Satpol PP Tangsel Ditantang Tebang Reklame Ilegal

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap takut menertibkan reklame tidak berizin yang diduga milik Sekretariat Dewan (Setwan) Provinsi Banten.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Banten, Suryadi Nian, Senin (28/12/2015). Bahkan, pihaknya menantang Satpol PP untuk berani menebang tiang reklame yang mengatasnamakan Setwan tersebut, bila memang melanggar aturan.

“Posisi tiang reklame tidak berizin itu berada persis di utama Jalan Raya Serpong dan akan menjadi pertanyaan publik bila Satpol PP takut menindak tegas pelanggar aturan itu,” terang Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya.

Seperti diketahui, Kepala BP2T Kota Tangsel, Dadang Sofyan melalui Kepala Seksi (Kasie) Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Kesra, Taufan, pihaknya terus melakukan pengawasan secara mobile di tujuh kecamatan untuk mengecek keberadaan tiang-tiang reklame liar atau tidak berizin.

“Kami menerjunkan Koordinator Wilayah (Korwil) untuk perizinan reklame dan Koordinator Pengawasan (Korwas) untuk mengawasi keberadaan reklame yang tidak berizin sehingga laporan setiap hari ke kami selalu yang terupdate,” terang Taufan.

Taufan mengungkapkan, pihaknya juga melaporkan per periode untuk reklame yang tidak berizin, baik yang ukuran besar dan kecil karena pihaknya tidak pandang bulu terhadap reklame liar, bahkan milik Sekretariat Dewan Provinsi Banten sudah distikerisasi.

“Laporan juga sudah dilayangkan per periode, tinggal adanya penindakan dari Satpol PP dan seterusnya secara normative kegiatan antar kedua instansi tersebut dalam Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang dipertanyakan,” tegas Taufan.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Tangsel Azhar Syamun ketika berusaha dikomfirmasi terkait tindakan tegas untuk menindaklanjuti laporan reklame yang tidak berizin dari BP2T, tidak menjawab saat dihubungi kabar6.com melalui telepon selularnya.(ard)




Bolos Pascalibur Natal, PNS Tangsel Bakal Disanksi

Kabar6-Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akan memberikan sanksi tegas kepada para pegawai yang membolos pascalibur natal.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pelayanan kepada masyarakat belum terlihat optimal hal tersebut terlihat dengan bingungnya masyarakat yang ingin mengurus keperluan tetapi tidak terlaksana karena pegawainya tidak ada di tempat.

Firdaus, Kepala BKPP Kota Tangsel menyatakan, pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas bila masih adanya pegawai, baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang membolos pasca libur natal.

“Tanggal merah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Natal kami rasa sudah cukup untuk para pegawai menikmati liburan bersama keluarga tetapi jangan melupakan tanggung jawabnya melayani masyarakat sehingga diatur waktu sebaik mungkin,” ucap mantan Camat Pamulang ini saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Senin (28/12/2015).

Maka dari itu, sambung Firdaus, dirinya akan menginvetarisasi data absen SKPD pasca libur bersama apakah ada yang mangkir dari tugasnya atau tidak dan juga akan dikroscek yang absen itu sedang cuti, dinas luar atau tugas dari SKPD.

“Pegawai yang sedang cuti, dinas luar atau ada tugas dari SKPD itu dapat dengan mudah cek karena pasti memiliki surat resmi dari pimpinan SKPD terkait,” tegas Firdaus. (ard)




Tahun Depan, Gedung BPN Tangsel Dibangun Dekat Pasar Modern BSD

Kabar6-Pihak Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), tahun depan mulai membangun infrastruktur gedung pelayanan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Keberadaan gedung tersebut diharapkan dapat semakin mempermudah bagi masyarakat di sekitar wilayah Kota Tangsel yang ingin mengurus dokumen legalitas pertanahan.

