Ini Alasan Dana Bantuan ke Tangsel Menurun Drastis

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Banten, Ali Nurdin Abdul Gani.(yud)

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kiranya punya alasan memangkas dana bantuan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), hingga jumlahnya sangat merosot tajam.

Alasannya, percepatan pembangunan bagi kabupaten/kota lainnya menjadi masalah penting yang harus diutamakan.

Demikian dikatakan Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Banten, Ali Nurdin Abdul Gani‎ ditemui kabar6.com usai menghadiri acara Pelantikan DPC Nasdem se-Kota Tangsel di kawasan Kecamatan Serpong Utara, Jum’at (13/6/2016).

“Mengapa menjadi tidak maksimal‎, faktor dominan kebutuhan masyarakat menjadi pertimbangan kami,” katanya.

Ali melihat, kebutuhan masyarakat di Kota Tangsel yang didukung oleh tingginya laju pertumbuhan ekonomi menjadi bahan pertimbangan. Berbeda dengan daerah kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten‎ yang masih kalah maju.

Oleh karena itu, lanjutnya, Wakil Rakyat di Banten lebih memprioritaskan porsi dana bantuan yang dikucurkan untuk daerah di Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang jumlahnya lebih besar.

Ali melihat kondisi infrastruktur perkotaan hingga pemukiman di Kota Tangsel relatif memadai. Berbeda dengan daerah diatas, kondisi infrastruktur publiknya memprihatinkan.

“Ketersediaan air bersih di wilayah kabupaten yang tadi saya sebutkan saja masih kurang memadai,” terang‎ politisi asal daerah pemili‎han Kabupaten Tangerang itu.

Ali menambahkan, apalagi selama ini kucuran dana hibah yang sudah diterima Kota Tangsel dari Pemerintah DKI Jakarta jumlahnya cukup besar.

Dewan Banten merasa tak adil jika kota yang dipimpin oleh Airin Rachmi Diany itu kembali mendapatkan dana bantuan jumlahnya besar.

‎”Saya kira itu juga menjadi luar biasa. Secara kewilayahan yang lainnya tidak seperti itu. Hubungan komunikasi antara Banten dengan Tangsel juga perlu diperbaiki,” tambahnya.

Diketahui, kini dana yang diterima oleh Kota Tangsel dari Pemprov Banten hanya sebesar Rp 9 miliar. Dibandingkan dengan daerah lainnya di Banten yaitu, Kabupaten Pandeglang mendapat bantuan sebesar Rp45.982.720.000. **Baca juga: Bisnis Mesum Menggeliat, Warga Minta Pemkot Tangsel Adil.

Kabupaten Lebak memperoleh bantuan 123.761.702.000. Kabupaten Tangerang sebesar Rp154.478.255.000, Kabupaten Serang sebesar Rp91.768.078.500, Kota Tangerang Rp21.160.183.000. **Baca juga: Dana Perimbangan Banten ke Tangsel Menyusut Drastis.

Kota Cilegon Rp25.837.471.500, Kota Serang Rp64.494.859.500 dan Kota Tangsel diangka Rp9.065.201.500.(yud)




Korban Komplotan Ganjal Mesin ATM di Serpong Kebobolan Rp21 Juta

Pelaku ganjal mesin ATM yang diamankan Polsek Serpong.(bbs)

Kabar6-‎Frandi Sitompul (46), korban komplotan penjahat pembobol kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di gerai ATM BNI pada SPBU Ciater Barat, Kecamatan Serpong, mengaku sudah kehilangan uang hingga puluhan juta.

Meski demikian, pria warga Perumahan Puspiptek, Kecamatan Serpong itu juga berhasil meringkus salah seorang komplotan pelaku yang tak buru-buru kabur dari lokasi kejadian, Jumat (13/5/2016).

Dijelaskan Frandi, kejadian itu berawal saat dirinya hendak mengambil uang tunai pada gerai ATM di SPBU Ciater Barat.

“Pas saya mau ambil uang di ATM BNI ternyata enggak bisa, kartunya keluar lagi. Lantas orang dibelakang saya menawarkan diri untuk membantu,” kata Frandi saat ditemui wartawan di Polsek Serpong, Jum’at (13/5/2016).

