Petugas Bersenjata Siaga di Rumah Terduga Teroris Tangsel

Petugas bersenjata siaga di rumah terduga teroris Tangsel.(dan)

Kabar6-Puluhan petugas bersenjata lengkap tampak berjaga-jaga di lokasi rumah dua terduga teroris jaringan Dulmatin, di Kampung Maruga Raya, RT 05/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (28/1/2016).

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Suparda mengatakan, petugas gabungan yang berjaga dilokasi terdiri dari 30 personel dari Polres Tangsel, 20 personel dari Polsek Ciputat dan 10 personel dari Koramil Ciputat.

Selain itu, rumah yang sekaligus digunakan sebagai TK Baiti Jannati itu juga terlihat sudah disterilkan dengan dipasangi garis polisi.

Beberapa jam sebelumnya, polisi meringkus dua terduga teroris Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin dan adik iparnya, Kuswantoro alias Bujang alias Rosi alias Dede alias Umar.

Bila Warsito diringkus di kawasan Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Tangsel, sementara iparnya Kuswantoro diringkus di Jalan Raya Gatot Subroto KM 10, Bitung, Tangerang.

Setelah meringkus kedua terduga teroris jaringan Dulmatin itu, polisi langsung melakukan penggeledahan di rumah keduanya di Kampung Maruga Raya, RT 05/04, Kelurahan Serua.

Dari lokasi penggeledahan itu, polisi juga menyita sejumlah barang yang diindikasi berkaitan dengan kegiatan terorisme, serta tujuh buah kaset tentang jihad.(cep/dan)




Polisi Juga Tangkap Eks Supir Terduga Teroris Dulmatin di Bitung

Petugas berjaga di rumah terduga teroris di tangsel.(cep)

Kabar6-Selain meringkus terduga teroris Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri kiranya juga meringkus ipar dari warsito, yaitu Kuswantoro alias Bujang alias Rosi alias Dede alias Umar.

Bila warsito diringkus di di Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sedangkan iparnya Kuswantoro diringkus di Jalan Raya Gatot Subroto KM 10, Bitung, Tangerang. Penangkapan keduanya berlangsung pada Kamis (28/1/2016).

Sumber kabar6.com di Polres Tangsel menyebut, bila Kuswantoro diduga pernah bekerja sebagai supir Dulmatin, terduga teroris bom Bali yang pada 9 Maret 2010 lalu tewas dalam penggerebekan di Pamulang, Tangsel.

Seiring dengan penangkapan pria yang bekerja di pabrik kopi ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebuah sepeda motor RX King B 6017 WIG, sebuah handphone, satu buah dompet dan tas punggung. Pelaku kemudian dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua. **Baca juga: Ini Barang yang Disita Dari Rumah Terduga Teroris di Tangsel.

Sejak enam bulan terakhir, Kuswantoro menetap tak jauh dari kediaman iparnya warsito di Kampung Maruga Raya, RT 05/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, yang kemudian digeledah petugas. **Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Tangsel.

Dari rumah tersebut, polisi menyita sejumlah barang. Diantaranya adalah;
– 1 unit iPad merk Evercroos
– 1 unit Note book Accer + Charger
– 1 buah Hardisk Toshiba
– 1 buah Laptop Toshiba dan Charger
– 1 buah Sim Card Esia.
– 7 buah kaset tentang jihad yang disembunyikan dalam mobil Suzuki Carry B 2783 BR.(cep)




Ini Barang yang Disita Dari Rumah Terduga Teroris di Tangsel

Petugas berjaga di rumah terduga teroris di tangsel.(cep)

Kabar6-Penggeledahan yang dilakukan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di rumah terduga teroris Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin, Kamis (28/1/2016), kiranya tidak sia-sia. 

Dari rumah sekaligus TK Baiti Jannati di Kampung Maruga Raya, RT 05/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu, petugas terlihat menyita sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan tindak terorisme.

