Begini Hasil Mediasi Ribut Pemotor dan Polantas Tangsel

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Perseteruan antara pengendara motor dengan tiga anggota polisi lalu lintas atau Polantas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ramai di perbincangkan di jejaring facebook, berakhir damai.

Demikian dikatakan Kepala Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan saat jumpa pers di kawasan Serpong, Selasa (17/5/2016).

“Disepakati oleh kedua pihak untuk saling memaafkan dan melupakan kejadian kemarin,” katanya.

Meski begitu, Kapolres juga sempat memerintahkan kepada Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim), Ajun Komisaris Samiaan, untuk menghimpun informasi melalui kamera pengintai atau CCTV yang ada didekat lokasi perkara, perihal kejadian itu.

Langkah itu untuk mengantisipasi bila‎ pemilik nama akun facebook Wisnuhandy Widyoastono menempuh upaya hukum.

Ayi menegaskan, dirinya juga sempat menginterogasi ketiga anak buahnya yang dituding telah melakukan pemukulan.‎ Ketiganya yakni, Bripda Ahmad Taufik, Bripda Eko Apriyanto, dan Bripda Catur.

Ketiga Polantas itu memastikan tidak melakukan pemukulan seperti yang diutarakan pengenda‎ra motor Honda CRF-250 bernomor polisi B 6673 WLW. **Baca juga: Mediasi Pemotor dan Polantas Tangsel Digelar di Mabes Polri.

“Yang bersangkutan harus mengklarifikasi kembali lewat akun facebook miliknya bahwa kabar yang telah disampaikannya tidak benar,” tegasnya. **Baca juga: Ngaku Dipukul Oknum Polantas di Ciputat, Warga “Curhat” di Facebook.

Ayi pun mengaku tidak percaya bila di era modern masih ada aparat Korps Bhayangkara yang ringan tangan terhadap setiap individu masyarakat. ‎Sebab, setiap oknum polisi yang melanggar indisipliner akan terancam karirnya. **Baca juga: Terekam CCTV Saat Mesum, Sepasang Remaja Disergap Satpol PP Tangerang.

“Saya percaya kalau zaman saya begitu (ringan tangan).‎ Mulai kedepan bagian humas akan saya perintahkan buat akun facebook untuk infokan kegiatan dan perkembangan di wilayah,” tambah Ayi.(yud/cep)




Awas…! Ada “Lubang Tengkorak” di Jalan Raya Maruga

Peringatan “Lubang Tengkorak” di Jalan Raya Maruga.(yud)

Kabar6-Para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Raya Maruga, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pastinya akan melihat sekaligus melintas tulisan ini.

Kata-kata pada tulisan bercat orange dimaksud adalah, “Awas lubang bahaya..!!!”. Ya, tulisan itu sedianya untuk menginformasikan kepada pengguna jalan untuk berhati-hati.

Pasalnya, ada jalan yang amblas dengan kedalaman sekitar 20 centimeter dilokasi yang berada tak jauh dari Bundaran Maruga, persisnya depan minimarket menuju ke arah kantor Walikota Airin Rachmi Diany di Balaikota Tangsel.

Bahkan, tepat di posisi jalan yang amblas dimaksud, juga dibubuhi gambar tengkorak. “Orang yang lewat pasti ngegas kendaraan. Ini jalan kan pas nanjak,” kata Narti, warga sekitar kepada wartawan, Selasa (17/6/2016).

Kondisi jalan yang amblas itu merupakan akses ruas yang menghubungkan tiga kecamatan yakni, Ciputat, Pamulang dan Serpong. **Baca juga: Polisi Olah TKP JPO Roboh di Tol BSD.

‎”Saya pernah katain kontraktornya untuk bikin jalan yang bagus biar engga cepat rusak. Tapi malahan nyahutin, kalau dibuat bagus nanti enggak punya kerjaan lagi,”  ‎ujarnya. **Baca juga: Hindari Jalan Raya Pemda Tigaraksa, Banjir 50 CM.

Jalan amblas yang menyerupai lubang itu, sebenarnya sudah sering diperbaiki. Namun tetap saja rusak kembali. “Dari dulu ya begitu-gitu saja, rusak diperbaikin, sebentar rusak begitu saja terus,” ketus Narti.(yud)




Mediasi Pemotor dan Polantas Tangsel Digelar di Mabes Polri

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan, angkat bicara perihal adanya pengakuan pengendara motor dipukul anggota Polantas yang kini beredar di situs jejaring facebook.