Namun, pria tak dikenal yang coba membantu itupun gagal. Hingga akhirnya Frandi pindah ke mesin ATM yang lain untuk mencoba kembali.

Saat pindah ke mesin ATM itulah, lanjut Frandi, ia sempat menilik bagian belakang kartu miliknya. Ternyata, saat itu tanda tangan di belakkaang kartu ATM miliknya sudah berubah. Frandi pun sadar, bila kartu miliknya sudah berpindah tangan.

Tak mau membuang waktu, saat itu Frandi langsung mengejar pria asing yang sebelumnya menawarkan bantuan. Tanpa basa-basi, Frandi langsung mencekik leher salah satu dari pelaku tersebut.

Benar saja, saat digeledah dari dalam dompet pelaku ditemukan banyak kartu ATM. Sedangkan pada saku pakaiannya ada mata gergaji kecil. “Saya kemudian langsung menelepon polisi,” ujarnya.

Setelah itu, kata Frandi, dia langsung mendatangi bank terkait guna melakukan print out dan blokir. “Benar saja uang saya sudah berpindah ke rekening lain sebanyak Rp21 juta,” tambahnya. **Baca juga: Kemaluan Disodok Pacul, Karyawati PT PGM Tewas di Teluknaga.

Dihubungi terpisah, Kepala Polsek Serpong Komisaris Didik Putro Kuncoro membenarkan bahwa anak buahnya telah mengamankan seorang pelaku kejahatan ganjal kartu ATM. **Baca juga: Nasabah Bank di Serpong Sergap Komplotan Pembobol Kartu ATM.

Namun ia belum mendapatkan informasi secara detail terkait penangkapan kasus tersebut, termasuk identitas pelaku yang diamankan. “Lagi di kembangkan mas, mudah- mudahan pelaku lainnya cepat ditangkap,” singkatnya.(yud)




Nasabah Bank di Serpong Sergap Komplotan Pembobol Kartu ATM

Salah seorang pelaku pembobol ATM diamankan polisi.(yud)

Kabar6-Bagi Anda para nasabah jasa perbankan di wilayah Tangerang Raya, yang menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) hendaknya perlu ekstra waspada.

Pasalnya, pelaku tindak kejahatan dengan modus mengganjal kartu ATM dengan mata gergaji terus mengintai. Lengah sedikit, maka isi tabungan bisa dikuras habis.

Setidaknya, tidak kejahatan tersebut sudah dialami Frandi Sitompul (46), warga perumahan Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangsel.

Saat hendak mengambil uang tunai di gerai ATM BNI pada SPBU Ciater Barat, Kecamatan Serpong, korban tidak bisa memasukkan kartu miliknya ke dalam mesin ATM.

“Pas saya mau ngambil uang kartu enggak bisa dimasukin. Transaksi gagal karena kartunya keluar lagi,” katanya kepada wartawan di lokasi perkara, Jum’at (13/5/2016).

Saat itu, di dalam gerai ATM Frandi tidak sendirian. Melainkan ada dua pria asing bertubuh kurus, yang kemudian menawarkan diri untuk bertransaksi menarik uang tunai menggunakan kartu ATM Frandi.

Gerak-gerik pria asing yang mencurigakan itu, akhirnya membuat Frandi sadar, bila saat itu dirinya tengah menjadi incaran penjahat. Ia pun kemudian bereaksi, mencekik leher salah satu pelaku yang menawarkan kartu ATM kepadanya. **Baca juga: DBMSDA Kabupaten Tangerang Siapkan Alat Berat Untuk Bongkar Dadap.

“Satu pelaku langsung saya cekik, lalu saya langsung telpon polisi,” jelasnya. **Baca juga: Kemaluan Disodok Pacul, Karyawati PT PGM Tewas di Teluknaga.

Dihubungi terpisah, Kepala Polsek Serpong Komisaris Didik Putro Kuncoro membenarkan bahwa anak buahnya telah mengamankan seorang pelaku kejahatan ganjal kartu ATM. Namun ia belum mendapatkan informasi secara detail terkait penangkapan kasus tersebut. **Baca juga: Foreplay “Panas” Tanpa Gunakan Tangan.

