Pacar Ayah Marvel Minta Maaf ke Ibu Kandung Korban

Polisi gelar rekonstruksi pembunuhan Marvel.(yud)

Kabar6-Rekonstruksi pembunuhan terhadap Marvelio Benedict (2,7) disaksikan langsung oleh Yeni, ibu kandung korban. Bocah malang itu telah dibunuh oleh tersangka R, yang tak lain pacar Ray Suryadi, ayah korban.

“Pelaku ngakunya kesal,” kata Bona Silaban, kuasa hukum Yeni di sekitar tempat kejadian perkara, Jalan Palem Merah Blok BM 12 Nomor 3-4 Griya Loka, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis (3/3/2016).

Diakui Bona, kliennya sudah menemui tersangka R di ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. 

“Ibundanya menemui R, disana mereka berbicara. Dan, R meminta maaf atas kejadian itu,” terangnya.

Bona mengaku, keluarga telah ikhlas menghadapi peristiwa memilukan tersebut. Marvel anak kedua pasangan Ray Suryadi dan Yenny itu telah tewas dicekik oleh pelaku.

Menurutnya, meski demikian, pihak keluarga Marvel berharap proses hukum yang berjalan dapat memberikan keadilan bagi si pelaku.

“Paling tidak kasus ini cepat sampai ke pengadilan dan tidak bertele-tele,” tambah Bona. **Baca juga: Usai Melahirkan di Trotoar, Pemulung Ini Dapat Tempat Tinggal.

Bona mengaku, pihaknya belum mengetahui secara pasti terkait motif R tega membunuh Marvel. “Biar polisi yang menyimpulkan, keterangan R di penyidik. **Baca juga: Reses DPRD, Soal Pendidikan Tangsel Kalah dengan Pemkab Karawang.

“Biasanya kalau berantai, ditambah sepertiga masa hukuman,” tambahnya. (yud)




Reses DPRD, Soal Pendidikan Tangsel Kalah dengan Pemkab Karawang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel kalah bila dibandingkan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat (Jabar) dalam hal pendidikan gratis.

Anggota DPRD Kota Tangsel, Edy Mamat mengungkapkan, dirinya telah mendengar keluhan langsung dari masyarakat ketika reses.

Dan faktanya, dalam hal pendidikan, masyarakat kurang mampu ternyata masih merasa terbebani. Karena faktanya pendidikan di wilayah yang menaungi tujuh kecamatan tersebut belum gratis. **Baca juga: Ulil Abshar Was-was Kecenderungan Belajar Diredupkan.

“Saat masa reses kemarin, saya telah mendengar keluhan masyarakat yang masih terbebani dengan sejumlah biaya yang tidak sedikit ironisnya itu terjadi di sekolah-sekolah negeri di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini,” ucap legislator dari Komisi II DPRD Kota Tangsel ini saat ditemui Kabar6.com usai Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Reses I di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid, Pamulang, Kamis (3/2/2016). **Baca juga: Angka Buta Aksara di Banten Capai 51 Ribu Jiwa.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menuturkan, dirinya sempat terkejut ketika melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Karawang dan melihat pendidikan benar-benar gratis, bahkan sekolah swasta juga gratis. **Baca juga: Usai Melahirkan di Trotoar, Pemulung Ini Dapat Tempat Tinggal.

“Pemkab Karawang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) bahkan harus mencari anak yang ingin sekolah karena memang tidak dipungut biaya sepeser pun, seharusnya Tangsel dapat menyontek daerah seperti Kabupaten Karawang yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih kecil tetapi bisa menerapkan pendidikan gratis,” pungkas politisi yang berdomisili di Serpong Utara ini.(ard)




Rekonstruksi Pembunuhan Marvel Ada 20 Adegan

 

Rekonstruksi pembunuhan balita di Serpong.(yud) Rekonstruksi Pembunuhan Marvel.(yud)

Kabar6-Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Marvelio Benedict (2,7).

Pelaku berinisial R, kiranya merupakan pacar ayah korban yang tega menghabisi nyawa bocah tak berdosa itu.

Reka ulang kejahatan‎ penganiayaan yang dilakukan R digelar di rumah kontrakan di Jalan Palem Merah Blok BM 12 Nomor 3-4 Griya Loka, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Ada‎ 20 adegan yang diperagakan oleh tersangka R,” ungkap Kanit IV Subdit V Renakta, Komisaris Eni Dwi Jajanti kepada wartawan, Rabu (4/3/2016).

Saat rekonstruksi berlangsung, R yang mengenakan kaos tahanan warna orange, tampak santai menjalani adegan-demi adegan. Guna menghindari sorotan kamera pewarta, R tampak beberapa kali berupaya menutupi wajahnya dengan boneka mickey mouse.

