Transjakarta Diwacanakan Beroperasi di Dua Korior Jalanan Tangsel

Trans Jakarta.(bbs)

Kabar6-Moda transportasi angkutan massal‎ Transjakarta diwacanakan bakal segera terintegrasi dengan wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pengoperasian sarana angkutan yang terintegrasi dengan daerah ibukota negara itu, rencananya berlaku untuk dua koridor yang ada.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta mengatakan, sinyal rencana pengoperasian bus Transjakarta telah disampaikan langsung ke institusinya. Tentunya saja niatan itu disambut baik.

“Dinas‎ Perhubungan DKI Jakarta sudah menyampaikan informai secara resmi kepada kami untuk meminta data ruas jalan dan keberaaan angkutan umum yang sudah ada,” katanya, Minggu (1/5/2016).

Sukanta jelaskan, dari total 600 unit bus Tranjakarta yang dimiliki, Pemerintah DKI Ja‎karta ingin memberikan bantuan sebanyak 70 unit. Namun klausulnya ditolak karena kondisi infrastruktur jalan yang di Kota Tangsel belum semua memadai.

Sementara ruas jalan yang dianggap sudah layak hanya ada di dua koridor jalan. Kedua akses jalan yang memadai antara lain untuk koridor Ciputat dan Serpong saja.

“Tapi enggaklah. Tidak mungkin bantuan 70 unit bu kita terima, karena maunya infrastruktur jalan bisa memadai terlebih dahulu,” jelas Sukanta.

Atas rencana pengoperasian bus Transjakarta, lanjut Sukanta, saat ini pihaknya sedang intens berkoordinasi dengan pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tangsel.

Ia menambahkan, program perbaikan serta peningkatan sistem layanan transportasi telah masuk dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) untuk lima tahun kedepan.

Sukanta meminta kepada semua pihak untuk bisa mendukung program pemerintah pusat dan daerah yang mencoba menggulirkan sarana transportasi angkutan massa terintegrasi. **Baca juga: Sensus Ekonomi, BPS Datangi Rumah Dinas Benyamin Davnie.

Program itu dirancang untuk mengalihkan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi pindah ke bus Transjakarta. **Baca juga: May Day, Warga Green Savana Jaga Lingkungan.

“Jadi dengan beroperasinya bus Transjakarta di dua koridor di Tangerang Selatan ini bukannya jadi macet. Tapi justru untuk mengurangi kemacetan,” tambahnya.(yud)




Sensus Ekonomi, BPS Datangi Rumah Dinas Benyamin Davnie

Wakil walikota Tangsel, Benyamin davnie.(yud)

Kabar6-Hari ini, Minggu (1/5/2016), Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai melakukan sensus ekonomi terhadap masyarakat di wilayahnya.

Salah satu rumah yang disambangi petugas pada hari pertama sensus, yakni rumah dinas Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie di Kawasan Green Cope, Bumi Serpong Damai (BSD), Kecamatan Serpong.

Di rumah Benyamin, petugas meminta keterangan data anggota keluarga yang tinggal dan anggota keluarga yang melakukan usaha lain di rumah tersebut.

Satu persatu, data anggota keluarga dan unit usaha didata oleh petugas untuk dicantumkan dalam informasi data base BPS.

Usai melakukan sensus, petugas memasang stiker di kaca rumah dinas tersebut sebagai bukti telah dilakukannya snsus oleh petugas BPS Tangsel.

“Sensus ekonomi ini merupakan bentuk pembukuan perekonomian secara nasional dan akan menjadi data resmi pemerintah secara menyeluruh,” katanya disela-sela sensus, Minggu (1/5/2016).

Karena itu, Banyamin mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi sedetail mungkin kepada petugas BPS yang melakukan pendataan. **Baca juga: Perombakan RTRW di Tangsel Kurang dari 20 Persen.
 
Sementara itu, Kepala BPS Banten, Agus Soebeno mengatakan, sensus tersebut dilakukan untuk memutakhirkan data pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, data ekonomi secara nasional khususnya di Banten dan Tangsel dapat diketahui secara riil. **Baca juga: Banjir Satu Meter Masih Rendam Rumah Warga di Tigaraksa.

