Nyaru Petugas PLN, Pencuri Jarah Rumah di Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Aksi pencuri dengan modus nyaru (menyamar) sebagai petugas PLN, berlangsung di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, yang disasar adalah rumah milik I Gede Ngurah Wijaya (54), pegawai Keduataan Besar Singapura di Jalan Cempaka 1 RT 04 RW 03, Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam aksinya, pria tak dikenal itu sukses menggasak sejumlah barang berharga, berupa iPod dan laptop.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, saat kejadian pemilik rumah sedang keluar. “Sedangkan dirumah cuma ada asisten rumah tangga,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (3/5/2016).

Sedianya, saat pelaku datang dan mengaku ingin mengecek kelistrikan di rumah tersebut, Enden, asisten rumah tangga di rumah itu sempat melarangnya untuk masuk. 

‎Namun pelaku tidak menghiraukan saksi. Bahkan, pelaku langsung mengecek saklar-saklar listrik yang ada di rumah,” terangnya.

Tanpa seijin saksi pelaku langsung naik ke lantai atas tempat kamar anak korban dan mengambil laptop dan ipad.‎ Setelah selesai memeriksa saklar-saklar pelaku diantar saksi keluar rumah.

Ciri-ciri pelaku tunggal itu menggunakan jaket hitam, berkunis, kulit hitam, berpostur badan gemuk dan pendek. Pelaku membawa tas gendong dan sepeda motor yang nomor polisi tidak diketahui. **Baca juga: Petani Tangerang Keluhkan Harga Pupuk Mahal.

“Barang bukti yang ditemukan petugas di lokasi perkara berupa dua lembar kartu kontrol listrik,” tambah Mansuri.‎(yud/cep)




TKS Terbukti Berijazah Palsu, Kontrak Kerja Tak Diperpanjang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) mengimbau kepada Sekretariat Daerah (Setda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang terbukti menggunakan ijazah palsu.

Firdaus, Kepala BKPP Kota Tangsel mengimbau kepada Setda dan SKPD kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini agar mengambil tindakan tegas dengan memutus kontrak kerja para TKS yang terbukti menggunakan ijazah palsu bila nanti Inspektorat telah memanggil untuk dimintai keterangannya.

“Nanti setelah dimintai keterangannya oleh Inspektorat dan terbukti ada TKS yang menggunakan ijazah palsu, kami berharap di Setda dan SKPD bertindak tegas dengan tidak memperpanjang kontrak kerja,” ucap mantan Camat Pamulang ini ketika dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Senin (2/5/2016).

Selain itu, sambung Firdaus, pihaknya tidak hanya menekankan TKS yang lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (STIA YAPPANN) karena Perguruan Tinggi Swasta (PTS) itu sudah dinonaktifkan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III, tetapi TKS yang ijazahnya abal-abal lulusan bukan STIA YAPPANN. **Baca juga: Soal Ijazah Palsu, Pegawai TKS Tangsel Juga Bakal Diperiksa.

“TKS yang lulusan bukan STIA YAPPANN bila terbukti ijazah palsu juga ditindak, apalagi yang lulusan PTS nonaktif, seperti STIA YAPPANN tersebut, jangan ragu untuk memberikan sanksi karena TKS itu setiap tahun kontrak kerja diperpanjang dan dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” pungkas Firdaus lagi.(ard)




Amar: Bingung Tak Ada Salinan Perda di Setwan Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merasa bingung karena kelengkapan berkas atau Salinan Peraturan Daerah (Perda) tidak ada di Sekretariat Dewan (Setwan).

Ketua Komisi III DPRD Tangsel, Amar mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya memanggil staf di bagian perundang-undangan Setwan untuk meminta salinan salah satu Perda untuk dibaca tetapi dirinya malah mendapatkan jawaban tidak ada salinan perdanya.

“Jujur saja saya kaget dan bingung kita ini ketika membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sampai disahkan menjadi Perda bisa berhari-hari. Tetapi kok di kantor sendiri tidak ada salinan Perda tersebut,” ketus Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini kepada Kabar6.com, Senin (2/5/2016).

Maka dari itu, sambung legislator dua periode ini, dirinya dalam waktu dekat akan meminta pertanggungjawaban kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini agar dapat menginstruksikan jajarannya sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). **Baca juga: Soal Ijazah Palsu, Pegawai TKS Tangsel Juga Bakal Diperiksa.

