UN Susulan SMK di Tangsel, Cuma Tika Seorang

Tika, siswi SMK Letris 1 yang mengikuti UN susulan tingkat SMK di Tangsel.(fbi)

Kabar6-Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) susulan tingkat SMK sederajat yang digelar di SMK Islamiyah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hanya di ikuti satu orang siswa saja.

Padahal, dihari pertama UN susulan ini diikuti oleh enam siswa, dari sejumlah sekolah yang ada di Kota Tangsel.

Siswa yang tetap ikut dalam UN susulan dimaksud adalah Priyani Patikasari, atau yang akrab disapa Tika, siswi SMK Letris 1.

Ya, Tika terpaksa ikut UN susulan dengan ditemani ibunya dari kejauhan, lantaran sebelumnya sakit saat UN digelar beberapa hari lalu.

“Meski saya hanya bisa melihat dari kejauhan, namun doa saya tak pernah putus untuk Tika. Semoga Tika lancar menjawab setiap soal dalam UN,” tutur Nani, sang ibu yang tampak begitu sabar menunggui putrinya diluar kelas, Selasa (12/4/2016). **Baca juga: Honda Stream Tabrak Pedagang Sate di Cikupa.

Sementara, usai melaksanakan UN susulan, Tika mengaku lega usai melaksanakan UN. “Cuma suasana saja yang beda. Karena biasanya ujiankan ramai bareng teman-teman, tapi sekarang saya sendirian,” ujar Tika lagi. **Baca juga: 183 Pelajar di Tangerang Ikuti UNBK Susulan.

Diketahui, bahwa UN susulan di Kota Tangsel dibagi menjadi dua tahap. Yaitu tingkat SMA bertempat di SMA Negri 11. Sedangkan tingkat SMK bertempat di SMK Islamiyah.(K6/Fbi)




30 April, Masa Tugas Direksi BUMD Tangsel Selesai

Sistem pembayaran layanan parkir meter di Tangsel masih manual.(yud)

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memastikan, masih mempertimbangkan pengelolaan layanan parkir meter pada badan jalan atau on street dialihkan.

Kebijakan itu diutarakan, meski saat ini sistem yang dikelola oleh PT Pan Satria Sakti menuai masalah.

“Ini yang masih tarik ulur, (rencana mengganti vendor) belum ya,” kata Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie menjawab pertanyaan kabar6.com di Puspiptek, Kecamatan Setu, kemarin.‎

Menurutnya, sampai kini masih dalam tahapan uji coba. Sehingga, Pemerintah Kota Tangsel belum berencana mendelegasikan kepada induk perusahaan atau holding company di Badan Usaha Milik Daerah menjadi operator parkir meter.

Bang Ben menegaskan, saat ini PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) pun masih dalam tahap pembenahan.

Hal mendasar itulah yang jadi alasan paling mendasar berikan kewenangan menjadi operator parkir meter on street sedikitnya di delapan titik lokasi.

“30 April ini BUMD akan habis masa jabatan direksinya. Dan kita akan melakukan evaluasi dan melakukan pemilihan kembali,” tegasnya.

Disinggung perihal apakah ideal bila uji coba terhadap mesin lebih dari tujuh bulan pascapeluncuran di samping area Teraskota, Kecamatan Serpong pada Minggu (10/8/2015) lalu. Bang Ben mengaku, jika bicara soal waktu itu relatif. **Baca juga: Soal Parkir Meter, Pemkot Tangsel Pesimis Kejari Keluarkan LO.

Namun saat disodorkan pertanyaan ihwal praktek di lapangan proses transaksi masih manual, dan operator  mengklaim mesin‎ parkir meter bisa untuk transaksi bayar tagihan rekening listrik, air bersih, beli tiket kereta api dan lain sebagainya. **Baca juga: Gagal Beraksi, Pria Jambret Nyaris Dibakar Warga Tangerang.

“Belum mendelegasikan ke BUMD, belum sampai kesana. Kita mendapat kabar kalau (parkir meter) ini inovasi bagus diapresiasi oleh berbagai pihak. Mudah-mudahan semuanya lancar,” klaimnya.(yud)




Bahaya…! Tandon Ciater Jadi “Kolam Renang” Bocah

Sejumlah bocah tampak berenang di Tandon Ciater.(fbi)

Kabar6-Bak atlet perenang, itulah yang terlihat dari aksi belasan bocah yang dengan lihai menggerakan tangan dan kakinya saat berenang di tandon ciater, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Para bocah itu tampak begitu gembira berenang di tepian tandon. Padahal, bahaya bisa datang kapan saja, seperti jebolnya pembatas tandon atau faktor lainnya.

