Transaksi BPHTB di Tangsel Tembus Rp688 Miliar

Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, baju batik‎ cokelat.(yud)

Kabar6-Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melansir bahwa Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menempati urutan ke-2 kota dan kabupaten dengan pendapatan sektor pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau Bangunan (BPHTB) tertinggi se-Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, dalam setahun, nilai transaksi diwilayah Tangsel lebih dari Rp688 miliar.

Menteri ATR/BPN, Ferry Mursidan menyampaikan, pemerintah saat ini ingin memastikan masyarakat bahwa urusan dengan BPN mudah. Sudah semestinya semua kebijakan di seluruh daerah berjalan secara e-government.

Selain memangkas waktu pengurusan, lewat aplikasi baru ini biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan surat kepemilikan tanah dan bangunan jauh lebih murah.

 “Biaya pengurusan (sertifikat) cuma Rp50 ribu. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu pakai calo lagi, dan prosesnya lebih transparan,” katanya, kemarin.

Menjalankan aplikasi daring (dalam jaringan) ini, pemohon dapat mengetahui syarat apa saja yang dibutuhkan, lama waktu, sampai biaya pengurusan. Seluruh tahapan dapat dilalui dengan mudah. Mengingat menjamurnya perkembangan smartphone di masyarakat. **Baca juga: Menteri Ferry: Harga Tanah di Tangsel Cukup Fantastis.

Hanya bermodal perangkat telepon pintar tersebut, aplikasi dengan nama “Sentuh ATR/BPN” dapat diinstal di layanan Google Play Store. Lalu form dapat diisi lewat laman support.bpn.go.id/mobileapps/index.php. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

“Kota Tangsel menjadi daerah pertama yang mendapat ISO 27001 dan 9001 untuk layanan pertanahan berbasis digital. Untuk Kota Tangsel, kita mulai dari Kecamatan Ciputat, dan seluruh kecamatan lain sampai tahun 2018 ,” paparnya.(yud)

**Baca juga: Ngeri, Pria Stres Bacok Dua Bocah Disabilitas di Tangerang.




Pengunjung Kawasan Alang-alang Diklaim Berkurang

Satpol PP Tangsel saat simulasi penertiban Alang-alang‎.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengaku telah dua kali melayangkan surat pemberitahuan kepada semua pelaku usaha hiburan di kawasan Alang-alang, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Langkah itu ditempuh, terkait rencana pembongkaran terhadap semua bangunan rumah kontrakan yang dijadikan industri hiburan pemuas syahwat terselubung.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Azhar Syam’un Rachmansyah‎ mengatakan, institusinya sudah menyebar surat pemberitahuan tahap kedua pada Jum’at kemarin.

Surat itu menginformasikan adanya rencana program penertiban kawasan Alang-alang oleh pemerintah daerah. “Mungkin untuk surat pemberitahuan ketiga akan kita berikan Senin besok,” katanya, Sabtu (23/4/2016).

Azhar mengaku, dari informasi petugas di lapangan, rencana penertiban yang diumumkan melalui surat pemberitahuan itu, berdampak cukup signifikan. Buktinya, pengunjung ke kawasan itu mulai berkurang.

Iapun tak menampik bila para pelaku usaha yang mayoritas merupakan warga urban ikut-ikutan cemas, lantaran bisnisnya terancam gulung tikar akibat sepinya tamu pengunjung.

Diketahui, kawasan hiburan di Alang-alang dikabarkan sudah beroperasi sejak puluhan tahun silam sebelum pemekaran daerah di Kota Tangsel bergulir. Lokasi hiburan kelas menengah ke bawah ini sudah pernah ditertibkan tapi berujung gagal. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Bahkan sampai pernah ada aksi demo yang dilakukan oleh kalangan ibu-ibu pengajian. Tapi tetap tidak mempan. Alhasil, geliat industri hiburan dan pemuas syahwat di Alang-alang tetap bertahan hingga kini. **Baca juga: Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang.

Aparatur wilayah setempat menginventarisir, sedikitnya ada 30 unit bangunan rumah kontrakan yang dijadikan industri hiburan dan pemuas syahwat. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.

Lokasinya persisnya terlet‎ak di RT 01 RW 06, Buaran, Kecamatan Serpong. Di kawasan itu terdapat sekitar 300 orang wanita penghibur yang setiap harinya selalu siap melayani pria hidung belang.(yud)




Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang

Demo warga menolak prostitusi.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memastikan, tidak ada opsi tawar menawar dalam rencana pembongkaran kawasan bisnis prostitusi Alang-alang, di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong. 

Demikian dikatakan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Sabtu (23/4/2016). “Jangan sampai mereka kabur duluan pas kita tertibkan. Dan, kembali datang setelah kita pergi,” katanya.