“Lihat saja nanti, saya akan panggil atau ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekwan, saya akan minta pertanggungjawabannya agar kejadian seperti ini tidak pernah terulang kembali,” pungkas warga Pondok Ranji, Ciputat Timur ini.(ard)




Soal Ijazah Palsu, Pegawai TKS Tangsel Juga Bakal Diperiksa

Kepala BKPP Kota Tangsel, Firdaus.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) bakal merekomendasikan kepada Inspektorat, agar memeriksa para Tenaga Kerja Sukarela (TKS) terkait penggunaan ijazah palsu.

Kepala BKPP Kota Tangsel, Firdaus menuturkan, saat ini yang tengah dipanggil untuk dimintai keterangannya oleh Inspekorat adalah para Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai dari lingkup Sekretariat Daerah (Setda) dan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Memang, para PNS telah dipanggil oleh Inspektorat secara bergiliran, khususnya yang lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (STIA YAPPANN) karena Perguruan Tinggi Swasta (PTS) itu sudah dinonaktifkan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III,” terang Firdaus saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Senin (2/5/2016). **Baca juga: BPS Belum Sambangi Kediaman Airin dan Ramlie.

Disinggung perihal rencana pemanggilan TKS tersebut, mantan Camat Pamulang ini menyatakan, pihaknya belum dapat menentukan karena hanya berwenang untuk merekomendasikan saja, sedangkan pemanggilan adalah ranahnya Inspektorat. **Baca juga: Inspektorat Tangsel Panggil PNS Berijazah STIA YAPPANN.

“Mungkin setelah pemanggilan para PNS selesai, baru nanti para TKS juga dimintai keterangannya, jadi tidak ada tebang pilih dalam menegakan aturan yang berlaku,” tegas Firdaus.(ard)




BPS Belum Sambangi Kediaman Airin dan Ramlie

Ketua BPS Kota Tangsel, Faidzin.(yud)

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) mulai mengelar program kegiatan Sensus Ekonomi 2016 di seluruh wilayah di Indonesia.‎ Bukan cuma lokasi usaha saja yang disambangi, kediaman pejabat pun tak akan luput didatangi petugas sensus.

Kepala BPS Kota‎ Tangerang Selatan (Tangsel) Faidzin mengatakan, kemarin anak buahnya telah menyambangi kediaman Wakil Walikota Benyamin Davnie di Green Cove BSD.

Petugas telah menghimpun data langsung dari orang nomor dua di daerah pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

“Dan, dinyatakan mendapatkan gaji sebagai kepala dareah. Ia tidak mempunya usaha apapun,” ungkapnya saat dihubungi wartawan, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, dalam agenda program nasional ini sepanjang Mei 2016 setiap bangunan usaha dan kediaman warga akan disisir.‎Faidzin bilang, jajarannya kini sedang menunggu penjadwalan untuk bisa mendatangi kediaman pejabat daerah yang lain.

‎Seperti halnya kediaman Walikota Airin Rachmi Diany di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, M Ramlie di Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang.

“Kami mengajak supaya para pejabat proaktif mendukung sensus ekonomi sebagai contoh masyarakat,” terangnya.

Faidzin mengaku hingga kini belum mengetahui jumlah pejabat yang sudah disensus. “Saya baru bisa buka datanya seminggu lagi. Karena pelaporan dari petugas baru masuk,” terangnya.

Sensus ekonomi ini untuk semua kalangan masyarakat. Baik pejabat, pengusaha kecil, menengah, perusahaan dan kalangan lainnya di wilayah Kota Tangsel. **Baca juga: Sensus Ekonomi, BPS Datangi Rumah Dinas Benyamin Davnie.

Hingga saat ini belum ada kendala dalam pendataan di lapangan. “Hasil sensus ini akan mengetahui jumlah pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. **Baca juga: BPS Tangsel: Pengusaha Sering Hindari Petugas Sensus.

Diketahui, sebanyak 2.291 petugas akan melakukan sensus ekonomi selama 30 hari. Ada tiga kelompok pertama bagian pencacah atau pencatat, didampingi pengawas sebanyak 572 serta koordinator 50 orang.‎(yud)




Pelaku Curanmor Bonyok Dihajar Warga Ciputat

Tersangka curanmor yang diamuk warga Ciputat.(cep)

Kabar6-Aksi pengadilan jalanan terhadap pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) kembali pecah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, pelaku yang tertangkap dan dihakimi warga adalah AA (42). Pria ini dihajar warga setelah kepergok saat beraksi di Jalan RE Martadinata RT 03 RW 09, Cipayung,‎ Kecamatan Ciputat.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, tersangka berinisial AA (42), babak belur dihakimi massa, saat berupaya menggondol sepeda motor Yamaha Nouvo bernomor polisi F 2138 KN, milik  Muhammad Ilham Syukur, warga Bogor, Jawa Barat.

