Kepengurusan KSK Resort Tangsel Dipertanyakan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Munculnya beberapa nama “siluman” dalam kepengurusan Kelompok Sadar Kamtibmas (KSK) Resor Tangerang Selatan (Tangsel), menuai protes dari KSK Sektor Ciputat.

Itu terjadi, karena berdasarkan  hasil rapat resmi yang dilaksanakan Pengurus KSK Ciputat tanggal 10 November 2015 lalu, telah direkomendasi lima nama anggota KSK Ciputat yang diusulkan sebagai pengurus KSK Tangsel.

Kelimanya masing-masing adalah H. Hatta, Asep Hidayat, Cecep, Ateng dan H. Kayani. Namun kenyataanya, dalam kepengurusan yang terbentuk, justru muncul nama lain diluar rekomendasi tersebut.

“Kami ingin mempertanyakan kepada formatur, kenapa tiba-tiba dalam kepengurusan muncul nama lain yang tidak pernah di rekomendasikan. Lalu seperti apa mekanisme penyusunannya,” ujar H Gugus Joko Waskito, Dewan Penasehat KSK Sektor Ciputat, Jumat (15/1/2016).

Ironisnya lagi, kata Gugus, nama-nama yang muncul dalam kepengurusan tersebut, adalah orang-orang yang tidak aktif dan tidak dikenal oleh anggota-anggota KSK lainnya.

Karena itu, kata Gugus, dirinya meminta kepada pihak Polres Tangsel agar tidak  mengeluarkan SK Kepengurusan KSK Resort Tangsel, sebelum permasalahan tersebut terselesaikan.

“Saya mengimbau begini, karena ketika saya mempertanyakan masalah tersebut kepada Ketua KSK Sektor Ciputat, justru tidak dijawab,” kata dia.**Baca juga: Musnahkan 65 KG Ganja, Polres Tangsel Ajak Masyarakat Perangi Narkoba.

Gugus mengaku tidak bisa membiarkan persoalan tersebut, karena itu berkaitan dengan nama baik KSK Resor Tangsel yang patut dijaga bersama.(cep)

**Baca juga: Sepeda Motor Polwan Pandeglang Dibakar.




Disemprot Bang Ben, Ini Kata Kabag Humas‎ Tangsel

Kabag Humas Setda Tangsel, Dedi Rafidi.(cep)

Kabar6-Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dedi Rafidi, menanggapi datar teguran yang dilontarkan atasannya, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.

‎Teguran itu lantaran produktivitas serta kualitas kinerja kehumasan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, dianggap jeblok.

“Alhamdullilah, ada yang menilai buruk. Jadi bisa intropeksi untuk menuju lebih baik, dan tidak terlena,” kata Dedi saat dihubungi kabar6.com, Kamis (14/1/2016).

Namun demikian, Dedi secara tegas menampik tudingan bila selama ini tak mempublikasi kegiatan pimpinannya.

“Itu foto yang dimaksud Pak Wakil adalah album kegiatan selama menjabat. Dan, itu akan diterbitkan pada April nanti, setelah selesai masa jabatan‎,” terang Dedi.

Sebelumnya, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengevaluasi kinerja Bagian Humas dan Protokol, dalam naungan Setda. **Baca juga: Kehumasan Pemkot Tangsel Buruk, Polres Tangsel Bagus.

Teguran disampaikan pada pertemuan rapat pimpinan (Rapim) evaluasi program kerja pada Kamis (07/1/2016) kemarin itu lantaran sistem kehumasan yang dikelola Bagian Humas dan Protokoler dianggap buruk. **Baca juga: Sadis..! Perampok Bermotor Tembak Nasabah BCA di Alam Sutera.

Bahkan, Wakil Walikota menyebut bila foto kegiatannya tidak pernah ada dan terpublis di media massa. **Baca juga: Musnahkan 67 KG Ganja, Polres Tangsel Ajak Masyarakat Perangi Narkoba.