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, di lokasi Alang-alang banyak terdapat salon, panti pijat plus-plus serta cafe yang menyediakan minuman beralkohol lengkap dengan wanita penghiburnya.

“Kita memastikan bakal memulangkan semua wanita penghibur dari Alang-alang ke daerah asalnya masing-masing,” ujarnya.

Ia juga menyebut telah menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk membongkar semua bangunan bisnis maksiat di Alang-alang. “Kami tidak akan merelokasim” ujarnya. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.

Bang Ben mengklaim, bila program penertiban kawasan prostitusi terselubung yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun itu, juga melibatkan sejumlah elemen berwenang lainnnya. Seperti aparatur TNI/Polri, tokoh serta alim ulama dan tokoh masyarakat. **Baca juga: Warga Desa Cisoka Keluhkan Sikap “Kaku” Aparatur Kecamatan.

“Penggusuran ini mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk mensterilkan Alang-alang. Jadi tidak ada kendala yang berarti‎,” tambah Bang Ben.(yud)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Bocah 8 Tahun Dianiaya Kakak Tiri di Pamulang

Terduga pelaku penganiaya diamankan polisi.(abie)

Kabar6-ZP, seorang bocah berusia 8 tahun di bilangan Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang selatan (Tangsel), diduga dianiaya IL, kakak tirinya sendiri.

Akibat tindak penganiayaan itu, korban diketahui menderita luka memar dibagian pipi dan kepala. Sementara, kasusnya kini tengah diselidiki petugas Polres Tangsel.

“Kasus itu masih kita selidiki. Kalau sudah lengkap akan diberitahukan,” ujar Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Samian, Jumat (22/4/2016) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun, terduga pelaku penganiayaan, IL, kiranya merupakan istri dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara.

Peristiwa yang dialami ZP itu sedianya terbongkar setelah warga melapor ke polisi. Kasus kekerasan itu diduga terjadi dirumah kakak tirinya, di Komplek Nusa Dua, Villa Dago, Pamulang, Tangsel.

Hingga kini, polisi masih terus berupaya mencari keberadaan orangtua bocah malang tersebut. Sedangkan ZP sendiri kini dibawa petugas ke PSMP (Panti Sosial Marsudi Putra), Bambu Apus, Jakarta Timur. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

“Korban diketahui satu bapak beda ibu. Kita belum tahu keberadaan orangtua korban, masih diselidiki,” pungkas Saiman. **Baca juga: Tabrak Kios Bensin, Wanita Pengendara Beat Terpanggang di Cipondoh.

Ditanya apakah terduga pelaku sudah diamankan, Saiman tidak menampik hal itu. “Terduga pelaku masih kita mintai keterangannya oleh penyidik PPA,” ujar Saiman lagi.(abie)




Diwacanakan, Tahun Depan Ada “Flyover” Jombang

Perlintasan kereta api di Jombang, Kecamatan Ciputat.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mewacanakan pembangunan jalur lintas atas atau flyover di Kota Selatan (Tangsel). Titik lokasi flyover di Jalan Raya Jombang, Kecamatan Ciputat, tepatnya di sekitar Stasiun Sudimara.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informati‎ka (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta mengatakan, pembangunan flyover untuk mengurangi volume kendaraan yang melintasi pintu kereta api.

Rencana itu diketahuinya dari hasil pertemuan Forum SKPD se-Banten kemarin. “Kita kan tahu di sekitar Pasar Jombang dan Stasiun Sudimara setiap hari selalu macet. Karena volume kendaraan terus meningkat tapi akses ruas jalan sempit,” katanya, Jum’at (22/4/2016).

Sukanta memastikan, seluruh anggaran ditanggung oleh Pemprov Banten sesuai status kepemilikan jalan.‎ Feasibility study (FS) dan Detailed Engineering Design (DED) sudah ada di Provinsi Banten.

“Yang pasti, rencananya tahun 2017 proses pembangunan sudah mulai dilakukan,” terangnya.‎ Sukanta berharap, rencana pembangunan flyover teralisasi sesua jadwalnya.

Hal ini lantaran lalu lintas yang ada di perlintasan kereta api tersebut, sangat rawan terjadi kecelakaan. “Karena lebih cepat lebih baik apalagi di pintu perlintasan yang ada di situ sangat padat lalulintas kendaraannya,” tambah Sukanta. **Baca juga: Eksploitasi Anak Pakai Cobek, Pria Ini Ditangkap Polres Tangsel.

