPJS/e-KTP/umum).

“Alhamdulillah, pasien merespon positif adanya layanan SMS Gateway di RSU Tangsel,” tambah pejabat jebolan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Prof DR Moestopo ini lagi.(yud)




Penjaga Rumah Kos di Ciputat Tewas Mendadak

Kabar6-Seorang penjaga rumah kos tewas mendadak jalan  Pisangan Barat RT 3/9, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (15/12/2015).

Pria naas tersebut diketahui bernama Hartadi (55), warga Kampung Gedong, RT 3/19, Kemiri  Beji, Kota Depok.

Kasubag Humas Polres, AKP Mansuri mengatakan, dari keterangan warga, sebelumnya korban terlihat tengah mengendarai sepeda motor.

Namun korban tiba-tiba berhenti, dan kemudian jatuh dari sepeda motornya dan langsung tewas dilokasi. Warga sekitar kemudian mengevakuasi korban ke rumah kos tempat korban bekerja, menunggu hingga pihak keluarga datang kelokasi.

“Saat diperiksa, tidak ditemukan luka ditubuh korban,” ujar Mansuri.

Ditanya tentang penyebab kematian korban, Mansuri masih belum bisa memastikan. “Kasusnya, kini dalam pengusutan lebih lanjut,” ujarnya.(Cep)




Tiga Menara BTS Ilegal di Tangsel Dieksekusi

Kabar6-Sanksi tegas terhadap perusahaan jasa jaringan telekomunikasi nakal yang berinvestasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya dilakukan.

Ya, pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat, akhirnya menghentikan aktivasi tiga jaringan menara yang berfungsi sebagai pemancar sinyal atau Base Traceiver Station (BTS) diwilayahnya.

ketiga unit menara BTS itu diketahui milik dua perusahaan yang saling berbeda. Konstruksi bangunan dari besi baja itu terindikasi tak mengantongi rekomendasi resmi dari Dinas Dishubkominfo Kota Tangsel.

Dari tiga menara yang dituding “nakal” itu, dua menara BTS dengan ketinggian mencapai 60 meter itu berada di Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, dan di Jalan Cendrawasi, Kelurahan Sawah, Ciputat.

Sementara satu unit menara BTS ilegal lainnya, berada di Jalan Raya Puspiptek, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

“Langkah persuasif sudah kami lakukan. Tapi sampai tiga kali surat teguran diberikan, mereka tetap tidak mengindahkan,” ungkap Kepala Bidang Penertiban Sarana Umum dan Usaha pada Dishubkominfo Tangsel, Mumu Muniardi, Selasa (15/12/2015).

Memu menyebut, dua bangunan menara BTS ilegal di Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, dan Jalan Cendrawasi, Kelurahan Sawah, Ciputat, diketahui milik PT Solusi Tunas Pratama.

Sementara satu unit menara BTS ilegal di Jalan Raya Puspiptek, Kelurahan Buaran, Serpong, diketahui milik PT Inti Persada dan berdiri di atas lahan fasilitas sosial (Fasos) dan fasilitas umum (Fasum).

Sedianya, Mumu menyebut bila pelanggaran manara BTS melanggar itu sudah berlangsung sejak tahun 2014 lalu. Bahkan, bangunan itu juga sudah diberikan SP4B (Surat Perintah Penghentian Pelaksanaan Pembangunan Bangunan). Tapi sampai sekarang masih beroperasi,” papar Mumu.

 

Meski surat rekomendasi resmi pembongkaran dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel telah dikantongi. Tapi, ia bilang, proses eksekusi terhadap ketiga bangunan menara BTS liar di atas tidak bisa langsung dibongkar secara sembarangan.

“Sebagai langkah awal tegas, kami hanya menghentikan aktivasi jaringan menara telekomunikasi tersebut,” ujarnya.(yud)




Sistem Rekayasa Lalin di Jalan Raya Siliwangi Kacau

Kabar6-Sikap tak disiplin para pengendara kendaraan bermotor yang melintas ruas Jalan Raya Siliwangi Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bikin kemacetan arus lalu lintas (lalin) semakin parah.

 

 

Di ruas jalan itu, kini sedang dilakukan pelebaran dan pembetonan media jalan, hingga akses sementara menjadi sempit.

 

Pantauan langsung kabar6.com, titik kemacetan parah terjadi di depan akses menuju Jalan H Rean, Kelurahan Benda Baru. Di persimpangan itu terjadi titik temu kendaraan dari tiga sudut ruas jalan.

 

Kemacetan dipicu karena pengendara sepeda motor dari arah Parakan menuju Bundaran Pamulang tak bisa melintas di sebidang jalan beton. Sebab, dari arah sebaliknya pengendara motor nakal memakai ruas jalan.

 

“Kalau dari sana enggak make ini jalan pasti lancar,” ketus seorang pak ogah yang mengenakan rompi bertuliskan parkir sambil menunjuk ke arah dari Bundaran Pamulang, Selasa (15/12/2015).

 

Suara bising klakson dan umpatan pengendara memekikan telinga. Pasalnya, tepat di depan sebuah toko furniture itu arus kendaraan tak bergerak. Penumpukan kendaraan roda dua dan empat sulit terurai.

 

Petugas dari Pengendalian Operasional (Dalops) Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel tak ada satu pun yang menampakkan batang hidungnya.

 

Kondisi kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan tersebut selalu jadi pemandangan keseharian. Para pengguna jalan seringkali terlihat kurang sabar, indisipliner dan tidak tertib berkendara semakin membuat jarak tempuh menjadi lama. ** Baca juga: Cuaca buruk, Dua Kapal Senggolan di Pelabuhan Merak

 

“Nanti saya kirim anggota ke lokasi. Terima kasih atas informasinya,” terang Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta, saat dihubungi lewat sambungan selularnya.(yud)