Begini Persyaratan dan Retribusi Bikin Paspor di Tangsel

Kabar6-Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Apit Priyatna, memastikan bahwa proses pembuatan dokumen paspor yang diajukan oleh masyarakat pemohon hanya butuh waktu tiga hari. Regulasi dan mekanisme yang dibuat pun semakin singkat dan mudah.

Kini bagi masyarakat pemohon yang bermukim di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah makin mudah menjangkau ke lokasi gerai pembuatan paspor. Kepastian ini  setelah Unit Layanan Paspor (ULP) yang lokasinya terletak di kawasan BSD City telah resmi beroperasi.

“Masyarakat bisa melihat informasi detail tentang persyaratan pengajuan diterbitkan paspor. Karena sudah terpampang ada pamflet di masing-masing kantor ULP,” ungkapnya dalam acara “Soft Launching ULP di Golden Boulevard Blok E/5-6, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Rabu (30/12/2015).

Apit menjelaskan, berkas persyaratan yang mesti dilengkapi saat mengajukan penerbitan paspor  antara lain, fotocopy KTP, Kartu Keluarga, akta lahir atau ijasah.

Pada saat15 menit sebelum layanan mulai dibuka pada pukul 08.00, petugas ULP akan memberikan penjelasan langsung kepada pemohon.

Menurutnya, untuk kepengurusan langsung di ULP dapat dilakukan mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan kuota 200 berkas. Sementara, prosesnya juga dapat dilakukan secara online yang dapat diakses lewat laman www.imigrasi.go.id.

Hanya saja, kendati tidak dibatasi jumlah pemohon, kepengurusan secara online berlangsung hingga pukul 14.00. Sistem mengurus penertiban paspor secara langsung sengaja dibatasi supaya berkas yang diajukan milik pemohon tidak menumpuk di ULP.

“Beda dengan kepengurusan online, jumlahnya tidak dibatasi,” katanya.

Menurut Apit, saat ini praktik percaloan pembuatan paspor pada dasarnya sudah dapat diatasi dengan adanya kepengurusan secara online. Selain itu juga tidak hanya saat proses pemberkasan saja, tapi keamanan dan kenyamanan lebih terjaga.

Sebab cara pembayaran retribusi pembuatan paspor lewat sistem online pembayaran langsung dilakukan ke bank rekanan. Kedepan, lanjut Apit, Kantor Imigrasi bakal menggandeng perusahaan jasa perbankan untuk bisa melayani pembayaran retribusi pembuatan paspor.

“Kalau sudah ada layanan online, sebenarnya calo sulit bermain. Setoran langsung ke Bank BNI sebesar 355 ribu rupiah. Sementara, pembayaran baru dapat dilakukan di satu bank,” tambahnya.(yud)




Pengendara Honda Revo Tewas Terseret Truk di Tangsel

Kabar6-Seorang remaja pengendara sepeda motor Honda Revo, tewas setelah terjatuh dan terseret truk di Jalan Raya Sengkol , tepatnya di depan Kelurahan Muncul, Kecamatan Cisauk, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (30/12/2015).

Remaja pengendara motor yang tewas diketahui bernama Noval Kurnia Adi Prakoso (18), warga Jalan Kenanga I, RT 020/004, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk.

Informasi yang berhasil dihimpun  kabar6.com menyebut, kejadian berawal ketika Noval yang mengendarai Honda Revo B 6033 GHY, tengah melaju dari arah Cisauk menuju Muncul. Saat itu, dari arah yang sama juga melaju truk bernopol B 9143 UZ, yang dikemudikan Jamar (26). 

Noval berupaya menyalip truk untuk mendahului. Namun sayang, saat itu sepeda motor Noval menyenggol badan truk, hingga dia terjatuh dan terseret truk hingga enam meter. Noval pun tewas seketika dilokasi kejadian.

Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Agus Suparyanto mengatakan, saat ini kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Polres Tangsel, guna pengusutan kasusnya.