Sementara itu, Warni (45) salah seorang pedagang yang setiap harinya berjualan gorengan di lokasi tak jauh dari pintu perlintasan kereta api stasiun Sudimara Jombang ini mengaku sangat senang adanya rencana pembangunan flyover. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

“Apalagi kalau jam-jam kantor, macetnya sulit terurai. Karena di situ juga ada mobil-mobil angkot jurusan Ciputat yang pada ngetem, pokoknya macet banget deh,” ujar Warni.(yud)

**Baca juga: Janda Korban Mutilasi Bakal Dimakamkan Disamping Ayahnya.




Eksploitasi Anak Pakai Cobek, Pria Ini Ditangkap Polres Tangsel

Tjd, saat diamankan Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Tim Opsnal Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus seorang pria terduga pelaku eksploitasi anak dibawah umur secara ekonomi di kawasan Kecamatan Serpong.

Dalam aksinya, pelaku berinisial Tjd (41), warga Kampung Pojok, Padalarang, Bandung ini menggunakan modus yang cukup unik. Yaitu mempekerjakan sejumlah anak dibawah umur dengan berjualan cobek palsu di pinggir jalan.

“Penangkapan pelaku berdasarkan hasil lidik anggota dilapangan, menyusul ditemukannya banyak anak dibawah umur yang berjualan cobek di pinggir jalan di wilayah Serpong,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel AKP H Mansuri, Jumat (22/4/2016).

Kemudian, lanjut Mansuri, dari pengakuan tiga anak yang diduga dieksploitasi secara ekonomi itu, masing-masing Cepi Nurjaman (14), Dendi Darmawan (15) dan Muhamad Saepuloh (15), terungkap bila aktivitas mereka diakomodir oleh Tjd.

“Jadi, para bocah itu ternyata ditampung pelaku dirumahnya di Perumahan BSD, Kecamatan Serpong dan Perumahan Villa Melati Mas, Kecamatan Serpong Utara,” ujarnya. **Baca juga: Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat.

Setiap hari, lanjutnya, pelaku mendrop para anak itu ke sejumlah ruas jalan dikawasan Serpong, mulai pukul 14.00 WIB dan akan dijemput kembali pada pukul 22.00 WIB. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

Dari kegiatan itu, pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp30 ribu perhari dari satu anak. Tak hanya itu, setiap bulan para korban juga dimintai uang iuran sebesar Rp100 ribu. **Baca juga: Berjudi Remi, Empat Warga Ciputat Dicokok Polisi.

Dari keterangan para anak yang dieksplaitasi tersebut, polisi kemudian menyergap pelaku di rumahnya dibilangan Kecamatan Serpong Utara. **Baca juga: Kawanan Rampok Sasar Rumah di BSD Serpong.

Dari rumah itu, polisi juga mengamankan sebanyak 105 buah cobek palsu, sebuah mobil Mitsubishi Pick Up, serta uang tunai sebesar Rp3.966.000. **Baca juga: Krishna Murti Sebut Pelaku Mutilasi Banyak Pacarnya.

Guna pengusutan lebih lanjut, kini pelaku diamankan di Sat Reskrim Polres Tangsel.(cep/yud)




Kawanan Rampok Sasar Rumah di BSD Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kawanan perampokan diduga bersenjata api (Senpi) dan clurit menyasar sebuah rumah di Jalan Palam Sulur, Blok BK no 14, sektor 1.3, BSD, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (21/4/2016).

Dalam aksinya, pelaku sukses menyekap pemilik rumah, Yudawastu Triadi Panjaitan (47) berikut istri dan dua anaknya di dalam kamar, sebelum kemudian menggasak sejumlah barang berharga milik korban.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, peristiwa itu berlangsung saat korban tengah tertidur di rumahnya.

“Pelaku kaget saat mendapati dua pria tak dikenal masuk ke dalam kamar sambil menodongkan benda mirip senjata api dan clurit. Pelaku dengan mudah kemudian mengikat tangan dan kaki penghuni kamar tersebut,” ujar Mansuri. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

Belakangan diketahui, bila selain masuk ke kamar Yudawastu, pelaku lain sudah terlebih dahulu masuk ke kamar yang dihuni dua mertua korban. Disana, pelaku juga mengikat tangan sang mertua. **Baca juga: Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat.

Pelaku selanjutnya kabur meninggalkan lokasi, dengan membawa serta lima unit Hp (handphone), perhiasan emas, tiga buah jam tangan wanita, satu celengan anak dan satu tas berisi SIM, KTP, ATM BCA an Yulianti Pardede serta uang sekitar Rp1 juta. **Baca juga: Berjudi Remi, Empat Warga Ciputat Dicokok Polisi.

Hingga beritqa ini disusun, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus tersebut.cep/yud)




Berjudi Remi, Empat Warga Ciputat Dicokok Polisi

Empat penjudi yang diamankan Polsek Ciputat.(cep)

Kabat6-Petugas Polsek Ciputat mengamankan empat warga pemain judi remi krokot di salah satu rumah di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Kamis (21/4/2016).

