Miliki Ganja, Pengangguran Ditangkap Polsek Kronjo

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Jauhi narkoba, bila tidak ingin dikurung dalam penjara. Seperti nasib yang kini dialami ES (29), warga Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Ya, Es diringkus polisi dirumahnya, saat menunggu pembeli. Dari tangannya juga disita daun ganja kering siap edar 1,4 gram.

Penangkapan Es sedianya merupakan pengembangan dari penangkapan terhadap AL, yang tak lain ada konsumen dari Es.

“ES kami tangkap berdasarkan keterangan pelaku sebelumnya. Setelah digeledah kami temukan ganja seberat 1,4 gram milik tersangka,”kata Kapolsek Kronjo AKP Bambang, Senin (11/1/2016) siang.

Saat dilakukan penangkapan, ES sempat mengelak disebut pengguna daun haram. Namun akhirnya,  pria pengangguran itu hanya bisa pasrah saat petugas menunjukan hasil tes urine pelaku.

“Hasil tes urine pelaku positif mengkonsumsi ganja,” ujar Kapolsek.**Baca juga: Gelapkan Mobil, Karyawati Cantik Ditangkap Saat Dugem.

Akibat perbuatannya, ES kini meringkuk di sel tahanan dan dijerat dengan UU Nomor 35 Tahun 2009. (abie)




SKPD Absen Dewan Tangsel Ogah Bahas Raperda

Wakil Ketua I DPRD Tangsel, Tubagus Bayu Murdani (kiri).(bbs)

Kabar6-Lembaga legislatif di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sempat membatalkan rapat dengar pendapat yang membahas rencana pembuatan rancangan peraturan daerah (Raperda).

Dewan Perwakilan R‎akyat Daerah (DPRD) setempat menggadang-gadang pada Tahun Anggaran 2016 ini bakal garap dan terbitkan empat payung hukum.

Pantauan kabar6.com, rencana pembahasan empat Raperda di Kota Tangsel direncanakan berlangsung usai digelarnya rapat paripurna pengesahan Peraturan Daerah tentang Pengesahan APBD 2016.

Usai ketuk palu, kalangan hanya para pejabat di lembaga eksekutif saja yang beranjak pergi meninggalkan ruangan.

“Kepada rekan-rekan legislatif, kita akan membahas empat raperda, yang tiganya merupakan usulan dari Pemerintah Kota Tangsel,” kata Wakil Ketua I DPRD Tubagus Bayu Murdani di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Kecamatan Serpong, kemarin.

Rencananya, program legislasi terhadap ‎empat payung hukum yang diusulkan oleh Pemkot Tangsel yaitu, Raperda tentang Perpustakaan, Santunan Kematian, Kota Layak Anak. Sementara untuk Raperda inisiatif yaitu tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Namun, usai rapat paripurna pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah‎ (SKPD) terkait juga ikut-ikutan rekan sejawat lainnya pergi meninggalkan gedung.

Berkali-kali politikus asal Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan itu memanggil kepala dinas serta badan terkait untuk menghadiri acara “pembahasan” legislasi.

Intonasi suara Bayu yang ‎memanggil lewat pengeras suara mulai meninggi. Sampai batas waktu sekitar setengah jam pun pimpinan SKPD terkait pemilik Raperda tidak muncul.

Sementara Kepala Kantor Perpustakaan Kota Tangsel Chaerudin yang sendirian berada di dalam gedung hanya celingak-celinguk mencari rekan sejawatnya.

“Ya berhubung pimpinan SKPD yang mengajukan Raperda tidak hadir maka rapat paripurna ini kita batalkan. Setuju?,” tanya Bayu.**Baca juga: Pemkot Tangsel Gandeng Kampus Atasi Sampah.

Alhasil, pernyataan orang nomor satu partai berlambang Banteng Moncong Putih itupun disambut setuju oleh sejumlah anggota parlemen di Kota Tangsel lainnya yang turut hadir.(yud)




Gelapkan Mobil, Karyawati Cantik Ditangkap Saat Dugem

kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(bbs)

Kabar6-‎Paras cantik bukan jaminan perangai baik. Begitupun dengan Silvi Aprilia Kurniawan, karyawati perusahaan di kawasan Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, wanita itu mesti berurusan dengan polisi, setelah dilaporkan menggelapkan mobil milik bosnya.