“Boneka itu dipakai sebagai pengganti sosok Marvel yang digendongnya,” terangnya

Eni menjelaskan, rekonstruksi yang berlangsung selama satu jam sejak pukul 10.00WIB sampai pukul 11.00WIB. ‎ Rekonstruksi berjalan lancar dengan didampingi keluarga Marvel dan kuasa hukumnya.

Dua puluh adegan yang dipergakan R, berada di dua tempat berbeda. Yakni di dalam kamar kos Ray seluas 3×3 meter dan disebuah jalan dekat Masjid Darul Ishlah tempat pelaku R. **Baca juga: Cegah LGBT Pelajar, Sekolah di Kota Tangerang Tambah Ilmu Agama.

“Tempat itu jadi lokasi menyerahkan anaknya kepada Ray usai melakukan penganiayaan dan Marvel mengalami kejang-kejang,” tambah Eni.**Baca juga: Duh, 80 Persen Penghuni Rumah Kos di Masigit “Wanita Malam” .

Atas perbuatannya itu, R yang seorang janda dengan satu anak itu, dijerat Pasal 351 ayat 3, pasal 338, pasal 359, pasal 80 ayat 3 uu RI. Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun kurungan penjara.(yud)




Baru Enam Pejabat Tangsel Pajang LHKPN di Kantor

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Inspekorat masih menunggu Nomor Harta Kekayaan (NHK) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Sekretaris Inspektorat Kota Tangsel, M Zubair, saat ini baru 6 pejabat kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini yang telah mendapatkan NHK dan telah memajang LHKPN di instansinya masing-masing.

“Kalau sekarang baru 6 pejabat saja yang telah memajang LHKPN di kantornya masing-masing sedangkan pejabat lainnya masih menunggu NHK dari lembaga anti rasuah itu,” ucap mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel ini ketika dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (2/3/2016).

Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel ini mengungkapkan, enam pejabat yang telah mendapatkan NHK dari KPK.

Yaitu, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) dan Inspektorat. **Baca juga: DPPKAD Tangsel “Semprit” Penitipan Motor di Stasiun Rawabuntu.

“Silahkan di cek langsung ke media informasi di BP2T, Bappeda, RSUD, BLHD, KPMD dan Inspektorat, apakah sudah menjalankan instruksi KPK untuk memajang data LHKPN atau tidak,” tegas Zubair lagi. **Baca juga: Bidik Dana BLM, Kejari Cilegon Periksa 43 Lurah.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Firdaus mengakui, dirinya sudah menyerahkan data LHKPN ke KPK dan sampai saat ini masih menunggu NHK dari KPK tersebut. **Baca juga: Ke Banten, Luhut: Warga yang Kena Narkoba, Sulit Sembuh.

“Saya memang masih tunggu NHK dari KPK dan kalau sudah terima akan langsung menjalankan instruksi dari KPK untuk memajang di media informasi kantor saya,” pungkas mantan Camat Pamulang ini.(ard)




Ditagih Utang, Pria di Pondok Aren Sudah Tewas

Polisi saat mengevakuasi jenazah pria yang tewas di Pondok Aren.(cep)

Kabar6-Seorang pria ditemukan tewas dirumahnya di Jalan Japos Raya, RT 06/013, Kampung Pondok Jati Selatan, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa (1/3/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, pria dimaksud bernama Tubagus Samsul Rizal (62).

Korban diketahui sudah meninggal oleh Nia (40), warga Kampung Masjid, RT 01/03, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangsel.

Saat itu, Nia datang ke rumah itu dengan maksud ingin menanggih utang kepada korban. Sesampainya dilokasi, rumah tersebut dalam kondisi terkunci. Nia mencoba menghubungi pria yang akrab disapa Samsul itu berkali-kali. Namun, teleponnya tidak diangkat.

Karena penasaran, Nia pun menanyakan keberadaan Samsul kepada Gunadi (27), salah seorang warga sekitar. Keduanya kemudian memutuskan untuk melihat ke dalam rumah melalui jendela samping. Saat itu, korban terlihat dalam posisi tertidur miring.

Karena mengira Samsul sedang tertidur lelap, Nia akhirnya memutuskan untuk kembali kerumahnya. Namun, dua jam kemudian, Nia kembali lagi ke lokasi, dan melihat korban masih dalam posisi semula. **Baca juga: Bupati Zaki Imbau Camat Waspadai Eksodus PSK Kalijodo.

Karena curiga, Nia kemudian melapor kepada Rohmat, Ketua RT setempat, yang kemudian laporan diteruskan ke Saman Buyung, Ketua RW setempat. Secara bersama-sama, pengurus RT dan RW masuk ke dalam rumah untuk mengecek keadaan Samsul. Ternyata, saat itu Samsul sudah meninggal dunia. **Baca juga: Waduh, Tanggul Situ Ciledug di Pamulang Bocor.