“Pendataan dilakukan secara menyeluruh, ulai dari pemukiman masyarakat, perusahaan, perkantoran dan pusat perbelanjaan dan jenis usaha lainnya,” ujarnya.(rani)




Perombakan RTRW di Tangsel Kurang dari 20 Persen

Pelebaran jalan pertigaan Parakan di Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hanya dirombak sedikit. Perombakan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi eksisting yang sudah ada.

“Kami yakin perobakan hanya beberapa bagian saja,” ungkap Kepala‎ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Teddy Meiyadi,‎ Sabtu (30/4/2016).

Menurutnya, jika perombakan RTRW persentasenya mencapai 20 persen lebih maka mesti menyeluruh. Berbeda‎ dengan persentase dari kondisi yang ada diyakini tidak secara total.

“Dan kondisinya sekarang sudah mencapai 20 persen. Ini sangat baik tentunya,” terang Teddy.

Terpisah, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan, perombakan RTRW harus diperbaharui agar bisa menyesuaikan dengan program pemerintah kedepan.‎ Salah satu contohnya adalah keberadaan Bandara Pondok Cabe di Kecamatan Pamulang.

“‎Memang sejak dulu sudah masuk RTRW kawasan lapangan terbang sudah ada. Namun seiring berjalannya waktu dengan perkembangan ekonomi nasional, dirancangakan digunakan untuk komersil sehingga perlu disesuikan,” ujarnya.

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie menambahkan, Bandara Pondok Cabe memang dahulunya sudah menjadi lapangan terbang. Namun saat ini hendak dijadikan komersil maka  harus diperbaharui peruntukannya.

Perubahan RTRW pastinya untuk melonggarkan kebijakan pemerintah dalam pembangunan kepemimpinan 5 tahun kedepan. Jangan sampai obsesi pembangunan tinggi, namun terbenturdengan RTRW sehingga tidak bisa melangkah lebih jauh. **Baca juga: Pemkot Tangsel Pastikan Rombak Desain RTRW.

“Tentu harus beriringan dengan progran 5 tahun. Namun kami belum bisa menyebut apakah perubahan dibawah 20 persen atau diatas 20 persen untuk memastikan ada perombakan total dan bagian-bagian tertentu saja,” tambahnya.(yud)




Pemkot Tangsel Pastikan Rombak Desain RTRW

Bangunan gedung KP2KTS di Kecamatan Ciputat.(yud)

Kabar6-Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipastikan berubah.‎ Kebijakan tersebut untuk mengimbangi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang kondisinya bersifat dinamis.

Demikian dikatakan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan, Sabtu (30/4/2016). “Sekarang sedang kita inventarisir dulu datanya dari lapangan,” katanya.

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tidak berjalan sendiri selama menginventarisir ‎data di lapangan. Banyak unsur pemangku kepentingan atau stakeholder lainnya yang turut dilibatkan.

Seperti perguruan tinggi, kalangan dunia usaha swasta selaku mitra pemerintah daerah. Bang Ben bilang, para pihak terkait sengaja digandeng karena program ini tidak terlepas dari kepentingan daerah untuk masa mendatang.

“Aspek ekonomi, laju pertumbuhan penduduk dan lain sebagainya tidak bisa kita abaikan dalam penyusunan desain RTRW di Tangerang Selatan ini‎,” terang Bang Ben.

Langkah awal perombakan RTRW, lanjutnya, dengan mengumpulkan data dari semua wilayah di 54 kelurahan/desa. Bang Ben bilang, dari data yang dihimpun nantinya dapat terlihat apakah ada perubahan atau masih stagnan.

Bang Ben mengaku, dari desain RTRW di Kota Tangsel selama ini menunjukan trend positif. Kepastian itu dilihat dari terus meningkatnya kepercayaan publik atas program pelayanan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Ia menyontohkan, seperti halnya kedatangan investor ditandai semakin menjamur‎ beraneka ragam industri di Kota Tangsel. Bukan hanya kalangan dunia swasta saja, perusahaan pelat merah pun sudah mulai banyak yang menancapkan paku investasi. **Baca juga: Benyamin Davnie Dilantik jadi Ketua IMCI Tangsel.

