Begini Alasan Teknisi Handphone Jadi Kurir Ganja

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan menunjukkan ganja.(yud)

Kabar6-AA (24), kurir ganja yang ditangkap aparat Polsek Cisauk, Kabupaten Tangerang, kiranya punya alasan tersendiri, hingga nekat melakoni tindak kejahatan.

Padahal, kesehariannya AA bekerja sebagai teknisi service ‎handphone di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Jakarta Barat.

“Service handphone sekarang lagi sepi. Makanya saya mau jadi kurir ganja,” katanya sambil tertunduk menghindari sorotan kamera awak media, kemarin.

AA mengaku tergiur upah yang diterimanya setiap kali menjalani pekerjaannya sebagai kurir daun ganja. Nominal rupiah yang ditawarkan oleh bandar ganja kepadanya pun lumayan besar.

“Sekali antar ganja komisinya lumayan, saya dapat Rp500 ribu,” terangnya.

Tim Buru Sergap Polsek Cisauk, berhasil meringkus AA di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor . ‎

Meski begitu, AA yang menyesali perbuatannya itu. Ia mengaku baru kali kedua, melakukan pengantaran barang haram tersebut, lantaran bisnis servis hape yang dilakoninya lebih dari dua tahun itu sedang sepi.

“Bener baru dua kali sama ini, terpaksa saja soalnya servisan hape sudah sepi sekarang,” beber Dia. **Baca juga: Kurir Lima Kilogram Ganja ‎Ditangkap Polsek Cisauk.

Atas perbuatan pelaku dijarat pasal 111 ayat 1, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(yud)




Kader Posyandu Tagih Janji Airin Berikan BPJS

Airin saat bertemu BJ Habibie di Jakarta.(yud)

Kabar6-‎Ketua Forum Posyandu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Syamsiah, merasa bingung ketika dirinya terus diberondong pertanyaan oleh para kader.

Pertanyaan yang diajukan kepadanya seputar pembuatan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) khusus bagi kader posyandu.

“Saya mau tagih janji‎ Bu Wali (Airin Rachmi Diany). Saya mau tagih sampai sekarang belum dibuatin,” katanya di acara Forum Musrenbang SKPD di Ciputat, Sabtu (12/3/2016).

Selain menagih janji pembuatan kartu BPJS gratis untuk para kader, Syamsiah juga meminta sarana prasarana posyandu.

Menyikapi pertanyaan Syamsiah, Airin pun merespon pertanyaan tersebut. “BPJS gratis untuk para kader memang janji saya, seharusnya ini sudah masuk dianggaran Dinas Kesehatan,” ungkap Airin di lokasi yang sama.

Airin pun bertanya ke Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Suharno. “Anggaran sudah ada belum?,” tanya Airin. Secara spontan Kepala Dinkes Suharno menjawab sudah, dan Peraturan Walikota (Perwal)-nya sedang digodok. **Baca juga: Akses‎ Tangsel-Depok Putus Tergenang Luapan Banjir.

Lalu, Airin meminta penjelasan terkait belum dibuatkannya BPJS untuk masyarakat kurang mampu di Kota Tangsel ini kepada Kepala Layanan Kesehatan Dinkes Kota Tangsel, Toni Kusdianto terkait dengan BPJS ini. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Ajukan Legal Opinion ke Kejari Tigaraksa.

Toni pun menjawab pertanyaan Airin. “Selama dua tahun dinkes sedang mendata kader untuk pembuatan BPJS. Karena sistem BPJS sekarang harus dibayarkan per Kartu Keluarga,” jelasnya.(yud)




Dishubkominfo Tangsel Ajukan Legal Opinion ke Kejari Tigaraksa

Parkir meter di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) telah mengajukan permohonan Legal Opinion (LO) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa.

Sekretaris Dishubkominfo Taryono mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih meminta pendampingan Kejari Tigaraksa dengan mengajukan permohonan LO terkait layanan parkir meter yang beroperasi di sejumlah titik kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.