Kepala Polres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan menceritakan, kasus itu berawal dari laporan yang dilayangkan Haryanto Kurniawan.

Dimana pada Jum’at (13/11/2015) silam, korban menyuruh Silvi mengambil mobil jenis Honda Civic B 1124 WAB dari bengkel, lantaran telah diasuransikan oleh pemiliknya.

Namun oleh Silvi, mobil tak langsung diserahkan ke pemiliknya. Melainkan dibawa kabur, dan digadaikan sebesar Rp25 juta kepada pria bernama Nana Supriatna.

Sementara, Haryanto Kurniawan yang kebingungan karena mobil tak kunjung kembali, mencari Silvi kerumah orangtuanya. Namun, diketahui bila Silvi sudah sepekan tak pulang ke rumah.

Hingga akhirnya, korbanpun melaporkannya ke pihak polisi. Barulah pada Jumat (8/1/2015) kemarin, petugas berhasil meringkus Silvi saat sedang asik dugem di Diskotik Milenium, Jakarta Pusat.

“Langsung kami amankan. Dan dari interogasi awal, tersangka ini menggadaikan mobil bosnya ke pria bernama Nana Supriatna pada malam tahun baru,” kata Ayi.**Baca juga: Pemkot Tangsel Gandeng Kampus Atasi Sampah.

Dari keterangan Silvi, polisi juga mengamankan Nana Supriatna, penerima gadai mobil dari Silvi. “Kedua tersangka sudah diamankan di Polres untuk diselidiki lebih lanjut,” pungkasnya.(yud)




Pemkot Tangsel Gandeng Kampus Atasi Sampah

Bak penampungan sampah di Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus berupaya mengatasi masalah sampah perkotaan diwilayahnya.

Setelah melibatkan kelompok masyarakat, kini DKPP setempat juga mencoba melibatkan kalangan perguruan tinggi dengan klaim agar penanganannya bisa lebih masif.

Demikian dikatakan‎ Kepala Bidang Kebersihan DKPP Kota Tangsel, Yepi Suherman saat dihubungi wartawan, Minggu (10/1/2016). “Kami sudah melakukan penjajakan. Rencananya kedua kampus di Cirendeu akan dilibatkan,” katanya.

Yepi menerangkan, kampus yang dimaksud telah melakukan pertemuan dengan delegasi dari DKPP Kota Tangsel yakni, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan.‎

Pada pertemuan dengan civitas akademi di kampus yang terletak di Kecamatan Ciputat Timur itu diutarakan potensi serta peluang dari pengelolaan sampah.

“Ketika itu kami mendapat undangan untuk bicara masalah sampah. Dengan senang hati, kami ajak sekalian kampus tersebut untuk membantu atasi sampah di Tangsel,” terangnya.

Yepi menambahkan, pada saat itu juga hadir sejumlah mahasiswa perwakilan dari Universitas Muhamadiyah Jakarta. Kebetulan lokasi kedua kampus tersebut saling bersebelahan.

Kedua kampus itupun direkomendasikan agar bisa membentuk bank sampah. Nantinya hasil dari pendapatan selama pengelolaan limbah dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus.

“Saya terobsesi sistem penanganan sampah di Tangsel bisa seperti Korea Selatan. Di sana kampus berperan aktif dalam membantu mengelola sampah,” tambahnya.(yud)




Ini Kata Supir Angkot di Tangsel, Soal Belum Turunnya Ongkos

Angkot di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Kebijakan penurunan harga BBM jenis premium yang dilakukan pemerintah tidak membuat tarif angkutan umum di Kota Tangsel ikut turun. Para awak angkutan enggan menurunkan tarif karena nominal penurunan dinilai masih kecil.

Selain masih akan mematok tarif lama kepada para penumpang, tidak sedikit awak angkutan yang belum mengetahui jika harga premium sudah diturunkan dan mulai berlaku sejak Selasa (5/1/2016) kemarin.

Sarono, sopir angkot D-13 jurusan Pamulang-Ciputat, memastikan tidak akan menurunkan tarif, meskipun harga premium sudah turun.