“Aksi pelaku dipergoki oleh saksi saudara Anwar dan diteriaki maling,” kata Mansuri saat dihubungi kabar6.com, Senin (2/5/2016).

Dijelaskan Mansuri, begitu aksi tersebut dipergoki warga, pelaku sempat mencoba kabur dengan meninggalkan sepeda motor yang hendak dicurinya.

Namun, massa yang terlanjur mendengar teriakan saksi langsung bereaksi mengepung. Tak ayal, AA yang tercatat sebagai warga Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, dihujani pukulan hingga wajahnya bonyok.

“Petugas dari Polsek Ciputat yang mendapat laporan langsung mengamankan pelaku yang sudah babak belur dikeroyok warga,”‎ terangnya. **Baca juga: Transjakarta Bakal Beroperasi di Koridor Ciputat dan Serpong.

Polisi telah mengamankan barang bukti sepeda motor milik korban bernama Muhammad Ilham Syukur, warga Bogor, Jawa Barat. “Dengan kondisi lubang kunci kontak rusak dan tdk bsa dikunci stang,” tambah Mansuri. **Baca juga: Jambret Tas Wanita, Dua Pria Diamuk Warga Pamulang.

Sementara, Kapolsek Ciputat Kompol H Damanik yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. “Pelaku dipergoki saat hendak membawa kabur motor curiannya, dan langsung dihakimi warga,” ujarnya.‎(cep/yud)




DPRD Tangsel: Pengoperasian Transjakarta Mesti Duduk Semeja

Bus APTB rute Ciputat-Kota.(yud)

Kabar6-‎Kalangan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mendengar wacana pengoperasian bus Transjakarta. Rencananya, moda transportasi angkutan massal itu bakal melayani dua koridor, yakni ruas jalan di Serpong dan Ciputat.

“Selama ini belum mendapat informasi secara detail tentang rencana pengoperasian Transjakarta,”‎ ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Ahadi kepada kabar6.com di Pamulang, Senin (2/5/2016).

Politikus asal Parta‎i Gerindra itu menyatakan, sepanjang kerjasama sudah terjalin dan manfaatnya besar bagi pelayanan publik baginya tidaklah masalah. Apalagi sampai tidak meresahkan para awak dan kalangan pengusaha angkutan‎ umum lainnya.

Ahadi sebutkan, dirinya mengira program pelayanan transportasi massal itu termasuk dari pelaksanaan kegiatan kerjasama antar daerah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng semua mitra daerah lainnya untuk menyediakan sarana bus pengumpan.

“Itu yang perlu dijaga, jadi kalau (musyawarah) itu sudah berlangsung‎ kita sebagai Dewan setuju saja,” terang Ahadi. **Baca juga: Organda Tangsel Khawatir Operasional Transjakarta “Matikan” Angkot.

Ia berpesan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel perlu melakukan koordinasi hingga tingkat bawah. Seluruh pihak pemangku kepentingan atau stakeholder mesti diajak berunding.‎ **Baca juga: Transjakarta Bakal Beroperasi di Koridor Ciputat dan Serpong.

“Sehingga dalam pelaksanaan tidak timbul benturan dan persoalan baru. Kelancaran lalu lintas perlu dijamin,”‎ tambah Ahadi.(yud)




Jambret Tas Wanita, Dua Pria Diamuk Warga Pamulang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dua pria pelaku penjambretan babak belur dihajar warga Jalan Raya Pamulang II, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Senin (2/5/2016).

Ya, dua pelaku berinisial MK alias Kodel (18), dan MA alias Dede (21) itu, disergap warga usai menjambret tas milik Siti Nurhayati‎ (28).

“‎Kedua pelaku mengamati di gang menggunakan sepeda motor menunggu calon korban perempuan yang menggunakan sepeda motor lewat didepannya‎,” kata Perwira Unit Reserse Kriminal, Inspektur ‎Satu Ahmad Mulyono, kepada kabar6.com.

Tak lama, Siti muncul dilokasi menggunakan sepeda motor sambil memboncengi anaknya. Siti ketika itu membawa tas yang diselempangkan dibagian belakang.

