Pengamat: Bandara Pondok Cabe Tidak Tepat Untuk Penerbangan Berjadwal
Kabar6-Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman, merasa heran dengan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menolak Bandara Pondok Cabe di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sedianya, keputusan itu sudah disampaikan lewat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dengan alasan ruang udara bertabrakan dengan Bandara Halim dan Soekarno Hatta.
“Yang saya bingung, kok sudah sekian lama kok baru sekarang ngomongnya?. Lebak dari depan-depan dah nolak,” katanya lewat pesan WhatsApp kepada kabar6.com, Rabu (10/2/2016).
Gerry menerangkan, posisi Bandara Pondok Cabe untuk penerbangan berjadwal memang sangat tidak ideal. Ia justru semakin heran, manakala dari awal muncul usulan dari dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana melakukan komersialisasi.
Gerry menilai, bila Pondok Cabe diekspansi untuk penerbangan tidak berjadwal akan bagus. Alasannya, dapat mengurangi kepadatan tempat parkir pesawat di Bandara Halim.
”Komersial berjadwal tidak tepat. Kalau untuk komersial tidak berjadwal bisa. Karena jumlah penerbangannya tidak banyak,” terang Gerry.
Menurutnya, area Bandara Pondok Cabe merupakan jalur penerbangan sipil, meski di sekitar lokasi banyak terdapat hanggar pesawat terbang milik TNI/Polri.
Gerry menyontohkan, seperti di Semarang pesawat-pesawat TNI-Angkatan Darat juga hilir mudik tidak apa-apa. Selama ada pembatasan pergerakan komersil berjadwal agar ada tempat bagi TNI hilir mudik, tidak jadi masalah.
“Halim TNI AU juga hilir mudik. Jogya apalagi,” ujarnya. **Baca juga: Ditolak Menteri Jonan, Otoritas Bandara Pondok Cabe Bungkam.
Gerry menambahkan, kalau Bandara Pondok Cabe mau dibikin komersil, dari segi ruang udara masih ada. Kemungkinannya pun masih bisa. Namun peluangnya tipis dan agak semrawut. **Baca juga: Belasan Motor Terjaring Razia Polsek Ciputat.
“Karena dia berada di jalurnya Halim. Keluar masuk Pondok Cabe juga kebanyakan lewat Halim terus dioper ke Pondok Cabe,” tambahnya.
Dari segi akses darat dan tempat, Gerry bilang, dirinya bingung kalau mau komersil akses dan ruang terminal serta fasilitas lainnya hendak diletakan di mana. “Saya sih mendingan Pondok Cabe diekspansi untuk kegiatan penerbangan non-jadwal,” bilangnya.(yud)