Adapun sejumlah barang yang diamakan dari rumah tersebut diantaranya;

– 1 unit iPad merk Evercroos
– 1 unit Note book Accer + Charger
– 1 buah Hardisk Toshiba
– 1 buah Laptop Toshiba dan Charger
– 1 buah Sim Card Esia

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan membenarkan adanya sejumlah barang yang disita polisi dalam penggeledahan tersebut. Barang-barang itupun dibawa oleh Tim Densus 88 guna kepentingan penyelidikan. **Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Tangsel.

Diketahui, pada pertengahan tahun 2010 lalu, Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin, juga pernah ditangkap polisi di Indramayu, Jawa Barat. **Baca juga: 10 Polsek di Kabupaten Tangerang Ini Masuk Polda Banten.

Dia diindikasi memerintahkan kelompoknya untuk mengikuti pelatihan militer Abdullah Sonata di Aceh. Warsito juga diduga pernah menerima sepucuk senjata api laras panjang M16 dari Dulmatin. Senjata itu kemudian ia titipkan kepada orang yang direkrutnya untuk mengikuti pelatihan militer di Aceh.(cep)




Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Tangsel

Petugas menggeledah rumah terduga teroris di Ciputat.(cep)

Kabar6-Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri pimpinan AKBP Wisnu, menggeledah sebuah rumah di Kampung Maruga Raya, RT 05/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (28/1/2016).

Sedianya, rumah yang digeledah tersebut sekaligus TK Baiti Jannati, milik terduga teroris Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin.

Penggeledahan yang dilakukan densus 88 di rumah tersebut, juga disaksikan oleh Ketua RT, ketua RW, Kapolsek Ciputat, Kompol H. Damanik dan Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.

“Warsito ditangkap di Mekar Jaya, Kecamatan Serpong dan Bitung Tangerang,” ujar Kapolres sembari menyarankan wartawan untuk menanyakan hal yang lebih detail langsung kepada tim Densus 88. **Baca juga: Pasokan dan Harga Daging Sapi di Tangsel Aman.

Diketahui, pada pertengahan tahun 2010 lalu, Warsito alias Abu Hasbi alias Tong Ji alias Yamin, juga pernah ditangkap polisi di Indramayu, Jawa Barat. **Baca juga: 10 Polsek di Kabupaten Tangerang Ini Masuk Polda Banten.

Dia diindikasi memerintahkan kelompoknya untuk mengikuti pelatihan militer Abdullah Sonata di Aceh. Warsito juga diduga pernah menerima sepucuk senjata api laras panjang M16 dari Dulmatin. Senjata itu kemudian ia titipkan kepada orang yang direkrutnya untuk mengikuti pelatihan militer di Aceh.(cep)




Pasokan dan Harga Daging Sapi di Tangsel Aman

Pedagang daging di pasar tradisional Ciputat.(yud)

Kabar6-‎Fluktuasi kenaikan harga komoditi bahan pangan jenis daging sapi dalam sepekan terakhir dianggap biasa.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim, pasokan tetap aman sehingga masyarakat tak perlu terlalu khawatir.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Tangsel, Dadang Raharja menegaskan jika pasokan daging sapi saat ini aman. Untuk itu diharapkan lonjakan harga daging tidak berjalan lama dan segera normal kembali.

“Secara umum ketersediaan daging sapi dan jenis daging lainya masih aman. Semoga saja kenaikan yang ada dipasar saat ini tidak berlangsung lama,” katanya, Rabu (27/1/2016). **Baca juga: Tokoh Masyarakat Cilenggang Dukung Muhamad Jadi Sekda Definitif.

Ia mengakui jika kenaikan harga daging sapi sempat menembus angka Rp120 ribu per kilogram. Meski demikian masyarakat masih punya pilihan dalam memilih jenis bahan pangan lainnya, seperti ikan, telur dan lain sebagainya. **Baca juga: DPRD Tangsel Anggap Penyusunan RKA Kurang Teliti.

