Otoritas Jasa Parkir Meter di Tangsel “Ngeles”

Pintu keluar area parkir Bidex, Serpong.(yud)

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan operator pelayanan jasa parkir meter dalam gedung atau off street saling mengelak alias ngeles.

Kedua lembaga yang punya wewenang itu “cuci tangan” seiring semakin derasnya keluhan warga terkait penetapan tarif parkir bagi kendaraan bermotor yang melebihi ambang batas.

“Siap saya lanjut ke pak kadis‎ (Kepala Dinas),” kata Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Taryono lewat pesan BlackBerry yang diterima kabar6.com, Jum’at (19/2/2016).

Dihubungi terpisah, Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta saat dihubungi mengaku sudah menindaklanjuti adanya keluhan warga pengguna jasa parkir meter dalam gedung.
Menurutnya tindak pelanggaran terjadi di tingkat bawah, yakni petugas parkir. “Saya sudah perintahkan ke operator untuk tanggungjawab dan selesaikan laporan warga,” singkatnya. **Baca juga: Palsukan Buku KIR, Dua Calo Ditangkap Polsek Serpong.

Sementara itu,‎ Budi Hartono, Direktur PT Pan Satria Sakti selaku operator jasa parkir meter di Kota Tangsel, juga mengelak terkait adanya keluhan warga pemilik kendaraan bermotor atas besaran tarif parkir tersebut. **Baca juga: Ini Fakta Keluhan Pelanggan Jasa Parkir‎ di Tangsel.

“Waduh itu tidak benar, sudah saya tegur anak buah saya‎,” kilahnya.(yud)




Palsukan Buku KIR, Dua Calo Ditangkap Polsek Serpong

Barang bukti buku KIR Palsu diamankan Polsek Serpong.(yud)

Kabar6-Aparat kepolisian menangkap dua pelaku calo uji kendaraan bermotor angkutan umum atau KIR di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kedua pelaku masing-masing berinisia A dan Y. Mereka ditangkap setelah polisi mendapat laporan dari warga yang menjadi korban penipuan.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, kedua pelaku ditangkap oleh petugas Polsek Serpong. Komplotan pelaku disangka telah melakukan pemalsuan dokumen negara.

“Pelaku ini komplotan calo KIR yang memalsukan buku KIR,” ujar seorang anggota polisi yang enggan disebutkan identitas dan pangkatnya‎ kepada kabar6.com di Polsek Serpong, Jum’at (19/2/2016).

Menurutnya, keduanya tak berkutik ketika ditangkap sedang nongkrong di depan komplek Batan Indah, Kecamatan Setu. ‎Di perumahan yang terletak di Jalan Pahlawan Seribu itu, petugas menggiring pelaku ke lokasi praktek jahatnya.

“Sudah kami amankan barang bukti beberapa bundel dokumen KIR yang ternyata palsu,” ujar sumber terpercaya ini. **Baca juga: Ledakan di Cluster Raflesia, Bupati Zaki Imbau Warga Waspada.

Ditambahkan sumber itu lagi, saat ini polisi masih menginterogasi pelaku untuk melakukan pengembangan. Praktek pemalsuan dokumen uji KIR itu diduga telah lama beroperasi. **Baca juga: Operasi Parkir Liar di Tangsel Segera Digelar.

“Bakal kita panggil pejabat Dishubkominfo (Dinas Perhubungan‎ Komunikasi dan Informatika) buat dimintai keterangan,” tambahnya. **Baca juga: Ini Fakta Keluhan Pelanggan Jasa Parkir‎ di Tangsel.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih menunggu keterangan resmi dari Kepala Polsek Serpong Komisaris Dikdik P Kuncoro.(yud)




Ini Fakta Keluhan Pelanggan Jasa Parkir‎ di Tangsel

Pintu keluar area parkir Bidex, Serpong.(yud)

Kabar6-Layanan jasa parkir kendaraan bermotor dalam gedung (off street) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus menuai protes.

Keluhan yang dirasakan pemilik kendaraan bermotor pun hampir sama, yakni seputar pemungutan besaran tarif jasa parkir.

‎Demikian diungkapkan Esty, warga Perumahan Sevilla BSD City, Kecamatan Serpong, lewat surat elektronik yang diterima redaksi kabar6.com, Jum’at (18/2/2016).

“Saya tuh mulai resah dan kecewa soal perparkiran di BSD, karena memasang tarif seenaknya sendiri,” ungkapnya.