“Isu pemukulan itu tidak ada seperti cerita itu,” katanya saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (17/5/2016).

Ayi mengaku, dirinya telah mendapat teguran dari para seniornya di Mabes Polri perihal mencuatnya curhatan di jejaring facebook tersebut.

Menurutnya, pagi tadi Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Prayoga Angga bersama ketiga anggotanya yang terlibat perselisihan dengan pengendara motor dimaksud, sudah mengarah ke Mabes Polri.

“Saya masih menunggu hasil pertemuan informal yang dimediasi senior di Mabes. Sore ini pelanggar dan tiga petugas akan dipertemukan. Saya tidak bilang korban tapi pelanggar, offender,” jelas Ayi.

Menurut keterangan sementara yang diperoleh dari anggotanya dilapangan, peristiwa itu bermula, saat polantas sedang mengatur arus kendaraan di Perempatan Duren. Secara tiba-tiba pelanggar memaksa nyelonong.

Ketika mau diberhentikan, pengendara sepeda motor itu malah bertanya surat perintah serta tanda razia. Hingga akhirnya ada anggota yang terpancing memaki pengendara.

“Disana waktu kejadian berlangsung, selain ada tiga anggota dimaksud, ada perwira kanit Gatur yang mengawasi dan juga melerai anggota yang salah terpancing karena dikatain goblok,” tandasnya.

Namun demikian, Ayi juga mengaku belum dapat kesempatan menjelaskan secara detail perihal persoalan itu, karena belum tahu info dari pihak pelanggar. “Saya harus objektif dalam hal ini,” tegas Ayi. **Baca juga: Ngaku Dipukul Oknum Polantas di Ciputat, Warga “Curhat” di Facebook.

Selain menghadirkan pelanggar dan tiga anggota Polisi yang diceritakan dalam akun facebook, sejumlah saksi di lokasi juga turut dihadirkan. “Termasuk tukang warung kopi,” tambah Ayi.(yud)




Ngaku Dipukul Oknum Polantas di Ciputat, Warga “Curhat” di Facebook

Isi curhat dan foto polantas terposting pada salah satu akun facebook warga.(tom migran)

Kabar6-Insiden robohnya konstruksi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di tol BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ramai diperbincangkan lewat viral situs jejaring sosial facebook.

Imbasnya bukan karena macet ataupun terganggunya kegiatan perekonomian, tapi juga pengakuan adanya tiga oknum polisi yang ringan tangan.

Pengakuan itu sedianya tertuang dalam akun facebook bernama Wisnuhandy Widyoastono, yang juga ditautkan ke sejumlah akun facebook lainnya. Ya, dia mengklaim telah dipukul oleh oknum polisi lalu lintas atau polantas.

“Hati-hati terhadap tiga petugas ini. Sangat ringan tangan,” tulis Wisnuhandy dengan emotion senyum pada akun facebook yang terpantaukabar6.com, Selasa (17/5/2016).

Pada akun facebook itu tertulis, insiden pemukulan terjadi di Perempatan Duren, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, ketika dirinya sedang mengendarai sepeda motor berhenti menunggu giliran.

Ketika itu situasi arus lalu lintas disegala arah macet. Tiba-tiba saja ada polisi yang memerintahkan dirinya (Wisnuhandy) menepi sambil menanyakan kelengkapan surat resmi kendaraan bermotor miliknya.

Wishuhandy menyebutkan di lokasi sekitar tidak ada papan informasi kegiatan razia ataupun penertiban. “Saya menepi dan bertanya kepada petugas tersebut untuk melihat surat tugasnya secara baik-baik,” tulisnya.

Kemudian, seorang polisi berinisial N (pada akun facebook Wisnuhandy tertulis lengkap) tiba-tiba membentak, dan kemudian membawa Wisnuhandy ke komandannya. Saat bertemu dengan perwira unit berinisial AS, tulis Wisnuhandy, dia bertanya alasan dirinya diperiksa.

“Tapi pelaku N masih bicara emosi tinggi. Jelas saya tidak terima, saya bicara baik-baik,” tulis Wisnuhandy lagi.

Kemudian, tiba-tiba N bersama seorang temannya yang berkulit gelap memukulinya. Seorang polantas lainnya dari jauh datang juga ikut memukul. Total jumlah aparat polantas yang dianggap telah ringan tangan ada tiga orang.