Demikian dikatakan Kepala BPN Kota Tangsel, Alen Saputra kepada wartawan, Senin (28/12/2015). “Benar pas 2016 besok kita bangun gedung pelayanan persisnya di samping Pasar Modern BSD, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong,” katanya.

Menurutnya, gedung pelayanan berdiri di atas lahan seluas 6.000 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 800 meter persegi ini nantinya dibangun dua lantai. Proses lelang tender pengerjaan gedung, terang Alen, dilakukan secara terbuka.

Alen sebutkan, pagu alokasi dana yang siap dikucurkan untuk pembangunan gedung BPN Kota Tangsel jumlahnya mencapai Rp15 miliar. Ia berharap selama proses lelang tender hingga proyek pembangunan berjalan dapat berlangsung lancar.

“Sehingga bisa selesai tepat waktu,” terangnya seraya membenarkan bahwa lokasi gedung kantornya nanti berdekatan dengan kantor Dinas Pertanian dan K Pangan (Distanpangan) Kota Tangsel.

 

Pemkot Tangsel pun menyambut baik rencana pembangunan gedung baru milik Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangsel 2016 mendatang. Adanya gedung baru bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Tangsel dalam pengurusan surat tanah.

“Sebelum lahir BPN Tangsel masyarakat dalam mengurus surat tanah harus jauh. Saat ini sudah dekat dan ini harus disyukuri,” jelas Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)




Kasus Sengketa Buruh dengan Perusahaan di Tangsel Naik

Kabar6-Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat, ada puluhan sengketa antara buruh dan perusahaan sepanjang tahun 2015 diwilayah tersebut.

Mayoritas perselisihan itu, lantaran masing-masing pihak yang bersengketa punya kepentingan atas persoalan yang diperjuangkan.

Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja, pada Dinsosnakertrans Tangsel, Mohammad Saptaji mengatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30-an kasus. Kelompok pekerja sudah mulai sadar untuk memperjuangkan hak-haknya.

“Dari 50 kasus, 45 kasus di antaranya diselesaikan secara mediasi. Artinya, selesai dengan membuat perjanjian antara pihak perusahaan dan karyawan dengan dimediatori Dinsosnakertrans. Kita tetap kawal, sampai hak-hak karyawan yang sudah tertuang dalam perjanjian, diakomodasi oleh pihak perusahaan,” katanya ditemui di kantornya, Senin (28/12/2015).

Ia mengaku, lima kasus lain naik ke pengadilan lantaran keduabelah pihak bersikukuh mempertahankan kemauannya.

Beberapa sengketa yang naik ke pengadilan, antara lain kasus PT Sandrate di Ciputat Timur, rental kendaraan Graha Mitra Lestari Jaya, kasus perselisihan Rumah Sakit Premier Bintaro dengan perawatnya dan lainnya.

“Karena tak selesai dimediasi, kami hanya mengeluarkan anjuran yang menjadi syarat ke pengadilan,” jelasnya.

Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama menambahkan sesuai dengan UU No 22 Tahun 2004, tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ada empat penyelesaian kasus perselisihan perburuhan yang bisa ditempuh.

Yaitu melalui jalur bipartite atau permusyawaratan antara pihak buruh dan pengusaha, penyelesaian melalui jalur mediasi, penyelesaian jalur konsiliasi dan terakhir penyelesaian melalui arbitrase.

“Tapi dari fakta di lapangan, kita sering lihat penyelesaian perselisihan itu tidak memuaskan kedua belah pihak. Jika buruh puas, pengusaha tidak puas, begitu juga sebaliknya,” katanya.

Menurutnya, timbulnya ketidakpuasan itu karena dipengaruhi oleh praduga atau kecurigaan di kalangan keduanya. Sehingga apapun yang terjadi, maka kemungkinan besar ujung-ujungnya adalah ketidakpuasan.

 

Untuk itu Dinsosnakertrans sebagai pihak mediator berusaha menyelesaikan perselisihan antaran buruh dan perusahaan selama 30 hari kerja.