Menurutnya, pihak operator jasa parkir telah membuat bikin area perparkiran tidak mementingkan keamanan dan kenyamanan lingkungan. Salah satu yang pernah ia alami yaitu di parkiran Ruko Madrid, Kecamatan Serpong.

“Ditarik empat ribu rupiah. Sedangkan kalau kita ngedrop anak les aja, kurang dari lima menit, harus bayar parkiran tiga ribu,” keluh Esty.

Kemudian di Jalan Raya sebelah Teraskota itu, lanjut Esty, sekarang justru dijadikan lahan parkiran. Padahal, itu merupakan akses jalanan umum. Akibatnya malah bikin macet. **Baca juga: Operasi Parkir Liar di Tangsel Segera Digelar.

Beberapa kali Esty mencoba mengeluhkan hal itu ke pihak yang berwewenang, yaitu VIP yang ada dilokasi. Namun tidak ada respon. **Baca juga: Pengunjung Sebut Tarif Parkir Meter di Teras Kota Mahal.

“Malah sekarang kalau kita telpon selalu sampai di security saja. Tidak ada CS (Customer Service)-nya dan petugas atau karyawan yang bisa menampung masukan,” ujarnya.(yud)




Satpol Tangsel: Ada PSK Gang Dolly Pindah Kemari

Pekerja malam asal Pondok Aren diangkut ke panti sosial.(yud)

Kabar6-‎Pelaku usaha dan pelayan jasa pemuas syahwat selalu berpindah lokasi mangkal ke tempat lainnya. Mereka akan terus beroperasi menjalani bisnis prostitusi, termasuk di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan sekitarnya.

Kepala Bidang Ketertiban Protokoler dan Hiburan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Oki Rudianto‎, indikasi kasuistik di atas bukan isapan jempol.

Kondisi itu tak lama berselang setelah lokalisasi seks komersial Gang Dolly ditutup paksa oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

“Dari lokalisasi Dolly juga ada yang kemari (Tangsel),” katanya kepada wartawan di Serpong, Kamis (17/2/2016).

Meski begitu, Oki bilang, dirinya tidak dapat memastikan terkait jumlah detail eksodus pekerja seks komersial (PSK) asal Dolly ke tujuh wilayah kecamatan ini. Kepastian informasi tersebut telah didengar olehnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah mesti mewaspadai kemungkinan besar terjadinya kasus serupa. Para PSK asal lokalisasi Kalijodo, Jakarta, bakal eksodus ke Kota Tangsel demi bisa mengais rejeki dari bisnis syahwat.

Kini mereka hanya tinggal menghitung hari  bakal diusir oleh Gubernur DKI Jakarta dari Kalijodo. Basuki Tjahaya Purnama.‎ Biasanya mucikari serta PSK pindah lokasi mangkal secara sembunyi-sembunyi menghindari penertiban aparatur daerah.

“Apalagi jarak antara Jakarta dengan Tangsel bisa dibilang sangat dekat.‎ Yang jauh dari Dolly aja pada pindah lokasi,” ujar mantan Sekretaris Camat Pamulang ini.

Oki menambahkan, dalam setiap kegiatan penertiban PSK seringkali kucing-kucingan dengan jajarannya. Mereka pindah ke lokasi bisnis induk semang lainnya sebagai trik menghindari terjaring razia aparat berwenang.

Pun tujuan menclok pelaku praktek esek-esek ke lokasi prostitusi lainnya demi bisa melayani order lelaki hidung belang pelanggannya. “Secara fakta memang ketika satu tempat sepi (PSK)‎ pindah ke lokasi lain yang ramai,” tambah Oki.

Selama kurun waktu April hingga 2015, Satpol PP hanya berhasil menjaring 50 orang warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. **Baca juga: Kalijodo Bakal Dibongkar, Penghuni Lokalisasi Dadap Resah.

Dari jumlah tersebut, ke-26 orang yang terindikasi kuat sebagai wanita pemuas birahi‎ bayaran digelandang ke Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya milik Kementerian Sosial di Pasar Rebo, Jakarta Timur. **Baca juga: PSK Kalijodo ‎Diprediksi Eksodus ke Tangsel.

PSK yang terjaring beroperasi dan tersebar pada tujuh wilayah kecamatan d‎i Kota Tangsel. Pelayan industri jasa birahi itu modus praktek bisnisnya berupa panti pijat dan salon plus-plus pada bangunan rumah kontrakan ataupun ruko.(yud)




PSK Kalijodo ‎Diprediksi Eksodus ke Tangsel

Pekerja malam asal Pondok Aren terjaring.(yud)

Kabar6-Kekhawatiran bakal banjirnya para pekerja seks komersial (PSK) asal Kalijodo, Jakarta, ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencuat.