“Lagi di kembangkan mas, mudah- mudahan pelaku lainnya cepat ditangkap,” singkatnya.(yud)




Usai Pembongkaran Alang-alang, Lurah Buaran Gaet Dinkop UKM Tangsel

Pembongkaran kawasan mesum Alang-alang.(yud)

Kabar6-Aparatur Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menggaet Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) setempat, untuk memfasilitasi pemberdayaan masyarakat pasca pembongkaran kawasan Alang-alang.

Menurut Lurah Buaran Ali Hidayat, pihaknya sebelum adanya pembongkaran kawasan Alang-alang telah berkoordinasi dengan Dinkop UKM terkait bagaimana pemberdayaan warga yang terkena dampak atau imbas secara faktor ekonomi karena tidak adanya kawasan Alang-alang.

“Dampak yang dimaksud adalah warga yang berjualan makanan dan minuman karena biasanya menggantungkan pendapatannya dari kawasan Alang-alang itu, jadi bukan wanita penghuni kawasan alang-alang yang kita berdayakan tetapi warga setempat,” ucap Ali saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Kamis (12/5/2016). **Baca juga: Rumah di Alang-alang Terindikasi Jadi Sarana Pesta Sabu.

Ali menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi warga agar membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) agar bisa mendapatkan bantuan dari dinas terkait sehingga warga mendapatkan ladang pendapatan baru dan tentu saja bila berjalan dengan baik akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lainnya. **Baca juga: 1.000 Petugas “Serbu” Kawasan Hiburan Alang-alang di Tangsel.

“Insya Allah, kalau kegiatan positif yang dijalankan pasti lancar dan selalu ada jalannya, kami juga tidak segan-segan untuk merekomendasikan ke dinas terkait agar memberikan bantuan kepada warga kami yang telah memiliki UKM,” pungkas Ali lagi.(ard)




Warga Pondok Aren Heboh, Ular Cobra Nyelinap di Sepeda Motor

Warga mempreteli motor demi menangkap ular cobra.(Fbi)

Kabar6-Warga di Kampung Pabuaran Barat, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (12/5/2016) malam, mendadak heboh.

Itu seiring dengan kemunculan seekor ular cobra, yang kemudian masuk ke celah ruang mesin sepeda motor Honda Vario milik Bimo, salah seorang warga sekitar.

“Awalnya saya melihat ular itu masuk ke kawasan pemukiman. Hingga kemudian, masuk ke dalam kap sepeda motor Bimo,” ujar Dalih, Ketua RT setempat.

Meski ular yang ditemukan berukuran kecil, namun bisa ular yang bisa membunuh itu tak urung membuat warga takut. Diduga, ular cobra itu berasal dari areal perkebunan yang tak jauh dari pemukiman.

Dibantu warga lainnya, Bimo si pemilik motor harus mempreteli satu-persatu bagian kap sepeda motornya, untuk menangkap ular tersebut. Dan, dua jam kemudian, barulah ular cobra dimaksud berhasil ditangkap. **Baca juga: Seba Baduy, 1.800 Warga Baduy Bakal “Keluar Kandang”.

“Tadi motornya bahkan sudah dipanaskan, tapi ularnya tidak juga keluar. Makanya, kami terpaksa mempreteli bagian sayap dan kap motor agar bisa menangkap ular tersebut,” ujar Bimo. **Baca juga: Wow, Angka Pengangguran di Banten Capai 1,1 Juta Jiwa.

Begitu tertangkap, ular itupun kemudian dibawa ke pos ronda yang tak jauh dari lokasi. Warga bahkan menjadikan ular tersebut sebagai tontonan.(Fbi)




Rumah di Alang-alang Terindikasi Jadi Sarana Pesta Sabu

Kantong plastik berisi barang bukti dari Alang-alang.(yud)

Kabar6-Satu dari puluhan bangunan di kawasan mesum Alang-alang, di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terindikasi jadi sarana pesta narkoba.

Pasalnya, saat petugas gabungan melakukan penggeledahan dilokasi tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti berupa peralatan untuk mengonsumsi narkoba.

Pantauan kabar6.com, bangunan rumah permanen di Jalan Swadaya RT 01 RW 06‎ itu terletak paling pojok. Bersebelahan dengan Global Islamic Scholl dibatasi tembok beton, banyak ditemukan sisa bekas pesta narkoba.