Tidak ada bekas luka maupun tanda-tanda penganiayaan di tubuh Samsul. Namun, saat ditemukan posisi tangan kanan terlihat tengah memegangi perut. **Baca juga: Ular Sanca Ditangkap Warga di Villa Pamulang.

Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polsek Pondok Aren. Setelah dilakukan cek TKP, polisi akhirnya membawa jenazah Samsul ke Rumah Sakit Umum Tangerang.(cep/yud)




DPPKAD Tangsel “Semprit” Penitipan Motor di Stasiun Rawabuntu

Titik parkir sepeda motor dikawasan stasiun di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) melayangkan surat teguran kepada pengelola penitipan motor di Stasiun Rawabuntu, Kecamatan Serpong.

Kepala Seksi (Kasie) Intensifikasi dan Ekstensifikasi pada DPPKAD Tangsel, Nana Guswara mengatakan, bila pihaknya sudah berulangkali mengecek ke lapangan terkait lokasi penitipan motor di kawasan Stasiun Rawabuntu tersebut, karena diduga tidak memiliki izin.

“Kalau Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel tidak mengeluarkan rekomendasi pengelolaan parkir, berarti kan tidak berizin. Jadi kalau tidak berizin, uang yang dikutip dari pelanggan penitipan motor itu dikemanain,” ujar Nana ketika ditemui Kabar6.com di Kantor DPPKAD, Cilenggang, Selasa (1/3/2016). **Baca juga: Ular Sanca Ditangkap Warga di Villa Pamulang.

Nana berharap, pengelola penitipan motor itu segera mengurus perizinan, agar potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang harusnya diperoleh kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini, tidak menghilang. **Baca juga: Ditagih Utang, Pria di Pondok Aren Sudah Tewas.

“Setiap hari itu penitipan motor bisa bisa menampung hingga 100 unit motor lebih. Sangat disayangkan, bila PAD tidak dikelola dengan baik,” tegas Nana lagi.(ard)

**Baca juga: Ke Banten, Luhut: Warga yang Kena Narkoba, Sulit Sembuh.




MUI Serang: Faktor Ekonomi Jadi Dalil Kelompok Radikal

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Amas Tajudin mengkalim jika faktor ekomoni dan kurangnya pemahaman agama, menjadi penyebab utama dalam radikalisme.

Buktinya, banyak warga yang mengaku diiming-imingi uang dan bantuan oleh kelompok radikal tertentu, asalkan mereka bergabung dengan kelompok tersebut.

“Yang dilakukan oleh para kelompok ISIS saat perekrutan adalah, pembinaan dan diberikan bantuan usaha,” kata Amas Tajudin saat dihubungi melalui telphon seluler kepada wartawan, Selasa (1/3/2016).

Menurutnya, pemerintah harus bergerak cepat melakukan pencegahan radikal. Terlebih, paham radikal sudah terlalu lama bercokol di Indonesia.

Bahkan, pada 2015 lalu, sudah ada kelompok yang berani  melakukan deklarasi mendukung ISIS di Kota Serang. Parahnya lagi, gerakan tersebut dilakukan di gedung pemerintah. **Baca juga: Ke Banten, Luhut: Warga yang Kena Narkoba, Sulit Sembuh.

“Pada waktu itu dilakukan di gedung protokol Kota Serang. Sudah kami curigai dari awal, soalnya ketika mengajukan permohonan tempat, mereka tidak menyebutkan jenis kegiatannya. Namun, pada saat pelaksanaan mereka memasang bendera isis,” katanya. **Baca juga: BNN Banten Minta Alat Deteksi Narkoba Rp100 Miliar.

Lanjut Tajudin, dalam kasus ini semua kalangan harus ikut berperan aktif dalam mencegah penyebarluasan kelompok radikalisme di Kota Serang. **Baca juga: Pekerja Bank Keliling Terlindas Truk Elpiji di Serang.

“Kami mengiimbau pemerintah dan warga Serang untuk bersama-sama mencegah paham radikal. Karena tujuan mereka adalah ingin merubah pancasila menjadi ideologi lain,” ujarnya.(zis)




DBMSDA Tangsel Perbaiki Tanggul Jebol di Pondok Maharta

Sejumlah pekerja memperbaiki tanggul jebol di Pondok Aren.(ist)

Kabar6-Warga yang bermukim di sekitar RW 09 Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini tak perlu cemas.

Pasalnya, konstruksi bangunan tanggul yang roboh akibat tertimpa pohon langsung diperbaiki.