Pasalnya, bukan rahasia‎ umum lagi, bila bisnis birahi di tujuh wilayah kecamatan di Tangsel, masih menggeliat meski telah “ditertibkan” oleh aparatur daerah terkait.

Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi‎ (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya mengaku sempat terhinggap rasa cemas sepekan ini.

Kecemasan dipicu atas kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berencana membongkar kawasan prostitusi Kalijodo.

“‎Kemungkinan pasti mereka (PSK) lari ke Tangsel,” katanya ditemui wartawan di Serpong, Kamis (18/2/2016).

Wijaya jelaskan, prediksinya itu cukup beralasan berdasarkan terminologi hukum ekonomi esek-esek. Biasanya, para pelaku usaha punya jaringan yang sudah berkelompok kuat.

Kemudian, lanjut, para pelayan pemuas syahwat‎ sangat sulit diajak beralih profesi. Mayoritas PSK dianggap lebih mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, ketimbang harus menjalani pekerjaan yang difasilitasi pemerintah.

“Meskipun secara naluri manusia pastinya siapa sih yang mau jadi PSK. Semua orang juga enggak bakal ada yang mau, tapi karena desakan ekonomi jadi alasan mereka begitu,”‎ jelasnya.

Meski diprediksi akan jadi dibanjiri kedatangan pelaku pelayan syahwat‎ ke Kota Tangsel, tambah Purnama, institusinya tak mentoleransi. Dinsosnakertrans setempat bakal menekan pergerakan penyakit masyarakat.

Purnama bilang, tentu saja pihaknya mesti terus menjalin kerjasama lintas sektoral deng‎an Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. **Baca juga: Hegemoni Politik Klan Rau Masih Kokoh di Banten.

Pemerintah Kota Tangsel juga turut menggandeng aparat TNI/Polri mencegah dan menfasilitasi program peningkatan sumberdaya sosial masyarakat. **Baca juga: Kalijodo Bakal Dibongkar, Penghuni Lokalisasi Dadap Resah.

“Yang penting kita merapatkan barisan dengan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja). Mereka jangan goyah,” tambahnya.(yud)




Hegemoni Politik Klan Rau Masih Kokoh di Banten

Usai nyoblos warga Serpong celupkan jari ke tinta pemilu.(yud)‎

Kabar6-Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banten 2017 mendatang menjadi pertaruhan politik harga diri Klan Rau. Selain menjadi pertaruhan harga diri, ajang Pilkada Banten menjadi “tolak ukur” politik keluarga besar tersebut di internal Partai Golkar.

Demikian dikemukakan Sonny Majid, dosen Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). “Pilkada Banten menjadi titik klimaks “respon pasar” terhadap klan keluarga Rau. Kemenangan di sejumlah pilkada kabupaten/kota untuk baru tolak ukur awal,” ujarnya kepada kabar6.com, Kamis, (18/2/2016).

Penggiat Muda Nahdlatul Ulama (NU) ini menambahkan, bahwa kemenangan pilkada kabupaten/kota di beberapa daerah bukan garis keturunan langsung Rau.

Sebut saja seperti Wakil Bupati Pandeglang Tanto W Arban yang merupakan menantu Ratu Atut Chosiyah, serta Walikota Tangsel terpilih Airin Rachmi Diany yang merupakan ipar dari Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten. Hanya Ratu Tatu Chasanah yang sedarah. Bupati Serang ini merupakan adik kandung Atut.

“Kemenangan Klan Rau di pilkada kabupaten/kota menjadi bukti, bahwa isu korupsi yang selama ini dipakai oleh lawan-lawan politik mengalami titik jenuh,” ujarnya.

Isu korupsi, menurut Sonny sapaan akrabnya, tak laku. Sebab bisa dikalahkan bangunan relasi yang telah lama dibangun oleh keluarga Rau yang menurutnya melalui pendekatan kultur. Ditambah lagi efek dari ketokohan almarhum Tubagus Chasan Sohib yang sulit dipisahkan dengan warga Banten.

Ditanya perihal bagaimana dengan Tubagus Chaeri Wardhana, apakah masih berpengaruh dalam pertarungan pilkada di Banten?.”Iya. Wawan itu King Maker,” tegasnya.