“Pak Dedi gimana nih?. Foto saya saja sampai enggak pernah ada di media massa,” sindir Bang Ben, sapan akrab Benyamin yang di‎tirukan pejabat yang enggan disebutkan namanya itu di Masjid Agung Al Mujahiddin, Kecamatan Pamulang, Rabu (13/1/2015). (yud)




Musnahkan 65 KG Ganja, Polres Tangsel Ajak Masyarakat Perangi Narkoba

Kapolres Tangsel saat memusnahkan 67 KG ganja.(cep)

Kabar6-Jajaran Polres Tangerang Selatan (Tangsel) memusnahkan sebanyak 65  kilogram (KG) ganja kering yang merupakan hasil sitaan barang bukti kejahatan.

Pemusnahan daun haram tersebut dilakukan dengan cara dibakar di lapangan Mapolres  Tangsel, pada Kamis (14/1/2015).

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, barang bukti ganja seberat 65 KG itu disita dari seorang tersangka berinisial YS (36) pada (03/12/2015) lalu.

Sebelumnya, bandar ganja kelas kakap itu berhasil diringkus di Jalan Al Mum’in, RT 02/02, Kelurahan Buaran Serua, Kecamatan Ciputat.

“Kita sengaja melakukan pemusnahan ini dihadapan publik, sebagai bentuk keterbukaan. Agar semua masyarakatpun tahu betapa bayanya narkoba,” ujarnya.

Ayi Supardan menjelaskan, terungkapnya jaringan narkoba itu bukan berarti pemberantasan narkoba usai. Tapi, harus bisa membangun sinergitas polisi dengan masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba.**Baca juga: Sadis..! Perampok Bermotor Tembak Nasabah BCA di Alam Sutera.

“Dengan ini, kita mengajak masyarakat untuk ikut serta memerangi narkoba,” jelasnya.(cep)

**Baca juga: Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar.




Sadis..! Perampok Bermotor Tembak Nasabah BCA di Alam Sutera

Drs Setyo Bawano saat di RS Omni Alam Sutera.(cep)

Kabar6-Aksi kawanan perampok berpistol dengan modus gembos ban menyasar seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) di Jalan Boulevard Raya, Alam Sutra, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (14/1/2016).

Meski komplotan pelaku sempat menembak lengan dan menusuk punggung korban, namun komplotan itu gagal merampas tas berisi uang tunai Rp60 juta yang baru saja diambil korban dari BCA Pasar Segar, di Kelurahan Pondok Jagung.

Sumber kabar6.com di kepolisian menyebutkan, korban adalah seorang pengsuaha swasta bernama Drs Setyo Bawano (51), warga Jalan Kelengkeng, Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. 

Peristiwa berawal ketika korban yang mengemudikan Toyota Hilux B 9207 NAK, baru saja mengambil uang sebesar Rp.60 juta dari BCA Pasar Segar bersama rekannya Novi.

Kemudian, saat melintasi bundaran Sport Center Alam Sutera, korban merasa ban mobilnya kempes. Tepat di depan Binus Alam Sutera, korban menghentikan mobil dan mendapati ban belakang kiri mobil sudah dalam kondisi robek.

Saat itu, muncul empat orang berboncengan dengan dua sepeda motor, langsung menodong korban dengan Senjata api diduga jenis FN.

Saat itu, pelaku berupaya merampas tas berisi uang Rp60 juta. Sementara, korban tetap mempertahankan. Hingga, terjadilah aksi tarik-menarik tas.

Hingga, pelaku yang kesal kemudian menembakkan pistolnya dan mengenai lengan kiri korban. Sementara pelaku lainnya menusukkan pisau hingga melukai punggung korban.

Dalam kondisi terluka, korban kemudian melemparkan tas kepada rekannya, Novi. Sementara Novi dengan sigap menerima tas dan langsung kabur ke arah Kampus Binus sambil berteriak minta tolong.

Teriakan Novi sempat terdengar oleh Hervis Santoso, Satpam Binus. Namun, saat hendak menolong, Hervis melihat salah seorang pelaku mengarahkan pistol kepadanya. Hingga, Hervis pun membatalkan niatnya.

