Pemkot Tangsel Gelar Outbound di Pulau Ayar

Kabar6-Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menggelar outbound di Pulau Ayar, Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada Selasa dan Rabu (22 dan 23/12/2015).

Menurut Kepala BKPP Kota Tangsel Firdaus, kegiatan ini sebagai sarana refreshing dan untuk terus belajar meningkatkan kerja tim , dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat serta untuk meningkatkan pengetahuan tentang berbagai peraturan baru sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terus mengalami perkembangan.

“Peserta outbound diikuti oleh pejabat eselon II dan eselon III, pucuk pimpinan di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang juga termasuk dalam undangan untuk menghadiri kegiatan ini,” terang Firdaus saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Senin (21/12/2015).

Mantan Camat Pamulang ini mengungkapkan, kegiatan outbound ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kerja kelompok dalam suatu organisasi (team building) dan kualitas interaksi.

 

Selain itu, juga untuk meningkatkan komunikasi, keakraban, kebersamaan dan mempererat jalinan kerja sama antarpimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Kami berharap tercipta hubungan emosional, saling pengertian dan mendedikasikan diri dengan memberikan pengalaman nyata, meningkatkan potensi diri dalam memelihara perilaku positif , kreativitas, kejujuran , integritas dan emosional spiritual,” harap Firdaus.(ard)




Begini Statistik Ekonomi di Tangsel 10 Tahun Silam

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan akan menyebar 2.257 petugas sensus di tujuh wilayah kecamatan pada Mei 2016 mendatang.

Pendataan masalah ekonomi terhadap para pelaku usaha ini, untuk melihat perkembangan dibandingkan dengan 10 tahun terakhir.

Demikian diungkapkan Kepala BPS Tangsel, Faidzin kepada wartawan, Senin (21/12/2015). “Kami meminta para pelaku usaha dapat membantu program nasional ini,” ungkapnya.

Dijelaskan, dari data sensus di Kota Tangsel saat masih menginduk kepada Kabupaten Tangerang 10 tahun silam, sektor pedagangan berada di urutan teratas sampai 17 persen.

Kemudian pada sektor jasa 15 persen, industri 5 persen, dan 17 persen dibagi termasuk beberapa sektor campuran lainnya.

“Sensus ini untuk mengetahui perkembangan atau trend ekonomi yang ada di Tangerang Selatan,” jelas Faidzin.

Ia mencontohkan, contohnya seperti kegiatan ekonomi jasa transportasi online yang kini sedang menjadi perbincangan publik.

Begitupun jenis kegiatan usaha lainnya. BPS membutuhkan data valid untuk direkomendasikan kepada pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan ekonomi nasional.

Sementara itu terpisah, pengusaha minuman ringan Indra Sofyan mengaku, selama sensus tersebut untuk kemajuan dan bermanfaat, tidak masalah.

Dirinya berharap, dengan hasil sensus ekonomi pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang meningkatkan bisnis baik pengusaha, distributor dan konsumen.

“Selama bermanfaat, kami tidak menolak untuk di sensus,” ucap pengusaha minuman ringan di Serpong.(yud)




BPS Tangsel Sebar 2.257 Petugas Sensus Ekonomi

Kabar6-Anda pelaku usaha skala kecil hingga besar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Mei 2016 bakal didatangi petugas sensus.

 

Data tersebut untuk mengetahui perkembangan secara makro dan mikro terkait bagi Pemerintah mengkaji perkembangan ekonomi selama sepuluh tahun terakhir.

 

Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel, Faidzin, kepada wartawan, Senin (21/12/2015). “Ada 2.257 petugas sensus yang nantinya akan mengumpulkan data,” katanya.

 

Sasaran responden yang dituju dalam kegiatan sensus ini, kata Faidzin, dari kalangan pelaku usaha. Mulai dari pedagang kecil hingga konglomerat. Setiap random sensus akan berisi 10 pertanyaan.