Golkar Akan Pilih Andika Hazrumy
 
Bagaimana dengan peta figur calon? Sonny yang juga pembelajar politik kebijakan di Kota Tangsel Institute memprediksi Partai Golkar akan memilih Andika Hazrumy, di antara beberapa nama lainnya yang muncul seperti Imam Ariyadi (Walikota Cilegon) dan Tantowi Yahya.

Menurutnya, Andika justru tidak akan efektif jika Golkar memaketkan dengan Imam Ariyadi (Walikota Cilegon). Alasannya mewakili kewilayahan politik.

“Justru Golkar akan diuntungkan jika paketnya Andika-Ahmed Zaki Iskandar Bupati Tangerang. Jika disandingkan dengan Imam Ariyadi, masyarakat Tangerang merasa tidak terwakili,” jelasnya. **Baca juga: Kasus Suap Bank Banten, Ini “Teriakan” Mahasiswa Untuk KPK.

Paket Andika-Zaki, ditambahkan Sonny, menjadi rekonsiliasi politik di tubuh Partai Golkar. Karena selama ini, faksi di Golkar Banten selalu diidentikan Klan Rau vis a vis Klan Ismet (mantan Bupati Tangerang). **Baca juga: Menolak Bukan Putra Daerah Banten Dituding Diskriminasi.

Sedangkan di luar Golkar, akan terjadi koalisi. PDIP dipastikan mengusung calon sendiri. Partai berlambang Banteng moncong putih itu bisa jadi berkoalisi dengan Gerindra dan Demokrat. Selebihnya, berkoalisi bersama Golkar. **Baca juga: KMBB Tolak Kandidat Balon Bukan Putra Banten.

“Saya perkirakan Pilkada Banten 2017 cuma dua paket pasangan calon,” tegasnya.(yud)




Miliki Inex dan Sabu, Dua Pemuda Ini Disergap Polres Tangsel

Dua pemuda yang diamankan Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Jajaran petugas Sat Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus DK alias Jay (30), pemuda warga Kampung Jelitreng, Desa Pengasina, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor.

Ya, Jay diringkus di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, karena kedapatan memiliki narkotika jenis sabu.

“Jay ditangkap pada Selasa (16/2/2016),” ujar Kasubbag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri, Kamis (18/2/2016).

Dari pengakuan Jay, pada Rabu (17/2/2016), petugas kembali meringkus seorang pelaku lainnya berinisial SP di Jalan Bangka XII, Kemang, Jakarta Selatan. **Baca juga: Miliki Sabu, Dua Pria Disergap Polsek Teluk Naga.

Dari tangan pria itu, polisi mendapati barang bukti satu kantong plastik sabu dan lima butir pil ekstasi. **Baca juga: Terkait Cyber Crime, Dua Ruko di Tangsel “Disegel” Polda Metro Jaya.

“Saat ini, kedua pelaku berikut barang bukti di amankan di Polres Tangsel guna pengusutan lebih lanjut.(cep/yud)




Terkait Cyber Crime, Dua Ruko di Tangsel “Disegel” Polda Metro Jaya

Tulisan pada segel yang ditempel di dua ruko Tangsel.(cep)

Kabar6-Dua unit ruko di Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok  Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), “disegel” pihak Subdit IV Cyber Crime Polda Metro Jaya.

Dari dua ruko dimaksud, satu unit berada di Ruko Gracia Boulevard GC 06, sedangkan satu unit lainnya berada di Fiere Boulevard FR/C-02. 

Ya, kedua ruko itu “disegel”, lantaran diduga digunakan sebagai tempat penyimpanan server dan tempat berdirinya tower jaringan internet dalam kasus tindak kriminal cyber fraud.

Panit Direskrimsus Polda Metro Jaya, Inspektur Satu, Sami Waskita mengatakan, pengamanan dua ruko itu merupakan pengembangan atas kasus tertangkapnya 11 pelaku penipuan online, yang dilakukan tujuh warga negara China dan empat warga negara Indonesia.

“Empat orang Indonesia berperan sebagai penghubung, ada yang bekerja sebagai sopir, tenaga IT, penghubung untuk menyewakan ruko dan mobil,” kata Sami Waskita, Kamis (18/2/2016).

Adapun barang-barang yang diamankan dari kedua ruko berukuran kurang lebih 7 x 12 meter itu, diantaranya adalah satu tower internet, hub router, delapan meter kabel lan dan dua UPS.