Sedangkan Jamar, supir truk tersebut, kini masih diperiksa intensif di Mapolres Tangsel.(cep)




Sekarang Warga Tangsel Bisa Bikin Paspor di Serpong

Kabar6-Bagi Anda warga asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ingin mengurus penerbitan paspor, kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Kantor Imigrasi di Cikokol, di Kota Tangerang.

Karena, kini loket pelayanan keimigrasian tersebut sudah hadir dan berdiri di Tangsel, untuk lebih mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Apit mengatakan, sekarang loket Unit Layanan Paspor (ULP) sudah ada. Kantor operasionalnya terletak di sekitar kawasan BSD City, tepatnya Ruko Golden Boulevard Blok E/5-6, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara.

“Selain lebih mendekatkan ke masyarakat, tujuan didirikannya ULP ini juga untuk mengantisipasi praktek percaloan,” katanya dalam acara Soft Launching ULP di Kota Tangsel, Rabu (30/12/2015).

Apit jelaskan, kantor ULP bukan hanya diperuntukan khusus bagi warga yang berdomisili di Kota Tangsel saja. Warga asal daerah lain pun bisa.

“Makin banyak ULP yang beroperasi, maka dapat mempercepat layanan, karena tidak terkonsentrasi di satu atau beberapa tempat saja,” jelasnya.

Di tempat sama, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkapkan, layanan demikian dapat memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi masyarakat.

Sebelumnya, kepengurusan pembuatan paspor di Kota Tangsel masih menginduk di Kantor Imigrasi Kota Tangerang. Tentunya dengan jarak tempuh ke lokasi yang lebih jauh.

“Makin dekat tempat pengurusan (paspor), pasti biaya transportasi lebih sedikit. Begitu juga waktu yang bakal dihabiskan,” ujarnya.

Program demikian, lanjut Benyamin, secara tidak langsung tersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah yang menekankan pelayanan masyarakat secara cepat, mudah, dan aman.

 

Di Kota Tangsel, peningkatan layanan tahun ini sudah berjalan lewat program Sistem Pelayanan Perizinan Online yang diberi nama Simponi.

“Lewat program Simponi, pengurusan seperti pengajuan IMB, Izin Lingkungan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), maupun Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sudah bisa lewat online. Waktu yang diperlukan hanya beberapa jam saja,” ujar Benyamin.(yud)




Hari ke VI Pos Pam Lalin di Tangsel, Pasien Capai 147 Orang

Kabar6-Petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang bersiaga di Pos Pengamanan Lalu Lintas (Pos Pam Lalin) di hari ke-VI, mencatat telah menangani sebanyak 147 pasien.

Kepala Seksie (Kasie) Pelayanan Kesehatan Dasar pada Dinkes Kota Tangsel, Unna Rahmadonna mengatakan, pasien didominasi oleh pengguna jalan yang melintasi wilayah itu untuk berlibur di Hari Natal kemarin. Dan, mayoritas dari pasien hanya mengecek tensi, yaitu 36 pasien.

“Kami selalu standby dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya, baik itu para pengguna jalan yang melintas ataupun warga di sekitar Pospamlalin yang ingin juga berobat,” ucap mantan Kepala Puskesmas Pamulang ini ketika ditemui Kabar6.com di Serpong, Rabu (30/12/2015).

Selain itu, sambung dokter gigi ini, selama enam hari bersiaga di Pos Pam Lalin, para petugas medis juga menangani pasien korban kecelakaan lalu lintas, yakni sebanyak lima orang dan rata-rata menderita luka ringan.

“Tetapi bagi para korban kecelakaan lalu lintas bila perlu dirujuk ke Puskesmas ataupun rumah sakit, kami sudah telah menyiapkan satu unit ambulans untuk membawa pasien korban kecelakaan, Alhamdulillah untuk saat ini kami hanya menangani pasien dengan luka ringan dan Insya Allah para pengguna jalan sehat walafiat,” harap Unna.