“Kami memang meminta rekan-rekan dari Kejari Tigaraksa untuk mendampingi agar dapat arahan atau menentukan kebijakan hukum tentang layanan parkir meter di Kota Tangsel,” ujar mantan Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi dan Informatika pada Dishubkominfo Kota Tangsel ketika ditemui Kabar6.com di Serpong, Jumat (11/3/2016). **Baca juga: Anggota DPRD Tangerang Sulap Lapangan Maulana Yudha Jadi Tempat Parkir.

Selain itu, sambung Taryono, LO itu juga bertujuan apakah penentuan operator parkir meter itu dapat dilakukan penunjukan langsung atau harus digelar proses tender. **Baca juga: Akses‎ Tangsel-Depok Putus Tergenang Luapan Banjir.

“Kalau nanti LO dari Kejari Tigaraksa menentukan berdasarkan aturan hukum agar pihak yang ingin jadi operator meter wajib melalui proses tender, yah kami akan lelang dan begitupun sebaliknya,” terang warga Pondok Benda, Pamulang ini lagi.(ard)




Akses‎ Tangsel-Depok Putus Tergenang Luapan Banjir

Sejumlah anak bermain‎ digenangan air banjir di BPI.(yud)

Kabar6-Masih tingginya intensitas curah hujan di daerah hulu, mengakibatkan Kali Pesanggrahan meluap. Air yang muncul merupakan kiriman dari daerah Bogor, Jawa Barat.

Ganun (62), warga Jalan Bandung Raya mengatakan, aliran air Kali Pesanggrahan meluap sejak pukul 03.00 WIB tadi. Akibatnya jalan penghubung antara Kota Tangerang Selatan dengan Depok itu tak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.

“Kendaraan yang mau lewat sini enggak bisa melintas karena akses jalan terputus,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (12/3/2016).

Menurut Ganun, luapan air banjir dari Kali Pesanggrahan yang memutus akses jalan ketinggiannya mencapai dua meter. Sedangkan ketinggian paling rendah sampai sepinggang orang dewasa.

“Tadi pagi lebih tinggi banjirnya sampai nutrisi pembatas kali dan jalanan. Pukul 07.00 WIB sudah sedikit surut menjadi satu meter atau selutut orang dewasa,” terangnya. **Baca juga: 4 April 2016, Serah Terima Polresta Tangerang ke Polda Banten.

Ganun bilang pembatas kali juga sudah terlihat. “Sepertinya yang di lewati kali pesanggrahan ini jembatannya kerendam air, ” bilangnya. **Baca juga: Kurir Lima Kilogram Ganja ‎Ditangkap Polsek Cisauk.

Pantauan di jembatan Jalan Bandung Raya, tampak terlihat warga sekitar mencuci kendaraannya. Mulai dari mobil hingga mencuci motor di pinggiran Kali Pesanggrahanyang meluap. Ada pula warga yang menyingkirkan sampah kayu atau bambu yang menyangkut di pinggir kali.(yud)




Kurir Lima Kilogram Ganja ‎Ditangkap Polsek Cisauk

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan dan barang bukti.(yud)

Kabar6-Pelaku jaringan peredaran narkoba jenis daun ganja kering berhasil ditangkap aparat Polsek Cisauk, Kabupaten Tangerang.

AA (24), menjadi incaran Korps Bhayangkara selama  satu bulan terakhir di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

“Tersangka Kami amati sebulan lebih, dan saat kemarin malam, tim Kami lakukan penangkapan di dekat SPBU di Bogor,” kata Kapolsek Cisauk, Ajun Komisaris Army, Jumat (11/3/2016).

Menurutnya, tersangka AA kesehariannya berprofesi sebagai teknisi handphone di pusat niaga handphone kawasan Jakarta Barat. Kepada petugas ia mengaku tergiur dengan imbal hasil yang didapat dari berbisnis barang haram tersebut.

Army terangkan, dari tangan tersangka anak buahnya berhasil mengamankan lima bal ganja, masing-masing seberat 1kilogram ganja. Satu unit sepeda motor matic warna putih dengan nomor Polisi B 6806 PWX yang digunakan tersangka untuk mengantar pun disita petugas

Dijelaskan, Army, AA yang berusaha melarikan diri saat dikejar tim Buser Polsek Serpong, berhasil ditangkap usai sepeda motor yang dikendarainya terpental akibat lubang jalanan yang dihantamnya. **Baca juga: 4 April 2016, Serah Terima Polresta Tangerang ke Polda Banten.