“Memang suplai daging sapi masih mengandalkan dari daerah luar Tangsel. Intinya masyarakat tetap tenang dan jangan panik soal kondisi seperti ini,” sarannya. **Baca juga: Delapan SKPD di Tangsel Salah Nyusun RKA.

Terpisah ditemui kabar6.com, Warso (39) pedagang bakso di Jalan Raya Pamulang‎ 2 mengakui bila harga daging sapi sempat naik menjadi Rp130 ribu per kilogram. Alhasil, ia menyiasati mengurangi satu butir untuk setiap porsi mangkuk bakso yang dijual ke pelanggannya. **Baca juga: Data Status Jalan di Tangsel Masih Berantakan.

“Tapi sekarang udah normal lagi. Rp110 ribu per kilogram, kemaren sempet naik,” ujarnya sambil melayani pelanggan.‎(yud)




Data Status Jalan di Tangsel Masih Berantakan

Kabar6-Kepastian tentang status kepemilikan jalan-jalan lingkungan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum jelas alias abu-abu.

Jalan lingkungan di Kecamatan Serpong.(yud)

Sering kali, status jalan lingkungan yang ada justru memicu polemik, lantaran laju pertumbuhan industri hunian begitu pesat.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Aris Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program inventarisir jalan lingkungan di tujuh kecamatan.

Kebijakan ini untuk memastikan jumlah lebar dan panjang jalan yang statusnya milik pemerintah daerah setempat.

“Nantinya kami akan melibatkan lurah dan camat di masing-masing wilayah,” katanya kepada wartawan di Setu, Rabu (‎27/1/2016).

Menurut Aris, selama proses inventarisir status jalan lingkungan membutuhkan waktu cukup lama. Secara bertahap dalam waktu dekat pihaknya akan segera turun ke tujuh wilayah kecamatan.

“Mendata mulai dari nama jalan, statusnya dan‎ juga mencatat panjang sama lebar jalan,” terang Aris.

Terpisah, Kepala Bidang Aset, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Taufik Ismail menyatakan setuju atas rencana inventarisir status semua ruas jalan.‎

Program ini tentu saja dapat bermanfaat untuk mengetahui status dan hasil pencapaian pembangunan yang sudah berjalan. **Baca juga: Pria yang Terlantar di Pondok Aren Akhirnya Tewas.

“Kami siap mendampingi, tentunya kalau memang merasa dibutuhkan. Nantinya dapat diketahui jumlahnya ada berapa dan dimana aja,” terangnya. **Baca juga: Tokoh Masyarakat Cilenggang Dukung Muhamad Jadi Sekda Definitif.

Taufik menambahkan, untuk mendapatkan legitimasi atas status jalan maka perlu dibuatkan surat keputusan walikota. Sebab selama ini masih belum jelas data status jalan milik Pemkot Tangsel ataupun masih dikelola oleh pengembang perumahan. **Baca juga: DPRD Tangsel Anggap Penyusunan RKA Kurang Teliti.

‎”Maka dari itu amat dibutuhkan data yang jelas dan sudah setujui oleh pemkot,” tambahnya.(yud)




DPRD Tangsel Anggap Penyusunan RKA Kurang Teliti

Pengesahan Raperda APBD Tangsel 2016.(yud)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengingatkan kepada lembaga eksekutif setempat, ihwal penyusunan serta penggunaan kas daerah.

Ketelitian dianggap menjadi kunci penting dan utama yang harus diperhatikan, agar kucuran dana yang digelontorkan dapat tepat sasaran.

Demikian dikatakan Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Pembangunan DPRD Kota Tangsel, Bambang Triyadi, Rabu (27/1/2016).‎

“Jika kurang teliti nantinya program yang sudah disusun tidak akan sesuai dengan harapan,” katanya.

Bambang mengakui, dari draf APBD tahun 2016 yang sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten ada sejumlah koreksi. Sehingga catatan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah tersusun, jadi dicoret.

