Jokowi-JK Ucapkan Belasungkawa Wafatnya Ulama di Tangsel

Karangan bunga untuk Almarhum KH Ali Mustafa Ya’qub.(yud)

Kabar6-Meski jasad almarhum KH Ali Mustafa Ya’qub telah dimakamkan, tapi geliat orang yang datang untuk melayat beserta karangan bunga terus mengalir.

Mantan imam besar Masjid Istiqlal, Jakarta, itu dimakamkan ba’da dzuhur. Letak makamnya tepat di area lahan Masjid Muniroh Salamah Pondok Pesantren Darus Sunah, Kamis (28/4/2016).

Pantauan kabar6.com di rumah duka, Jalan SD Inpres RT 002 RW 09 Nomor 11, Kelurahan Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jejeran karangan bunga memenuhi ruas jalan dekat kediaman almarhum.

“Beliau semasa hidupnya yang menerima kunjung Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Michele Obama ke Masjid Istiqlal,” kata Barussalam, alumnus Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur.

Puluhan karangan bunga ucapan duka cita yang berjejer diantaranya berasal dari Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.

Bahkan karangan bunga dari pejabat dan instansi lembaga tinggi negara bertengger. Sejumlah tokoh ulama nasional dan lokal, duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat pun turut hadir langsung melayat pendiri Institut Internasional Ilmu Hadist itu. **Baca juga: Ini Pesan KH Ali Mustafa Ya’qub Sebelum Meninggal.

Badrus mengaku punya kesan tersendiri selama mengenal KH Ali Mustafa Ya’kub. Guru Besar di Fakultas Ilmu Usluhuddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Timur itu dikenal sebagai ulama ahli hadist yang sangat cerdas dan mumpuni. **Baca juga: Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Tutup Usia.

“Saya kenal sewaktu beliau masih menjadi dosen Ulumul Hadist. Jarang di Indonesia ada ulama yang punya pengetahuan ilmu hadist seperti almarhum,” tambahnya.(yud)




Pembebasan Lahan JORR Serpong-Kunciran Baru 32 Persen

Tol Jakarta-Tangerang.(bbs)

Kabar6-Proyek pembangunan jalan bebas hambatan‎ dalam kota atau JORR Serpong-Kunciran di Tangerang, terkendala oleh masalah klasik.

Kendala utama dalam pembangunan jaringan jalan sepanjang 11,2 kilometer itu, lantaran lambannya proses pembebasan lahan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU dan PR), Achmad Sjahrial Ritonga mengatakan, proyek pembangunan jalan tol selalu terbelit persoalan pembebasan lahan. Masalah tersebut selalu menjadi persoalan umum.

“Kendala pembebasan lahan karena jadi kewenangan‎ pemerintah pusat,” katanya kepada wartawan ditemui di Serpong, Kamis (28/4/2016).

Diakuinya, realisasi pembebasan lahan tol Serpong-Kunciran, baru mencapai 32 persen meliputi tiga kelurahan. Yakni di Jombang, Kecamatan Ciputat, serta Pakujaya dan Jelupang di Kecamatan Serpong Utara.

Sjahrial menjelaskan, totalnya ada delapan kelurahan yang akan terkena dampak pembangunan JORR II Serpong-Kunciran. Sedangkan lahan tanah serta bangunan yang sudah dibayarkan oleh pemerintah kepada pemiliknya ada 718 bidang. **Baca juga: BPN: Pembebasan Lahan Tol Bandara-Kunciran Tunggu Kementrian PU.

“Dengan anggaran kurang lebih Rp 800 miliar untuk bidang-bidang di tiga Kelurahan yang ada di Kota Tangerang Selatan,‎” terang Sjahrial. **Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Percepatan Tol Bandara-Kunciran.

Jalan Tol Kunciran-Serpong merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II. Terdiri dari delapan ruas tol dengan total panjang mencapai 145,3 kilometer. **Baca juga: Bupati Harap Penertiban Lokalisasi Dadap Tidak Pakai Emosi.