“Pastinya RTRW menyesuaikan dengan kondisi eksisting yang ada,” tambah mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tangerang itu.(yud)




Tersangka Pemilik Pot Ganja di Pamulang Sudah Panen

Ibeng, tersangka pemilik pohon ganja.(yud)

Kabar6-‎AB alias Ibeng (31), tersangka kepemilikan dua pohon ganja di Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya sudah menikmati hasil dari budidaya menanam daun haram ganja.

Ya, Ibeng mengaku sudah beberapa kali memanen dan menghisap daun ganja yang dibudidayakannya. “Itu daun ganja yang sudah jatuh dari pohon‎,” ujar Ibeng saat diperiksa petugas di Polsek pamulang, Sabtu (30/4/2016).

Diketahui, Ibeng sebelumnya disergap polisi dirumahnya di Gang Musholah, Jalan Setia Budi, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, lengkap dengan dua pot berisi pohon ganja, berusia empat bulan dengan tinggi sekitar 60 centi meter.

Meski demikian, Ibeng mengaku tak pernah menjual ganja budidayanya kepada orang lain. “Buat dipakai sendiri kok, enggak dijualin ganjanya,” kata pria bertatto itu lagi.

‎Ibeng juga mengaku, bila dirinya nekat menanam pohon ganja tersebut, hanya untuk digunakannya sendiri. Ia bilang, dari daun yang sudah kering dan jatuh dikumpulkan dan selanjutnya dihisap. **Baca juga: Polisi Tangkap Warga Pamulang Tanam Ganja di Pot.

Namun, polisi tentunya tidak serta-merta percaya atas pengakuan Ibeng. Untuk itu, hingga kini polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut.(yud)




Benyamin Davnie Dilantik jadi Ketua IMCI Tangsel

Pelantikan Pengurus ICMI Tangsel.(yud)

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), ‎Benyamin Davnie resmi dilantik sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) wilayah setempat periode 2016-2021, Jumat (29/4/2016). Pelantikan dilakukan Ketua ICMI Banten Agus Nizar.

Sedianya, lembaga ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat, khususnya bagi ekonomi kecil menengah.

Ilham Akbar Habibie, putra mantan Presiden RI ketiga, Baharudin Jusuf (BJ) Habibie turut hadir memberikan pemaparan. Menurutnya, ICMI di Tangsel harus siap terlebih lagi saat ini memasuki Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

“Hal ini sangat penting untuk memajukan perekonomian di Kota Tangsel,” katanya di Puspiptek, Kecamatan Setu.

Ilham teringat dengan pernyataan dari salah satu pemimpin di Amerika Selatan. Ia menyatakan bahwa negara jika membiayai penelitian tekhnologi maka anggaran yang dikeluarkan adalah anggaran investasi‎.

“Hal ini harus dicontoh oleh Indonesia karena pada dasarnya teknologi merupakan investasi jangka panjang,” ucapnya.

Menurut Ilham, selain tekhnologi yang harus disiapkan oleh pemerintah adalah lapangan kerja yang banyak bagi masyarakat. Sehingga tidak kalah pentingnya adalah dalam membangun kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Caranya adalah dengan mendirikan perguruan tinggi yang kompeten. Jika SDM sudah baik maka inovasi akan semakin berkembang dengan didasari oleh tiga hal yaitu Kemajuan Teknologi, Talenta (Bakat) dan Toleransi,” ujarnya.‎‎

Sementara, Benyamin Davnie atau biasa dipanggil Bang Ben mengungkapkan, organisasi ini berdiri hampir sejak 26 tahun yang lalu.

ICMI selama ini telah membuktikan bahwa kalangan cendikiawan Islam mempunyai potensi dan kecakapan yang andal dalam menyukseskan serta mengambil peran dalam pembangunan di Kota Tangsel.

“‎Konsep ICMI dalam perkembangannya membangun ide dan gagasan, hal ini akan mendasari produk-produk ICMI kedepan untuk menunjang pembangunan,” ungkapnya.

Menurutnya dalam kepengurusan ICMI Tangsel ada Dewan Kehormatan dan Dewan Pakar yang tentunya akan memberikan kontribusi positifnya. **Baca juga: Banjir Rusak Rumah Warga di Tigaraksa.