 

Faidzin sebutkan, para pelaku akan ditanyakan perihal identitas lengkap, jenis kegiatan usaha serta omzet yang diperoleh. Setiap petugas sensus diwajibkan mengumpulkan data 300 responden.

 

“Kesulitan petugas di lapangan biasanya mendapatkan jawaban tentang omzet pelaku usaha,” terangnya.

 

Faidzin menganggap hal tersebut lumrah karena pelaku usaha merasa keterangan omzet menjadi rahasia dapur. ** Baca juga: Rano Karno Ngotot Lanjutkan Pembentukan Bank Banten

 

“Tapi sudah kita tekankan ke petugas untuk bisa dapatkan data omzet. Ya meski harus datang berkali-kali, yang penting valid,” tambahnya.(yud)




Bahaya, Polres Tangsel Larang Arak-arakan Mobil Bak Terbuka Malam Tahun Baru

Kabar6-Jajaran petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), mengimbau warga diwilayahnya agar tidak melakukan konvoi dan arak-arakan menggunakan mobil bak terbuka saat merayakan malam pergantian tahun 2015 ke 2016.

Imbauan itu disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangsel, AKP Agus Suparyanto, Senin (21/12/2015).

“Imbauan ini guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang justru dapat membahayakan keselamatan warga,” ujar Suparyanto lagi.

Menurutnya, bila nanti tetap ditemukan warga yang membandel dengan tetap nekat melakukan arak-arakan dengan mobil bak terbuka, maka pihaknya tentu akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

“Paling tidak, kita akan membubarkan arak-arakan tersebut dan meminta agar warga kembali ke rumah masing-masing,” ujar Kasat Lantas lagi.

Merujuk pengalaman dan kebiasaan warga pada perayaan malam pergantian tahu sebelumnya, acap ditemukan arak-arakan warga menggunakan mobil bak terbuka.(cep)




Tahun Anggaran 2015 Dana Silpa DTKBP Tangsel Melejit

Kabar6-Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengkalkulasi. Angka dana kas daerah yang tak terserap diprediksi cukup signifikan tinggi.

Ada banyak alasan yang menjadi pemicu jumlah dana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD 2015, yang jumlahnya mencapai ratusan miliar.

Sekretaris DTKBP Kota Tangsem, Mukkodas Syuhada memprediksi, angka Silpa pada tahun anggaran 2015 lumayan besar. Ditaksir bakal menyentuh angka Rp210 miliar lebih.

“Kebanyakan gagal lelang yah. Untuk tahun ini, ada Gedung III di KP2KTS (Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangsel) yang gagal lelang. Itu sudah dilelang tiga kali dan tidak ada yang lolos. Anggarannya Rp70 miliar rupiah,” kata Mukoddas kepada wartawan di Serpong, akhir pekan kemarin.

Selain itu, ada juga proyek lain yang juga gagal lelang. Yakni, lanjutan pembangunan gedung baru pada Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel di Pamulang. Anggaran yang dikembalikan ke kas daerah senilai Rp20 miliar.

“Selain dari gagal lelang, Silpa juga berasal dari efisiensi lho. Ada Rp120 miliar rupiah anggaran efisiensi untuk tahun ini,” kata pejabat asal Serang ini, seraya mengaku jika dikalkulasikan Silpa tahun ini mencapai Rp210 miliar lebih dari Rp650 miliar anggaran untuk DTKBP Kota Tangsel.

Mukoddas mengaku heran beberapa proyek dari DTKBP yang dilelang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah (Setda) Pemkot Tangsel, tak laku.

“Kalau untuk kegagalan lelang, mungkin ULP yang berhak memberikan pernyataan. Tugas kita kan sebagai pelaksana,” kata dia.

Meski begitu, ia memprediksi kegagalan lelang itu disebabkan oleh waktu pelaksanaan yang terlalu minim. Diketahui, lelang proyek baru bisa dilakukan pada periode Juni-Juli 2015.