Angga, seorang bocah yang ditemui usai berenang di tandon tersebut mengatakan, dirinya sudah sering berenang dilokasi itu. “Saya sudah sering mas, berenang disini,” ujar bocah kelas 3 Sekolah Dasar itu lagi.

Ia bahkan mengaku tidak takut berenang di tandon itu, dengan dalih hanya berenangnya di pinggiran. “Kita kan cuma di pinggiran, gak sampai ke tengah-tengah,” ujarnya.

Hal berbeda justru dilontarkan Ayib, bocah lainnya yang merupakan teman sepermainan Angga. Bocah itu mengaku, berenang di tandon ciater merupakan pengalaman pertamanya.

“Saya diajak teman mas, berenang disini, jadi ya ngikut aja,” cetus bocah yang belum duduk dibangku sekolah dasar ini.

Pantauan kabar6.com, disekitar tandon Ciater memang ada beberapa pemuda yang berjaga-jaga. Namun, peran mereka tidak efektif. Pasalnya, ada saja para pedagang yang masuk ke area dalam tandon dengan membawa sepeda motor. **Baca juga: Dana Perimbangan Banten ke Tangsel Menyusut Drastis.

Sementara itu, ada juga seorang pemuda yang berjaga di depan pintu gerbang. Pria itu tampak hanya meminta uang, saat para pengunjung keluar dari area dalam tandon. **Baca juga: Polres Tangsel Gelar Kampanye Anti Narkoba di Karaoke Diva.

Diketahui, tandon dengan luas 3 hektar itu sanggup menampung 120 ribu meter kubik air. Sedangkan fungsi utama Tandon Ciater ini adalah sebagai over flow Sungai Ciater pada saat puncak banjir. **Baca juga: Korban Yakin Senjata Perampok Pistol Replika Korek.

Selain itu, nantinya akan dijadikan pula sebagai destinasi (tujuan) wisata baru di Kota Tangerang Selatan.(fbi/cep)




Korban Yakin Senjata Perampok Pistol Replika Korek

Rumah mewah di Tangsel yang disasar perampok.(yud)

Kabar6-Empat orang komplotan perampok yang menyatroni rumah mewah milik pasangan Hadi Sutomo (67) dan Lim Linda Permata Sari (62), di perumahan Villa Melati Mas Blok H8 Nomor 9-10, Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diyakini menggunakan senjata api (senpi) mainan alias replika.

Meski gagal menguras harta benda korban, namun komplotan pelaku yang panik sempat menganiaya pemilik rumah, karena nekat berteriak kebakaran.

“Kejadiannya saat saya habis masak. Pelaku juga sempet saya tawarin makan, karena saya kira temen mantu saya,” kata Lim kepada awak media dari balik pagar rumahnya, Senin (11/2/2016).

Dua dari tiga pelaku itu, Lim sebutkan, menodongkan dua benda berbentuk senjata api. Sedangkan seorang lainnya terlihat membawa senjatan tajam jenis celurit.

Pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian yang sedang menggelar razia narkoba. Lim bilang, ia bersama empat anggota keluarganya digiring ke kamar mandi oleh komplotan penjahat itu. Tangan semua penghuni rumah diikat dengan tali raffia warna hitam.

“Itu (pistol) palsu. Soalnya pernah lihat di tivi-tivi, pernah lihat orang jual juga. Di Kota (Jakarta Barat) kan banyak yang jual,” bilangnya sambil tersenyum.

Lim bersama keluarganya yang sedang berada dalam ancaman akhirnya mencoba berteriak kebakaran. Ia berharap suara teriakannya mendapat perhatian dari penghuni komplek.

Pelaku yang panik dan kesal akhirnya memukuli Lim. Ia mengaku sampai luka lebam pada ujung bibir yang menyatu dengan pipi dan bagian dadanya itu berwarna ungu terang.

“Saya berontak sambil teriak kebakaran. Terus kebetulan anak saya yang kecil pas pulang sekolah masuk ngirain beneran kebakaran, makanya pelaku pada panik,” cerita Lim.