“Satu kasus antara buruh dan pekerja diselesaikan selama 30 hari kerja, dan di tahun ini, Alhamdulillah bisa terselesaikan dengan baik,” ujarnya.(yud)




Malam Tahun Baru, 1.188 Polisi Siaga di Tangsel

Kabar6-?Sedikitnya seribu personel aparat kepolisian dikerahkan dalam rangka pengamanan pada malam pergantian tahun 2016 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aparat Korps Bhayangkara bakal disebar ke sejumlah titik lokasi keramaian masyarakat yang hadir merayakan pesta terompet dan kembang api.

Kepala Polres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan, mulai Kamis (31/12/2015) sore, ribuan anak buahnya sudah disebar, termasuk 200 personel yang diperbantukan dari Polda Metro Jaya.

“Ada 1.188 personel?, termasuk dua kompi yang diperbantukan dari Polda,” kata Ayi saat dihubungi wartawan, Senin (28/12/2015).?

Ayi menerangkan, hampir di setiap kecamatan di Tangsel memiliki titik kerawanan pada malam tahun baru. Misalnya saja untuk titik rawan macet, tawuran, atau petasan. Setiap lokasi keramaian atau titik kumpul dijaga oleh aparat kepolisian untuk pengamanan.

“Untuk panggung hiburan misalnya diprediksi terpadat itu ada di kawasan Alam Sutera, tepatnya di Living World. Di sana akan digelar pesta kembang api dengan waktu terlama,” kata Ayi.

Sementara titik lainnya seperti di Emerald, Teras Kota, sepanjang Jalan Raya Serpong, Bintaro xChange, sampai ke Eat Republic untuk di kawasan ujung Pamulang.

Pada saat pengamanan sendiri, tegas Ayi, polisi tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas bagi warga manapun yang tidak taat aturan. Misalnya dengan menumpang mobil bak terbuka secara berkerumun sampai mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm.

“Boleh saja masyarakat berkumpul, menikmati malam pergantian tahun. Tapi tentu dengan cara yang tertib dan tahu aturan, sehingga menciptakan keamanan bagi warga lainnya,” kata Ayi.

Sebab dari kemarin, personil kepolisian juga sudah turun langsung melakukan penertiban. Terutama untuk pemberantasan preman, petasan, dan juga tempat hiburan yang menyediakan minuman keras (miras) dan narkoba.

Ayi mengaku, dari jauh hari sudah melakukan razia gabungan dengan instansi lain seperti Satpol PP dan TNI.

“Kami sudah melakukan razia tiap malamnya, ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya pesta miras dan narkoba disejumlah tempat hiburan. Belum lagi kami terus merazia rumah-rumah yang diduga produksi petasan yang diduga untuk dipakai di malam tahun baru,” tutur Ayi.

Tak hanya pada titik keramaian, Ayi mengaku, personilnya ada yang melakukan monitoring ke tiap perumahan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya pencurian rumah kosong, lantaran ditinggal pemiliknya keluar kota.

“Maka dari itu kami imbau kepada warga Kota Tangsel, untuk lebih mawas diri. Perhatikan keamanan rumah dan juga kendaraan saat bepergian,” pungkasnya.(yud)




Tas Mencurigakan di Tangsel Ternyata Bukan Bom

Kabar6-Tas misterius titipan wanita bercadar yang sempat menghebohkan warga Gang Haji Amsar, RT 03/07, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata bukan berisi bom, seperti yang dicurigai warga.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Gegana Polda Metro Jaya, ternyata tas tersebut berisi sejumlah peralatan mandi dan pakain wanita.

Sedangkan hal yang memicu kepanikan warga, lanjut Kapolres, karena di dalam tas terdapat kabel listrik. “Nah, kabel itulah yang memicu munculnya kecurigaan warga, bila di dalam tas terdapat bom,” ujar Kapolres, Senin (28/12/2015).