Moment itu kemudian langsung dimanfaatkan komplotan pelaku untuk kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Setelah pelaku menghilang, barulah warga sekitar berdatangan. Korban yang terluka langsung dibawa ke RS Omni Alam Sutera. Sementara kasusnya dilaporkan ke polisi.**Baca juga: BKPP Tangsel Imbau PNS Waspadai Ormas Gafatar.

Hingga berita ini disusun, kabar6.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian terkait.(cep)




BKPP Tangsel Imbau PNS Waspadai Ormas Gafatar

Kepala BKPP Kota Tangsel, Firdaus.(bbs)

Kabar6-Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau kepada para aparatur pemerintahan, baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non PNS, untuk mewaspadai Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Kepala BKPP Kota Tangsel, Firdaus menyatakan, pihaknya akan segera membuat surat imbauan bagi pegawai di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar mewaspadai gerakan Ormas Gafatar yang telah banyak menjadi korban di berbagai daerah, termasuk satunya PNS.

“Kami meminta pegawai untuk bekerja dan melayani masyarakat seperti biasanya. Dan, jangan terpengaruh dengan Ormas Gafatar, karena sudah ada instansi terkait yang menanganinya, tetapi kalau mewaspadai yah bolehlah,” ucap mantan Camat Pamulang ini saat ditemui kabar6.com di ruang kerjanya, Rabu (13/1/2016).

Ketika disinggung langkah yang akan dilakukan bila ditemukan adanya PNS atau non PNS yang menjadi pengikut Ormas Gafatar, Firdaus menekankan, bila pihaknya akan melakukan pembinaan terlebih dahulu.

Tentunya, kordinasi akan dilakukan dengan melibatkan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Kantor Kementrian Agama (Kemenag) kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.**Baca juga: Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar.

“Kami juga harus melibatkan MUI dan Kemenag agar dapat meluruskan ketika membina bila ada PNS atau non PNS yang jadi pengikut Ormas Gafatar, tetapi kami berharap aparatur pemerintahan bebas dari yang namanya aliran sesat atau yang terlarang,” harap Firdaus.(ard)




Pemerasan Bos PRT Bintaro Ternyata Bukan yang Pertama

Dua terduga pemeras saat diamankan di Polsek Pondok Aren.(cep)

Kabar6-Aksi pemerasan terhadap pengusaha jasa penyalur Pembantu Rumah Tangga (PRT) Riyadiyanto alias Ardi, selaku Direktur II PT Citra Kartini Mandiri yang berkantor di Jalan Kucica XII Sektor 9, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tang‎erang Selatan (Tangsel), kiranya bukan kali pertama.

Tiga terduga pelaku pemeras yang merupakan kolaborasi antara oknum pimpinan media, Organisasi tenaga kerja dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kiranya juga sudah melakukan hal serupa kepada Ardi, dengan besaran permintaan uang yang sama. Mirisnya, satu dari tiga pelaku ternyata seorang wanita.

“Korban yang pertama sama, jadi korban dua kali di peras dengan nilai yang sama,” ujar Kanit Reskrim Polsek‎ Pondok Aren, Iptu Agung Sangaji kepada kabar6.com, Rabu (13/1/2016).

Sedianya, tiga oknum terduga pemeras tersebut masing-masing berinisial BP, pimpinan umum salah satu tabloid terbitan Jakarta. RS (sebelumnya tertulis RH), Ketua Organisasi pekerja dan PR, wanita yang sebelumnya disebut-sebut sebagai LSM.**Baca juga: Lagi, Oknum Wartawan “Pemeras” Ditangkap Polsek Pondok Aren.

“Dari pemeriksaan awal, yang wanita mengaku hanya sekedar ikut-ikutan saja, karena diajak oleh dua temannya,” terang Agung.**Baca juga: Mayat Pria Mengambang di Kali Pesanggrahan Ciputat.