‎Wishuhandy merasa beruntung ketika dipukuli masih menggunakan helm. Bahkan insiden pemukulan dilihat langsung oleh sang komandan, AS. Setelah dirinya terpojok perwira unit itu baru melerai.

“Jelas saya tidak terima dengan kejadian ini. Saya langsung mengambil handphone untuk menfoto para pelaku pemukulan tersebut,” ujarnya.

‎Wishuhandy melanjutkan, sat difoto ketiga polantas menutupi badge nama di pakaian dinasnya. Mereka selalu mengelak saat di foto. Setelah itu kua pelaku yang tua dan yang berkulit gelap tiba-tiba menghilang. Hanya tersisa pelaku berinisial N.

“Saya tanya ke komandannya nama-nama mereka dan dia hanya menjawab “GAK TAU”. Kembali saya tegaskan ke komandannya untuk memberitahukan nama-nama anak buahnya dan jawabannya tetap sama “GAK TAU”,” tulisnya. **Baca juga: Jelang Ramadhan, Bawang Merah di Tangerang Naik 100 Persen.

Wisnuhandy kemudian bilang ke AS untuk memperkarakan kasus pemukulan ini. Kemudian komandan tersebut mengajak Wisnuhandy ke warung untuk minum kopi, namun ditolaknya. **Baca juga: Polisi Olah TKP JPO Roboh di Tol BSD.

“Saya tetap memperkarakan pemukulan ini. Komandannya hanya blg “iya iya”. Saya tanya dari kepolisian mana dan dia menjawab “TANGERANG”,” tambahnya.

Penelusuran kabar6.com melalui akun facebook Ikhrar Marajo, yang turut ditautkan postingan berisi “curhat” Wisnuhandy Widyoastono tersebut, terlihat bila postingan itu sudah berlangsung sejak 23 jam lalu.

Bahkan, pada akun Ikhrar Marajo, terlihat sudah ada belasan komentar atas postingan itu dengan beragam pendapat.(yud)




Polisi Olah TKP JPO Roboh di Tol BSD

JPO yang roboh tersangkut truk crane di Tol BSD.(yud)

Kabar6-Jajaran petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangerang Selatan (Tangsel), menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus robohnya Jembatran Penyeberangan Orang (JPO) di KM 7+200 rest area Tol BSD.

Dalam olah TKP tersebut, polisi juga menghadirkan Charli, kernet dari truk crane yang tersangkut JPO hingga ambruk.

Sedianya, olah TKP dilakukan untuk mencocokkan keterangan dari sopir dan kernet truk crane, dengan kondisi di lapangan.

“Olah TKP ini kita gelar, guna mengumpulkan bukti dan mencocokkan keterangan sopir dan kernet, saat mengemudikan truk crane hingga peristiwa terjadi,” ujar Kanit Lantas Polres Tangsel, Ipda Hary Rahmat, Selasa (17/5/2016).

Saat ini polisi telah menetapkan sopir truk crane, Marsan Simbolon dan kernetnya Charli, sebagai tersangka dalam kasus robohnya JPO di Tol BSD. **Baca juga: Awak Truk Crane Penabrak JPO di Tol BSD Terancam Setahun Penjara.

Diketahui, truk crane B 9026 UEA yang dikemudikan Marsan Simbolon dan kernetnya Charli, tersangkut JPO saat melaju di Tol BSD, Minggu (15/5/2016) kemarin. **Baca juga: Pembenahan Dikebut, Akses Tol BSD Kembali Normal.

Akibat kejadian itu, JPO roboh dan melintang di tengah ruas Jalan Tol. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun imbasnya ruas jalan tol sempat ditutup.(rani)




Pembenahan Dikebut, Akses Tol BSD Kembali Normal

Proses evakuasi JPO di tol BSD yang roboh.(yud)

Kabar6-Pengendara mobil roda empat ataupun lebih sudah bisa melintasi akses ruas jalan tol BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Jalur bebas hambatan itu sempat lumpuh selama 24 jam akibat insiden robohnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) disundul truk trailer crane yang melintas.

“Sudah kembali normal kembali sejak semalam‎,” kata Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto saat dihubungi wartawan, Selasa (17/6/2016).