Tujuh ruas tol lainnya yang termasuk jaringan Tol JORR II adalah Cengkareng-Kunciran 14,2 kilometer, Serpong-Cinere 10,1 kilometer, Cinere-Jagorawi 14,6 kilometer, Depok-Antasari 22,8 kilometer, Cimanggis-Cibitung 25,4 kilometer, Cibitung-Cilincing 33,9 kilometer, dan Cilincing-Tanjung Priok 12,1 kilometer.‎(yud)




Polres Tangsel Tangkap 24 Pengguna dan Pengedar Narkoba

Polres Tangsel saat jumpa pers hasil Operasi Bersinar Jaya.(cep)

Kabar6-Jajaran Polres Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil menangkap 24 pelaku penyalahgunaan narkoba. Penangkapan dilakukan selama digelarnya Operasi Bersinar Jaya 2016.

Dari penangkapan tersebut, petugas jug berhasil menyita barang bukti narkoba jenis ganja seberat 14,62 gram dan sabu seberat 29,32 gram.

“Para pelaku berhasil diamankan oleh Satuan Narkoba dan sejumlah Polsek, berkat operasi Bersinar Jaya 2016 di. Bulan ini ada penurunan sekitar 12 persen dari bulan kemarin,” ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, kamis (28/4/2016). **Baca juga: May Day, KASBI Tangerang Bakal Arak Replika Begal.

Para pelaku pengedar, terancam jeratan Pasal 114, Pasal 112, dan Pasal 111 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman minimal lima tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup. **Baca juga: Polsek Pagedangan Sergap Begal Motor Bersenpi Mainan.

Sementara, korban pengguna atau pemakai dikenakan Pasal 127 Jo 54 ayat (1) huruf (a) UU RI No 35 Tahun 2009, tentang Narkotika.(cep)




Ini Pesan KH Ali Mustafa Ya’qub Sebelum Meninggal

Prof Dr KH Ali Mustafa Ya’qub, MA semasa hidup.‎(ist)

Kabar6-Sebelum kembali ke pangkuan Ilahi, ‎KH Ali Mustafa Ya’qub (64), mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Kiranya sempat memberikan firasat dan pesan kepada keluarga serta kerabat terdekatnya.

Almarhum meninggal saat hendak dibawa berobat ke Rumah Sakit Hermina, Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Kota (Tangsel), sekitar pukul 06.00 WIB.

KH Ali Nurdin, juru bicara keluarga mengatakan,‎ almarhum meninggalkan seorang istri Ulfa Huswatun Hasanah (50), dan anak tunggalnya Ziaul Haromain (25).

Bahkan belum lama KH Ali Mustafa yang juga selaku pengasuh Pondok Pesantren Darus Sunnah itu masih sempat menelepon anaknya yang sedang menempuh studi di Darul Ulum, New York, Amerika Serikat.

“Pas nelpon‎ Zia almarhum bilang yang sabar dan ikhlas. Karena bapak mau meninggal,” kata KH Ali Nurdin ditemui kabar6.com di rumah duka, Jalan SD Inpres RT 002 RW 09, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kamis (28/4/2016).

Di lokasi sama,‎ Taufik, kerabat almarhum menyatakan bahwa KH Ali Mustafa Ya’qub juga pernah berpesan kepada para umat yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Masjid Indonesia (IPMI). Almarhum meminta agar seluruh umat dapat menjaga nama baik organisasi imam masjid.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang‎ luar biasa dan punya prinsip teguh. KH Ali Mustafa Ya’qub berkeyakinan barang siapa yang menolong agama Allah SWT pasti dia akan ditolong olehNya. **Baca juga: Polsek Pagedangan Sergap Begal Motor Bersenpi Mainan.

“Menurut beliau menjadi imam masjid adalah kepercayan umat. Kepimpinan beliau luar biasa, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” terang Taufik. **Baca juga: Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Tutup Usia.

Ia menambahkan, saat ini almarhum berniat membuat lembaga Darus Sunnah for Muslim Convert (DMC),‎ yaitu advokasi untuk para mualaf atau umat yang baru masuk Islam.(yud/cep)




Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Tutup Usia

Ummat muslim saat menggelar salat jenazah almarhum.(cep)

Kabar6-‎Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Umat muslim di Tanah Air kembali kehilangan soso‎k ulama cerdas dan kharismatik.