Atas perbuatannya, ketiga pelaku disangka telah melanggar Kitab Undang-undang Hukum Pidana terancam dijerat Pasal 368 tentang pemerasan dan Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan, dengan ancaman sembilan tahun penjara.‎(cep)




Mayat Pria Mengambang di Kali Pesanggrahan Ciputat

Mayat pria di Kali Pesanggrahan Ciputat.(cep)

Kabar6-Mayat laki- laki tanpa identitas ditemukan mengambang di pinggir Kali Pesanggrahan, Jalan Mars Raya, VIlla Cinere Raya, Kelurahan Pisangan,  Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (13/1/2016).

 
Jenazah misterius itu, pertama kali ditemukan oleh Teguh Haryanto, pemancing yang merupakan warga sekitar.

“Saya lagi mancing, terus lihat ada mayat ngambang. Karena takut, saya kemudian manggil petugas keamanan,” kata Teguh Haryanto.

Kasubag Humas Polres Tanggsel, Ajun Komisaris Manshuri mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, anggota kepolisian dari Polsek Ciputat langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Dari hasil pemeriksaan, sejauh ini belum ditemukan adanya tanda-tanda luka bekas penganiayaan dan kekerasan,” katanya saat dihubungi kabar6.com. **Baca juga: Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar.

Manshuri menambahkan, mayat pria tak dikenal itu ciri-ciri yakni berusia sekitar 40 tahun, memakai kaos warna merah, memakai celana pendek warna hitam. **Baca juga: Kehumasan Pemkot Tangsel Buruk, Polres Tangsel Bagus.

“Mayat laki- laki tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati guna dilakukan otopsi,” tambahnya.(cep)




Kehumasan Pemkot Tangsel Buruk, Polres Tangsel Bagus

Grafik prestasi kehumasan Polres se-Polda Metro Jaya.(ist)

Kabar6-Sistem kehumasan di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mendapat sorotan dari berbagai pihak lantaran dianggap buruk.

Faktanya berbeda dengan sistem kehumasan yang dikelola Kepolisian Resort (Polres) setempat, mesti seumur jagung tapi telah berhasil menorehkan prestasi.

Sumber kabar6.com mengatakan, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie bahkan sempat menegur bawahannya, yakni Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah, Dedi Rafidi.

Teguran keras itu disampaikannya pada pertemuan rapat pimpinan (Rapim) evaluasi program kerja pada Kamis (07/1/2016) kemarin.

“Pak Dedi gimana nih?. Foto saya saja sampai enggak pernah ada di media massa,” sindir Bang Ben, sapan akrab Benyamin yang di‎tirukan pejabat yang enggan disebutkan namanya itu di Masjid Agung Al Mujahiddin, Kecamatan Pamulang, Rabu (13/1/2015).

Menurut pejabat eselon IV itu, dalam rapim yang berlangsung di gedung Balaikota Tangsel, dibilangan Maruga, Kecamatan Ciputat itu, Bang Ben kecewa.

Ia menilai, selama ini kinerja kehumasan dianggapnya tidak ada peningkatan prestasi. Malahan justru tercatat buruk.

Mendapat teguran keras itu, Dedi langsung menjawab siap dengan suara lantang. Sementara para pejabat lainnya yang turut hadir hanya bisa tersenyum, dan tak sedikit yang ketawa di dalam ruangan.

Menurutnya, Bang Ben sekarang bakal memberesi kinerja internal sesuai dengan rapot kinerja dari masing-masing anak buahnya.

Sementara itu, prestasi sebaliknya justru telah berhasil diraih anak buah Kapolres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan.

Meski Polres Tangsel baru diresmikan pertengahan Agustus 2015 lalu, namun bidang kehumasannya mampu bertengger di posisi empat se-Polda Metro Jaya.

“Alhamdulillah, semuanya tidak terlepas dari kerjasama dengan teman-teman media,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri di lokasi yang sama.

Dari 13 markas Korps Bhayangkara dalam kendali Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian itu, posisi ‎Polres Tangsel hanya kalah dari Polres Jakarta Selatan, Polres Jakarta Barat dan Polres Jakarta Utara.

Sementara untuk Polres Kota Tangerang yang menaungi wilayah hukum Kabupaten Tangerang, berada di urutan sembilan, dan di bawahnya yakni Polres Metro Tangerang Kota. **Baca juga: Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar.