“Sebenarnya program itu sangat bagus, namun kurang teliti sehingga dihapus. Lebih detail lagi rincian programnya, agar semuanya bisa dijalankan sesuai dengan aturan yang ada,” paparnya.

Selain menyikapi hasil koreksi tersebut, Bambang juga menyebut bila Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi ( Dinsosnakertrans) setempat juga harus menyikapi serius jumlah warga miskin yang sudah terdata Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. **Baca juga: Pria yang Terlantar di Pondok Aren Akhirnya Tewas.

“Dari angka-angka itu kami lihat masih banyak warga miskin di Tangsel, nah ini juga kedepannya harus bisa disikapi dengan serius. Misalnya dari Dinsos sendiri harus dibuat jua pendataan lebih mendetail,” ujarnya. **Baca juga: Delapan SKPD di Tangsel Salah Nyusun RKA.

Hal itu, menurut Bambang, karena BPS hanya sekedar melakukan pendataan angka saja. Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi misalnya harus membuat data lebih detail dari data milik. **Baca juga: Akhir Bulan, Paket Proyek di Tangerang Mulai Dilelang.

“Agar mencari tahu apa penyebab kemiskinannya, dan juga membuat solusii yang cocok untuk Tangsel,” ujarnya.(yud)




Delapan SKPD di Tangsel Salah Nyusun RKA

Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah mengoreksi hasil rekapitulasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hasilnya, diketahui ada kesalahan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran‎ (RKA) di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah, sehingga mesti diperbaiki.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, kesalahan penyusunan RKA‎ dalam penggunaan kas daerah total angkanya mencapai Rp41 miliar.

Alhasil, Pemkot Tangsel harus merelokasi penggunaan dana APBD tersebut. “Ada delapan dinas yang mesti memperbaiki penganggarannya,” katanya kepada wartawan di Serpong, Rabu (27/1/2016).

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie memaparkan, kedelapan SKPD yang salah menyusun RKA tersebut, antara lain Dinas‎ Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan).

Kemudian juga ada Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta perangkat daerah lainnya. Hingga kini penyusunan RKA di seluruh SKPD Kota Tangsel terus berjalan.

Kabar6.com mendapat informasi bahwa Dinas ‎Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) setempat telah menetapkan bahwa penyusunan Dokumen Pengunaan Anggaran akan dilaksanakan akhir Januari ini.

Lokasinya tak lagi di hotel, melainkan di gedung Aula Balaikota Tangsel. “Sekarang anggarannya sudah bisa digunakan. Tapi seperti untuk pengeluaran belanja rutin ya,” terang Bang Ben.

Sementara untuk penggunaan dana kas daerah yang diperuntukan bagi belanja modal barang dan jasa baru dapat dikucurkan akhir bulan ini. **Baca juga: Pandeglang Belum serahkan Laporan Bantuan Keuangan 2015.

Bang Ben mencontohkan, kesalahan penyusunan seperti di Distanpangan ada alokasi dana yang dikucurkan untuk pengadaan bantuan alat bagi petani. **Baca juga: Pria yang Terlantar di Pondok Aren Akhirnya Tewas.

“Dan anggaran tersebut tersimpan di modal. Padahal anggaran pembelian alat bantuan buat petani berada di hibah. Sehingga dana tersebut harus direlokasi,” tambahnya.(yud)




Warung yang Tertimpa Tembok Perumahan di Serpong Ternyata Bangli

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Warung yang rusak setelah tertimpa reruntuhan tembok perumahan mewah di Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa waktu lalu, kiranya merupakan Bangunan Liar (Bangli).

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Serpong Sutang Suprianto mengatakan, pihaknya mengetahui warung tersebut Bangli setelah menginstruksikan stafnya untuk mengecek langsung ke lokasi tembok perumahan elit yang roboh.