Berdasarkan keterangan petugas keamanan komplek, ujar Lim, mobil komplotan pelaku sudah sering terlihat. Pria asing penumpang kendaraan Toyota Avanza warna itu pernah memotret rumahnya. **Baca juga: Rumah Mewah yang Disasar Perampok di Tangsel Minus CCTV.

Akhirnya, lanjutnya, diputuskan oleh ketua rukun tetangga sekitar untuk menutup pintu portal. Sedangkan gaji bulanan bagi petugas keamanan komplek pun rencananya bakal ditambah. **Baca juga: Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel.

“Udah enggak usah, masih syukur yang penting selamat. Cuma kehilangan BlackBerry doanh kok,” ujarnya seraya menolak diwawancarai awak media televisi.(yud/cep)




Polres Tangsel Gelar Kampanye Anti Narkoba di Karaoke Diva

Polres Tangsel kampanye anti narkoba di karaoke Diva.(cep)

Kabar6-Perang terhadap narkoba terus dikampanyekan jajaran Satuan Narkoba Polres Tangerang selatan (Tangsel).

Kali ini, kampanye anti narkoba dalam Operasi Bersihkan Sindikat Narkoba (Bersinar) dilakukan petugas menyasar karaoke Diva yang berada di kawasan pertokoan Pamulang Permai, Kecamatan Pamulang, Senin (11/4/2016).

“Hari ini, sosialisasi anti narkoba kita gelar di karaoke Diva. Sasarannya, selain pengunjung karaoke, juga pengelolanya,” ujar Kasat Narkoba Polres Tangsel, AKP Agung Nugroho.

Dalam sosialisasi itu, petugas menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Mengingatkan masyarakat untuk menjaga anggota keluarga, agar terhindar dari narkoba.

“Dalam kesempatan ini, kita juga mengajak masyarakat untuk bahu-membahu bersama Polri memerangi narkoba, memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya,” ujar Agung.

Sementara, Manager Operesional Diva Karaoke, Mercy mengatakan mendukung penuh langkah Polri memberangus narkoba, dengan mensosilisasikan bahaya narkoba kepada karyawan maupun pengunjung karaoke yang dikelolanya.

“Tentunya sosialisasi ini akan membuat karyawan Diva Karaoke menjadi semakin paham akan bahaya narkoba,” ungkapnya. **Baca juga: Rumah Mewah yang Disasar Perampok di Tangsel Minus CCTV.

Selain itu, Mercy juga mengaku akan memperketat pengawasan terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba di karaoke Diva. **Baca juga: Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel.

“Kami sudah berkomitmen, apabila ada karyawan yang terbukti menggunakan narkoba, akan langsung diberhentikan dengan tidak hormat,” ujarnya.(cep)




Dana Perimbangan Banten ke Tangsel Menyusut Drastis

Pejabat DBMTR Banten diajak lihat rusaknya Jalan RE Martadinata.(yud)

Kabar6-Kucuran uang segar yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov) Banten kepada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lewat dana perimbangan menurun drastis.

Bahkan, diantara kabupaten dan kota lainnya di Tangerang Raya, daerah termuda dalam naungan Gubernur Banten, Rano Karno ini menjadi penerima dana perimbangan yang paling sedikit.

“(memperoleh) Sekitar Rp9 miliar. Sangat berbeda dengan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp50 miliar,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany kepada wartawan, Senin (10/4/2016).

Airin mengaku, bila selama ini dia telah menjalin komunikasi yang baik dengan Pemprov Banten. Pemkot Tangsel selalu menyampaikan secara lisan dan tertulis. Bahkan terus mengajak pejabat teras di Banten untuk turun ke lapangan.

Seperti halnya kegiatan meninjau langsung kerusakan di sepanjang Jalan Raya Siliwangi dan Padjajaran, Kecamatan Ciputat, juga di Jalan Raya RE Martadinata di Kecamatan Ciputat dan Jalan Raya Cirendeu di Kecamatan Ciputat Timur.

Semua ruas jalan di atas statusnya milik Pemprov Banten itu, kini dalam kondisi rusak.

“Bagi kami sejak dulu sudah jelas kok, enggak apa-apa program bantuan uang kecil. Tapi usulan kita ke Pemprov Banten bisa diakomodir,” terangnya.