“Kurang dari 1X24 jam laporannya langsung kami tindaklanjuti,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati saat menghubungi kabar6.com, Selasa (1/3/2016).

Ia jelaskan, sejumlah pekerja telah dikerahkan ke lokasi jebolnya tanggul. Diameter pondasi tanggul yang roboh akibat tertimpa pohon langsung dibangun kembali.

Retno memperkirakan, lama pengerjaan pembuatan tanggul paling lama membutuhkan waktu sepekan. Ia yakin konstruksi bangunan yang baru lebih kokoh dari sebelumnya.

“Setiap ada kejadian kita langsung turun dan mengeksekusi. Jadi warga tidak perlu cemas,” jelasnya. Menurutnya, konstruksi bangunan tanggul era masih Kabupaten Tangerang getas lantaran materialnya menggunakan batako. **Baca juga: Ular Sanca Ditangkap Warga di Villa Pamulang.

Sekarang DBMSDA Kota Tangsel membuat tanggul menggunakan material batu kali. Retno memastikan pada tahun ini ada program perbaikan tanggul sepanjang perumahan Pondok Maharta. **Baca juga: Waduh, Tanggul Situ Ciledug di Pamulang Bocor.

Retno bilang perbaikan tanggul alokasi dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016. Ia berjanji akan segera menerjunkan tim untuk meninjau bocornya tanggul Situ Ciledug di dekat Jalan H Rean, Benda Baru, Kecamatan Pamulang. **Baca juga: Warga Pondok Aren Resah Tanggul Kali Angke Jebol.

“Untuk yang di perumahan Villa Mutiara untuk sementara pakai tumpukan pasir. Besok-besok kita akan pasang bronjong,” tambah Retno.(yud)




Ular Sanca Ditangkap Warga di Villa Pamulang

Ular sanca yang ditangkap warga di Villa Pamulang.(kew)

Kabar6-Seekor ular sanca membuat heboh warga Perumahan Villa Pamulang, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, ular sanca itu memiliki panjang 2,5 meter. Diduga, ular sanca itu terbawa arus banjir  hingga terdampar dilokasi. **Baca juga: Polsek Ciputat Tangkap Dua Pengedar Sabu.

“Ular itu gak sengaja terlihat, pas banjir Minggu (28/2/2016) kemarin. Lagi melintas dari bantaran kali ke arah alang-alang yang ada diseberang,” ujar Iyus, warga sekitar, Selasa (1/3/2016). **Baca juga: Waduh, Tanggul Situ Ciledug di Pamulang Bocor.

Agar tidak mengganggu warga sekitar, Iyus dibantu sejumlahw arga akhirnya menangkap ular sanca tersebut. Setelah itu, ular pun dibawa untuk diperlihara oleh Iyus.(kew)




Waduh, Tanggul Situ Ciledug di Pamulang Bocor

Foto dinding tanggul yang bocor.(yud)

Kabar6-Warga Jalan H Rean, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), resah.

Itu menyusul terjadinya kebocoran pada dinding tanggul pintu air yang merupakan aliran dari Situ Ciledug ke Kali Angke. Kucuran air kini bahkan mengalir deras hingga menyebabkan air melimpah ke badan jalan.

Dewi Simaremare, pemilik usaha Sihol Motor dikawasan Situ Ciledug, mengaku takut atas kondisi yang terjadi saat ini.

Dia bahkan kerap menutup usaha bengkel miliknya jika datang hujan berkepanjangan. Ia cemas, jika tidak segera diperbaiki luapan air Situ Ciledug bisa tumpah ke jalan.

“Kalau hujan satu sampai tiga hari, luberan airnya ya seperti ini. Tapi kalau terus menerus begini, saya jadi tidak bisa usaha,” katanya, Selasa (1/3/2016).

Sampai hari ini, jelas Dewi, belum terlihat adanya upaya pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk memperbaiki dinding yang retak itu. Warga khawatir, dinding setinggi 50 cm itu jebol.

“Terhitung dua tahun saya usaha disini. Sejak awal sampai hari ini, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah,” tandasnya. **Baca juga: Diguyur Hujan, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Tangerang Rusak.

Terpantau dinding setinggi 50 cm dengan ketebalan hampir 30 cm tersebut, mengalami keretakan sampai menimbulkan kebocoran disisi paling bawah dinding kali. Debit air yang tumpah dari dinding yang bocor tergantung tinggi muka air. **Baca juga: Alokasi Dana Logistik Bencana di Tangsel Hanya R‎p70,2 Juta.

Pengakuan senada juga disampaikan Ahyar (42), warga penghuni sekitar Situ Ciledug. “Kalau air kalinya penuh bocornya semakin deres, tapi kalau kemarin engga hujan-hujan ya engga akan ada bocoran,” sebutnya.(yud)