Total rekap pasien s/d hari VI di Pos Pam Lalin, Selasa, 29 Desember 2015:

  1. Pasien Laka Lantas sebanyak lima orang.
  2. Pasien Umum sebanyak 142 orang. Terdiri dari;
  • Ispa           : 14 orang.
  • Influenza    : 7  orang.
  • Hipertensi   : 30 orang.
  • Cek tensi    : 36 orang.
  • Hipotensi    : 6  orang.
  • Mialgia        : 19 orang.
  • Gingivitis     : 2  orang.
  • Gastritis      : 2  orang.
  • Dermatitis   : 4  orang.
  • Dispepsia    : 2  orang.
  • Cepalgia     : 16 orang.
  • Insect bite : 1  orang.
  • Fatique      : 2  orang.
  • Kontrol luka: 1  orang.(ard)



Dinkes Tangsel Siagakan Lima Tenaga Medis di Pos Pam Lalin

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang selatan (Tangsel) menyiagakan lima tenaga medis di seluruh Pos Pengamanan Lalu Lintas (Pos Pam Lalin) yang tersebar di sejumlah titik Kota Tangsel.

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Suharno mengatakan, pihaknya menurunkan satu unit ambulans, satu supir, satu dokter umum dan dua perawat yang bertugas di 10 Pos Pam Lalin untuk membantu masyarakat yang tengah menghabiskan libur tahun baru.

“Kami telah menyiagakan tenaga medis dari sebelum libur natal, yaitu sejak Kamis 24 Desember 2015 sampai Senin 4 Januari 2016 nanti,” terang mantan Sekretaris Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel saat ditemui Kabar6.com, Rabu (30/12/2015).

Sedangkan tugas di setiap Pos pam Lalin dibagi dalam tiga shift, mulai pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB, pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB serta pukul 20.00 Wib hingga pukul 07.30 WIB,” terang Suharno.

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Tangsel ini juga menginstruksikan petugas medis di Pospamlalin untuk bertugas sepenuh hati, karena memang sudah kewajiban sebagai abdi negara untuk selalu siap melayani masyarakat.

“Meskipun yang lain sedang menikmati liburan tahun baru bersama keluarga, kami juga harus menikmati bekerjasama dengan keluarga baru di Pos Pam Lalin, seperti dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga dari instansi terkait lainnya,” tutur Suharno lagi.

sedianya, 10 titik Pos Pam Lalin dimaksud berada di perempatan Muncul, Flyover Ciputat, Flyover Gintung, depan Pamulang Square, depan WTC Serpong, bunderan Alam Sutera, lampu merah Germany Centre, depan Lottemart dan Plaza Bintaro.(ard)




2015, Retribusi IMB dan HO di Tangsel Lampaui Target

Kabar6-Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang selatan (Tangsel), memastikan bila raihan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perizinan bakal melampaui target yang ditetapkan tahun 2015.

Kepala Bidang Pembangunan BP2T Kota Tangsel, Eky Hadiana mengatakan, pada sektor Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang ditarget sebesar Rp65 miliar sudah tercapai.

“Per 27 Desember kemarin pemasukan dari retribusi IMB target tahun 2015 sudah tercapai,” kata? Eky kepada wartawan saat ditemui di Serpong, Selasa (29/12/2015). 

Sedangkan dari sektor izin gangguan lingkungan atau Hinderordonantie (HO), sampai kini sudah mencapai Rp8,5 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp7,5 miliar.

Diakuinya, bila pemasukan retribusi IMB pada tahun ini dipastikan melampaui target lantaran pengurusan IMB hingga hari ini masih terus berjalan (on going).

Eki menyebut, bila target PAD yang dibebankan ke BP2T Kota Tangsel, baik itu dari retribusi IMB maupun HO selalu bertambah setiap tahunnya.