Keempatnya masing-masing berinisial WL (32), HK (35), PN (42) dan UD (45).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penagkapan berawal dari informasi warga yang melaporkan aktivitas perjudian diwilayah tersebut. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

Informasi itu ditindaklanjuti anggota Reskrim Polsek Ciputat, dengan bergerak cepat melakukan observasi di wilayah tersebut. Kemudian, petugas mendapati para pelaku sedang melakukan perjudian. **Baca juga: Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat.

Selain mengamankan empat pelaku, petugas juga menyita barang bukti uang tunai senilai Rp 70.000 dan dua set kartu remi. Tersangka dan barang bukti selanjutnya dibawa ke Mapolsek Ciputat untuk penyelidikan lebih lanjut.(cep/yud)




Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara

Perlintasan KA jalur Peladen-Rawa Baru, Kecamatan Ciputat, tak berpalang.(Fbi)

Kabar6-Sampai saat ini, sejumlah perlintasan Kereta Api (KA) sebidang yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih dibiarkan tak berpalang.

Salah satunya berada di jalur Peladen-Rawa Baru, Kecamatan Ciputat. Selain tak berpalang, perlintasan KA sebidang itu juga tidak dijaga oleh petugas resmi.

Kondisi itu pun tak urung selalu memicu was-was bagi pengendara yang melintas di lokasi. Karena, lengah sedikit bisa berarti celaka menimpa diri.

Adalah Supriyadi, salah seorang warga sekitar yang mengaku selalu was-was ketika melintasi perlintasan KA tersebut.

Meski ada sekelompok pemuda warga setempat yang terlihat berjaga di kawasan itu, namun Supriyadi menilai masih belum memadai.

“Meski ada warga yang suka rela berjaga di kawasan itu, tapi mereka juga kan cuma pakai insting, bukan sesuai aturan palang KA. Kalau jarak KA sudah dekat, baru kita disuruh stop dulu. Ini tetap bahaya,” ujarnya.

Supriyadi berharap, pihak terkait bisa segera merespon kondisi ini, dengan memasang palang pintu KA dan petugas resmi di jalur perlintasan tersebut.

Pintu Rezeki

Terlepas dari kekhawatiran warga atas ketiadaan palang pintu di perlintasan KA sebidang jalur Peladen-Rawa Baru, kiranya juga menjadi “pitu rezeki” tersendiri bagi Rozik dan teman-temannya.

Inisiatif Rozik dan teman-temannya berjaga demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat perlintasan yang berpotongan langsung dengan jalan raya itu, kiranya juga diapresiasi pengendara yang melintas, dengan berbagi uang kecil.

Meski setiap kali KA melintas hanya beberapa pengendara yang mau memberi, dan besaran uang pun tak seberapa, mulai dari Rp500 sampai Rp2000, namun ketika dikumpulkan selama dua jam, hasilnya cukup lumayan.

“Lumayan juga. Dua jam bisa dapat sampai Rp50 ribu. Dan, kalau lagi mujur bisa sampai Rp100 ribu. Uangnya dibagi dua,” ujar Rozik saat ditemui, Kamis (21/4/2016).

Rozik menyebut, bila sedianya ada beberapa tim yang berjaga di perlintasan KA sebidang tersebut. Setiap tim terdiri dari dua orang, dengan jam jaga selama dua jam. **Baca juga: Bahaya…! Tandon Ciater Jadi “Kolam Renang” Bocah.

“Pembentukan tim dan jam jaga itu hasil kesepakatan saja, antara tim yang lain. Tapi hasilnya lumayan lah. Dari pada gak ngapa-ngapin bikin manyun, kan mending jaga sambil nongkrong disini dapet uang,” ujar Rozik yang kala itu tengah berjaga dilokasi.(Fbi)




Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat

Wanita pengendara Honda Beat yang tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pengendara tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya terjatuh akibat lubang di Jalan Juanda Ciputat, tepatnya di seberang Perum Dosen UIN, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (21/4/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, korban diketahui seorang wanita bernama Rusilawati Sulvia (30), warga Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.

Sedianya, kecelakaan terjadi saat korban tengah melaju dengan Honda Beat dengan nomor polisi B 6085 WLU dari arah Lebak Bulus menuju Ciputat.

Saat melintasi dilokasi, korban tak melihat adanya lubang jalan. Hingga, sepeda motor yang dikendarainya pun terjatuh. **Baca juga: Kedepan, Bupati Zaki Harap RS Hermina Bitung Bisa Layani Pasien BPJS.

Pada saat bersamaan, dari arah belakang sebuah mobil jenis Chevrolet bernomor polisi B 1509 WKN yang di kendarai Jehan Shofiah (18), melaju kencang dan menghantam tubuh korban. **Baca juga: Krishna Murti Sebut Pelaku Mutilasi Banyak Pacarnya.

“Korban meninggal dalam perjalanan menuju RS UIN Ciputat,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri. Kasus itu sendiri kini ditangani Satlantas Polres Tangse.(cep/yud)