Dari rentang waktu yang tersisa hanya enam bulan, Mukoddas meyakini jika tak akan ada kontraktor sanggup menjadi pelaksana pembangunan. “Kalau untuk APBD-Perubahan 2015 sudah aman,” tambahnya.(yud)




Hari Ibu di Tangsel Berbagi Tali Kasih dengan 70 Pesapon

Kabar6-Kasih ibu sepanjang masa. Peribahasa ini tidaklah asing di telinga. Artinya, kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, pasti tercurah seumur hidupnya.

 

 

Sikap berbakti itulah yang ingin ditunjukkan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kepada puluhan petugas kebersihan jalanan atau pesapon.

 

Ada 70 orang pesapon yang mayoritas berasal dari kalangan wanita lanjut usia. Di akhir pekan ini, mereka sengaja diundang dan dibebastugaskan dari rutinitas bergumul debu, sampah, panas terik matahari ataupun guyuran air hujan.

 

“Dalam rangka peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember, kami mengundang untuk berbagi tali kasih dengan ibu-ibu pesapon. Mereka sudah banyak berjasa buat Kota Tangsel,” kata Ketua GOW Kota Tangsel, Tin Komalasari, di Kampoeng Anggrek, Buaran, Kecamatan Serpong, kemarin.

 

Dijelaskan, lewat acara yang mengusung tema “Tali Kasih untuk Ibu” GOW Kota Tangsel tak ingin melupakan peranan strategis dari para kaum ibu pesapon.

 

Berbekal sapu lidi dan serokan sampah, mereka telah banyak membantu menjaga kebersihan di segala penjuru sudut kota ini.

 

Menurut Tin, dari hasil sumbangan sejumlah donatur dan anggota GOW Kota Tangsel, sebagai tanda tali kasih setiap kaum ibu pesapon diberikan bingkisan.

 

Setiap kemasan berisi beraneka jenis bahan pangan kebutuhan pokok serta sejumlah uang tunai.

 

Bahkan, panitia penyelenggara Hari Ibu 2015 juga menyediakan hadiah kejutan atau doorprize. Acara tersebut sengaja dikemas agar kaum ibu pesapon juga bisa ikut merasakan senangnya terlibat dalam kemeriahan suatu acara.

 

“Ibu-ibu pesapon pun pada dasarnya juga punya hak yang sama dengan kita sebagai mahkluk sosial,” jelas Tien.

 

Pada kesempatan ini, lanjutnya, GOW Kota Tangsel turut menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Lembaga perguruan tinggi ini juga punya program kegiatan bakti sosial.

 

Oleh karena adanya kesamaan tema, akhirnya kedua lembaga itupun sepakat bergandengan tangan berbagi kebahagiaan dengan kalangan ibu pesapon.

 

Selain diberikan bingkisan sembako dan uang tunai, setiap ibu pesapon diperiksa kesehatannya oleh petugas medis. ** Baca juga: Peringati HAI, Kejati Banten dan Wartawan Gelar Pameran Fotografi

 

Tensi darah mereka diteliti, dan tak sedikit diantara ibu pesapon bisa menikmati berobat gratis. Mereka diberikan obat-obatan agar bisa kembali sehat seperti sediakala.

 

Sebab, tak sedikit di antara kaum ibu pesapon ini menjadi tulang punggung ekonomi bagi keluarganya. Mereka harus terus sehat, agar anak cucunya kelak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik ketika dewasa nanti.

 

“Kita terharus sekali di Hari Ibu ini bisa berbagai kebahagiaan dengan para pesapon. Mereka juga ibu yang mesti dihargai dan dijaga oleh kita generasi muda,” tambah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel, Apendi di lokasi yang sama.(yud)




Razia Tempat Hiburan, Satpol PP Tangsel Sita 300 Botol Miras

Kabar6-Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), merazia di sejumlah titik lokasi tempat hiburan malam di wilayahnya.