“Dia coba kabur saat Kami kejar, dan akhirnya tertangkap karena terjatuh dari sepeda motor,” jelas Army. **Baca juga: Rayu Petugas, Wanita Cantik Ini Tetap Ditilang Polantas Tangerang.

Dihadapan penyidik, lanjut Army, dirinya mengaku, hendak mengantar tas hitam berisi lima kilogram ganja itu ke seseorang yang menunggunya di Jakarta Pusat.

“Pengakuan AA, Dia ambil dari orang di Gunung Sindur dan mengantar ke Jakarta Pusat,”‎ lanjutnya.(yud/cep)




Jelang WTA 2016, Akses Menuju Puspiptek Semrawut

Pedagang Kaki Lima padati akses jalan menuju Puspiptek.(yud)

Kabar6-Kondisi ruas jalan menuju Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jadi sorotan.

Di lokasi laboratorium teknologi terbesar se Indonesia itu, pada September 2016 mendatang bakal digelar perhelatan akbar World Technopolis Association (WTA).

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah berinisiatif mengajukan diri menjadi tuan rumah. Tentu saja infrastruktur pendukung mesti mumpuni lantaran kota termuda di Provinsi Banten ini bakal kebanjiran tamu-tamu asing, khususnya para peneliti mancanegara.

Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, bahwa di area dalam lingkungan laboratorium teknologi itu masih banyak persoalan serius yang mesti dibenahi. Permasalahan yang ada terkait akses jalan sekitar menuju Puspiptek.

“Sudah banyak kecelakaan, kemacetan, dan kondisi lingkungan jalan yang sudah tidak layak,” katanya saat rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Atas kondisi semrawutnya infrastruktur jalan, Pemerintah Kota Tangsel terus berbenah dalam rangka menyambut WTA yang tinggal semakin dekat. Salah satunya adalah menata akses menuju tempat pelaksanaan Global Innovation Forum (GIF).

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan rapat koordinasi perencananaan pelebaran dari Jalan Pahlawan Seribu sampai dengan simpang Muncul.

Rapat ini berlangsung di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (10/3/2016). Hadir dalam acara ini yakni Walikota Tangerang Selatan Hj. Airin Rachmi Diany, SH. MH, Kepala Puspiptek Sri Setiawati, Kepala Biro Keuangan dan Umum Wiwin Darwina dan juga beberapa SKPD terkait seperti Dinas Bina Marga Provinsi Banten dan Tangsel.

Perwakilan dari Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) pada Bagian Pembangunan Jalan M Faizal Reza menjelaskan, bahwa proyek pelebaran jalan ini sudah berlangsung semenjak 2013 lalu. Namun berhenti karena berbenturan dengan aturan yang ada.

“Proyek pelebaran jalan sudah dari 2013,namun terbentur aturan makanya berhenti,” jelasnya.

Menanggapi proses rencana pelebaran jalan yang akan dilakukan ini Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengutarakan, pastikan dulu aturan–aturan mengenai pelebaran jalan sudah sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan. **Baca juga: Operasional Bandara Pondok Cabe Terganjal Kajian Ruang Udara.

Apakah dengan waktu yang tersisa ini akan bisa dilakukan hibah lahan ataukah hanya dengan pinjam pakai lahan (masa pinjam hanya 5 tahun). **Baca juga: Tuntut Fasos Fasum, Warga Cendana Residence Geruduk Balaikota Tangsel.

“Kita ingin pelebaran jalan ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada,sehingga perlu melakukan koordinasi,” utaranya.‎(yud)




Tuntut Fasos Fasum, Warga Cendana Residence Geruduk Balaikota Tangsel

Aksi demo warga Perum Cendana Residence, Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Puluhan warga Perumahan Cendana Residence, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggeruduk kantor Balaikota setempat di Jalan Raya Maruga, Kecamatan Ciputat, Kamis (10/3/2016).