“Selain itu semua kekuatan ilmuan dari seluruh Perguruan Tinggi, pengusaha dan organisasi kepemudaan akan diakomodir dalam ICMI Kota Tangsel ini,” kata mantan pejabat Pemkab Tangerang itu.(yud)




Polisi Tangkap Warga Pamulang Tanam Ganja di Pot

Pohon ganja yang dibudidayakan Ibenk.(yud)

Kabar6-Seorang pria di Gang Musholah Jalan Setia Budi, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), disergap petugas Polres Tangsel.

Bukan tanpa sebab, pria diketahui berinisial AB alias Ibeng itu harus berurusan dengan hukum karena kedapatan membudidayakan tanaman ganja.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, pelaku menanam pohon ganja di dalam pot. Bahkan kini, pohon ganja hasil budidayanya itu sudah berusia empat bulan dengan tinggi sekitar 60 centimeter.

“Pelaku mengaku pohon ini berasal dari bibit biji-biji ganja yang pernah dibeli olehnya,” katanya kepada kabar6.com, Sabtu (30/4/2016).

Mansuri jelaskan, Ibenk‎ mencoba melakukan budidaya menanam ganja berawal ketika membeli paketan daun memabukan itu seharga Rp50 ribu. Rupanya bibit ganja itupun tumbuh subur.

‎”Pohon ganja tersebut ditanam dari biji yang ditabur di pot sisa dari daun ganja yg dibelinya paketan Rp.50.000,” jelasnya. **Baca juga: Robin, Pria yang Tak Pernah Merasakan Ketertarikan Seksual.

Kini barang bukti dua pohon ganja setinggi ‎60 centimeter yang ditanam oleh Ibeng diamankan di Mapolsek Pamulang. Pelaku tak berkelit, dan kepada polisi mengakui bila barang haram itu merupakan miliknya. **Baca juga: Perum Mustika Tigaraksa Banjir Satu Meter.

“Atas perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 111 tentang Narkotika dan ancaman hukumannya kurungan penjar selama ‎lima tahun lebih,” tambahnya.(yud)




Mall Teraskota Bantah Tarif Parkir Mahal

Mall Teraskota.(ist)

Kabar6-Pihak manajemen Mall Teraskota memberikan klarifikasi perihal adanya keluhan konsumen yang menyebut tarif parkir di kawasannya mahal.

Pasalnya, sampai saat ini Mall Teraskota yang berdiri di Jalan Pahlawan Seribu, CBD Lot VII B, Lengkong Gudang, BSD City, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), merasa belum pernah menaikkan tarif parkir, atau masih menggunakan tarif lama.

Adapun tarif parkir lama dimaksud Rp3.000 untuk kendaraan roda empat atau mobil dan Rp2.000 untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor.

“Pastinya, kita tidak akan menaikkan tarif tanpa adanya peraturan resmi dari pemerintah daerah,” ujar Event and Promotion Supervisor Mall Teraskota, Airsa Air Sadriana, saat bertemu kabar6.com, Sabtu (30/4/2016).

Lebih lanjut, Operational Support Coordinator Mall Teraskota, Arfhan Syarief yang juga turut hadir menjelaskan, bila selama ini pihaknya hanya memungut biaya parkir dari pemilik kendaraan yang berada dalam area parkir Mall Teraskota.

Bukti parkir Mall Teraskota.(ist)

Sedangkan untuk parkir diluar area mall, meski kawasan itu berada di sekitar Mall Teraskota dan disebut sebagai kawasan Teraskota, namun bukan kebijakan Mall Teraskota, karena dikelola oleh perusahaan lain. 

Terkait dengan berita dan foto yang dimuat kabar6.com pada 12 Februari 2016, berjudul “Pengunjung Sebut Tarif Parkir Meter di Teras Kota Mahal” dan pada 15 Maret 2016 berjudul “Lagi, Operator Parkir Meter Teras Kota Diduga “Mainkan” Tarif“, Arfan memastikan bila lokasi dimaksud bukan berada dalam teritorial Mall Teraskota.