Airin pun berharap dalam penyusunan rencana program kegiatan kerja tahun anggaran 2017 mendatang, Pemprov Banten bisa lebih memperhatikan Kota Tangsel, sebagai daerah otonom baru juga memerlukan percepatan pembangunan. **Baca juga: Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel.

“Ada kewenangan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari Pemprov Banten yang bisa dilakukan. Pemkot Tangsel bisa saja mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan, tapi bakal jadi temuan hukum,” ujarnya. **Baca juga: Kakanwil BPN Banten Apresiasi Kinerja BPN Kabupaten Tangerang.

Contohnya seperti perbaikan ruas jalan di depan perumahan Delatinos, Kelurahan Rawa Buntu, Serpong beberapa tahun lalu. Pemkot Tangsel sempat mendapat teguran dari pihak Kejaksaan Tigaraksa, mengingat ruas jalan itu berstatus milik Pemprov Banten. **Baca juga: Soal PNS Mangkir Kerja, Begini Kata BKPP Tangsel.

“Terutama yang berkaitan dengan tupoksi Pemprov Banten. Itu saja buat kita,” tambahnya.(yud)




Rumah Mewah yang Disasar Perampok di Tangsel Minus CCTV

Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, AKP Mansuri.(yud)

Kabar6-Belasan aparat kepolisian gabungan langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah milik Hadi Sutomo (67).

Warga Perumahan Villa Melati Mas, Blok H8 Nomor 9-10, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku telah dirampok.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengakui adanya laporan dari pengurus lingkungan di perumahan mewah tersebut. Bergerak cepat, polisi langsung datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Tentunya kami mencari petunjuk lewat keterangan pemilik rumah dan orang-orang sekitar komplek tersebut,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (12/4/2016).

Mansuri menjelaskan, dalam olah TKP polisi tidak mendapati adanya kamera pengintai atau CCTV. Perangkat teknologi canggih itu nihil tersedia di bagian luar dan dalam area korban pemilik rumah ataupun warga serta petugas keamanan lingkungan sekitar.

Padahal, lanjutnya, jika ada CCTV maka ciri-ciri empat orang pelaku lebih mudah dikenali. Mobil yang digunakan oleh komplotan pelaku untuk beraksi pun bisa menjadi petunjuk awal bagi polisi membongkar kasus kejahatan.

“Saya mengimbau kepada semua pengembang dan pemilik perumahan, segera pasang CCTV. Karena untuk keamanan dan kenyamanan warga penghuni juga,” jelasnya. **Baca juga: ZF, Terpidana Narkoba yang Kabur Dijebloskan ke Rutan Jambe.

Mansuri menegaskan, pihak kepolisian terus masih menyelidiki kasus laporan tindak kejahatan perampokan tersebut. Ia berharap kasus ini dapat secepatnya terkuak. **Baca juga: Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel.

“Yang kami selidiki 365 (pencurian dengan kekerasan), karena pemilik rumah ngakunya kan handphone hilang,” tegas mantan Kasat Intelkam Polres Aceh Selatan itu.(yud)




ZF, Terpidana Narkoba yang Kabur Dijebloskan ke Rutan Jambe

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Zul Fahmi alias ZF (30), terpidana kasus kepemilikan ganja seberat 10 kilogram yang sempat kabur dan berhasil diringkus petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), kini diserahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang.

Fahmi diantarkan Tim Kejaksaan Negri (Kejari) Tigaraksa didampingi ‎petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (11/4/2016).

“ZF diantarkan kemarin pagi sekitar jam 10 oleh kejaksaan dan kepolisian,” kata Kadiyono, Kepala Rutan Klas 1 Tangerang.

Menurut Kadiyono, selama mendekam di Rutan binaannya, ZF tidak pernah bersikap diluar kewajaran. Bahkan terlihat biasa dan membaur dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP)‎ lainnya.

“Selama 3,5 bulan saat berstatus tahanan titipan kejaksaan dan pengadilan, ZF bersikap biasa saja,” terang Kadiyono.

Kini, kata Kadiyono, ZF tengah menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan tim internal rutan, guna mengetahui motif dan latar belakang pelarian yang dilakukan ZF.

“Kita juga masih BAP ZF, supaya kita bisa mengetahui kondisi emosional‎,” kata Kadiyono. **Baca juga: Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel.

Dirinya tidak menutup diri, ZF bisa ditempatkan di sel khusus jika kondisi emosionalnya mengarah kepada upaya melarikan diri. **Baca juga: Kabur, Terpidana Narkoba 10 Tahun Ditangkap Polres Tangsel.