 

Dari hasil razia gabungan itu, sedikitnya 300 botol minuman keras (miras) berbagai merk dagang berhasil disita.

 

Kepala Bidang Ketertiban Protokoler dan Hiburan Satpol PP Kota Tangsel, Oki Rudianto, mengatakan miras yang disita berasal dari di kawasan Alang-alang, Buaran, Kecamatan Serpong, serta tempat hiburan malam di kawasan Kademangan, Kecamatan Setu.

 

Bukan hanya menyasar tempat hiburan malam, tapi di warung-warung kelontong yang diketahui menjual miras turut diangkut. Usai menyisir di bilangan Kademangan, petugas menyisir bilangan Pamulang dua yang tak jauh dengan kantor Balaikota Tangsel.

 

“Kami melakukan razia di delapan titik yang sudah kami curigai sebelumnya bukan hanya tempat hiburan malam saja namun warung biasa juga kami datangi,” tambahnya

 

Cafe Metro di bilangan Serpong dekat Dunkin Donut’s BSD juga tak luput dari razia petugas. Di tempat ini petugas juga mengamankan banyak botol miras bermerek terkenal.

 

Menurut Oki, meski telah diberlakukan larangan tapi mereka masih saja banyak pengusaha hiburan yang menjual. ** Baca juga: FDirazia BNN, Tiga Wanita Penghuni Kos di BSD Positif Nyabu

 

“Setelah kami lakukan razia dan didapatkan cukup banyak miras artinya mereka tidak mengindahkan aturan yang ada. Tentu kami sangat mengharapkan mereka mentaati regulasi yang berlaku,” tegasnya.(yud)




Dirazia BNN, Tiga Wanita Penghuni Kos di BSD Positif Nyabu

Kabar6-Petugas gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan (Tangsel), merazia sejumlah lokasi bisnis kamar kos di wilayahnya.

 

 

Sejumlah lokasi kamar kos yang dirazia di antaranya berada di belakang pusat perbelanjaan BSD Plaza dan komplek perumahan elite Anggrek Loka, di Kecamatan Serpong.

 

“Petugas dari BNN mendapati tiga wanita penghuni kamar kosan positi?f nyabu,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Azhar Syam’un Rachmansyah, Minggu (20/12/2015).

 

Namun, ia mengaku tak hafal soal identitas ketiga wanita penghuni kamar kos yang terindikasi positif mengkonsumsi zat amphetamine. Sebab, pihaknya tak punya kewenangan mutlak untuk menangkap dan menyidik pelaku penyalahgunaan narkoba. ** Baca juga: Maling Baterai BTS, Dua Pria Ditangkap Polsek Curug

 

Azhar sebutkan, berdasarkan hasil sampel tes urine ketiga wanita yang diamankan itu terindetifikasi baru saja menghisap sabu. Diakuinya, dari serangkaian pengungkapan kasus,  kamar kos-kosan menjadi titik lokasi paling rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

 

Selanjutnya, Satpol PP akan segera memanggil para pengelola kamar kos sewaan. Mereka ditekankan mesti selektif serta menerapkan aturan ketat, agar bisnis sewaan hunian tak menjadi lokasi nyaman bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

 

“Supaya mereka mengerti, bahwa pemilik kos-kosan juga bisa sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Kalau sampai begini jadinya gimana wilayah Tangsel mau aman,” ujar Azhar.(yud)




2016 Besok, 200 Rumah Warga Miskin di Tangsel Dibedah

Kabar6-Program kegiatan musyawarah rencana pembangunan (e-Musrembang) Tahun Anggaran 2015 yang digelar oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mencatat, tahun depan ada 200 unit rumah diusulkan untuk bisa direnovasi.

Rumah milik warga kalangan ekonomi menengah ke bawah dibangun lewat sistem swakelola yang melibatkan warga dan toko material sekitar titik lokasi pembangunan.

Program swakelola yang digulirkan oleh Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, mulai berjalan pada Tahun Anggaran 2015.