Ya, Prof.Dr KH. Ali Musthofa Ya’qub,M.A, mantan imam besar Masjid Istiqlal, Jakarta, pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik.

Almarhum menghembuskan nafas terakhir saat hendak berobat ke Rumah Sakit Hermina, Kamis (28/4/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.‎

“Bapak cuma bilang lagi enggak enak badan atau masuk angin,” kata KH Ali Nurdin, juru bicara keluarga almarhum.

Pantauan kabar6.com, ribuan umat muslim‎ berdatangan ke rumah duka di Jalan SD Inpres Nomor 11 RT 002 RW 09, Kelurahan Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel) terus datang silih berganti.

‎Rangkaian kegiatan shalat jenazah pun lebih dari sekali. Salat jenazah dilaksanakan di Masjid Muniroh Salamah, yang terletak di area pondok pesantren sekaligus gedung Institut Internasional Ilmu Hadis yang dikelola oleh almarhum.

KH Ali Nurdin menjelaskan, malam sebelum meninggal almarhum sempat berobat, dan dokter‎ menyatakan hanya masuk angin. Almarhum lantas pulang dan setelah salat subuh setelah itu masuk ke kamar tidur merasakan badannya lemas. **Baca juga: May Day, KASBI Tangerang Bakal Arak Replika Begal.

“Ilmu yang dimiliki almarhum sangat luas,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva usai mengikuti shalat jenazah.‎(cep/yud)




Polisi Ciduk Pria Pembobol Kontrakan Mahasiswi di Serpong

BM, pembobol kontrakan mahasiswi di Serpong.(ist)

Kabar6-Seorang pria berinisial BM (28), penghuni kamar kontrakan Puspa Anggrek Leli Widia, di Kampung Cicentang, RT 02/001, Kelurahan Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel), diringkus polisi.

Ya, BM ditangkap, karena nekat membobol kamar kontrakan seorang mahasiswi, Septi Permata Dewi (20), yang menetap disebelah kamar kontrakan pelaku.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan korban Septi, setelah  mendapati kamar kontrakannya berantakan, dan sejumlah barang berharga hilang.

“Laporannya siang, dan pukul 21.00 WIB anggota kembali lagi ke lokasi perkara untuk melakukan penyelidikan,” katanya kepada kabar6.com, Rabu (27/4/2016).

Mansuri jelaskan, polisi sempat meminta keterangan dari Fahri dan Nacim, warga sekitar selaku saksi mata dalam kasus tersebut. Hasilnya, Tim 2 Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Tangsel mencurigai seorang penghuni kontarakan tetangga korban.

Benar saja, lanjut Mansuri, ketika kamar BM digeledah, petugas menemukan sejumlah barang berharga milik Septi yang dilaporkan hilang‎.

Selanjutnya, polisi pun menyita sejumlah barang bukti dari kediaman BM, diantaranya ‎satu unit meja televisi berwarna kuning, satu unit TV 16 inch warna hitam merk JVC, satu buah kabel roll warna hitam, satu bilah sangkur dengan gagang warna hitam, uang tunai pecahan Rp500 sebesar Rp90 ribu,‎ uang tunai senilai Rp125 ribu‎, dan satu unit laptop merk Axio warna hitam.

“Pelaku mengambil barang-barang tersebut dengan cara naik ke atas atap kontrakan dan melubangi tembok pembatas di tiap-tiap kamar kontrakan dengan sangkur,” terang Mansuri. **Baca juga: Pemkot Tangsel Akui Belum “Poles” Pasar Tradisional.

Kepada polisi BM mengaku sudah beberapa kali melakukan kejahatan serupa di sekitar kamar kontrakan milik tetangganya. **Baca juga: Diamuk Massa, Dua Begal Berpistol di‎ Tangsel Belum Sadarkan Diri.

Mansuri sebutkan, atas perbuatannya pelaku dikenai Pasal 363 KUH Pidana tentang Pencurian Disertai Pemberatan ‎dengan ancaman maksimal hukuman penjara selama tujuh tahun.(yud)

**Baca juga: Beras Oplosan Berbahaya Resahkan Pedagang di Tangerang.




Diamuk Massa, Dua Begal Berpistol di‎ Tangsel Belum Sadarkan Diri

Spanduk imbauan rawan begal.(bbs)

Kabar6-Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor atau curanmor di Jalan Lengkong Karya, tepatnya belakang SMK Plus BLM, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kondisinya kritis.