Ia merinci, bila pada 2012 lalu angka yang ditargetkan Rp50 miliar dari dua sektor tersebut. Sedangkan pada 2013, target naik menjadi Rp55 miliar.

“Untuk tahun 2014, BP2T Tangsel ditargetkan Rp55 miliar. Sedangkan tahun ini Rp65 miliar. Sementara untuk tahun 2016 target mendatang, target kembali naik menjadi Rp75 miliar,” jelasnya.

Sebelumnya di lokasi terpisah, Kepala BP2T Kota Tangsel, Dadang Sofyan menyatakan, pemasukan dari sektor IMB tetap bersumber dari pengembang perumahan. Terlebih saat ini pembangunan rumah oleh pengembang di tujuh kecamatan di wilayah itu terus menggeliat.

“Untuk rumah-rumah di perkampungan, kami juga akan terus melakukan pendataan. Karena banyak rumah di perkampungan yang belum memiliki IMB,” ujarnya.

Dadang menambahkan, perangkat daerah melalui institusi BP2T Kota Tangsel juga telah lama menggulirkan sistem melakukan layanan jemput bola. Model pelayanan kepengurusan dokumen perizinan resmi menggunakan armada mobil keliling.

Armada mobil layanan perizinan keliling siaga secara bergantian serta terjadwal setiap harinya di tujuh wilayah kecamatan.? BP2T Kota Tangsel pun, tambah Dadang, sudah menerapkan model perizinan Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP).

Sistem PTSP bertujuan untuk memangkas? jalur birokrasi serta masa waktu kepengurusan dokumen perizinan jadi singkat.

Lokasi ruangan pelayanannya berada di lantai 2 gedung sisi kanan dari pintu masuk kantor BP2T Kota Tangsel yang terletak persis sekitar area kawasan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Banten.

Di ruangan itu sudah terdapat semua loket milik Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Tangsel. Kelengkapan dokumen dari SKPD terkait biasanya selalu dijadikan rujukan. Pun wajib dipenuhi oleh masyarakat selaku pemohon saat  mengajukan penerbitan izin resmi.

“Setiap hari ada di kantor kecamatan, jadi masyarakat enggak perlu datang ke kantor BP2T. Kasian dong kalau misalkan kayak warga di Cirendeu atau Pondok Cabe, mereka sampai harus jauh-jauh jalan ke Serpong,”? tambahnya.(yud)

 




Pemkot Tangsel Mesti Rehabilitasi Eks Jaringan Terorisme

Kabar6-Perguruan tinggi ternama yang terletak di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku telah melakukan penelitian terkait kelompok jaringan paham radikalisme seperti ISIS, Al-Qaeda, Jamaah Islamiyah dan lain sebagainya.

Ada fakta mengejutkan yang ditemukan dalam penelitian tersebut. Dan, masalah ini sedianya telah menjadi rahasia umum, bahwa tak sedikit diantara para pengikut jaringan teroris tersebut berasal dari Tangsel.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah, Djaka Badranaya mengatakan, meski mayoritas dari mereka (anggota jaringan teroris) merupakan warga pendatang, tapi terbukti bahwa Kota Tangsel telah menjadi daerah penghasil anggota kelompok separatis, selain Bekasi, Kota Tangerang, Malang, Serang, Nganjuk dan lain-lain sebagainya.

“Entah mengapa mereka begitu senang sehingga memilih tinggal di Pamulang dan Ciputat,” katanya dalam acara diskusi yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel di Serpong, Selasa (29/12/2015).

Djaka jelaskan, dari serangkaian pengungkapan kasus penggerebekan lokasi persembunyian para anggota ataupun perekrutan jaringan kelompok terorisme yang pernah terjadi.

Umat penganut paham radikalime ini selalu berbaur untuk interaksi dengan warga sekitar. Bahkan cenderung ramah.