“Turunnya nanggung, cuma sedikit. Jadi ya tidak pengaruh ke tarif. Tarifnya ya tetap,” ungkapnya, Minggu (10/1/2016)‎

Menurut Sarono, penurunan harga solar tidak diikuti dengan penurunan jumlah setoran ke pemilik bus yang mencapai Rp150.000 per hari. Jika tarif diturunkan, dipastikan pendapatan tidak akan menutup biaya operasional.

“Sekarang penumpang sekarang sepi. Sehari paling hanya dapat Rp50.000, jadi tidak bisa menutup, apalagi kalau tarif diturunkan,” katanya.

Sopir angkot lainnya, Nursid, mengaku belum tahu jika harga premium sudah diturunkan. Meski demikian, pihaknya tidak akan menurunkan tarif penumpang.

Menurut Nuri, tarif baru bisa diturunkan jika penurunan harga premium paling tidak mencapai Rp2.000 per liter seperti halnya saat mengalami kenaikan harga.

Dia juga menjadikan besaran setoran yang tetap dan sepinya penumpang sebagai alasan enggan menurunkan tarif. “Kalau tarif diturunkan tambah tidak akan nutup. Apalagi sekarang sering macet,” ujarnya.

Sementara, salah seorang penumpang, Edi mengatakan, tarif angkutan seharusnya ikut turun jika harga BBM diturunkan. Sebab, pada saat harga BBM dinaikkan, tarif angkutan juga ikut naik.

“Seharusnya menyesuaikan sama kayak pas BBM naik. Tarifnya kan juga naik,” ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel Taryono enggan berkomentar terkait penurunan harga BBM yang berpengaruh terhadap ongkos angkutan.

Diketahui, pemerintah memutuskan penurunan harga premium di Jawa-Bali-Madura Rp7.050 perliter dari semula Rp7.150 per liter.(yud)




Kantor BNNK Tangsel‎ Bakal Dilengkapi Sel Tahanan

Pengungkapan kasus 67 KG ganja di Tangsel.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menfasilitasi pendirian kantor bagi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) setempat dengan sistem pinjam pakai.

Kebijakan ini lantaran tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah termuda Provinsi Banten ini tergolong tinggi.

Kepala BNNK Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono mengatakan, desain bangunan kantor yang akan dibangun seluas 1.500 meter persegi.

Konstruksi bangunan gedung dua lantai bakal dilengkapi klinik pemeriksaan dan sel tahanan bagi pecandu dan pengedar narkoba.

“Minimal mampu menampung 10 orang tahanan kasus ringan dengan masa hukuman 80 hari. Adapun kasus berat sampai empat bulan,” katanya, Minggu (10/1/2015).

Heri jelaskan, klinik pemeriksaan diperuntukan bagi‎ warga pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi. Sementara bagi pecandu tergolong berat maka direkomendasikan ke klinik rehabilitasi di kawasan LIDO, Jawa Barat.

Ia melihat berdasarkan karakteristik demografi di Kota Tangsel dianggap rawan peredaran narkoba. Beragam kasus besar pernah terjadi, mulai dari pengungkapan ganja sebesar satu ton hingga lokasi produksi narkoba jenis sabu.

“Kita perhatikan banyak hunian ekslusif yang tidak bisa dimasuki. Memang kedatangan mereka selain membawa hal positif juga mendatangkan hal negatif apalagi mereka yang diketahui kulit hitam. ini sudah menjadi rahasia umum makanya perlu diwaspadai,” paparnya.

Di lokasi sama, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengaku, dipilihnya kawasan Pemerintahan Kota Tangsel yang ada di Kecamatan Setu sebagai kantor BNNK, merupakan tempat strategis untuk berdirinya kantor BNNK Tangsel. **Baca juga: Di Banten, Baru Ada BNNK Tangsel dan Cilegon.

“Menjadi terintegrasi karena dekat dengan Pusat Pemerintahan, aksesibilitasnya juga baik, karena dilintasi jalan Provinsi, dekat dengan tol, stasiun dan pasti lebih mudah untuk menjangkau tujuh Kecamatan yang ada di Tangsel,” jelas Airin.(yud)




Di Banten, Baru Ada BNNK Tangsel dan Cilegon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangerang Selatan (Tangsel), menyatakan pembangunan kantor untuk meningkatkan upaya pencegahan, peredaran, penggunaan dan rehabilitasi pengguna narkotika dan psikotropika sudah menjadi kebutuhan.