Aksi warga yang sempat memicu kemacetan itu, sengaja digelar dengan harapannya agar aspirasi mereka bisa di dengar langsung oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Dalam orasinya, warga meminta Pemkot Tangsel segera menertibkan developer Perumahan Cendana Residence yang dianggap nakal, karena telah membohongi warga.

Itu terkait dengan belum disediakannya lahan fasilitas sosial (Fasos) dan fasilitas umum (Fasum) serta sejumlah fasilitas lainnya oleh pengembang di perumahan tersebut.

Irfan Ahmad, Ketua RW 23 perumahan setempat, menyebut bila penyediaan lahan fasos dan fasum itu merupakan kewajiban dari developer.

Ia mengutarakan bahwa warga sedianya sudah berupaya menuntut hal itu ke kantor developer perumahan. Namun, justru warga dilaporkan balik ke polisi oleh developer, dengan tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.

Menurut Irfan, developer perumahan hanya mementingkan bisnis, tanpa memikirkan kepentingan warga setempat. “Pemkot Tangsel juga harus menertibkan developer nakal yang tidak memperhatikan kepentingan warganya”, tambah Irfan.

Setelah melakukan orasi, perwakilan pengunjukrasa diterima oleh pelaksana tugas (Plt) Sekda Tangsel, Muhammad. Pihak Pemkot Tangsel berjanji akan menindaklanjuti aspirasi dan tuntutan warga tersebut.

Usai menyampaikan aspirasinya, warga pengunjukrasa akhirnya membubarkan diri. NAmun demikian, warga juga mengancam apabila Pemkot Tangsel tidak menindaklanjuti tuntutan itu, maka warga akan kembali melakukan aksi unjukrasa di Pemkot Tangsel.‎

Hingga berita ini disusun, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi atas tudingan warga tersebut kepada pihak pengembang Perumahan Cendana Residence.(yud)




Kakek Renta Ditemukan Tewas di Pamulang

Kakek renta yang ditemukan tewas di Pamulang, Tangsel.(cep)

Kabar6-Seorang kakek renta ditemukan tewas dirumah kontrakanya di Jalan Aria Putra, RT 12/10, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis(10/3/2016).

Belakangan diketahui korban bernama Sapri Hasan (62), asal Padang, Sumatera Barat.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri saat di konfirmasi membenarkan perihal temuan mayat pria gaek tersebut. **Baca juga: Pelaku Curanmor di Tangsel Ditangkap Kehabisan Bensin.

“Korban meninggal di kontrakan milik Bastian. Sedangkan jenazah korban ditemukan tetangganya, Sutrino,” ujar Mansuri. **Baca juga: 10 Hari OSJ, Polresta Tangerang “Semprit” 1.913 Pengendara.

Menurutnya, tidak ditemukan adanya luka maupun tanda-tanda bekas penganiayaan ditubuh korban. “Dari keterangan tetangga, beberapa hari terakhir korban memang terlihat sakit,” ujarnya.

Kasus tersebut selanjutnya ditangani petugas Polsek Pamulang.(cep/yud)

**Baca juga: Ini Jadwal Prediksi Pelantikan Airin-Ben.




Pelaku Curanmor di Tangsel Ditangkap Kehabisan Bensin

Pelaku curanmor yang diamankan petugas Polsek Pondok Aren.(yud)

Kabar6-Apes nasib AM alias Yanto. Pelaku  pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ini, babak belur dijahar warga, setelah sepeda motor curiannya kehabisan bensin, di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Beruntung sebelum massa bertindak lebih brutal, petugas yang mendapat informasi langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan pelaku ke Mapolsek Pondok Aren.

Kepala Sub Bagian Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, kejadian itu berawal dari kecurigaan warga Kampung Pondok Jaya RT 02/03, saat melihat dua pria tak dikenal tengah mendorong-dorong sepeda motor.

“Pelaku mendorong motor curiannya karena kehabisan bensin. Saat ditanya, keduanya mengaku motor itu milik kerabatnya yang tinggal disekitar lokasi. Namun, warga yang disebut sebagai kerabatnya, justru tidak mengenal pelaku,” ungkapnya.