Mansuri menerangkan, penilaian itu didasari oleh kuantitas pemberitaan yang muncul di media massa dengan peran aktif bagian kehumasan masing-masing Polres se-Metro Jaya.**Baca juga: SKT Ormas Gafatar Tangsel Kadaluarsa Dua Tahun.

“Di Polda itu ada sistem yang namanya IMM (Intelijen Mesin Monitoring), dan setiap bulan di evaluasi langsung oleh Kapolda Irjen Tito. Jadi yang menilai ini sistem mesin, bukannya faktor suka atau tidak suka” terangnya.‎(yud)




SKT Ormas Gafatar Tangsel Kadaluarsa Dua Tahun

SKT Ormas Gafatar Tangsel.(ard/ist)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) sudah mendapatkan tembusan dari pemerintah pusat, terkait Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sehingga tidak memperpanjang Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

Sekretaris Badan Kesbangpolinmas Kota Tangsel, Sigit Widodo menyatakan, pihaknya memang telah mengeluarkan SKT untuk Ormas Gafatar Kota Tangsel dengan nomor 220/147-SKT/KESBANGPOLINMAS/2011 dan telah habis masa berlaku sejak 24 November 2013.

“Ketika ingin memperpanjang SKT, kami menolaknya karena sudah terima tembusan dari pemerintah pusat terkait kerawanan Ormas tersebut, jadi sudah 2 tahun lebih kadaluarsa SKT Ormas Gafatar itu,” terang mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Tangsel ini saat ditemui Kabar6.com di Setu, Rabu (13/1/2015).

Kendati demikian, sambung Sigit, dirinya juga bingung karena berdasarkan SKT dari Badan Kesbangpolinmas Banten dengan nomor 220/608.9/SKT/Kesbangpol/2014, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gafatar Banten masih berlaku sampai dengan 24 April 2017.**Baca juga: Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar.

“Untuk Sekretariat DPD Gafatar Banten beralamat di Jalan Cemara Raya Blok RF 1/8 Sektor 1.1 BSD City, Serpong sedangkan Gafatar Tangsel berada di Jalan Jamsostek – Kampung Jombang RT 02/04 No.40 Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong,” ungkap Sigit.(ard)




Polres Tangsel dan MUI Antisipasi Ormas Gafatar

Logo ormas Gafatar.(bbs)

Kabar6-Kepolisian Resor (Polres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengantisipasi masyarakat agar tidak bergabung dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.

Kapolres Kota Tangsel Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan menyatakan, pihaknya juga sudah mengantisipasi penyebarluasan Ormas Gafatar di Tangsel dengan mengerahkan anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babhinkantibmas).

“Kami juga mengimbau agar para orang tua lebih mengawasi anak remajanya agar tidak terbawa sekte atau aliran yang sudah mendapat penolakan dari masyarakat,” kata Ayi saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (13/1/2016).

Ayi menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan tokoh agama dan pemuka agama di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini serta akan dibahas saat Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).**Baca juga: Plt Sekda: Satpol PP Penegak Perda Bukan Pengawal Pengusaha.

“Kami juga bekerja sama dengan MUI Kota Tangsel dan Kementrian Agama (Kemenag) Kota Tangsel, dalam waktu dekat kami juga akan membahas persoalan Ormas Gafatar ini di Rakor Forkopimda,” tambah Ayi lagi.**Baca juga: Satpol PP “Galau” Tebang Reklame Milik Setwan Banten.

Sementara itu, Sekretaris MUI Kota Tangsel Abdul Rojak menegaskan,  pihaknya akan melakukan pengawasan dan penyuluhan di seluruh wilayah Tangsel agar masyarakat tidak mengikuti ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Gafatar.**Baca juga: Waspada Gerakan Fajar Nusantara di Banten.

“Kami akan melakukan pengawasan secara melekat agar Ormas Gafatar tidak berkembang luas di Tangsel dan juga kami bersama Polres Kota Tangsel dan Dandim akan turun ke lapangan melakukan pembinaan  terhadap masyarakat Tangsel agar tidak menjadi pengikut Gafatar,” tutur Rojak.(ard)