“Sepertinya rumah itu selama ini dijadikan tempat pesta sabu,” kata Kepala Seksi Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel, Ajun Komisaris (Pol) Marbun P Sidabutar‎ di lokasi perkara‎, Kamis (13/5/2016).

Ia mengungkapkan, bersama aparat Reskrim Polsek Serpong digeledah kamar bagian depan milik penghuni rumah. Ada bong permanen, plastik klip sisa-sisa bekas pakai, alumunium foil dan korek api. **Baca juga: Bupati Zaki Tegaskan “Eksekusi” Lokalisasi Dadap 23 Mei.

“Ada plastik-plastik bening bekas pakai. Masih kita dalami,” klaim Marbun. **Baca juga: Polisi Sergap Bandar Sabu di Puri Serpong, 38 Gram Sabu Disita.

Seluruh barang bukti dikemas dalam satu kanto‎ng retail ternama. Petugas menyita sekaligus menggeledah setiap sudut lokasi rumah yang terindikasi dijadikan tempat pesta sabu. **Baca juga: 1.000 Petugas “Serbu” Kawasan Hiburan Alang-alang di Tangsel.

“Itu sabu dijual sama tamu-tamu yang datang kemari,” kata seorang pria yang enggan menyebutkan identitasnya.(yud)




Polisi Sergap Bandar Sabu di Puri Serpong, 38 Gram Sabu Disita

ZE, bandar sabu yang disergap Polres Tangsel.(yud)

Kabar6-Seorang pengendar narkoba jenis sabu, ZE‎ (53), ditangkap petugas Satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Penangkapan itu berawal dari kecurigaan warga, karena kediaman pelaku di Perumahan Puri‎ Serpong 1, Kecamatan Serpong, acap kedatangan orang tak dikenal.

“Penangkan itu berkat laporan masyarakat, yang curiga karena rumah  tersangka sering didatangi tamu asing,” ungkap Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota‎ Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com ditemui di Buaran, Kecamatan Serpong, Kamis (12/5/2016).

Dalam penggerebekan itu, petugas mendapati barang bukti sabu pada saku jaket tersangka yang digantungkan di dinding kamarnya,” ujar Mansuri. **Baca juga: Bisnis Mesum Menggeliat, Warga Minta Pemkot Tangsel Adil.

Dipaparkannya, barang bukti sabu milik ZE yang disita petugas ada 7 tujuh bungkus. Total jumlah barang bukti narkoba jenis sabu yang dikuasai oleh tersangka ada sebanyak 38,968 gram. **Baca juga: 1.000 Petugas “Serbu” Kawasan Hiburan Alang-alang di Tangsel.

‎”Saat ini kasusnya lagi dikembangkan, kami telusuri tersangka dapat sabu dari jaringan mana. Itulah yang sedang didalami,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Bisnis Mesum Menggeliat, Warga Minta Pemkot Tangsel Adil

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menertibkan kawasan mesum diwilayahnya, seperti kawasan Alang-alang di Kecamatan Setu, dinilai masih setengah hati.

Selain dianggap lamban, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) wilayah setempat sebagai penegak Perda, juga terkesan masih tebang pilih dalam menertibkan kawasan bisnis syahwat yang ada.

“Seharusnya bukan hanya Alang-alang saja yang ditertibkan, tapi juga tempat-tempat seperti karaoke kelas menengah atas yang menjual miras juga ditertibkan. Biar adil,” ujar Yuni, salah seorang warga Tangsel, Kamis (12/5/2016). **Baca juga: GP Ansor Tangsel Sarankan Penertiban Alang-alang Pakai Cara Persuasif.

Sementara, Ahmad, warga lainnya bahkan mengaku heran dengan aturan di wilayah bermotto “Cerdas, Modern dan Religius” tersebut. **Baca juga: Pebisnis Hiburan Dikawasan Alang-alang Mulai Angkat Kaki.

“Ini aneh. Kok kawasan Alang-alang yang berada di titik terpencil, bisa dijangkau oleh Satpol PP, tapi tempat-tempat yang berada di tengah kota, seperti tempat pijat plus-plus dan spa, serta karaoke yang menyajikan miras dan wanita penghibur, justru dibiarkan menggeliat. Bahkan tempat-tempat itu bebas beroperasi pada saat hari besar keagamaan seperti kenaikan Isa Almasih dan Isra Miraj,” ujarnya.(yud)




Geger, Pria Paruh Baya Ditemukan Membusuk di Tangsel

Jenazah saat ditemukan sudah membusuk.(cep)

Kabar6-Warga Pondok Kenanga, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Kota Tangerang Selatan (Tangsel), digegerkan dengan penemuan mayat lelaki paruh baya di salah satu rumah di kawasan tersebut, Rabu (11/5/2016).