‎Pada tahun ini, direncanakan akan ada dua kota yang memiliki Kantor BNNK di Provinsi Banten.

Kepala Biro Umum BNN, Komisaris Besar Teguh Iman Wahyudi, menyampaikan, tugas BNNK di tahun 2016 semakin besar. Itu ditandai dengan bertambahnya kewenangan BNNK dalam melakukan proses penyidikan terhadap warga terduga pengguna dan pengedar narkoba.

“Dulu tugas BNNK hanya pada penyelidikan atau pemetaan jaringan, nah mulai tahun ini sudah melakukan penyidikan. Dulu memerlukan tanah 1.000 meter, sekarang jadi 1.500 meter, tentu kinerjanya kita dorong semakin bagus lagi,” ujarnya, Minggu (10/1/2015).

Teguh menjelaskan, dengan segera berdirinya Kantor BNNK Tangsel di 2016 ini, artinya Provinsi Banten baru akan memiliki dua Kantor BNNK yakni di Kota Cilegon dan Kota Tangsel.

Di Kota Tangsel menjadi skala prioritas bila dibanding Kota di Sulawesi Tengah. Menurutnya peredaran narkoba di Kota Tangsel juga tinggi. Sementara wilayah DKI Jakarta sulit dapatkan tanah, karena Kita anggaran untuk beli tanah itu tidak ada.

“Kota-kota lain di luar Tangsel dan dalam zona Provinsi Banten bisa nantinya memanfaatkan sarana-prasarana BNNK Tangsel ini,” ujarnya.

Kepala BNNK Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono, Kota Tangsel, merupakan salah satu daerah rawan peredaran narkoba di Provinsi Banten. Dilihat data pengungkapan narkoba memang cukup besar.

“Di Tangsel ini ada tempat produksinya, pengedarnya, penggunanya saja di tahun 2015 ada 125 yang teridentifikasi,” kata Heri.

Aksesibilitas Tangsel yang strategis di jangkau dari manapun, juga menjadi perhatian akan tingginya peredaran narkoba di Kota pemekaran Kabupaten Tangerang ini. **Baca juga: Kantor BNNK Tangsel Bakal Dibangun di Serpong.

“Sekarang eranya setiap orang dari manapun bisa keluar-masuk dengan bebas, ekspatriat di Tangsel banyak, kawasan permukiman eksklusif juga merebak, ini yang mesti Kita kawal,” katanya.(yud)




Cegah Korupsi, Pemkot Tangsel Punya UPG

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.(bbs)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menegaskan, bahwa pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) berjalan secara baik.

Baru-baru ini, pihak Inspektorat sudah menyampaikan dalam Rapat Pimpinan (Rapim). Itu artinyak, program UPG sudah siap untuk diluncurkan.

“Berjalana sangat baik dan sudah disampaikan oleh Inspektorat saat ada Rapim. Berharap ini akan segera dilaksanakan secepatnya,” kata Airin.

Menurut Airin, tujuan UPG adalah, bagaimana mengajarkan pegawai bekerja dengan baik dan jujur. Sehingga dapat menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan bangsa ini dari jarahan korupsi.

Kerjasama KPK dengan pemerintah daerah akan terus ditingkatkan untuk mensosialisasikan supaya tidak terjadi potensi korupsi.

“KPK bertugas sebagai pencegah, maka melalui UPG yang ada di Tingkat kota mengajak pegawai dilingkungan Pemda Tangsel bekerja secara baik dan optimal,” paparnya.

Sebelumnya, Sekretaris Inspektorat Kota Tangsel, Ahmad Zubair menjelaskan Pemkot telah melahirkan Keputusan Walikota (Kepwal) tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi dengan No: 700/kep.188-huk/2015.

Unit ini berfungsi sebagai tempat pengaduan atau pelaporan PNS Tangsel jika mendapatkan pemberian dari orang lain.

“Kepwal itu bagian dari keseriusan Pemkot Tangsel dalam memberantas korupsi. Lahirnya Kepwal ini bukan untuk menakut-nakuti tapi bagimana pegawai di lingkungan Pemkot Tangsel mengedepankan kejujuran,” katanya.