Saat itulah, dua pelaku membuntuti Siti. Sesampainya didekat PosPol Pamulang II, Kodel memepet korban. Sementara, Dede yang berperan sebagai eksekutor, langsung menarik tali tas serta memotongnya menggunakan sebilah pisau.‎

Setelah berhasil, kedua Pelaku langsung tancap gas motor arah Parakan. “Akan tetapi, didepannya ada kendaraan angkot sehingga pelaku menyerempet dan jatuh,” terang Amul, sapaan akrab Ahmad Mulyono.

Kedua pelaku diamankan warga dibawa ke PosPol Pamulang II untuk selanjutnya  dibawa ke Polsek Pamulang. **Baca juga: Soal Dana Hibah, Gubernur Banten Terancam Dilaporkan ke KPK.

Amul jelaskan, pihaknya mengamankan barang bukti ‎satu buah tas perempuan warna merah, sebilah pisau dan satu uni‎t sepeda motor Fino warna Hijau milik pelaku. **Baca juga: Polisi Segera Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi Janda Hamil.

“Kedua pelaku dikenakan Pasal 365 KUH Pidana tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman kurungan penjara maksimal sembilan tahun,” tambah Amul.(yud/cep)




Organda Khawatir Operasional Transjakarta “Matikan” Angkot

Seorang penumpang naik angkot di Jalan Raya Serpong.(yud)

Kabar6-Rencana pengoperasi layanan transportasi angkutan massal di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kiranya tak berjalan mulus.

Pasalnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) bakal mengajukan opsi lain, lantaran keberadaan bus Transjakarta bakal berimbas ke angkutan umum perkotaan (angkot) lainnya.

“DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Banten mengintruksikan untuk negoisasi dulu,” kata Ketua Organda Kota Tangsel, Yusro Siregar, Minggu (1/5/2016).

Menurutnya, pesan untuk negoisasi ditujukan kepada Badan Transportasi Jabodetabek. Klausulnya berupa rencana pengoperasian Transjakarta di Tangerang, termasuk di Kota Tangsel hendaknya ditunda terlebih dahulu.

“Supaya keberadaan angkutan umum lainnya yang beroperasi di Tangsel tidak mati,” terang Yusro.

‎Disebutkan, Pemerintah Kota Tangsel lebih baik membenahi serta mengoptimalkan eksisting moda transportasi yang sudah ada.

Yusro merinci, di Bintaro sudah ada Trans Bintaro-Ratu Plaza dan Sudirman. Kemudian untuk bus Trans BSD melayani trayek Ratu Plaza dan Sudirman, APTB Blok M dan Kota Tua.

Transjabodetabek Ciputat arah Blok M, Lorena di BSD dan Agramas menuju Cibinong dan Kampung Rambutan dan Pulo Gadung Jakarta Timur. **Baca juga: Transjakarta Bakal Beroperasi di Koridor Ciputat dan Serpong.

“Di Tangsel sudah cukup banyak mau kemanapun bisa. maka tidak perlu ditambah lagi,” tegasnya.‎(yud)




Transjakarta Bakal Beroperasi di Koridor Ciputat dan Serpong

Kondisi ruas di Jalan Raya Serpong‎, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sukanta memastikan rencana pengoperasian bus Transjakarta hanya untuk dua koridor. Alasannya pemilihan dua koridor karena kondisi ruas jalan paling mumpuni.

“Jalan di Ciputat dan Raya Serpong yang paling siap dilalui bus Transjakarta,” kata Sukanta, Minggu (1/5/2016).

Sukanta memaparkan‎, pertama akses dari Pasar Jum’at menuju Jalan Ir H Djuanda, Jalan RE Martadinata menuju Terminal Pondok Cabe. Kemudian di ruas Jalan Raya Serpong, bus Transjakarta nantinya dibagi menjadi dua koridor.

Pada koridor di Jalan Raya Serpong nantinya bus Transjakarta akan terintegrasi dengan Kota Tangerang dan tol Kebon Nanas menuju arah ibukota negara.

‎”Sesuai aturannya jalur yang dapat diakses oleh Transjakarta harus memiliki ROW (right of way) selebar 24 meter,” paparnya.

Sukanta menambahkan, tujuan rencana strategis dari dioperasikannya bus Transjakarta di Kota Tangsel adalah untuk memberikan pilihan bagi masyarakat pengguna jalan. Warga tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas karena Transjakarta lebih murah. **Baca juga: Transjakarta Diwacanakan Beroperasi di Dua Korior Jalanan Tangsel.

“Intinya untuk mengurangi kemacetan. Dan industri transportasi angkutan massal dituntut untuk bersaing memberikan pelayanan yang murah dan tepat waktu,” tambahnya.(yud)