Korban yang diketahui bernama Rudolf Sitompul alias Ucok (47) tersebut, ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di salah satu kamar rumah.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, jasad Ucok pertama kali ditemukan oleh Wahyu Trimulyanto (25), seorang warga sekitar. Saat itu, saksi yang sedang melintas di depan rumah korban mencium aroma busuk.

Karena curiga, saksi memanggil warga lain serta Bhabinkamtibmas Polsek Ciputat untuk bersama sama memeriksa ke dalam rumah korban. Setelah diperiksa, ternyata korban sudah meninggal dunia.

“Pada saat ditemukan korban meninggal dalam keadaan miring dan sudah membusuk,” kata Mansuri. **Baca juga: GP Ansor Tangsel Sarankan Penertiban Alang-alang Pakai Cara Persuasif.

Petugas dari Polsek Ciputat yang datang ke lokasi segera setelah mendapatkan informasi penenemuan mayat korban, mengindikasikan korban meninggal dunia karena sakit. **Baca juga: Pebisnis Hiburan Dikawasan Alang-alang Mulai Angkat Kaki.

“Hasil olah TKP, diduga korban meninggal karena sakit,” ujarnya.(cep)




Warga Tangsel: Airin-Benyamin Mesti Belajar dari Masa Lalu

Airin dan Muhamad tinjau Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Dukungan untuk pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhamad menjadi definitif terus mengalir. Muhamad dianggap sosok paling pas dan senior yang bisa masuk di semua kalangan birokrat.

Setidaknya hal itu diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Ciputat, Cecep Nurahmat, Rabu (11/5/2016).

“Muhamad itu memulai karir birokratnya dari nol. Sejak Tangsel masih menginduk pada Kabupaten Tangerang, dia selalu meninggalkan kesan yang baik bagi masyarakat,” kata Cecep, Rabu (11/5/2016).

Sosok seperti Muhamad itu, menurutnya, sudah mengerti dan memahamami dunia pemerintahan daerah. Ia berharap Walikota Airin Rachmi Diany dan Wakil Walikota Benyamin yang baru saja dilantik, tidak kembali salah memilih sosok rekan kerjanya.

Cecep bilang, Airin-Benyamin mesti bisa belajar dari masa lalu. Kursi orang nomor satu di lingkup Aparatur Sipil Negara. Muhamad sebagai putera asli daerah punya rasa memiliki dan mesti bisa memajukan daerahnya.

“Bukan lagi tupoksinya walikota dan wakil walikota ngurusin LSM ataupun Ormas yang ngadat. Itumah tupoksinya Sekda, kalau melenceng kita sebagai warga sini lebih enak negur atau menjewernya,” bilangnya.

Bahkan suasana di pemerintahan Kota Tangsel jelas sekali terlihat berbeda, ketika posisi Sekda dijabat oleh pejabat sebelumnya. Itu karena adanya ketidaknyaman antar jabatan maupun kegaduhan dengan DPRD setempat. 

“Walikota dan Wakil Walikota tuh galang kerjasama dan bantuan ke istana, kementerian, daerah tetangga. Terus gaet investor, bukan lagi turun tangan ngurusin ormas atau LSM,” tegas Cecep. **Baca juga: GP Ansor Tangsel Sarankan Penertiban Alang-alang Pakai Cara Persuasif.

Lain halnya ketika dijabat oleh Muhamad. Walaupun cuma berstatus sebagai Plt Sekda, tetapi suasana kondusifivitas diantara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sangat terasa. Koordinasi yang baik juga tercipta dengan DPRD Kota Tangsel. **Baca juga: Pebisnis Hiburan Dikawasan Alang-alang Mulai Angkat Kaki.

“Sekda jangan hanya mengeruk demi kepentingan pribadi serta kroni-kroninya saja. Sudah saatnya putera daerah diberikan kepercayaan memajukan tanah kelahirannya,” tambah Cecep.(yud)