Kebijakan ini menyusul maraknya kualitas konstruksi bangunan yang dikerjakan oleh pihak ketiga atau pemborong lewat sistem penunjukan langsung hasilnya buruk.

Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, Carsono mengatakan, program swadaya akan lebih efektif, karena ada segi tanggungjawab moril diantara pemerintah daerah dan pekerja dan pemilik toko bangunan terhadap warga miskin.

Namun, untuk melakoni program “Bedah Rumah” ini, Pemkot Tangsel ngutang ke toko material untuk pengadaan semua bahan bangunan.

“Pelajaran dari tahun lalu, banyak pemilik toko bangunan yang menolak dihutangi sama kami karena takut enggak dibayar,” katanya, Sabtu (19/12/2015).

Menurutnya, ia memaklumi karena banyak toko bangunan di Kota Tangsel tak punya Nomor Pengguna Wajib Pajak (NPWP), dan surat resmi izin usaha. Sementara untuk proses pencairan dari alokasi dana kas daerah, dokumen di atas menjadi persyaratan wajib.

Kondisi di lapangan ini bikin para pekerja program bedah rumah kesulitan mendapatkan bahan material bangunan. Makanya, terang Carsono, pihaknya pun berinisiatif langsung menyosialisasikan program sosial ini kepada sejumlah pengusaha pemilik toko bangunan di sekitar titik lokasi terdekat .

“Saya berharap adanya sosialisasi kepada pemilik material dapat membantu kita dalam proses pengiriman bahan bangunan kepada pemilik rumah yang rumahnya sedang dibangun,” terangnya.

“Pengusulan hanya diterima pada saat e-Musrenbang, pengajuan usulan di luar itu tidak dapat dijadikan dasar pemerintah daerah mengakomodir usulan untuk direalisasikan,” tambah Carsono.

Sementara itu, Yusuf, salah seorang pemilik material di kawasan Kecamatan Ciputat Yusuf mengaku, sebelumnya ia sempat ragu dengan sistem swakelola program bedah rumah.

namun setelah mendengar paparan dan penjelasan, maka dia bersedia mengutangkan barang materialnya terlebih dahulu dengan perjanjian yang jelas.

“Kalau emang kepastian waktu pembayaran utang bahan material jelas ya kita pasti akan kasih,” pungkasnya.(yud)




Upacara Resmi, Lagu Mars Tangsel Wajib Dinyanyikan

Kabar6-Kalangan pengelola lembaga pendidikan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merekomendasikan agar perlunya para generasi muda diingatkan pada lagu kebesaran daerah setempat.

Usulan ini disampaikan lantaran minimnya warga yang menghafal lagu Mars Tangsel, padahal filosofi liriknya mengandung bermakna.

Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Tangsel, Yanuar mengatakan, dirinya menyambut baik atas usulan di atas. Ia mengimbau agar sekolah negeri maupun swasta menyanyikan lagu Mars Tangsel pada saat digelarnya upacara bendera Merah Putih setiap Senin.

“Kami akan buatkan Surat Edaran Walikota, dan akan disebar ke semua sekolah-sekolah,” katanya, Sabtu (19/12/2015).

Menurut Yanuar, kegiatan lomba Mars Tangsel ini bertujuan untuk mengaktualisasikan serta mengapresiasi kreativitas dan bakat para peserta.

Pemerintah daerah ingin memotivasi kalangan pelajar untuk ntumeningkatkan minat serta bakat prestasi yang baik melalui peran dan karya nyata.

 

Sebagai sarana evaluasi kesiapan dan kemampuan para peserta pada bidang yang mereka tekuni dan minati, lanjut Yanuar, Pemerintah Kota Tangsel perlu berikan motivasi.

“Hasil yang diharapkan dari kegiatan lomba lagu Mars Tangsel tingkat smu ini adalah terciptanya generasi muda yang kreatif dibidang seni musik dan membangkitkan semangat cinta terhadap lagu nasional dan daerah,” ujarnya.(yud)