Dijelaskan Kapolres, langkah pengamanan yang dilakukan pihaknya, sedianya sudah sesuai prosedur, demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Diketahui, kejadian itu berawal dari kehadiran wanita berumur sekitar 60 yahunan yang menitipkan tas kepada warga bernama Saniatun (24).

 

Namun, hingga malam wanita tersebut tidak mengambil kembali tas dimaksud. Hingga Saniatun pun melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat.

Karena curiga dengan isi tas tersebut, Ketua RT pun kemudian melanjutkan laporan ke Polsek Pondok Aren.(cep)




Tas Dicurigai Berisi Bom Hebohkan Warga Tangsel

Kabar6-Sebuah tas menghebohkan warga di Gang Haji Amsar, RT 03/07, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Minggu (27/12/2015) malam.

Pasalnya, tas yang dititipkan oleh seorang wanita bercadar berusia sekitar 60 tahunan kepada Mahdi, Ketua RT setempat, hingga kini tak kunjung diambil kembali.

Warga curiga, bila tas bertuliskan helm merk Kyt tersebut berisi benda berbahaya dan bisa meledak.

“Awalnya ada wanita bercadar menitipkan tas ke warga sekitar pada Minggu (27/12/2015) pagi. Tapi sampai malam, tas tidak diambil. warga jadi curiga dengan isi tas itu, dan melaporkan hal itu ke polisi,” ujar salah seorang warga sekitar kepada kabar6.com, sembari meminta agar namanya untuk tidak disebut.

Tak lama setelah dilaporkan, petugas dari Polsek Pondok Aren dan Polres Tangsel segera tiba dilokasi guna mengecek tas dimaksud.

“Tapi sampai sekarang belum diambil tindakan apa-apa. Katanya sih masih menunggu tim gegana tiba,” ujar sumber kabar6.com itu lagi.(cep)




Gagal Curi Motor, Cimeng Dihajar Warga Ciputat

Kabar6-Apes bagi Am alias Cimeng (24). Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ini, babak belur dihajar warga di Komplek Villa Mutiara, Jalan Jamrud VIII, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (26/12/2015).

Ya, Cimeng yang tercatat sebagai warga Jalan Lombok, Kampung Rawa Lele, Kelurahan Jombang, Ciputat ini gagal kabur usai mencuri sepeda motor, setelah terkena lemparan batu dari warga yang memergoki aksinya.

Sedangkan seorang rekannya, And alias Jablay yang berhasil kabur, kini masih dalam pengejaran petugas.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, pelaku dua orang menggunakan sepeda motor Honda Beat. Kemudian, pelaku Jablay turun dan mencongkel sepeda milik warga sekitar lokasi.

Saat pelaku mendorong motor ke luar pagar rumah, pemilik motor memergokinya dan langsung berteriak maling. Kedua pelaku berupaya kabur, namun sepeda motor yang ditunggangi Cimeng akhirnya terjatuh, setelah Cimeng terkena lemparan batu dari warga.

Cimeng langsung ditangkap dan dihakimi warga. Sementara And berhasil kabur dari lokasi. “Pelaku sekarang masih kami periksa lebih lanjut,” ujar Kapolres, Minggu (27/12/2015).

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sepeda motor Honda Beat warna putih B 6806 WKE milik pelaku dan sepeda motor Yamaha Jupiter MX biru R 3622 TC milik korban.(cep)




Keramahan Petugas Ocean Park BSD Dicibir Pengunjung

Kabar6-Pekan ini, mayoritas warga memilih untuk menikmati hari liburan panjang dengan mendatangi sejumlah obyek wisata.

Salah satu lokasi wisata yang ramai dikunjungi adalah arena bermain air Ocean Park, di BSD, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Membludaknya pengunjung, terlihat dari antrean panjang di pintu loket.

Namun, ada yang menggelitik yang dilontarkan pengunjung tempat wisata itu. Ya, pelayanan petugas disebut kurang ramah.

Setidaknya hal itu dilontarkan Nani Martini (37), warga asal Pondok Bambu, Jakarta Timur, datang bersama dua anak dan suami beserta anggota keluarganya yang lain.