“Ternyata tembok perumahan elit yang roboh itu menimpa warung yang berdiri diatas lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum (Fasos Fasum), jadi itu merupakan Bangli dan tidak boleh didirikan kembali,” terang Sutang ketika ditemui Kabar6.com di ruang kerjanya, Rabu (27/1/2016).

Kendati demikian, sambung mantan Lurah Bambu Apus, Kecamatan Pamulang ini, dirinya berharap pihak Kelurahan Lengkong Wetan segera menginformasi bila ada kejadian di wilayahnya kepada kecamatan.

“Kan malu kita malah tahu dari wartawan bukan dari aparatur yang ada di wilayahnya sendiri dan juga diharapkan agar lahan Fasos Fasum itu ditata kembali agar tidak terlihat semrawut,” pungkas Sutang.

Diketahui, Sihan Susanto, warga setempat, dirinya sempat terkejut ketika hujan deras yang tidak kunjung reda kemarin dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh di sekitar depan sekolah Bina Nusantara (BINUS), tetapi cuma sebentar saja terdengar.

“Saya lantas segera mendekati asal muasal suara gemuruh itu berasal dan ternyata tembok belakang perumahan elit itu roboh dan menimpa gerai pulsa juga warung rokok sampai rusak berat,” ucap pria yang akrab disapa Rombeng itu ketika ditemui Kabar6.com di lokasi kejadian. **Baca juga: Pria yang Terlantar di Pondok Aren Akhirnya Tewas.

Kendati demikian, sambung Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Serpong, pihak penanggung jawab perumahan elit itu harus segera bertanggung jawab mengganti kerusakan terhadap kedua warung yang tertimpa itu. **Baca juga: Tembok Perumahan di Serpong Roboh, Dua Warung Rusak.

“Alhamdulillah kejadiannya kedua warung itu sedang tutup kalau tidak bisa ada korban jiwa, tetapi pengelola perumahan elit tersebut harus bertanggung jawab mengganti kerusakan,” harap Rombeng.(ard)




Tokoh Masyarakat Cilenggang Dukung Muhamad Jadi Sekda Definitif

Plt Sekda Tangsel, Muhamad.(bbs)

Kabar6-Dukungan terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda), Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Muhamad untuk menjadi Sekda definitif terus mengalir.
Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Yuyus Subandi. Dia mengatakan, Muhamad sosok ideal dan mumpuni menempati jabatan Sekda, karena rekam jejak di pemerintahan benar-benar dari bawah.

“Muhamad dari nol mulai berkarir menjadi birokrat, dari Tangsel masih menginduk dengan Kabupaten Tangerang, selalu meninggalkan kesan yang baik bagi masyarakatnya,” ucap pria akrab disapa Uyus ini ketika ditemui Kabar6.com di Cilenggang, Rabu (27/1/2016).

Saat disinggung terkait penetapan Sekda harus melalui Panitia Seleksi (Pansel), Uyus pun pun meyakini Muhamad lebih paham bagaimana melalui mekanisme tersebut sehingga tidak ada aturan yang dilanggar atau ditabrak.

“Sosok seperti Muhamad itu sudah mengerti dan memahami dalam urusan birokrasi, jadi tanpa atau dengan Pansel, saya yakin Muhamad tetap menjadi Sekda definitif karena tidak figur lain lagi yang pas selain beliau,” terang Uyus.

Uyus bahkan menyebut, suasana di pemerintahan Kota Tangsel jelas sekali terlihat berbeda, ketika posisi Sekda dijabat oleh pejabat sebelumnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Lantik 29 Ketua Forum TBM Kecamatan.

Itu karena adanya ketidaknyaman antar jabatan maupun kegaduhan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). **Baca juga: Pria yang Terlantar di Pondok Aren Akhirnya Tewas.

“Lain halnya ketika dijabat oleh Muhamad, walaupun cuma Plt Sekda, tetapi suasana kondusif sangat terasa diantara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan koordinasi yang baik juga tercipta dengan DPRD,” pungkas Uyus.(ard)