“Semua kemungkinan harus kita antisipasi, kalau memang keadaan memaksakan ZF bisa ditempatkan mulai dari sel penaling hingga strap sel,” tegas ‎Kadiyono.(agm)




Ngaku Polisi, Kawanan Rampok Satroni Rumah Mewah di Tangsel

Rumah mewah di Tangsel yang disasar perampok.(yud)

Kabar6-Empat orang kawanan perampok menyatroni rumah mewah di perumahan Villa Melati Mas Blok H8 Nomor 9-10, Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (11/4/2016).

Dalam aksi jahatnya, pelaku berpura-pura sebagai anggota kepolisian. Dengan menenteng golok dan benda menyerupai senjata api, pelaku menggertak pemilik rumah sambil menuduhnya sebagai anggota sindikat pengedar narkoba.

“Ada tiga orang yang datang. Mereka buka pintu yang tidak digembok dan langsung masuk. Tadinya saya kira temen anak saya,” kata Lim Linda Permata Sari (62), ditemui wartawan di kediamannya, Senin (11/4/2015).

Ibu rumah tangga itu menceritakan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang bersama suami, anak, menantu serta cucunya dirumah.

Tiga pelaku yang masuk ke dalam rumah langsung mengancam lima orang pemilik rumah. Sementara, satu pelaku lainnya, sebut Liem, menunggu di dalam mobil jenis Toyota Avanza warna putih.

Namun, belum sempat menggasak harta benda, Liem melakukan perlawanan dengan berteriak-teriak kebakaran. **Baca juga: Cuma Tega Pekan, BNN Cegah Penyelundupan 4,4 KG Sabu Via Bandara Soetta.

“Pelaku kayaknya panik. Karena saya teriak kebakaran-kebakaran. Pelaku juga sempat mukul saya,” sebutnya. **Baca juga: Tega…! Satpam di Tangerang “Garap” Putrinya Hingga Hamil Tujuh Bulan.

Akibatnya, wanita yang baru tiga bulan pindah dari Kavling H Dharmawansyah di Jalan Wirata Nomor 3B RT 02/10, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi itupun, mengaku menderita luka lebam. **Baca juga: Belum Diberangkatkan, Calon Jemaah Umroh di Tangerang Protes Perusahaan Travel.

“Pelaku cuma sempat ngambil handphone doang,” ujar Liem sambil memperlihatkan bibir bagian kiri yang berdarah dan dadanya yang membiru akibat dipukul perampok.(yud)

**Baca juga: Jaringan Sahabat Andika Tersebar Masif di Tangsel.




Coba Bunuh Diri, Pria di Bintaro Tewas Karena Darah Tinggi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tragis kisah hidup Enzo Nocola (25). Setelah sempat tertolong saat berupaya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, pria ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya diduga karena penyakit darah tinggi.

Ya, aksi nekat gantung diri dilakukan Enzo di rumahnya, di Graha Bintaro, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasubag Humas Polres Tangerang, AKP H. Mansuri mengatakan, upaya percobaan bunuh diri itu sedianya dilakoni Enzo pada Sabtu (9/4/2016) kemarin.

“Korban mencoba bunuh diri, tapi ketahuan sama istrinya. Kemudian dibawa ke rumah sakit,” ujar AKP Mansuri, Senin (11/4/2016).

Sedianya, korban sempat dibawa ke Puskesmas Pondok Kacang, tak jauh dari kediamannya. Namun, saat itu tim medis Puskesmas menyebut bila korban tidak apa apa. Kemudian dibawa pulang. **Baca juga: Terapkan Sistem Peringatan Dini Banjir, Tangsel Gaet BPPT.

Setelah dirumah, istri korban yang masih khawatir kemudian kembali membawa sang suami ke RS Sari Asih. Karena kekurangan peralatan medis, pihak RS Sari Asih selanjutnya merujuk korban ke RS Sari Asih pada Minggu (10/4/2016). **Baca juga: Soal Parkir Meter, Pemkot Tangsel Pesimis Kejari Keluarkan LO.

Namun, setelah sempat mendapatkan penanganan medis, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada senin pagi. Diduga, korban meninggal karena penyakit darah tinggi yang diderita. “Pihak keluarga pun sudah menerima meninggalnya korban,” ujar Mansuri.(cep)