JPO yang roboh berada tepat di KM 7+200 rest area tol BSD. Fasilitas publik yang kesehariannya digunakan masyarakat sekitar menghubungkan Kampung Poncol dengan Serua di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Purwoto menjelaskan, sekitar pukul 22.15 WIB kedua lajur dari arah Jakarta menuju Serpong dan sebaliknya sudah kembali normal. Petugas teknis tol BSD bergerak cepat membersihkan lajur jalan dari ceceran oli serta puing-puing bagian JPO.

“Setelah dilakukan koordinasi antara petugas tol BSD dengan Polisi lalu lintas dari PJR (Patroli Jalan Raya) Induk Tol BSD maka disepakati untuk dibuka kembali,” jelasnya. **Baca juga: Waduh..! JPO di Tol BSD Dibangun Tiga Bulan Kedepan.

Pengelola ‎to BSD berjanji akan segera membangun kembali JPO tersebut dalam waktu 2-3 bulan kedepan. Sementara itu arus lalu lintas di KM 7 +200 saat ini terpantau dalam kondisi ramai lancar dari kedua arahnya.(yud)




Waduh..! JPO di Tol BSD Dibangun Tiga Bulan Kedepan

Purwoto, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai.(yud)

Kabar6-Masyarakat yang biasa menggunakan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di rest area 7+200 tol BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam beberapa bulan kedepan mesti menghela nafas panjang.

Pasalnya, fasilitas umum yang roboh akibat ditabrak truk trailer crane itu dipastikan tidak bakal dibangun kembali dalam waktu dekat.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto‎ ditemui kabar6.com di sekitar lokasi perkara, Senin (16/5/2016). “Mungkin dua atau tiga bulan lagi baru kami akan bangun,” ungkapnya.

Itu artinya, warga yang terbiasa menggunakan fasilitas penghubung antarkampung itu, terpaksa harus memutar jalan dengan jarak yang lumayan jauh.

Purwoto mengklaim, sebelum JPO sepanjang sekitar 60 meter itu dibangun, pihaknya akan berkonsultasi dahulu dengan konsultan. Nantinya setelah hajian kajian teknis selesai dipastikan konstruksi JPO akan lebih kokoh serta representatif.

“JPO yang nanti akan dibangun menggunakan material besi baja atau beton. Ketentuan penggunaan konstruksinya sesuai dari hasil kajian nanti,” klaimnya.

Pascarobohnya JPO akibat ditabrak truk trailer crane, lanjut Purwanto, pihaknya lebih memprioritaskan perbaikan fasilitas lajur jalan. Setelah material besi baja dan beton yang menutupi ruas tol BSD dievakuasi perlu dilakukan perbaikan.

Berdasarkan analisa tim teknis dari Nusantara Infrastructure, dua lajur jalan‎ tol BSD sudah bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih. Purwanto mengaku kerusakan lajur jalan yang tertimpa reruntuhan JPO tidak terlalu berat. **Baca juga: Awak Truk Crane Penabrak JPO di Tol BSD Terancam Setahun Penjara.

“Paling lama 2X24 jam sudah normal kembali,” terang Purwanto yang secara langsung terus memantau proses evakuasi material JPO. **Baca juga: Begini “Jeritan” Pengusaha di Tol BSD Ihwal JPO Roboh.

Perlu diketahui, bangunan JPO yang didirikan sejak 2007 lalu menghubungkan antara Kampung Serua dan Poncol di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Warga yang kesehariannya menggunakan fasilitas umum mesti memutar arah.(yud)




Awak Truk Crane Penabrak JPO di Tol BSD Terancam Setahun Penjara

Sopir truk crane saat menjalani pemeriksaan di Polres Tangsel.(fbi)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor (Polres) Tangerang selatan (Tangsel), akhirnya menetapkan sopir dan kernet truk trailer crane yang menabrak Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Tol BSD sebagai tersangka.

Kini, sopir truk crane bernama Marsan Simbolon dan kernetnya Charli, masih terus menjalani pemeriksaan di Mapolres Tangsel.

“‎Sopir dan kernet truk trailer crane sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kapolres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan ditemui kabar6.com di kantornya, Senin (16/5/2016).

‎Menurutnya, penyidik menjerat keduanya telah melanggar Pasal 274 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Awak truk crane bernomor polisi B 9026 UEA itu telah lalai hingga menyebabkan kecelakaan yang berujung rusaknya fasilitas umum.