Salah seorang pelaku yang mengetahui kebohongannya terbongkar, langsung kabur meninggalkan lokasi. Sementara, Yanto yang tak sempat kabur langsung dihajar warga beramai-ramai.

Untungnya polisi segera tiba dilokasi dan mengamankan Yanto berikut barang bukti ke Polsek Pondok Aren. **Baca juga: BMKG Serang Imbau Warga Waspadai Angin Kencang.

Setelah ditelusuri, diketahui bila motor tersebut diketahui milik Harry Cristian Lumi (31), yang bermukim di Pondok Jaya, RT 03/04, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. **Baca juga: Rano Karno Bilang Kecelakaan Rakha Akibat Mengantuk.

Sementara STNK motor atas nama W H Pandjaitan, warga Pondok Maharta Blok B7 Nomor15 RT 015/010, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.‎ **Baca juga: Pelajar Kota Serang Gelar Deklarasi Pemberantasan Sindikat Narkoba.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut aparat Polsek Pondok Aren.(yud/cep)




Ngeri..! Wanita Mabuk Tabrak Lima Pemotor di Tangsel

Mobil mazda yang menabrak lima pemotor di Tangerang.(cep)

Kabar6-Sebuah Mobil Mazda B 42 JSC yang dikemudikan wanita diduga mabuk, menabrak lima sepeda motor disepanjang Jalan Raya Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga menuju wilayah Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/3/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H. Mansuri mengatakan, kecelakaan itu berawal di Jalan Raya Serpong, dekat SPBU Ruko Boulevard, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong.

Saat itu, mobil Mazda yang dikemudikan JFN (23), warga Perumahan Green Cove, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Tangerang menuju ke arah German Center.

Dilokasi, mobil menabrak sepeda motor Honda Beat B 3200 NPA yang di kendarai Faisal Akbar (25) dan Ayu Anggraini (20), warga Jalan Salak Putih, Kampung Bojong RT 03/12, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong, dan Honda Vario B 6679 GET yang dikendarai Ajis Susanto (20) dan Yakub Muhidin (23), warga Kampung Bojong, RT 03/12, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong.

JFN, pengemudi wanita yang menabrak lima pemotor saat diamankan di Polres Tangsel.(cep)

Meski kedua sepeda motor yang ditabrak tersebut sempat terpental, namun mobil tidak berhenti. Pengemudi wanita itu terus tancap gas melaju ke arah Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Sesampainya di pertinggaan Cisauk, mobil Mazda kembali menabrak dua sepeda motor lagi, yaitu Vespa B 6608 WN yang di kendarai Iwan Kurniawan (24) dan Yamaha Mio Soul B 3710 NVX yang di kendarai Egi Saputra (22), keduanya , warga Kampung Kademangan, RT 01/02, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu.

Lagi-lagi kejadian itu tidak membuat JFN menghentikan laju mobilnya. Sebaliknya, pengemudi wanita itu terus tancap gas hingga saat di jembatan Cisauk kembali menbarak Honda Vario B 6814 GUE yang di kendarai Riki (20), warga Kampung Sampora, RT 05/04, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, yang berboncengan dengan Mulyadi (28), warga Kampung Ranca Gede, RT 05/03, Desa Situ Gadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Peristiwa inilah yang akhirnya menghentikan laju mobil mazda tersebut. Sepeda motor Honjda Vario yang tersangkut di jembatan, membuat mobil mazda tak bisa lagi bergerak.

Tak pelak, warga yang mengetahui kejadian itupun sempat merusak mobil mazda tersebut. Beruntung petugas yang segera datang kelokasi, hingga emosi warga bisa diredam.

Selanjutnya, petugas mengamankan pengemudi wanita berikut mobil mazda ke Unit Laka Lantas Polres Tangsel, guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Akibat kejadian itu, para pengendara motor yang menjadi korban, umumnya mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuh. Kasusnya masih dalam penanganan Unit laka Lantas,” ujar Mansuri.(cep/yud)