“Kami sudah kroscek dari foto karcis parkirnya, bukan kami yang mengeluarkan. Kami tidak pernah mengeluarkan karcis parkir seperti itu karena keberadaannya  diluar kawasan kami, meski lokasinya ada disekitar kami,” ujar Arfhan menutup.

Mewakili Mall Teraskota, Airsa dan Arfhan berharap, klarifikasi yang mereka sampaikan bisa memperjelas persoalan pengelolaan parkir di luar Mall Teraskota.(irsa)




Kondisi Korban Peluru Begal di Tangsel Berangsur Membaik

Spanduk waspada begal terpampang di pinggir jalan.(bbs)

Kabar6-Masih inbat dengan Asep Supriyadi alias Encek (27)? Ya, dia adalah korban penembakan dua begal di Jalan Lengkong Karya, tepatnya belakang SMK Plus BLM, Perumahan Villa Melati Mas, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (27/4/2016) kemarin.

Kini, kondisi Asep yang sempat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Premier Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, berangsur membaik.

“Sekarang sih Asep sudah sadar. Tinggal pemulihan doang,” ujar Faisal, kakak ipar Asep ditemui dikediamannya di RT 03 RW 010, Kelurahan Lengkong Wetan, Serpong Utara, Kamis (28/4/2016).

Menurut cerita Faisal, kejadian yang menimpa Asep tak urung membuat rasa cemas dan sedih bagi sang istri, Fitri Rahayu.

Ia khawatir, saat melihat suaminya semaput dengan tubuh bersimbah darah, setelah timah panas pelaku begal merobek bagian perutnya.

“Asep sama Fitri itu penganten baru. Nikahnya juga pas Maret kemarin, jadi wajarlah kalau Fitri begitu panik,” ujar Faisal lagi. **baca juga: Diamuk Massa, Dua Begal Berpistol di‎ Tangsel Belum Sadarkan Diri.

Ditanya perihal identitas pelaku yang kini masih belum sadarkan diri di RSU Tangerang, Faisal mengaku masih belum mengetahuinya. **Baca juga: Tembak Korban, Dua Begal Bersenpi “Semaput” Dihajar Warga Tangsel.

“Setelah ditangkap warga, kedua pelaku langsung dihajar beramai-ramai. Warga yang emosi bahkan nyaris membakar keduanya. Sudah ditelanjangi, tinggal kolor doang. Untungnya polisi cepat datang. Kalau tidak, gak tau deh jadinya gimana,” ujar Faisal.(yud)




Dana Rp2,5 Triliun Gusuran JORR Serpong-Kunciran Dikejar

Tol Jakarta-Tangerang.(bbs)

Kabar6-Proses pembebasan bidang lahan untuk proyek pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II Serpong-Kunciran di Tangerang, ditargetkan akan rampung akhir tahun ini.

Sedianya, pada proyek itu, ada sejumlah titik lahan pada tiga wilayah kelurahan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang juga terkena pembebasan.

“Dimana pun kalau ada hambatan atau gangguan sedikit-sedikit mah masih wajar,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Achmad Sjahriah Ritonga di Serpong, Kamis (28/4/2016)

Menurutnya, untuk ruas tol sepanjang 11,2 kilometer, sekitar lahan seluas 100 hektar luas lahan akan dibebaskan. Sjahriah sebut jumlah rinciannya mencapai 3 ribu bidang lahan. **Baca juga: Pembebasan Lahan JORR Serpong-Kunciran Baru 32 Persen.

Dijelaskan, setelah pembebasan lahan yang ditargetkan bisa selesai akhir 2016 besok, tahapan pra konstruksi bisa dilakukan pada awal Januari. **Baca juga: BPN: Pembebasan Lahan Tol Bandara-Kunciran Tunggu Kementrian PU.

“Asalkan anggarannya segera bisa dicairkan. Kami usulkan Rp2,5 triliun untuk sekarang. Mudah-mudahan Mei sampai Juni bisa dicairkan,” jelas Sjahrial. **Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Percepatan Tol Bandara-Kunciran.

Hingga kini alokasi dana yang dikucurkan untuk pembebasan ribuan bidang lahan belum cair. Kondisi itu membuat proyeksi percepatan pengerjaan jalan bebas hambatan dalam kota itu jadi mandeg.(yud)