Dalam Kepwal tersebut diatur soal indikator suap di antaranya menerima imbalan dalam pelayanan masyarakat. Memberikan sesuatu ketika dalam pemeriksaan termasuk bentuk terimakasih dalam pengadaan barang jasa. Sedangkan yang termasuk bukan suap diantaranya, perjalanan dinas, makan minum dinas, dan honor. **Baca juga: Kantor BNNK Tangsel Bakal Dibangun di Serpong.

“Di sini juga diatur bagi aparatur saat kondangan maksimal satu juta rupiah, tidak boleh lebih. Termasuk pemberian lepas sambut rekan kerja maksimal tiga ratus ribu rupiah. Jika lebih dari ketentuan, mereka wajibmelaporkan,” tegas Ahmad Zubair.‎(yud)




Kantor BNNK Tangsel Bakal Dibangun di Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satu-persatu instansi vertikal di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan dana hibah untuk pendirian kantor sekretariat.

Kali ini, gilian Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) setempat yang memperoleh hibah tanah seluas 1.500 meter persegi di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Serpong.

“Tadi sudah berkoordinasi dengan BNN pusat, sala satu syaratnya adalah dengan cara menghibahkan tanah,” kata Airin, Sabtu (9/1/2016), saat meninjau lokasi tanah yang akan dijadikan kantor BNNK Tangsel.

Melalui proses yang berlangsung, tanah hibah yang dimaksudkan untuk kantor BNNK Tangsel itu, diawali dengan proses pinjam pakai.

“Pinjam pakai cukup dengan SK Walikota, sama halnya dengan pembangunan kantor Kementrian Agama Tangsel. Prosesnya Kita akan lakukan pinjam pakai terlebih dulu, kemudian Kita lakukan hibah dengan persetujuan DPRD,” ucap Walikota menjelaskan.

Lebih jauh kandidat Walikota yang unggul pada hasil pilkada 9 Desember kemarin itu menerangkan, dana pembangunan kantor bersumber dari BNN Pusat.

“Luas tanah kurang lebih 1.500 meter sesuai permintaan BNNK Tangsel, Kita akan siapkan lahannya, tapi pembangunannya menggunakan anggaran BNN Pusat,” tambahnya.

Kepala Biro Umum BNN, Komisaris Besar Teguh Iman Wahyudi memastikan, tahapan pembangunan kantor BNNK Tangsel akan dimulai pada tahun 2016 ini. **Baca juga: Pria Terduga Pencuri Mobil Ditangkap Buser Polsek Pamulang.

“Kalau anggaran turun Kita bangun tahun ini, tapi kalau tahun ini belum turun di tahun anggaran 2017. kalau komitmen Pemkot sudah menyediakan lahan dan sudah dihibahkan, tentu diprioritaskan untuk segera dibangun,” tegasnya.(yud)




Polres Tangsel Pastikan Pria Bergolok Spesialis Maling Mobil

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(bbs)

Kabar6-Dua pria bergolok yang diamankan Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (9/1/2016), dipastikan sebagai komplotan pencuri spesialist mobil Pick Up.

Kedua pria tersebut masing-masing berinisial Mnp (30), warga Jalan HK, Kampung Sengkol, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu dan Erk (35), warga Jalan Pinang, Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, kedua pelaku kiranya sudah menjadi Target Operasi (TO) petugas.

“Dari hasil pemeriksaan terungkap, komplotan tersebut mengaku sudah lima kali beraksi mencuri mobil. Saat diringkus, keduanya juga tengah beraksi,” ujar Kapolres.

Kini, kasus tersebut sedang dikembangkan oleh petugas Polsek Pamulang, guna mengungkap kemungkinan masih adanya pelaku lain yang belum tertangkap. Baca juga: Pria Terduga Pencuri Mobil Ditangkap Buser Polsek Pamulang.

Sedianya, Mnp dan Erk diringkus saat tengah berupaya mencuri mobil Mitsubshi Colt L300 Pick Up, warna hitam dengan nopol F 8827 FF milik RT Muhyi, di Jalan Surya Kencana, Gang Ketapang 1, RT 04/04, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.(cep)