“Pelayananya kurang ramah. Petugasnya jutek memperlakukan pengunjung. Kan tahu sendiri, ini arena rekreasi anak-anak jadi sebenarnya butuh kesabaran pas melayani,” ?katanya kepada kabar6.com, Sabtu (26/12/2015).

Swdianya, kehadiran perempuan yang berprofesi sebagai wirausaha bersama keluarganya itu, juga ?ingin membandingkan dengan obyek wisata sejenis yang tumbuh subur diberbagai pelosok wilayah.

Bagi Anda yang ingin mencoba menikmati liburan ke Ocean Park BSD harus merogoh kocek senilai Rp 90 ribu per orang khusus di akhir pekan. Sementara untuk Senin-Jum’at, pengelola mematok tarif masuk sebesar Rp 70 ribu per orang.

“Fasilitas arena bermainnya lumayan bagus juga yah,” terang Nani.

Meski begitu, iapun kembali memberikan catatan bagi pengelola arena wisata air di Ocean Park BSD. Nani melihat ada pengunjung yang kedapatan membawa makanan dari rumah, mestinya petugas bisa memberikan pemahamanan yang ramah kepada pengunjung.

Ia memaklumi pengunjung memilih membawa bekal makanan dari rumah. Sebab, harga makanan yang dijajakan di area dalam cukup mahal.?

Begitupun dengan lantai area kolam renang. “Lantainya licin, banyak yang jatuh tuh lihat aja. Namanya juga anak-anak lagi senangnya bermain di air terus lari-larian,” tambahnya.(yud)




Harga Sembako di Tangsel Naik, Rawit Merah Tak Terkendali

Kabar6-Memasuki penghujung tahun 2015, harga kebutuhan pokok di Tangerang Selatan (Tangsel) terus merangkak naik.

Dan, kondisi itupun tak urung membuat pedagang gundah. Betapa tidak, melonjak harga juga membuat omset pedagang anjlok.

Setidaknya hal itu diungkapkan Wandi, seorang pedagang sayuran yang ditemui kabar6.com di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). “Harga-harga pada naik semua bang,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun, harga telor ayam negeri yang awalnya Rp23 ribu, kini naik menjadi Rp25 ribu per kilogram. Bawang putih sebelumnya hanya Rp23 ribu naik menjadi Rp30 ribu  perkilogram.

Sementara, komoditi jenis minyak goreng curah masih tetap bertahan di level Rp11 ribu per kilogram. Gula pasir awalnya Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu perkilogram.

Selain itu, harga cabe merah keriting awalnya Rp38 ribu, kini juga naik menjadi Rp50 ribu per kilogram. Cabe rawit merah awalnya Rp30 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. Cabe rawit hijau dari Rp28 ribu naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.

Sedangkan Tomat yang sebelumnya Rp10 ribu, naik menjadi Rp14 ribu  per kilogram. Jengkol tua awalnya Rp20 ribu, sekarang menjadi Rp35 ribu per kilogram. Dan, bawang merah dari Rp30 ribu lantas naik menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Kentang awalnya 12 ribu menjadi 15 ribu perkilogram. Daun bawang sebelumnya Rp12 ribu harganya melonjak jadi Rp15 ribu per kilogram.

Menurut Wandi kenaikan harga komoditi sejumlah bahan pangan karena perubahan cuaca. “Udah hampir seminggu ini semuanya pada naik,” terang Wandi.

Keterangan berbeda rupanya disampaikan oleh Hanafi, pedagang sembako di Pasar Ciputat. Baginya kenaikan harga sejumlah bahan pangan telah rutin terjadi, dan merupakan teori ekonomi pasar.

 

“Biasalah, kenaikan di picu karena perayaan natal dan tahun baru,” ujar Hanafi.

Meski begitu, pedagang menyatakan ?pasokan sembako dan cabe bawang serta komoditi lainnya sejauh ini aman.(cep/yud)