“Ancaman hukumannya satu tahun kurungan penjara atau denda sebesar Rp24 juta,” tegas Ayi.

Di lokasi terpisah,‎ General Manager Coorporate Affairs PT Nusantara Infastructure Tbk, Deden Rochmawaty mengatakan, bila JPO yang berada di KM 7+200 rest area tol BSD dibangun sejak 2007 silam.

“JPO tersebut sebelum tertabrak kondisinya layak, tidak pernah mengalami masalah teknis,” katanya lewat siaran pers yang diterima awak media di sekitar lokasi kejadian. **Baca juga: Masa Berlaku KIR Truk Crane Penabrak JPO di Tol BSD Kedaluarsa.

Berdasarkan pantauan, proses evakuasi beton material JPO yang melintang di ruas jalan menuju arah Jakarta baru rampung sekitar pukul 20.35 WIB. Meski begitu masih tetap diberlakukan sistem satu lajur dipakai untuk dua arah atau contra flow. **Baca juga: Begini “Jeritan” Pengusaha di Tol BSD Ihwal JPO Roboh.

Setelah material JPO diangkut menggunakan truk kontainer, sejumlah petugas langsung membersihkan media jalan. Ceceran oli dan solar ditaburi dengan pasir untuk menghindari jalan menjadi licin.(TIM K6)




Jalan Tol BSD Menuju Arah Jakarta Macet‎ Panjang

Dua unit trailer crane mengevakuasi JPO di tol BSD.(yud)

Kabar6-Material beton Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ambruk dan menutupi akses Tol BSD menuju arah Jakarta, persisnya di Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel), mulai dievakuasi pukul 17.35 WIB.

PT Bintaro Serpong Damai selaku pengelola Jalan Tol BSD mengerahkan dua trailer crane, yang per unit berkapasitas 150 ton. Selama proses evakuasi berlangsung arus kendaraan dibuat rekayasa buka tutup atau contra flow.

“Dari masuk pintu tol Rawa Buntu sudah tersendat,” kata Linda, salah satu pengendara mobil ditemui awak media, Senin (16/5/2016).

Warga asal Bintaro itu mengaku tidak mengetahui adanya insiden JPO roboh diterjang truk trailer crane. Dirinya sempat bingung lantaran tidak seperti biasanya arus kendaraan macet panjang.

“‎Ini mah bisa sampai dua tiga jam nih ke Bintaro,” sungut Linda. **Baca juga: Masa Berlaku KIR Truk Crane Penabrak JPO di Tol BSD Kedaluarsa.

Ia me‎nyesalkan sejak dari pintu masuk di Rawa Buntu tidak ada petugas yang siaga. Linda mengutarakan, mestinya otoritas pengelola tol BSD bisa lebih sigap. **Baca juga: Begini “Jeritan” Pengusaha di Tol BSD Ihwal JPO Roboh.

“Kalau begini kan kita sebagai konsumen enggak diberikan solusi. Harusnya dikasih tahu kek putar arahnya atau jalan alternatif lainnya,” tambah Linda.(yud)




Polsek Pamulang Sergap Terduga Pengedar Sabu Asal Depok

Petugas meringkus terduga pengedar sabu asal Depok.(cep)

Kabar6-Tim Buser Polsek‎ Pamulang meringkus seorang pemuda terduga pengedar narkoba jenis sabu di  Jalan Arimbi, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pemuda yang diketahui berinisial Ngh (19) itu, tercatat sebagai warga RT 01 RW 01, Kelurahan Serua, Bojongsari, Kota Depok.

‎Perwira Polsek Pamulang, Iptu Ahmad Mulyono mengatakan, Ngh berhasil diringkus, setelah sebelumnya dipancing oleh anggota yang menyamar sebagai pembeli. **Baca juga: Polres Tangsel Sergap Empat Penjudi, Dua Diantaranya Wanita.

“Tersangka dipancing dengan cara berpura-pura memesan paket sabu seharga Rp400 ribu. Begitu pelaku muncul, langsung kita sergap,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (16/5/2016). **Baca juga: Begini “Jeritan” Pengusaha di Tol BSD Ihwal JPO Roboh.

Saat digeledah, dari saku jaketnya didapati satu paket sabu yang dimasukan ke dalam kotak rokok U Mild warna putih. “Saat ini, kasusnya sedang dikembangkan,” ujarnya.(yud/cep)