Hasil penelitian menunjukan, saat ini akses untuk mengunggah website milik ISIS sangat mudah. Kelompok ini memilih kalangan anak muda untuk diajak bergabung. Sebab mereka lebih mudah didoktrin paham mengatasnamakan jihad.

Makanya, pesan Zaki, MUI sebagai lembaga resmi mitra pemerintah mesti aktif meluruskan penyimpangan makna jihad. Sosialisasi bisa disampaikan lewat mimbar-mimbar ceramah pengajian, khotib Jum’at dan berbagai kesempatan lainnya.

“Pemkot Tangsel ada program rehabilitasi bagi pemuda yang telah tersesat dan ikut jaringan radikalisme belum,” tanya Zaki.

Menurutnya, kalangan pemuda yang telah ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan meringkuk di sel penjara umumnya menyesal. Mereka harus segera dirangkul oleh Pemkot Tangsel, dan diberikan bantuan wirausaha lewat program padat karya.

Zaki berpendapat, selama ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pemerintah pusat maupun daerah tak sensitif terhadap hal di atas. Metode tersebut dianggapnya cukup efektif agar para mantan anggota jaringan terorisme tak kembali ke kelompok paham radikalisme.

Iapun tak menampik, pernah diusir oleh seorang narapidana kasus tindak pidana terorisme ketika sedang melakukan penelitian. Pria yang telah diganjar belasan tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, itu secara lantak menolak ketika ingin ditemuinya.

Alasan si narapidana, Zaki dianggap sebagai kepanjangantangan dari pemerintah yang membiarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersekutu dengan bangsa yahudi.

 

Berbeda dengan narapidana lainnya atas kasus serupa? yang kini mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur. Mantan mahasiswanya itu menyesali bahwa pemahaman jihadnya ternyata menyimpang.

“Karena selama ini diketahui bahwa institusi pemerintah masih kurang peka dalam melakukan pemetaan atau mapping. Serta mencarikan solusi terbaiknya bagi mantan-mantan anggota kelompok separatis dan radikalisme,” ujar Zaki.(yud)




Polisi Akan Panggil Pemilik Gudang yang Terbakar di Serpong

Kabar6-Pihak kepolisian bakal memanggil dan memintai keterangan pemilik gudang petasan dan kembang api yang terbakar di Blok. B17, Komplek Pergudangan Multiguna, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kita akan panggil pemilik gudang untuk diambil keterangannya,” ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, Selasa (29/12/2015).

Ditanya terkait adanya temuan sembilan drum asam nitrat (yang bisa mengakibatkan luka bakar) di gudang tersebut, Kapolres menyebut temuan itu sedang dalam pendalaman pihaknya.

“Jadi dari hasil keterangan karyawan gudang, gudang itu kiranya tidak hanya untuk menampung kembang api, tapi diduga juga untuk produksi petasan,” ujar Kapolres.

Diketahui, gudang tersebut terbakar dan sempat diwarnai suara ledakan pada Selasa (29/12/2015) siang. Tak urung, kejadian itu sempat membuat karyawan kocar-kacir dan warga sekitar panik.

Terkait kejadian itu, hingga kini kabar6.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pemilik gudang, yang disebut-sebut tinggal di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.(cep)




Dua Perlintasan Liar KA di Tangsel Dicuekin

Kabar6-Pemerintah Pusat dan Provinsi Banten terkesan masih tutup mata terhadap keberadaan pintu perlintasan Kereta Api (KA) liar yang ada dan beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Padahal, lokasi perlintasan liar itu setiap harinya padat dilalui moda angkutan kendaraan bermotor. Dan, sering terjadi kecelakaan.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi (Dishubkominfo), Wijaya Kusuma mengatakan, hasil identifikasi tercatat di wilayah Kota Tangsel terdapat ada dua titik lokasi perlintasan liar.

Fasilitas umum yang sudah ada sejak daerah ini masih menginduk kepada Kabupaten Tangerang itu, tidak dipasangi palang pintu.