Sami mengungkapkan, kedua ruko di kawasan Graha Raya Bintaro itu, hanya digunakan sebagai tempat pemancar tower dan gudang penyimpanan server.

“Modusnya, melakukan penipuan yang korbannya adalah warga Cina, tapi mereka melakukan pekerjaan itu di Surabaya dan Bekasi, ruko di Tangsel hanya buat menyimpan server dan tower pemancar,” katanya. **Baca juga: Air Bau Kaporit, Aetra Tangerang Sebut Untuk Membunuh Bakteri.

Dikatakan Sami, 11 pelaku yang telah lama beroperasi di Indonesia itu, mampu meraup keuntungan hingga Rp2miliar setiap bulannya. **Baca juga: Menolak Bukan Putra Daerah Banten Dituding Diskriminasi.

“Terungkapnya kasus ini, atas laporan dari Kepolisian Cina bahwa ada tindak penipuan yang dilakukan dari Surabaya dan Bekasi,” bebernya. **Baca juga: Miliki Sabu, Dua Pria Disergap Polsek Teluk Naga.

Kini kesebelas pelaku mendekam di jeruji tahanan, dan akibat perbuatannya, 11 pelaku tersebut disangkakan Pasal 378 dan uu ITE dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (cep/yud)




Pembongkaran Reklame Ilegal Setwan Banten Menghitung Hari

Reklame ilegal di BSD, Serpong, Tangsel.(ard)

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan reklame ilegal berukuran lima kali 10 meter milik Sekretariat Dewan (Setwan) Banten di kawasan BSD City, bakal dibongkar.

Kepala Satpol PP Kota Tangsel Azhar Syam’un menyebut, bila pihaknya telah melayangkan surat perintah bongkar sendiri kepada Setwan Banten sekitar bulan lalu.

Namun, karena surat tersebut tidak diindahkan juga oleh pihak terkait, maka Satpol PP sebagai aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) akan mengambil tindakan tegas membongkar tiang reklame tak berizin itu. **Baca juga: KMBB Tolak Kandidat Balon Bukan Putera Banten.

“Surat perintah bongkar juga sudah dilayangkan sampai tiga kali. Tapi tidak ada itikad baik dari pemilik tiang reklame ilegal. Maka, kami akan tebang tiang reklame itu,” ucap mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel itu saat ditemui Kabar6.com di Balaikota, Maruga, Ciputat, Rabu (17/2/2016). **Baca juga: Musrenbang di Ciputat, Pemkot Tangsel Prioritaskan Pembangunan SDM.

Saat disinggung kapan pembongkaran akan dilakukan, Azhar menyatakan dalam waktu dekat. “Tinggal menunggu waktu saja. Kami telah mendapatkan data dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) terkait reklame yang tidak berizin, kan kami tidak bisa sembarangan membongkar reklame tanpa data yang konkrit,” pungkas Azhar.(ard)




Musrenbang di Ciputat, Pemkot Tangsel Prioritaskan Pembangunan SDM

Musrenbang di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), tidak akan membatasi pagu anggaran yang muncul dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2017.

Demikian disampaikan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Evaluasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Oman, dalam Musrenbang di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat.

“Yang diprioritaskan bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) di tingkat staff kelurahan maupun masyarakat,” ujar Oman, Rabu(17/2/2016).

Pembangunan SDM itu sendiri, kata Oman, meliputi pemberian pelatihan maupun kursus ketrampilan kepada masyarakat.

“Sesuai intruksi ibu Walikota (Airin Rachmi Diany), bahwa perioritas di utamakan adalah pembangunan Sumber Daya Manusia,” jelasnya. **Baca juga: DBMSDA Tangsel Klaim Berhasil Tanggulangi Blok Banjir.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Tangsel, Ahadi mnengingatkan, bila peran serta masyarakat dalam Musrenbang sangat penting dan strategis. Karena itu merupakan amanat Undang-undang. **Baca juga: Ini Pemicu BPJS Kesehatan Milik Dewan Tangsel Rusak.

“Sistem prencanaan yang  datangnya dari bawah, akan menciptakan mensingkronisasi antara keinginan dari pemerintah dan masyarakat,” jelas Ahadi. **Baca juga: KMBB Tolak Kandidat Balon Bukan Putera Banten.

Sedianya, Musrenbang yang berlangsung di aula Balai Warga Komplek Kompas Ciputat itu, dihadiri oleh para Ketua RT dan RW se Kelurahan Ciputat.(cep)