Sementara Asep alias Encek, warga pemilik sepeda motor yang disasar pelaku, kondisinya juga kritis setelah terkena tembakan di perut kiri dari senjata pelaku.

Demikian dikatakan Wakapolres Kota Tangsel‎, Komisaris Bachtiar Alponso saat dihubungi kabar6.com, Rabu (27/4/2016).

“Saat ini kedua pelaku masih menjalani perawatan insentif di RSU Tangerang‎, sedangkan korban di RS Premier Bintaro,” katanya.

Menurut Alponso, kondisi kedua pelaku kritis karena bonyok dihakimi warga sekitar. Bahkan jika polisi terlambat ke lokasi perkara, nasib kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya itu nyaris dibakar massa.

“Kedua pelaku belum sadarkan diri sampai sekarang, identitanya pun belum diketahui,” terangnya.

Ia jelaskan, dari lokasi perkara polisi telah menyita barang bukti‎ satu kunci letter T, satu pucuk senpi rakitan jenis revolver dengan dua dua slongsong dan dua bautir utuh, satu pucuk senjata air soft gun jenis FN.

Kemudian, lanjut Alponso, polisi juga mengamankan satu unit‎ motor metik milik pelaku yang kondisi sudah hangus terbakar.

Pelaku berjumlah dua orang melakukan pencurian motor ketahuan korban. Kemudan melakukan penembakan dan mengenai Asep. Alponso jelaskan, kini kasusnya ditangani oleh Polsek Serpong. **Baca juga: Tembak Korban, Dua Begal Bersenpi “Semaput” Dihajar Warga Tangsel.

“Dibantu warga berhasil ditangkap dengan kondisi pelaku luka parah karna amukan masa, motor pelaku dibakar,” terang Alponso.(yud/fbi)

**Baca juga: Akhirnya, Nelayan Terima SP-1 Penertiban Lokalisasi Dadap.




Tembak Korban, Dua Begal Bersenpi “Semaput” Dihajar Warga Tangsel

Barang bukti senjata api ditemukan dari tas pelaku begal.(fbi)

Kabar6-Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) alias begal, sekarat dikeroyok massa di Jalan Lengkong Raya, tepatnya di belakang SMK Plus BLM‎, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (27/4/2016).

“Kejadian sekitar jam delapanan mas. Waktu itu saya lagi beberes di depan rumah,” kata Saad, warga sekitar lokasi kejadian kepada kabar6.com.

Saad mengatakan, kala itu dirinya sempat mendengar warga berteriak-teriak ada maling motor. Rupanya, sepeda moto‎r yang dicuri milik Encek, tetangganya. Pemilik motor pun langsung mengejar.

Dua pelaku bersenjata api yang kesal aksinya terbongkar, sempat menembakkan senjatanya ke arah Encek yang berupaya mengejar. “Tadi katanya Encek terluka akibat terkena tembakan,” ujarnya.

Sedangkan kedua pelaku begal tersebut berhasil ditangkap dan dihajar warga beramai-ramai. Sedangkan sepeda motor yang digunakan si begal dibakar. **Baca juga: Soal Ijazah Palsu, Begini Kata PNS Lulusan STIA YAPPANN.

Dari tangan keduanya juga didapati dua buah tas yang didalamnya terdapat dua pucuk senjata api berikut tiga butir peluru, kunci leter T, serta hanphone merk Samsung. **Baca juga: Polisi dan TNI Kawal Amankan Demo Nelayan Dadap.

“Tadi begalnya juga mau ikut dibakar. Untungnya polisi cepat datang dan langsung mengamankan keduanya,” ujar Saad yang mengaku belum mengetahui identitas kedua pelaku curanmor tersebut. **Baca juga: Polresta Bandara Soetta Sergap WN Nigeria Penerima Paket Sabu “Ikan Asin”.

Sementara, Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Samian belum bisa dikonfirmasi terkait aksi massa terhadap dua begal bersenpi tersebut. Saat dihubungi, telepon genggamnya dalam kondisi tidak aktif.

Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi terkait peristiwa amuk massa tersebut dari pihak Polres Tangsel.(yud/fbi)




Soal Ijazah Palsu, Begini Kata PNS Lulusan STIA YAPPANN

PNS Tangsel.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Inspektorat terus memanggil Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berijazah pendidikan tinggi palsu dan jebolan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Pembina Penyelenggara Administrasi Negara/Niaga (STIA YAPPANN).

Cecep Suhendi, salah satu PNS yang dipanggil Inspektorat mengungkapkan, dirinya tidak memiliki beban apapun ketika dimintai keterangan perihal ijazah pendidikan tinggi yang dimilikinya, karena dirinya memang menimba ilmu hingga lulus di PTS STIA YAPPANN.

“Buat apa takut dipanggil Inspektorat, apalagi kita itu benar-benar mengenyam pendidikan sampai kelar, bukan membeli ijazah,” ucap pria lulusan STIA YAPPANN tahun 2012 ini ketika ditemui Kabar6.com di Kantor Inspektorat Kota Tangsel, Setu, Selasa (26/4/2016). **Baca juga: Soal Ijazah Palsu, BKPP Tangsel Siapkan Sanksi Tegas.

Maka dari itu, sambung Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum dan Kepegawaian (Umpeg) Kecamatan Pamulang ini, dirinya diminta oleh Inspektorat kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini untuk membawa ijazah pendidikan tingginya ke Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). **Baca juga: Inspektorat Tangsel Panggil PNS Berijazah STIA YAPPANN.

“Untuk membuktikan ijazah itu asli atau palsu, saya diminta oleh Inspektorat membawa ijazah ke Kopertis dan pada intinya siap agar tidak ada dusta diantara kita,” pungkas pria yang akrab disapa Epoh ini.(ard)




Pemkot Tangsel Akui Belum “Poles” Pasar Tradisional

Walikota Tangsel Airin saat meninjau Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Kotor, semrawut dan bau. Kondisi itu acap terlihat masyarakat pengguna jalan ataupun pengunjung pasar-pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, setidaknya ada lima pasar tradisional di Kota Tangsel, yang merupakan limpahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, pascaditetapkannya Kota Tangsel sebagai kota otonom baru di Banten.

Kelimanya adalah, Pasar Serpong, Pasar Ciputat, Pasar Jombang‎, Pasar Cimanggis dan Pasar Bintaro. Dan, sejak diserahkan ke Tangsel, hingga kini pasar tradisional tersebut belum dipoles untuk dipercantik oleh Pemkot Tangsel.

“Memang kami akui belum memberikan timbal balik kepada pedagang-pedagang di pasar tradisional,” ungkap Kepala Seksi Pedagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nunu Aminudin,‎ Selasa (26/4/2016).

Upaya timbal balik dari pemerintah daerah kepada para pedagang di pasar tradisional, terangnya, berupa pengecatan ulang kios-kios serta lapak-lapak. Ditambah lagi pemasangan lampu-lampu di semua area pasar tradisional.

Nunu mengaku, program kegiatan merapikan semua pasar tradisional sudah direncanakan. Kebijakan memoles dengan cara pengecatan dan pemasangan lampu sudah dipersiapkan.

“(merapikan) ini juga harus dilakukan jika retribusi sudah masuk. Dan kami masih terus mengoptimalkan penarikan retribusi dari pedagang di pasar tradisional,” terang Nunu. **Baca juga: Bulog Tangerang Imbau Warga Waspada Beras Oplosan.

Ia menyebutkan, dari lima titik lokasi pasar tradisional belum semuanya bisa ditarik retribusi dari pedagang untuk dimasukan ke kas daerah. Padahal, Nunu bilang, bila mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Aset Daerah maka otomatis retribusinya sudah bisa langsung ditarik. **Baca juga: Retribusi Dua Pasar di Tangsel Masih Dikelola Pihak Ketiga.

“Aturannya sudah jelas, tidak ada kekeliruan mereka menyerahkan kepada kami retribusinya. Tapi kenapa masih ditarik Kabupaten Tangerang,” keluh Nunu.(yud)