“Zona perlintasan kereta api yang liar berdasarkan inventarisir kami ada dua titik lokasi,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (29/12/2015).

Wijaya memaparkan, titik dimaksud berada di wilayah Pladen, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur. Kemudian di dekat Stasiun Rawa Buntu, Kecamatan Serpong.

Setiap harinya, pada dua titik lokasi perlintasan liar tersebut dilewati ratusan unit kendaraan bermotor roda dua dan empat.

“Seperti di Rawa Buntu, sudah sering terjadi kecelakaan. Pengendara motor atau mobil tertabrak kereta api yang lewat,” paparnya.

Dijelaskannya, selama ini Dishubkominfo Kota Tangsel pun sudah mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan, terkait keberadaan perlintasan liar tersebut.

Bahkan berdasarkan catatan kabar6.com, usulan pemasangan perangkat palang pintu perlintasan beserta penempatan petugas, juga pernah disampaikan kepada Hermanto Dwiatmoko selaku orang nomor satu di Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

“Kita juga sudah usulkan ke Ditjen Perkeretaapian melalui Dishubkominfo Prov Banten tentang perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu,” jelasnya.

Sementara, untuk palang pintu perlintasan resmi yang ada di Kota Tangsel jumlahnya ada tiga titik lokasi. Dua titik lokasi selain Pondok Ranji yakni, di dekat Stasiun Sudimara Jombang, Kecamatan Ciputat, dan Pasar Serpong di Kecamatan Serpong.

Pemerintah Kota Tangsel sendiri, tidak memiliki kewenangan penuh ihwal penanganan masalah perlintasan sebidang kereta api? tersebut. Pasalnya, ketentuan itu telah diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Wijaya uraikan, permasalahan perlintasan sebidang telah diatur dalam payung hukum di atas melalui Pasal 91 Ayat (1) yakni, perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang.

Sementara pada Pasal 92 Ayat (2) menyatakan pembangunan jalan yang berpotongan langsung harus mendapat izin pemilik prasarana yakni, pemerintah pusat atau menteri perhubungan.

Kemudian pada Pasal 94 Ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak berizin harus ditutup.

 

Namun demikian, Wijaya juga tak menampik bila kedua titik lokasi perlintasan liar di Kota Tangsel cukup strategis bagi masyarakat sekitar. Alasannya, akses jarak tempuh bagi warga pengendara kendaraan bermotor lewat perlintasan liar jadi lebih dekat.

“Kalau aja dari dulu ini selaku Dishub Tangsel punya otoritas, pastinya enggak bakal ada titik perlintasan liar. Pengadaan alat palang pintu perlintasan kereta api sudah dipasang, sekalian sama warga sekitar kita berdayakan buat kerja jadi petugas jaga yang dibiayai APBD,” tambah Wijaya.(yud)




Gudang Petasan dan Kembang Api Serpong Terbakar

Kabar6-Menjelang tahun baru, sebuah gudang penyimpanan petasan dan kembang api di komplek Multi Guna, BLok B.17, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terbakar, selasa (29/12/2015).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun demikian, ledakan yang terjadi membuat karyawan di gudang tersebut kalang-kabut berhamburan keluar gudang, dengan kepala yang ceceran kertas yang diuga merupakan dari serpihan petasan yang meledak.

“Bukan cuma karyawan yang panik, tapi kita juga ikut panik setelah mendengar suara ledakan yang kemudian dilanjutkan dengan berhamburnnya karyawan dari gudang tersebut,” ujar Wawan, warga sekitar.

Hingga berita ini disusun, tujuh unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel yang diterjunkan ke lokasi masih berjibaku memadamkan api.

“Kami masih berupaya memadamkan api,” ujar M. Nurudin, Komandan Pleton Damkar sembarui mengaku belum mengetahui persis penyebab ledakan dan terbakarnya gudang tersebut.(cep)